Lompat ke isi

Matua Mudiak, Matur, Agam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Medelam memindahkan halaman Matua Mudik, Matur, Agam ke Matua Mudiak, Matur, Agam
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Pranala luar: Bot: Merapikan artikel
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{nagari
{{noref}}{{nagari
|nama=Matua Mudiak
|nama=Matua Mudiak
|foto=[[Berkas:Pengadilan di Maninjau.jpg|250px]]{{br}}Pengadilan Agama Maninjau di Matua Mudiak
|provinsi=Sumatra Barat
|provinsi=Sumatera Barat
|dati2=Kabupaten
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Agam
|nama dati2=Agam
Baris 10: Baris 11:
|penduduk=- 4.500jiwa
|penduduk=- 4.500jiwa
}}
}}
'''Matua Mudiak''' merupakan salah satu [[nagari]] yang terdapat dalam kecamatan Matur, kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat, [[Indonesia]]. Nagari ini terdiri atas tiga jorong, yaitu Jorong Sidang Tengah, Jorong Padang Gelanggang, dan Jorong Kuok III Koto.
'''Matua Mudiak''' merupakan salah satu [[nagari]] yang terdapat dalam kecamatan [[Matur, Agam|Matur]], kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat, [[Indonesia]]. Nagari ini terdiri atas tiga [[jorong]], yaitu Jorong Sidang Tengah, Jorong Padang Gelanggang, dan Jorong Kuok III Koto.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Matua Mudiak merupakan salah satu [[nagari]] yang terdapat dalam kecamatan Matur, kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat, [[Indonesia]].
Matua Mudiak merupakan salah satu [[nagari]] yang terdapat dalam kecamatan Matur, [[kabupaten Agam]], provinsi Sumatera Barat, [[Indonesia]].
Penduduk nagari Matua Mudiak terdiri dari tiga suku yaitu suku Caniago, suku Tanjung dan suku Sukumbang, dari beberapa sejarah yang dapat dikumpulkan mengenai asal - usul penduduk nagari ini adalah yang turun lansung dari Padang Laweh sungai Tarab, di bahagian lain datang dari Pariangan lalu malereng ke gunung Merapi, menetap sementara di Lasi, dan yang lainnya menetap di Padang Kunik, dan kehadiran meraka tidak sekali datang karena arah yang dilalui dapat dibedakan menjadi dua jurusan arah pertama dari Batu Babuai lalu memudikkan batang aia sampai di aia Sumpu yang kedua dari Batu Sikulambai lewat arah yaitu nagari Panta sekarang dan rombongan ini tersesat sampai di Batang Kasiak, kemudian berputar kearah kampung tingga entah berapa lama kemudian rombongan ini bertemu dan tidak ditemukan keterangan yang jelas.
Penduduk nagari Matua Mudiak terdiri dari tiga suku yaitu suku [[Suku Caniago|Caniago]], suku Tanjung dan suku Sikumbang, dari beberapa sejarah yang dapat dikumpulkan mengenai asal - usul penduduk nagari ini adalah yang turun lansung dari Padang Laweh sungai Tarab, di bahagian lain datang dari Pariangan lalu malereng ke gunung Merapi, menetap sementara di Lasi, dan yang lainnya menetap di Padang Kunik, dan kehadiran meraka tidak sekali datang karena arah yang dilalui dapat dibedakan menjadi dua jurusan arah pertama dari Batu Babuai lalu memudikkan batang aia sampai di aia Sumpu yang kedua dari Batu Sikulambai lewat arah yaitu nagari Panta sekarang dan rombongan ini tersesat sampai di Batang Kasiak, kemudian berputar kearah kampung tingga entah berapa lama kemudian rombongan ini bertemu dan tidak ditemukan keterangan yang jelas.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 20: Baris 21:
{{Matur, Agam}}
{{Matur, Agam}}
{{Authority control}}
{{Authority control}}


{{Nagari-stub}}
{{Nagari-stub}}

Revisi per 28 September 2023 18.10

Matua Mudiak

Pengadilan Agama Maninjau di Matua Mudiak
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenAgam
KecamatanMatur
Kodepos
26162
Kode Kemendagri13.06.04.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Jumlah penduduk- 4.500jiwa

Matua Mudiak merupakan salah satu nagari yang terdapat dalam kecamatan Matur, kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Nagari ini terdiri atas tiga jorong, yaitu Jorong Sidang Tengah, Jorong Padang Gelanggang, dan Jorong Kuok III Koto.

Sejarah

Matua Mudiak merupakan salah satu nagari yang terdapat dalam kecamatan Matur, kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Penduduk nagari Matua Mudiak terdiri dari tiga suku yaitu suku Caniago, suku Tanjung dan suku Sikumbang, dari beberapa sejarah yang dapat dikumpulkan mengenai asal - usul penduduk nagari ini adalah yang turun lansung dari Padang Laweh sungai Tarab, di bahagian lain datang dari Pariangan lalu malereng ke gunung Merapi, menetap sementara di Lasi, dan yang lainnya menetap di Padang Kunik, dan kehadiran meraka tidak sekali datang karena arah yang dilalui dapat dibedakan menjadi dua jurusan arah pertama dari Batu Babuai lalu memudikkan batang aia sampai di aia Sumpu yang kedua dari Batu Sikulambai lewat arah yaitu nagari Panta sekarang dan rombongan ini tersesat sampai di Batang Kasiak, kemudian berputar kearah kampung tingga entah berapa lama kemudian rombongan ini bertemu dan tidak ditemukan keterangan yang jelas.

Pranala luar