Lompat ke isi

Kasula: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Thijs!bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: io:Chazublo
Menghapus Rev._Fr._Richmond_Rodrin_Tadepa_in_Traditional_Roman_Catholic_Vestments.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No license si
Tag: Pengembalian manual
 
(45 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Chasublepurple.jpg|jmpl|[[imam|Imam gereja Anglikan]] mengenakan sehelai kasula modern menutupi [[alba]] dan [[stola]]]]
[[Berkas:Pontifical Mass - 15th Century - Project Gutenberg eText 16531.jpg|thumb|200px|Kasula abad ke-15]]
'''Kasula''' ([[Bahasa Latin]]: Casula) adalah [[vestimentum]] liturgis terluar yang dikenakan klerus dalam perayaan [[Ekaristi]] dalam Gereja-Gereja [[Kristen]] bertradisi-Barat yang mempergunakan vestimentum lengkap, khususnya dalam [[Gereja Katolik Roma]], [[Gereja Anglikan]] (''High Church'' dan ''Broad Church''), dan beberapa [[Gereja Methodis]] di [[Amerika Serikat]]. Kasula juga dipergunakan sebagai vestimentum utama dalam beberapa [[Gereja Lutheran]], khususnya di negara-negara Eropa Utara. Vestimentum Gereja-Gereja Timur bertradisi Ritus-Byzantium yang ekuivalen dengan kasula adalah ''felonion''.
'''Kasula''' ({{lang-la|Casula}}) adalah [[vestimentum]] terluar yang dikenakan rohaniwan dalam upacara perayaan [[Ekaristi]] di [[denominasi Kristen|denominasi-denominasi agama Kristen]] [[Kekristenan Barat|mazhab barat]] yang memberlakukan aturan pemakaian vestimentum lengkap, terutama [[Gereja Katolik]], [[komuni Anglikan|gereja-gereja Anglikan]], dan [[Lutheranisme|gereja-gereja Lutheran]].{{efn|Lihat [[Apologi Pengakuan Iman Augsburg]], Pasal XXIV}} Kasula setara dengan [[failonion]] yang dikenakan oleh rohaniwan [[Gereja Ortodoks Timur|Gereja-Gereja Ortodoks Timur]] dan [[Gereja-Gereja Katolik Timur]].


"Vestimentum yang diperuntukkan bagi imam selebran dalam [[Misa]] dan tindakan-tindakan suci lain yang berhubungan langsung dengan Misa, kecuali diindikasikan sebaliknya, adalah kasula, dikenakan di atas [[alba]] dan [[stola]]" (Petunjuk Umum Misa Romawi, 337). Seperti halnya stola, warna kasula normalnya mengikuti warna liturgis dari Misa yang bersangkutan.
"Vestimentum yang sepatutnya dikenakan oleh imam selebran dalam Misa dan upacara-upacara suci yang berkaitan langsung dengan Misa, kecuali jika ada aturan lain, adalah kasula, yang dikenakan menutupi [[alba]] dan [[stola]]" (''Pedoman Umum Misale Romawi'', 337). Sama seperti stola, warna kasula yang dikenakan lazimnya disesuaikan dengan [[warna-warna liturgi|warna liturgi]] yang berkaitan dengan perayaan Misa.


== Asal-usul kasula ==
Kasula awalnya adalah semacam ''poncho'' (mantel selimut ala Mexico), memiliki lubang bundar di tengah-tengah untuk meloloskan kepala, menjuntai sampai ke kaki. Tepi kasula harus dilipat sampai lengan agar lengan dapat lebih leluasa dipergunakan. Di Barat, kasula dilipat pada kedua sisi, seperti yang tampak pada ilustrasi kasula abad ke-15. Kadang-kadang diperlukan tali-tali kain untuk melakukannya, dan [[diakon]] membantu [[imam]] dalam melipat sisi-sisi kasula.
[[Berkas:ChasubleToluca02.JPG|jmpl|Kasula abad ke-18 dari Meksiko, terpajang di Museum Seni Murni di [[Toluca]] ]]
Kasula bermula dari semacam [[poncho]] mengerucut yang disebut ''casula'' (rumah cilik) dalam bahasa Latin. Pada [[Zaman Akhir Kekaisaran Romawi]], kasula adalah jenis pakaian luar yang lazim dikenakan orang bilamana sedang bepergian jauh. Bentuknya kala itu adalah sehelai kain berpotongan bundar dengan lubang di tengah-tengah untuk meloloskan kepala. Panjangnya sampai ke bawah lutut bilamana dikenakan, dan harus disingsingkan agar lengan dapat digunakan dengan leluasa.


Ketika dikenakan sebagai pakaian khusus untuk ibadat di Gereja Barat, sisi samping kasula digulung agar tangan si pemakai dapat digunakan dengan leluasa. Kadang-kadang digunakan pula tali-temali tipis untuk membebat lipatan kasula, dan [[diakon]] dapat membantu imam untuk melipat sisi samping vestimentum ini. Semenjak abad ke-13, muncul kecenderungan untuk memangkas sedikit sisi samping kasula. Sepanjang abad ke-15 dan abad-abad selanjutnya, bentuk kasula sudah menyerupai bentuk kasula pada Zaman Modern, panjang sisi samping kebanyakan kasula tidak lagi semata kaki tetapi hanya sampai ke pergelangan tangan sehingga tidak perlu lagi dilipat-lipat.<ref>{{cite web|last=Tribe |first=Shawn |url=http://thenewliturgicalmovement.blogspot.com/2006/07/on-origin-and-development-of-vestments.html |title=The Development (and Future?) of Vestments in the Roman Rite |publisher=Thenewliturgicalmovement.blogspot.com |date=31 Juli 2006 |accessdate=18 Mei 2013}}</ref>
[[Berkas:Chasublepurple.jpg|thumb|left|Kasula modern]]
[[Berkas:0 Vaux-le-Vicomte - Chasuble brodée du XVIIe siècle (2).JPG|thumb|right|Kasula bordir abad ke-17, bagian dari koleksi Château de Vaux-le-Vicomte.]]
Kasula-kasula modern dipotong pada kedua sisi, sehingga tidak perlu dilipat-lipat lagi. Potong-memotong ini berlangsung dari abad ke abad hingga bentuk kasula berkurang menjadi seukuran skapular (semacam jubah luar tanpa lengan yang dikenakan para rahib, atau oleh umat lainnya dalam bentuk yang telah disederhanakan) lebar, sehingga seluruh bagian lengan tidak tertutupi. Agar memudahkan imam mempertemukan kedua telapak tangannya bilamana mengenakan kasula berbahan kaku (yang bertepian dan penuh bordiran), bagian depan kasula dipotong lagi sehingga bentuknya mirip [[Biola#Badan biola|badan biola]]. Kasula model ini kerap diberi pola hiasan yang rumit, terutama pada bagian punggung, dengan memasukkan gambar [[salib]] atau seorang [[santo]]; serta mempergunakan bahan-bahan yang mewah seperti [[sutera]], benang emas atau brokat, khususnya pada kasula-kasula yang dibuat untuk upacara-upacara besar.
Bentuk kasula pada penghujung abad ke-16 semakin berbeda dari bentuk kasula tradisional. Sisi lengannya dibuat jauh lebih pendek sehingga hanya menutupi sedikit bagian lengan.{{efn|Bentuk kasula semacam ini biasanya tampak pada lukisan-lukisan yang menggambarkan sosok Santo [[Ignasius Loyola]] dan Santo [[Filipus Neri]], misalnya [[:File:Giovanni Battista Tiepolo 025.jpg|lukisan Santo Filipus Neri karya Giovanni Battista Tiepolo]].}} Perbedaannya dengan bentuk kasula tradisional jauh lebih besar daripada perbedaannya dengan bentuk kasula pada abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, manakala ukuran kasula disusutkan sedemikian rupa sehingga bentuknya menyerupai [[skapulir]] lebar, tidak menutupi bagian lengan sama sekali, bahkan sisi depan dan belakangnya juga semakin pendek. Selain itu, agar imam lebih mudah menangkupkan kedua belah tangan pada saat mengenakan kasula dari bahan yang kaku (diberi lapisan dalam dan dihiasi dengan banyak sekali sulaman), sisi depan kasula abad ke-19 dan awal abad ke-20 ini kian dipangkas sehingga membuatnya tampak mirip bentuk badan biola, dan oleh karena itu sering kali disebut "kasula biola". Kasula-kasula berbentuk skapulir sering kali diperindah dengan corak-corak hiasan, terutama pada sisi belakangnya. Corak-corak hiasan ini menampilkan gambar [[salib Kristen]] atau gambar salah satu [[orang kudus]]. Bahan-bahan sandang mewah seperti sutra, kain emas, atau songket digunakan untuk membuat kasula, teristimewa kasula-kasula yang dibuat khusus untuk dikenakan pada hari-hari raya.


== Kasula pada masa kini ==
[[Berkas:Kasel roemischSchreibmayr.jpg|thumb|right|Kasula "biola" buatan tangan]]
Pada abad ke-20, muncul kembali kasula dengan bentuk yang lebih kuno dan lebih berpatutan ukurannya yang terkadang disebut "kasula [[Gothik]]" untuk membedakannya dengan "kasula Romawi" yang menyerupai skapulir.{{sfn|Fortescue|O`Connell|Reid|2009|pp=32-33}}{{sfn|James|1934|p=}}{{sfn|Roulin|1950|p=}} Sebagian pihak menolak pemakaian kasula Gothik ini, sampai-sampai [[Kongregasi Suci Ritus-Ritus]] menerbitkan sebuah dekret yang menentang pemakaiannya pada tanggal 9 Desember 1925, yakni dekret ''De forma paramentorum'' (Perihal Bentuk Pakaian-Pakaian).{{sfn|Bouscaren|O'Connor|1953|p=262}} Dekret ini dibatalkan secara eksplisit dengan dekret ''Circa dubium de forma paramentorum'' (Seputar Kerancuan Perihal Bentuk Pakaian-Pakaian) pada tanggal 20 Agustus 1957.<ref name="AAS">''[[Acta Apostolicae Sedis]]'', [http://www.vatican.va/archive/aas/documents/AAS-49-1957-ocr.pdf 49, 1957, hlm. 762]</ref> Dekret pembatal ini memulangkan urusan bentuk kasula kepada kearifan masing-masing wali Gereja. Masih ada selembar foto [[Paus Pius XI]] mengenakan kasula yang lebih berpatutan ukuran ini pada saat merayakan [[Misa]] di [[Basilika Santo Petrus]], seawal-awalnya pada tanggal 19 Maret 1930.{{sfn|James|1934|p=}}
Pada paruh kedua abad ke-20, khususnya sesudah [[Konsili Vatikan II]], kasula model skapular, yang kadang-kadang disebut "kasula Romawi", mulai jarang dipergunakan dalam gereja-gereja Katolik Roma, seiring meluasnya penggunaan kasula gaya "Gothik" yang modern, yang lebih mendekati bentuk kasula kuno. Perubahan ini diiringi oleh penyederhanaan bahan dan disain, tetapi beberapa disain yang sangat modern dianggap kurang estetis oleh banyak pihak.


Selepas penyelenggaraan [[Konsili Vatikan Kedua]], bentuk yang lebih berpatutan ukuran ini menjadi bentuk kasula yang paling lazim dijumpai, dan arahan dalam [[Pedoman Umum Misale Romawi]] menunjukkan bahwa "sudah selayaknya" keindahan muncul "bukan dari hiasan mewah yang berlimpah ruah, melainkan dari bahan dan desainnya. Selain itu, hiasan pada vestimentum haruslah terdiri atas sosok-sosok, yakni gambar-gambar atau lambang-lambang, yang menggugah orang untuk memanfaatkannya bagi hal-hal yang suci, sehingga dengan demikian terhindar dari hal-hal yang tidak pantas" (no. 344). Itulah sebabnya sekarang ini banyak dijumpai kasula-kasula dengan panjang sisi depan dan belakangnya hampir semata kaki, panjang sisi sampingnya mencapai pergelangan tangan, dan dihiasi dengan lambang-lambang yang relatif sederhana atau dengan pita lebar dan ''[[auriphrygium]]'' (pita lebar bersulam). Sebaliknya, kasula-kasula biola sering kali disarati hiasan sulaman atau [[lukisan]] yang mendetail.
Sebagian pihak menganggap kecenderungan untuk lebih suka menggunakan kasula bentuk "biola" sebagai tanda kesetiaan pada tradisi [[Gereja Katolik Roma]], bahkan sebagai tanda pemberontakan terhadap perubahan-perubahan hasil Konsili Vatikan II. Akan tetapi, beberapa imam lebih menyukai kasula bentuk skapular hanya karena alasan selera dan kenyamanan belaka; dan beberapa imam tradisionalis dengan alasan yang sama lebih memilih menggunakan kasula modern yang bahannya lebih lentur.


Pemakaian kasula-kasula skapulir Romawi, baik yang berpotongan lurus maupun yang berbentuk badan biola, adakalanya dikait-kaitkan dengan [[Katolik tradisionalis|tradisionalisme]].<ref name="tele_Sacr">{{Cite web | title = Sacred Mysteries: Bring fiddleback chasubles back? | last = Howse | first = Christopher | work = Telegraph.co.uk | date = 10 Mei 2013 | accessdate = 26 Maret 2018 | url = https://www.telegraph.co.uk/news/religion/10050556/Sacred-Mysteries-Bring-fiddleback-chasubles-back.html | quote = }}</ref> Meskipun demikian, sejumlah imam suka mengenakannya semata-mata atas dasar selera dan kenyamanan belaka. Di lain pihak, dengan alasan yang sama, beberapa imam tradisionalis lebih suka mengenakan kasula berpatutan ukuran yang terbuat dari bahan yang tidak begitu kaku.
''Felonion'', vestimentum Ritus Byzantium yang setara dengan kasula [[Ritus Latin]], terpotong di sebelah depan, bukannya di samping.

[[Paus Benediktus XVI]] adakalanya mengenakan kasula-kasula bergaya tradisional yang lazim digunakan pada penghujung abad ke-16.<ref>{{cite web|url=http://wdtprs.com/blog/2008/05/benedict-xvis-pentecost-sunday-again-a-lesson-through-vestments/ |title=Benedict XVI’s Pentecost Sunday: again a lesson through vestments |publisher=Wdtprs.com |date=11 Mei 2008 |accessdate=18 Mei 2013}}</ref>

Dalam tradisi Gereja Slavia, meskipun tidak demikian dalam tradisi Gereja Yunani, [[failonion]], vestimentum [[ritus Bizantin]] yang setara dengan kasula, dipangkas sisi depannya, bukan sisi sampingnya, sehingga terlihat mirip dengan [[korkap]] Gereja Barat.

== Kasula di gereja-gereja Protestan ==
Meskipun tidak semuanya, banyak gereja Lutheran dan Anglikan yang menggunakan kasula.

Kasula selalu digunakan oleh denominasi-denominasi Lutheran di Skandinavia. Denominasi-denominasi ini mempraktikkan pula perjamuan kudus mingguan. [[Umat Lutheran Jerman]], yang juga mempraktikkan perjamuan kudus mingguan, menggunakan kasula selama dua ratus tahun pertama selepas Reformasi Protestan, dan kemudian menggantinya dengan [[toga pendeta]]. Berbagai macam praktik bermunculan di Amerika Utara, namun pada pertengahan abad ke-20, alba dan stola menjadi pakaian khusus yang lumrah dikenakan oleh pemimpin kebaktian. Akhir-akhir ini, kasula telah kembali digunakan dalam kebaktian perjamuan kudus di Jerman maupun Amerika Serikat.<ref name="Lutheran">{{Cite web | title = What are vestments and paraments | author = | work = Worship Formation & Liturgical Resources: Frequently Asked Questions | date = 2013 |publisher=Evangelical Lutheran Church in America | accessdate = 27 Maret 2018 | url = http://download.elca.org/ELCA%20Resource%20Repository/What_are_vestments_and_paraments_Why_are_they_used.pdf | language = | quote = }}</ref>

[[Stola]] adalah vestimentum yang dipandang sebagai pakaian imamat, bukan kasula.
Kasula tidak pernah digunakan oleh gereja-gereja Anglikan yang beraliran [[gereja rendah]], dan jarang digunakan oleh gereja-gereja Anglikan yang beraliran [[gereja tinggi]] sebelum munculnya [[Gerakan Oxford]] pada abad ke-19, bahkan baru lazim digunakan mulai generasi kedua Gerakan Oxford. Sekarang ini, pemakaian kasula sudah menjadi kelaziman di kebanyakan gereja Anglikan, kecuali di kalangan Anglikan gereja rendah yang lebih ekstrem.

Di kalangan Kristen Protestan, pemakaian kasula di luar kebaktian bukan suatu kelaziman dan jarang sekali dijumpai.

== Galeri ==
<gallery>
File:Alloni-bianca-02.jpg|Kasula bentuk lonceng (modern, terinspirasi oleh sehelai kasula buatan abad ke-12)
File:Pontifical Mass - 15th Century - Project Gutenberg eText 16531.jpg|Ilustrasi semasa dari sehelai kasula buatan abad ke-15
File:Sancarlo-nera-01.jpg|Kasula tradisional, sebagaimana yang lazim digunakan pada paruh kedua abad ke-16
File:Paolo-v-pianeta-01.gif|Kasula tradisional, sebagaimana yang lazim digunakan pada permulaan abad ke-17
File:Pianeta-borboni-oronero-1.jpg|Kasula Romawi
File:Kazuifelgroenkopie.jpg|Kasula biola
File:Archbishop Daniel Dinardo.jpg|Kasula berpotongan mengerucut, dikenakan oleh [[Uskup Agung]] [[Daniel DiNardo]]
</gallery>

== Rujukan ==
{{notelist}}
{{reflist}}

{{refbegin}}
* {{cite book|ref=harv|last1=Fortescue|first1=Adrian |last2=O`Connell|first2=J.B. |last3=Reid|first3=Alcuin |title=The Ceremonies of the Roman Rite Described|url=https://books.google.com/books?id=A42vAwAAQBAJ&pg=PA32|date=29 Januari 2009|publisher=A&C Black|isbn=978-1-4411-3808-8}}
* {{cite book|ref=harv|last=James|first=Raymund |title=The Origin and Development of Roman Liturgical Vestments|url=https://books.google.com/books?id=3bELvgAACAAJ|edition=2|year=1934|publisher=Catholic Records Press|location=Exeter}}
* {{cite book|ref=harv|last=Roulin|first=Eugéne |title=Vestments and Vesture: A Manual of Liturgical Art|url=https://books.google.com/books?id=ECNGAAAAMAAJ|year=1950|publisher=Newman Press}}

{{refend}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commons category|Chasubles|Kasula}}
*[http://www.newadvent.org/cathen/03639a.htm Kasula] dalam Catholic Encyclopedia
* [http://www.newadvent.org/cathen/03639a.htm Penjelasan mengenai kasula dalam ''Catholic Encyclopedia'']
*[http://thenewliturgicalmovement.blogspot.com/2006/07/on-origin-and-development-of-vestments.html Perkembangan (dan masa depan?) dari Vestimentum dalam Ritus Romawi]
* [http://thenewliturgicalmovement.blogspot.com/2006/07/on-origin-and-development-of-vestments.html Perkembangan (dan Masa Depan?) Vestimentum dalam Ritus Romawi]
* Sehelai kasula koleksi Perbendaharaan Katedral Uppsala yang diyakini sebagai karya Albertus Si Juru Tekat, paruh kedua abad ke-15:
** [http://www.greydragon.org/trips/stockholm/uppsala-cope038.jpg Gambar 1]
** [http://www.greydragon.org/trips/stockholm/uppsala-cope036.jpg Gambar 2]
* [https://web.archive.org/web/20090513093900/http://www.khm.at/en/treasury/the-burgundian-inheritance-and-the-order-of-the-golden-fleece Kasula dari kumpulan vestimentum Tarekat Bulu Domba Emas, koleksi Perbendaharaan Sekuler Istana Hofburg di Wina]
* [http://web.mac.com/cicdc/iWeb/KStreet/CICpod/4C26E129-1314-4570-BE09-4E87158F1421_files/chasuble.jpg Sketsa sehelai kasula yang dikenakan oleh Santo Tomas Becket]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}

{{Peralatan liturgi Katolik}}


[[Kategori:Vestimentum]]
[[Kategori:Vestimentum]]
[[Kategori:Misa Katolik]]
[[Kategori:Vestimentum Katolik Roma]]
[[Kategori:Istilah dalam Gereja Katolik Roma]]
[[Kategori:Istilah dalam Gereja Katolik Roma]]

[[cs:Ornát]]
[[de:Kasel (Gewand)]]
[[en:Chasuble]]
[[es:Casulla]]
[[fi:Messukasukka]]
[[fr:Chasuble]]
[[hu:Miseruha]]
[[io:Chazublo]]
[[it:Casula]]
[[ko:제의]]
[[la:Casula]]
[[lv:Ornāts]]
[[nl:Kazuifel]]
[[nn:Messehakel]]
[[no:Messehagel]]
[[pl:Ornat]]
[[pt:Casula]]
[[ru:Казула (облачение)]]
[[sv:Mässhake]]
[[sw:Kasula]]
[[uk:Казула]]
[[ur:چاسوبل]]

Revisi terkini sejak 8 Oktober 2023 10.55

Imam gereja Anglikan mengenakan sehelai kasula modern menutupi alba dan stola

Kasula (bahasa Latin: Casula) adalah vestimentum terluar yang dikenakan rohaniwan dalam upacara perayaan Ekaristi di denominasi-denominasi agama Kristen mazhab barat yang memberlakukan aturan pemakaian vestimentum lengkap, terutama Gereja Katolik, gereja-gereja Anglikan, dan gereja-gereja Lutheran.[a] Kasula setara dengan failonion yang dikenakan oleh rohaniwan Gereja-Gereja Ortodoks Timur dan Gereja-Gereja Katolik Timur.

"Vestimentum yang sepatutnya dikenakan oleh imam selebran dalam Misa dan upacara-upacara suci yang berkaitan langsung dengan Misa, kecuali jika ada aturan lain, adalah kasula, yang dikenakan menutupi alba dan stola" (Pedoman Umum Misale Romawi, 337). Sama seperti stola, warna kasula yang dikenakan lazimnya disesuaikan dengan warna liturgi yang berkaitan dengan perayaan Misa.

Asal-usul kasula

[sunting | sunting sumber]
Kasula abad ke-18 dari Meksiko, terpajang di Museum Seni Murni di Toluca

Kasula bermula dari semacam poncho mengerucut yang disebut casula (rumah cilik) dalam bahasa Latin. Pada Zaman Akhir Kekaisaran Romawi, kasula adalah jenis pakaian luar yang lazim dikenakan orang bilamana sedang bepergian jauh. Bentuknya kala itu adalah sehelai kain berpotongan bundar dengan lubang di tengah-tengah untuk meloloskan kepala. Panjangnya sampai ke bawah lutut bilamana dikenakan, dan harus disingsingkan agar lengan dapat digunakan dengan leluasa.

Ketika dikenakan sebagai pakaian khusus untuk ibadat di Gereja Barat, sisi samping kasula digulung agar tangan si pemakai dapat digunakan dengan leluasa. Kadang-kadang digunakan pula tali-temali tipis untuk membebat lipatan kasula, dan diakon dapat membantu imam untuk melipat sisi samping vestimentum ini. Semenjak abad ke-13, muncul kecenderungan untuk memangkas sedikit sisi samping kasula. Sepanjang abad ke-15 dan abad-abad selanjutnya, bentuk kasula sudah menyerupai bentuk kasula pada Zaman Modern, panjang sisi samping kebanyakan kasula tidak lagi semata kaki tetapi hanya sampai ke pergelangan tangan sehingga tidak perlu lagi dilipat-lipat.[1]

Kasula bordir abad ke-17, bagian dari koleksi Château de Vaux-le-Vicomte.

Bentuk kasula pada penghujung abad ke-16 semakin berbeda dari bentuk kasula tradisional. Sisi lengannya dibuat jauh lebih pendek sehingga hanya menutupi sedikit bagian lengan.[b] Perbedaannya dengan bentuk kasula tradisional jauh lebih besar daripada perbedaannya dengan bentuk kasula pada abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, manakala ukuran kasula disusutkan sedemikian rupa sehingga bentuknya menyerupai skapulir lebar, tidak menutupi bagian lengan sama sekali, bahkan sisi depan dan belakangnya juga semakin pendek. Selain itu, agar imam lebih mudah menangkupkan kedua belah tangan pada saat mengenakan kasula dari bahan yang kaku (diberi lapisan dalam dan dihiasi dengan banyak sekali sulaman), sisi depan kasula abad ke-19 dan awal abad ke-20 ini kian dipangkas sehingga membuatnya tampak mirip bentuk badan biola, dan oleh karena itu sering kali disebut "kasula biola". Kasula-kasula berbentuk skapulir sering kali diperindah dengan corak-corak hiasan, terutama pada sisi belakangnya. Corak-corak hiasan ini menampilkan gambar salib Kristen atau gambar salah satu orang kudus. Bahan-bahan sandang mewah seperti sutra, kain emas, atau songket digunakan untuk membuat kasula, teristimewa kasula-kasula yang dibuat khusus untuk dikenakan pada hari-hari raya.

Kasula pada masa kini

[sunting | sunting sumber]

Pada abad ke-20, muncul kembali kasula dengan bentuk yang lebih kuno dan lebih berpatutan ukurannya yang terkadang disebut "kasula Gothik" untuk membedakannya dengan "kasula Romawi" yang menyerupai skapulir.[2][3][4] Sebagian pihak menolak pemakaian kasula Gothik ini, sampai-sampai Kongregasi Suci Ritus-Ritus menerbitkan sebuah dekret yang menentang pemakaiannya pada tanggal 9 Desember 1925, yakni dekret De forma paramentorum (Perihal Bentuk Pakaian-Pakaian).[5] Dekret ini dibatalkan secara eksplisit dengan dekret Circa dubium de forma paramentorum (Seputar Kerancuan Perihal Bentuk Pakaian-Pakaian) pada tanggal 20 Agustus 1957.[6] Dekret pembatal ini memulangkan urusan bentuk kasula kepada kearifan masing-masing wali Gereja. Masih ada selembar foto Paus Pius XI mengenakan kasula yang lebih berpatutan ukuran ini pada saat merayakan Misa di Basilika Santo Petrus, seawal-awalnya pada tanggal 19 Maret 1930.[3]

Selepas penyelenggaraan Konsili Vatikan Kedua, bentuk yang lebih berpatutan ukuran ini menjadi bentuk kasula yang paling lazim dijumpai, dan arahan dalam Pedoman Umum Misale Romawi menunjukkan bahwa "sudah selayaknya" keindahan muncul "bukan dari hiasan mewah yang berlimpah ruah, melainkan dari bahan dan desainnya. Selain itu, hiasan pada vestimentum haruslah terdiri atas sosok-sosok, yakni gambar-gambar atau lambang-lambang, yang menggugah orang untuk memanfaatkannya bagi hal-hal yang suci, sehingga dengan demikian terhindar dari hal-hal yang tidak pantas" (no. 344). Itulah sebabnya sekarang ini banyak dijumpai kasula-kasula dengan panjang sisi depan dan belakangnya hampir semata kaki, panjang sisi sampingnya mencapai pergelangan tangan, dan dihiasi dengan lambang-lambang yang relatif sederhana atau dengan pita lebar dan auriphrygium (pita lebar bersulam). Sebaliknya, kasula-kasula biola sering kali disarati hiasan sulaman atau lukisan yang mendetail.

Pemakaian kasula-kasula skapulir Romawi, baik yang berpotongan lurus maupun yang berbentuk badan biola, adakalanya dikait-kaitkan dengan tradisionalisme.[7] Meskipun demikian, sejumlah imam suka mengenakannya semata-mata atas dasar selera dan kenyamanan belaka. Di lain pihak, dengan alasan yang sama, beberapa imam tradisionalis lebih suka mengenakan kasula berpatutan ukuran yang terbuat dari bahan yang tidak begitu kaku.

Paus Benediktus XVI adakalanya mengenakan kasula-kasula bergaya tradisional yang lazim digunakan pada penghujung abad ke-16.[8]

Dalam tradisi Gereja Slavia, meskipun tidak demikian dalam tradisi Gereja Yunani, failonion, vestimentum ritus Bizantin yang setara dengan kasula, dipangkas sisi depannya, bukan sisi sampingnya, sehingga terlihat mirip dengan korkap Gereja Barat.

Kasula di gereja-gereja Protestan

[sunting | sunting sumber]

Meskipun tidak semuanya, banyak gereja Lutheran dan Anglikan yang menggunakan kasula.

Kasula selalu digunakan oleh denominasi-denominasi Lutheran di Skandinavia. Denominasi-denominasi ini mempraktikkan pula perjamuan kudus mingguan. Umat Lutheran Jerman, yang juga mempraktikkan perjamuan kudus mingguan, menggunakan kasula selama dua ratus tahun pertama selepas Reformasi Protestan, dan kemudian menggantinya dengan toga pendeta. Berbagai macam praktik bermunculan di Amerika Utara, namun pada pertengahan abad ke-20, alba dan stola menjadi pakaian khusus yang lumrah dikenakan oleh pemimpin kebaktian. Akhir-akhir ini, kasula telah kembali digunakan dalam kebaktian perjamuan kudus di Jerman maupun Amerika Serikat.[9]

Stola adalah vestimentum yang dipandang sebagai pakaian imamat, bukan kasula.

Kasula tidak pernah digunakan oleh gereja-gereja Anglikan yang beraliran gereja rendah, dan jarang digunakan oleh gereja-gereja Anglikan yang beraliran gereja tinggi sebelum munculnya Gerakan Oxford pada abad ke-19, bahkan baru lazim digunakan mulai generasi kedua Gerakan Oxford. Sekarang ini, pemakaian kasula sudah menjadi kelaziman di kebanyakan gereja Anglikan, kecuali di kalangan Anglikan gereja rendah yang lebih ekstrem.

Di kalangan Kristen Protestan, pemakaian kasula di luar kebaktian bukan suatu kelaziman dan jarang sekali dijumpai.

  1. ^ Lihat Apologi Pengakuan Iman Augsburg, Pasal XXIV
  2. ^ Bentuk kasula semacam ini biasanya tampak pada lukisan-lukisan yang menggambarkan sosok Santo Ignasius Loyola dan Santo Filipus Neri, misalnya lukisan Santo Filipus Neri karya Giovanni Battista Tiepolo.
  1. ^ Tribe, Shawn (31 Juli 2006). "The Development (and Future?) of Vestments in the Roman Rite". Thenewliturgicalmovement.blogspot.com. Diakses tanggal 18 Mei 2013. 
  2. ^ Fortescue, O`Connell & Reid 2009, hlm. 32-33.
  3. ^ a b James 1934.
  4. ^ Roulin 1950.
  5. ^ Bouscaren & O'Connor 1953, hlm. 262.
  6. ^ Acta Apostolicae Sedis, 49, 1957, hlm. 762
  7. ^ Howse, Christopher (10 Mei 2013). "Sacred Mysteries: Bring fiddleback chasubles back?". Telegraph.co.uk. Diakses tanggal 26 Maret 2018. 
  8. ^ "Benedict XVI's Pentecost Sunday: again a lesson through vestments". Wdtprs.com. 11 Mei 2008. Diakses tanggal 18 Mei 2013. 
  9. ^ "What are vestments and paraments" (PDF). Worship Formation & Liturgical Resources: Frequently Asked Questions. Evangelical Lutheran Church in America. 2013. Diakses tanggal 27 Maret 2018. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]