Lompat ke isi

Spirulina (suplemen tambahan): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: komersil → komersial
→‎Kegunaan: menghapus konten yang tidak berwawasan global
 
(17 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Spirulina 4.png|jmpl|ka|Spirulina yang akan menjadi sumber pengolahan berbagai macam produk]]
{{Taxobox
| color = lightgrey
| name = Spirulina
| image = Spirul2.jpg
| image_width = 200px
| domain = [[Bakteria]]
| phylum = [[Cyanobacteria]] = [[Chroobacteria]]
| ordo = [[Oscillatoriales]]
| familia = [[Phormidiaceae]]
| genus = ''Arthrospira''
| subdivision_ranks = Spesies
| subdivision = Kira-kira 35.
*''Arthrospira maxima''
*''Arthrospira platensis''
}}


'''Spirulina''' adalah nama bagi satu bentuk makanan tambahan yang mirip kepada [[Chlorella]] dan [[Aphanizomenon flos-aquae]] (Alga Biru Hijau). Spirulina wujud dalam dua jenis spesis [[cyanobacteria]]: ''Arthrospira platensis'', dan ''Arthrospira maxima''. Keduanya serta juga spesies ''Arthrospira'' yang lain pernah diklasifikasikan dalam genus [[Spirulina (genus)|''Spirulina'']]. Kini, terdapat persetujuan bahawa mereka adalah dari jenis genus berbeda, dan spesis makanan yang tergolong dalam kumpulan ''Arthrospira''; walau bagaimanapun, istilah Spirulina yang lama masih lagi sering digunakan. Spirulina terdapat di berbagai belahan dunia, dan sering digunakan sebagai [[makanan tambahan]] serta sebagai [[makanan lengkap]] dan diproduksi dalam bentuk tablet, kepingan, serbuk dan juga cairan. Spirulina juga digunakan sebagai [[makanan binatang]] tambahan untuk industri [[akuakultur]], [[akuarium]] dan [[ternakan ayam]].
'''Spirulina''' adalah nama bagi satu bentuk makanan tambahan yang mirip kepada [[Chlorella]] dan [[Aphanizomenon flos-aquae]] (Alga Biru Hijau). Spirulina wujud dalam dua jenis spesis [[cyanobacteria]]: ''Arthrospira platensis'', dan ''Arthrospira maxima''. Keduanya serta juga spesies ''Arthrospira'' yang lain pernah diklasifikasikan dalam genus [[Spirulina (genus)|''Spirulina'']]. Kini, terdapat persetujuan bahwa mereka adalah dari jenis genus berbeda, dan spesis makanan yang tergolong dalam kumpulan ''Arthrospira''; walau bagaimanapun, istilah Spirulina yang lama masih lagi sering digunakan.<ref name="vonshak" />
[[Berkas:Spirulina tablets.jpg|jmpl|ka|Tablet spirulina]]
<ref name="vonshak">Vonshak, A. (ed.). ''Spirulina platensis (Arthrospira): Physiology, Cell-biology and Biotechnology.'' London: Taylor & Francis, 1997.</ref>


== Kandungan ==
Sprirulina sebagai Ketahanan dan kemandirian pangan menjadi salah program penting Pemerintah Indonesia. Selain permasalahan bahan pangan pokok sumber karbohidrat, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB bekerjasama dengan Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB melakukan penelitian tentang diversifikasi produk pangan biskuit yang berbasis sumber karbohidrat lokal (sagu), konsentrat protein ikan dan Spirulina. Tim peneliti yaitu Prof. Dr. Joko Santoso, Dr. Wini Trilaksani dan Dr. Iriani Setyaningsih memberikan sentuhan perbaikan agar produk pangan biskuit Spirulina tersebut dapat digunakan masyarakat di pulau-pulau terluar. Formula yang dihasilkan dalam biskuit Sprirulina ini, diharapkan dapat ikut serta menyukseskan program ketahanan dan kemandirian pangan terutama bagi masyarakat di pulau-pulau terluar.<ref>{{Cite web|url=http://pkspl.ipb.ac.id/berita-biskuit-spirulina-harapan-ketahanan-pangan-di-pulau-terluar.html|title=Biskuit Spirulina, Harapan Ketahanan Pangan di Pulau Terluar|last=Santoso|first=Joko|last2=Trilaksani|first2=Wini|date=|website=|publisher=|access-date=20 September 2016|last3=Setyaningsih|first3=Iriani}}</ref>
Spirulina memiliki kandungan protein sekitar 70% dari berat keringnya. Hal ini dikarenakan spirulina mengandung semua [[Asam amino|asam amino esensial]]. Selain itu, spirulina juga mengandung beberapa vitamin seperti [[Beta-karoten|beta karoten]], [[tiamina]], [[riboflavin]], [[niasin]], [[asam pantotenat]], [[piridoksina]], [[biotin]], [[inositol]], [[asam folat]], [[kobalamin]], [[tokoferol]], dan [[vitamin K]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Budiman|first=Arief|last2=Suyono|first2=Eko Agus|last3=Dewayanto|first3=Nugroho|last4=Dewati|first4=Putri Restu|last5=Pradana|first5=Yano Surya|last6=Widawati|first6=Teta Fathya|date=2023|title=Biorefinery Mikroalga|location=Sleman, D.I. Yogyakarta|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=9786233591201|url-status=live}}</ref>

Spirulina juga mengandung beberapa jenis [[asam lemak]] seperti [[Asam linolenat|linolenat]], [[Asam linoleat|linoleat]], [[Asam dokosaheksaenoat|dokosaheksanoat]], [[Asam arakidonat|arakidonat]], [[Asam palmitoleat|palmitoleat]], [[Asam oleat|oleat]], [[Asam erukat|erukat]], [[Asam palmitat|palmitat]], [[Asam miristat|miristat]], [[stearat]], [[Asam behenat|behenat]], [[Asam Lignoserat|lignoserat]], dan lain-lain. Komposisi dan distribusi asam lemak ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan media tanamnya. Salah satu hal yang mempengaruhinya adalah salinitas, yaitu apabila semakin tinggi tingkat salinitasnya, maka kandungan asam lemak tidak jenuh mengalami peningkatan dan kandungan asam lemak jenuh mengalami penurunan. Peningkatan salinitas ini juga berdampak pada penurunan biomassa yang dapat dibudidayakan.<ref name=":0" />

Spirulina juga mengandung [[sterol]] ([[kolesterol]], [[sitosterol]], [[kampesterol]], dan [[stigmasterol]]), [[terpena]] ([[amirin]]), dan [[hidrokarbon jenuh]] ([[parafin]]), dimana merupakan [[lipid]] yang tidak tersaponifikasi dan memiliki sifat [[antioksidan]] dan [[antimikroba]].<ref name=":0" />

== Kegunaan ==
Spirulina terdapat di berbagai belahan dunia, dan sering digunakan sebagai [[makanan tambahan]] serta sebagai [[makanan lengkap]] dan diproduksi dalam bentuk tablet, kepingan, serbuk dan juga cairan. Spirulina juga digunakan sebagai [[makanan binatang]] tambahan untuk industri [[akuakultur]], [[akuarium]] dan [[ternakan ayam]].<ref name="vonshak">Vonshak, A. (ed.). ''Spirulina platensis (Arthrospira): Physiology, Cell-biology and Biotechnology.'' London: Taylor & Francis, 1997.</ref>


== Rujukan ==
== Rujukan ==
Baris 28: Baris 22:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.iimsam.org Intergovernmental Institution for the use of Micro-algae Spirulina Against Malnutrition (IIMSAM)]
* [http://www.iimsam.org Intergovernmental Institution for the use of Micro-algae Spirulina Against Malnutrition (IIMSAM)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190204082806/http://www.iimsam.org/ |date=2019-02-04 }}
* [http://silicasecchidisk.conncoll.edu/LucidKeys/Carolina_Key/html/Arthrospira_Main.html Micrographs and movies of A. ''platensis.'']
* [http://silicasecchidisk.conncoll.edu/LucidKeys/Carolina_Key/html/Arthrospira_Main.html Micrographs and movies of A. ''platensis.''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120419145102/http://silicasecchidisk.conncoll.edu/LucidKeys/Carolina_Key/html/Arthrospira_Main.html |date=2012-04-19 }}


{{Dietary supplement}}
{{Dietary supplement}}


[[Kategori:Akuakultur]]
[[Kategori:Budi daya perairan]]
[[Kategori:Makanan tambahan]]
[[Kategori:Makanan tambahan]]



Revisi terkini sejak 3 Oktober 2023 12.00

Spirulina yang akan menjadi sumber pengolahan berbagai macam produk

Spirulina adalah nama bagi satu bentuk makanan tambahan yang mirip kepada Chlorella dan Aphanizomenon flos-aquae (Alga Biru Hijau). Spirulina wujud dalam dua jenis spesis cyanobacteria: Arthrospira platensis, dan Arthrospira maxima. Keduanya serta juga spesies Arthrospira yang lain pernah diklasifikasikan dalam genus Spirulina. Kini, terdapat persetujuan bahwa mereka adalah dari jenis genus berbeda, dan spesis makanan yang tergolong dalam kumpulan Arthrospira; walau bagaimanapun, istilah Spirulina yang lama masih lagi sering digunakan.[1]

Tablet spirulina

Kandungan

[sunting | sunting sumber]

Spirulina memiliki kandungan protein sekitar 70% dari berat keringnya. Hal ini dikarenakan spirulina mengandung semua asam amino esensial. Selain itu, spirulina juga mengandung beberapa vitamin seperti beta karoten, tiamina, riboflavin, niasin, asam pantotenat, piridoksina, biotin, inositol, asam folat, kobalamin, tokoferol, dan vitamin K.[2]

Spirulina juga mengandung beberapa jenis asam lemak seperti linolenat, linoleat, dokosaheksanoat, arakidonat, palmitoleat, oleat, erukat, palmitat, miristat, stearat, behenat, lignoserat, dan lain-lain. Komposisi dan distribusi asam lemak ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan media tanamnya. Salah satu hal yang mempengaruhinya adalah salinitas, yaitu apabila semakin tinggi tingkat salinitasnya, maka kandungan asam lemak tidak jenuh mengalami peningkatan dan kandungan asam lemak jenuh mengalami penurunan. Peningkatan salinitas ini juga berdampak pada penurunan biomassa yang dapat dibudidayakan.[2]

Spirulina juga mengandung sterol (kolesterol, sitosterol, kampesterol, dan stigmasterol), terpena (amirin), dan hidrokarbon jenuh (parafin), dimana merupakan lipid yang tidak tersaponifikasi dan memiliki sifat antioksidan dan antimikroba.[2]

Spirulina terdapat di berbagai belahan dunia, dan sering digunakan sebagai makanan tambahan serta sebagai makanan lengkap dan diproduksi dalam bentuk tablet, kepingan, serbuk dan juga cairan. Spirulina juga digunakan sebagai makanan binatang tambahan untuk industri akuakultur, akuarium dan ternakan ayam.[1]

  1. ^ a b Vonshak, A. (ed.). Spirulina platensis (Arthrospira): Physiology, Cell-biology and Biotechnology. London: Taylor & Francis, 1997.
  2. ^ a b c Budiman, Arief; Suyono, Eko Agus; Dewayanto, Nugroho; Dewati, Putri Restu; Pradana, Yano Surya; Widawati, Teta Fathya (2023). Biorefinery Mikroalga. Sleman, D.I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. ISBN 9786233591201. 

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  • Algakultur - Perladangan alga komersial
  • Chlorella - Alga lain yang berpotensi sebagai makanan dan bahan bakar.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Templat:Dietary supplement