Yangon: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Neverland14 (bicara | kontrib) menambah Transportasi, menambah Situs terkenal, menambah referensi |
Neverland14 (bicara | kontrib) menambah Sejarah, menambah Pemandangan kota, menambah referensi |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
| pushpin_map = Burma |
| pushpin_map = Burma |
||
| pushpin_map_caption = Lokasi dari Yangon (Rangoon), Myanmar |
| pushpin_map_caption = Lokasi dari Yangon (Rangoon), Myanmar |
||
| settlement_type = Kota |
| settlement_type = [[Kota]] |
||
| image_skyline = Collage of Yangon.jpg |
| image_skyline = Collage of Yangon.jpg |
||
| imagesize = 250px |
| imagesize = 250px |
||
Baris 62: | Baris 62: | ||
'''Yangon''' ({{Lang-my|ရန်ကုန်}}; pengucapan {{IPA-my|jàɰ̃ɡòʊɰ̃ mjo̰|}}; <small>translit.</small> "Akhir dari Perselisihan"), juga dikenal sebagai '''Rangoon''', adalah [[ibu kota]] [[Wilayah Yangon]] dan kota terbesar [[Myanmar]] (juga dikenal sebagai Burma). Yangon menjabat sebagai [[Daftar ibu kota Myanmar|ibu kota Myanmar]] hingga 2006, ketika [[Dewan Perdamaian dan Pembangunan Negara|pemerintah militer]] memindahkan fungsi-fungsi administratif ke ibu kota [[Naypyidaw]] yang dibangun khusus di Myanmar tengah utara.<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4848408.stm|title=Burma's new capital stages parade|work=BBC News|date=27 March 2006|accessdate=3 August 2006|archive-date=2018-12-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20181203065423/http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4848408.stm|dead-url=no}}</ref> Dengan lebih dari 7 juta orang, Yangon adalah kota terpadat di Myanmar dan pusat komersial terpentingnya. |
'''Yangon''' ({{Lang-my|ရန်ကုန်}}; pengucapan {{IPA-my|jàɰ̃ɡòʊɰ̃ mjo̰|}}; <small>translit.</small> "Akhir dari Perselisihan"), juga dikenal sebagai '''Rangoon''', adalah [[ibu kota]] [[Wilayah Yangon]] dan kota terbesar [[Myanmar]] (juga dikenal sebagai Burma). Yangon menjabat sebagai [[Daftar ibu kota Myanmar|ibu kota Myanmar]] hingga 2006, ketika [[Dewan Perdamaian dan Pembangunan Negara|pemerintah militer]] memindahkan fungsi-fungsi administratif ke ibu kota [[Naypyidaw]] yang dibangun khusus di Myanmar tengah utara.<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4848408.stm|title=Burma's new capital stages parade|work=BBC News|date=27 March 2006|accessdate=3 August 2006|archive-date=2018-12-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20181203065423/http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4848408.stm|dead-url=no}}</ref> Dengan lebih dari 7 juta orang, Yangon adalah kota terpadat di Myanmar dan pusat komersial terpentingnya. |
||
Yangon membanggakan jumlah bangunan era kolonial terbesar di Asia Tenggara,<ref>{{Cite news|title=Burma maintains bygone buildings|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3578993.stm|date=2004-03-30|access-date=2020-06-17|language=en-GB|archive-date=2008-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20080408162817/http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3578993.stm|dead-url=no}}</ref> dan memiliki inti perkotaan era kolonial unik yang sangat utuh.<ref>{{Cite web|url=https://www.npr.org/sections/parallels/2014/06/04/299058830/as-myanmar-modernizes-architectural-gems-are-endangered|title=As Myanmar Modernizes, Architectural Gems Are Endangered|website=NPR.org|language=en|access-date=2020-06-17|archive-date=2020-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615191503/https://www.npr.org/sections/parallels/2014/06/04/299058830/as-myanmar-modernizes-architectural-gems-are-endangered|dead-url=no}}</ref> Inti komersial era kolonial berpusat di sekitar Pagoda Sule, yang konon berusia lebih dari 2.000 tahun.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=qGg6AwAAQBAJ&pg=PA12&dq=sule+pagoda&hl=en|title=Buddhist Monuments and Temples of Myanmar and Thailand|last=Thabrew|first=W. Vivian De|date=2014-03-11|publisher=AuthorHouse|isbn=978-1-4918-9622-8|language=en|access-date=2020-06-17|archive-date=2023-02-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20230218074836/https://books.google.com/books?id=qGg6AwAAQBAJ&pg=PA12&dq=sule+pagoda&hl=en|dead-url=no}}</ref> Kota ini juga merupakan rumah bagi [[Pagoda Shwedagon]] berlapis emas, pagoda Buddha paling suci di Myanmar. |
Yangon membanggakan jumlah bangunan era kolonial terbesar di Asia Tenggara,<ref name=":1">{{Cite news|title=Burma maintains bygone buildings|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3578993.stm|date=2004-03-30|access-date=2020-06-17|language=en-GB|archive-date=2008-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20080408162817/http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3578993.stm|dead-url=no}}</ref> dan memiliki inti perkotaan era kolonial unik yang sangat utuh.<ref>{{Cite web|url=https://www.npr.org/sections/parallels/2014/06/04/299058830/as-myanmar-modernizes-architectural-gems-are-endangered|title=As Myanmar Modernizes, Architectural Gems Are Endangered|website=NPR.org|language=en|access-date=2020-06-17|archive-date=2020-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615191503/https://www.npr.org/sections/parallels/2014/06/04/299058830/as-myanmar-modernizes-architectural-gems-are-endangered|dead-url=no}}</ref> Inti komersial era kolonial berpusat di sekitar Pagoda Sule, yang konon berusia lebih dari 2.000 tahun.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=qGg6AwAAQBAJ&pg=PA12&dq=sule+pagoda&hl=en|title=Buddhist Monuments and Temples of Myanmar and Thailand|last=Thabrew|first=W. Vivian De|date=2014-03-11|publisher=AuthorHouse|isbn=978-1-4918-9622-8|language=en|access-date=2020-06-17|archive-date=2023-02-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20230218074836/https://books.google.com/books?id=qGg6AwAAQBAJ&pg=PA12&dq=sule+pagoda&hl=en|dead-url=no}}</ref> Kota ini juga merupakan rumah bagi [[Pagoda Shwedagon]] berlapis emas, pagoda Buddha paling suci di Myanmar. |
||
Yangon mempunyai infrastruktur yang sangat tidak memadai, terutama dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di [[Asia Tenggara]]. Meskipun banyak bangunan perumahan dan komersial bersejarah telah direnovasi di seluruh pusat Yangon, sebagian besar kota-kota satelit yang mengelilingi kota ini masih sangat miskin dan kekurangan infrastruktur dasar.<ref>{{Cite web|url=https://myanmar-now.org/en/news/i|title="Rapid migration and lack of cheap housing fuels Yangon slum growth".|last=|first=|date=|website=Myanmar NOW|language=en|access-date=2020-06-17|archive-date=2020-06-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20200617073650/https://myanmar-now.org/en/news/i|dead-url=no}}</ref> |
Yangon mempunyai infrastruktur yang sangat tidak memadai, terutama dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di [[Asia Tenggara]]. Meskipun banyak bangunan perumahan dan komersial bersejarah telah direnovasi di seluruh pusat Yangon, sebagian besar kota-kota satelit yang mengelilingi kota ini masih sangat miskin dan kekurangan infrastruktur dasar.<ref>{{Cite web|url=https://myanmar-now.org/en/news/i|title="Rapid migration and lack of cheap housing fuels Yangon slum growth".|last=|first=|date=|website=Myanmar NOW|language=en|access-date=2020-06-17|archive-date=2020-06-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20200617073650/https://myanmar-now.org/en/news/i|dead-url=no}}</ref> |
||
== |
== Sejarah == |
||
[[Berkas:The center of Yangon (8437633994).jpg|jmpl|250px|kiri|Jalan di Kota Yangon]] |
|||
Hampir di seluruh penjuru kota Yangon terdapat pagoda yang besar maupun kecil. Disamping itu juga terdapat beberapa masjid, klenteng dan gereja peninggalan masa lalu yang masih berfungsi baik sampai saat ini. |
|||
=== Sejarah awal === |
|||
Itu semua menandakan bahwa masyarakat Yangon sangat religius menjalankan agamanya masing-masing. Penduduk Yangon masih sangat menjaga dan berusaha mempertahankan budaya bangsanya. Sebagai contoh, kaum lelaki dan perempuannya ke mana-mana memakai kain panjang yang disebut longyi. |
|||
Yangon didirikan dengan nama ''Dagon'' pada awal abad ke-11 (c. 1028–1043) oleh [[orang Mon]] yang mendiami Burma Hilir pada waktu itu.<ref>{{Cite book|last=Charles James Forbes Smith-Forbes|date=1882|url=http://archive.org/details/legendaryhistor00smitgoog|title=Legendary History of Burma and Arakan|publisher=The Government Press|others=University of Michigan|language=English}}</ref> Dagon menjadi kota peziarah pagoda yang penting, dimulai pada abad ke-14, pada masa [[Kerajaan Hanthawaddy]]. Gubernur Dagon yang terkenal, termasuk [[Maha Dewi dari Hanthawaddy|Putri Maha Dewi]] yang memerintah kota tersebut dari tahun 1364 hingga 1392, dan cucu perempuannya, [[Shin Sawbu|Shin Saw Pu]], yang kemudian menjadi satu-satunya ratu wanita yang memerintah dalam sejarah Burma. Ratu Saw Pu membangun sebuah istana di sebelah [[Pagoda Shwedagon]] di kota tersebut pada tahun 1460 dan menghabiskan masa semi-pensiunnya di istana tersebut hingga kematiannya pada tahun 1471.<ref>{{Cite book|last=Morse|first=Jedidiah|last2=Morse|first2=Richard C. (Richard Cary)|last3=Converse|first3=S.|date=1823|url=http://archive.org/details/newuniversalgaze00morsrich|title=A new universal gazetteer, or geographical dictionary ..|publisher=New Haven, S. Converse|others=University of California Libraries}}</ref><ref>{{Cite book|last=Harvey|first=G. E.|date=1925|url=http://archive.org/details/in.gov.ignca.9463|title=History of Burma: from the earliest times to March 1824}}</ref> |
|||
Pada tahun 1755, [[Alaungpaya|Raja Alaungpaya]], pendiri [[Dinasti Konbaung]] merebut Dagon, kemudian menambahkan pemukiman di sekitarnya dan menyebut kota yang diperluas itu sebagai "Yangon". Pada tahun 1790-an, [[Perusahaan Hindia Timur Britania|Perusahaan Hindia Timur]] membuka pabrik di Yangon. Perkiraan populasi Yangon pada tahun 1823 adalah sekitar 30.000 jiwa.<ref>{{Cite book|last=Great Britain. India Office|last2=Hunter|first2=William Wilson|last3=Cotton|first3=James Sutherland|last4=Burn|first4=Richard|last5=Meyer|first5=William Stevenson|date=1907|url=http://archive.org/details/imperialgazettee21grea|title=Imperial gazetteer of India ..|publisher=Oxford : Clarendon Press|others=University of California Libraries}}</ref> [[Britania Raya]] merebut Yangon selama [[Perang Inggris-Burma Pertama]] (1824–26), tetapi mengembalikan kota tersebut ke kekuasaan Burma setelah perang. Kota ini hancur akibat kebakaran pada tahun 1841.<ref name=":2">Kyaw Kyaw (2006). Frauke Krass; Hartmut Gaese; Mi Mi Kyi (eds.). ''Megacity yangon: transformation processes and modern developments''. Berlin: Lit Verlag. pp. 333–334. ISBN <bdi>978-3-8258-0042-0</bdi>.</ref> |
|||
Gedung dan bangunan di dalam kota tidak ada yang terlalu menjulang tinggi seperti gedung-gedung di negara lain, namun masih sangat banyak bangunan yang bergaya lama atau berarsitektur peninggalan kolonial Britania Raya. |
|||
=== Rangoon kolonial (1852–1948) === |
|||
Kebiasaan kaum lelakinya memakan sirih (bida) dan kaum perempuannya memakai bedak dingin terlihat di sudut-sudut kota. Moda transportasi, misalnya bis kota, memiliki mode yang sudah usang seperti angkutan di Jakarta tahun 1970-an. Becak kayuh di Yangon memiliki kursi penumpangnya di samping dan menghadap ke depan maupun ke belakang. Mobil-mobil memiliki setir di sebelah kanan dan berjalan di jalur kanan. Listrik di Yangon juga seringkali padam. Angkutan umum Yangon memiliki plat nomor berwarna merah termasuk taksi dan bus. Hampir 90% taksi di Yangon tidak menggunakan argo meskipun argonya telah terpasang, juga jumlah taksi lebih banyak dari mobil pribadi. |
|||
[[Berkas:Yangon Rangoon and Environ map 1911.jpg|kiri|jmpl|Peta Rangoon di tahun 1911]] |
|||
Britania Raya merebut Yangon dan seluruh Burma Hilir dalam Perang Inggris-Burma Kedua tahun 1852, dan kemudian mengubah Yangon menjadi pusat komersial dan politik [[Burma Britania]]. Setelah perang, Britania Raya memindahkan ibu kota Burma Britania dari Moulmein (sekarang [[Mawlamyine]]) ke Yangon.<ref>{{Cite news|date=2004-03-30|title=Burma maintains bygone buildings|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3578993.stm|language=en-GB|access-date=2023-10-12}}</ref><ref>{{Cite news|date=2013-08-07|title=Moulmein, first British capital of Myanmar, back on the tourist map|url=https://www.thehindu.com/todays-paper/|newspaper=The Hindu|language=en-IN|issn=0971-751X|access-date=2023-10-12}}</ref> Berdasarkan rancangan insinyur militer Lt. Alexander Fraser, Britania Raya membangun kota baru dengan rencana jaringan di lahan delta, dibatasi di timur oleh Sungai Pazundaung dan di selatan dan barat oleh [[Sungai Yangon]]. Yangon menjadi ibu kota seluruh Burma Britania setelah Britania Raya merebut Burma Hulu dalam [[Perang Inggris-Burma Ketiga]] tahun 1885. Pada tahun 1890-an, peningkatan populasi dan perdagangan Yangon melahirkan kawasan perumahan pinggiran kota yang makmur di sebelah utara Danau Kerajaan (Kandawgyi) dan Danau Inya.<ref name=":3">{{Cite web|title=Yangon Summary Review and Analysis|url=https://web.archive.org/web/20061128201939/http://www.bookrags.com/Yangon|website=Bookrags.com|access-date=17 October 2005}}</ref> Britania Raya juga mendirikan rumah sakit termasuk [[Rumah Sakit Umum Yangon|Rumah Sakit Umum Rangoon]] dan perguruan tinggi termasuk [[Universitas Yangon|Universitas Rangoon]]. |
|||
[[Berkas:Scene in Dalhousie Park in Rangoon, Burma in 1895 - 01.jpg|jmpl|Pemandangan Taman Dalhousie (sekarang Taman Bogoke Aung San) di tahun 1895]] |
|||
Yangon juga merupakan kota di mana Britania Raya mengasingkan [[Bahadur Shah II]], kaisar [[Kesultanan Mughal|Mughal]] terakhir setelah [[Pemberontakan India 1857|Pemberontakan India tahun 1857]].<ref>{{Cite news|date=2017-11-08|title=Remembering the last Mughal emperor|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-41884390|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2023-10-12}}</ref> |
|||
Pada masa kolonial, Yangon memiliki taman dan danau yang luas serta perpaduan bangunan modern dan arsitektur kayu tradisional, sehingga dikenal sebagai "kota taman di Timur".<ref name=":3" /> Pada awal abad ke-20, Yangon memiliki infrastruktur dan layanan publik yang setara dengan [[London]].<ref>{{Cite book|last=Falconer|first=John|last2=et al.|date=2001|title=Burmese Design & Architecture|location=Hong Kong|publisher=Periplus|isbn=978-962-593-882-0|url-status=live}}</ref> |
|||
Di Yangon tidak ada sepeda motor, karena sepeda motor dilarang memasuki kota ini. Pemandangan ini sangat berbeda dibandingkan dengan Vietnam maupun Indonesia. |
|||
Sebelum [[Perang Dunia II]], sekitar 55% dari 500.000 penduduk Yangon adalah [[India non-residen dan orang berdarah India|orang India]] atau [[Asia Selatan]], dan hanya sepertiganya yang merupakan [[orang Bamar]] (Burma).<ref name=":4">{{Cite book|last=Tin Maung Maung Than|date=1993|title=Indian Communities in south-east Asia – Some Aspects of Indians in Rangoon|publisher=Institute of south-east Asian Studies|isbn=9789812304186|pages=585–587|url-status=live}}</ref> Sisanya adalah [[orang Karen]], [[Tionghoa-Myanmar|Tionghoa-Burma]], [[Anglo-Burma]], dan lainnya. |
|||
Setelah [[Perang Dunia I]], Yangon menjadi pusat gerakan kemerdekaan Burma, yang dipimpin oleh mahasiswa sayap kiri Universitas Rangoon. Tiga pemogokan nasional melawan pemerintahan Britania Raya pada tahun 1920, 1936, dan 1938 dimulai di Yangon. Yangon berada di bawah [[Pendudukan Burma oleh Jepang|pendudukan Jepang]] (1942–45), dan mengalami kerusakan parah selama Perang Dunia II. Kota ini direbut kembali oleh [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Sekutu]] pada bulan Mei 1945. Yangon menjadi ibu kota Persatuan Burma pada tanggal 4 Januari 1948, ketika negara tersebut memperoleh kemerdekaan dari Britania Raya.<ref>{{Cite book|last=Graça|first=J. Da|last2=Graça|first2=John Da|date=2017-02-13|url=https://books.google.com/books?id=M0YfDgAAQBAJ|title=Heads of State and Government|publisher=Springer|isbn=978-1-349-65771-1|language=en}}</ref> |
|||
=== Yangon kontemporer (1948–sekarang) === |
|||
Setelah kemerdekaan Burma pada tahun 1948, banyak nama jalan dan taman era kolonial diubah menjadi nama Burma yang lebih nasionalis. Pada tahun 1989, [[Dewan Perdamaian dan Pembangunan Negara|junta militer]] mengubah nama kota tersebut dari "Rangoon" (yang berasal dari bahasa Inggris) menjadi "Yangon", bersamaan dengan perubahan-perubahan lainnya dalam mengubah nama bahasa Inggris menjadi nama Burma. (Perubahan ini tidak diterima oleh banyak masyarakat Burma yang menganggap junta tidak layak untuk melakukan perubahan tersebut, juga tidak diterima oleh banyak publikasi dan biro berita, termasuk, [[BBC]] dan media negara-negara asing termasuk Britania Raya dan Amerika Serikat.)<ref>{{Cite news|date=2007-09-26|title=Should it be Burma or Myanmar?|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/magazine/7013943.stm|language=en-GB|access-date=2023-10-12}}</ref><ref>{{Cite web|title=Background Note: Burma|url=https://web.archive.org/web/20170122194342/https://2009-2017.state.gov/r/pa/ei/bgn/35910.htm|website=Bureau of East Asian and Pacific Affairs, US Department of State}}</ref> |
|||
Sejak kemerdekaan, Yangon telah berkembang ke luar. Pemerintah berturut-turut telah membangun kota-kota satelit seperti [[Kotapraja Thaketa|Thaketa]], [[Kotapraja Okkalapa Utara|Okkalapa Utara]], dan [[Kotapraja Okkalapa Selatan|Okkalapa Selatan]] pada tahun 1950an, hingga [[Kotapraja Hlaingthaya|Hlaingthaya]], [[Kotapraja Shwepyitha|Shwepyitha]], dan [[Kotapraja Dagon Selatan|Dagon Selatan]] pada tahun 1980an.<ref name=":2" /> Saat ini, Yangon Raya meliputi wilayah seluas hampir 600 kilometer persegi. |
|||
[[Berkas:Rangoon circular dmu trains at rangoon central station 1960.jpg|jmpl|Kereta api di Stasiun Sentral Rangoon, 1960]] |
|||
Selama pemerintahan isolasionis [[Ne Win]] (1962–88), infrastruktur Yangon memburuk karena buruknya pemeliharaan dan ketidakmampuan menangani peningkatan populasi. Pada tahun 1990-an, kebijakan pasar yang lebih terbuka dari pemerintahan militer menarik investasi dalam dan luar negeri, sehingga membawa sedikit modernitas pada infrastruktur kota. Beberapa penduduk kota dipindahkan secara paksa ke kota-kota satelit baru. Banyak bangunan masa kolonial dihancurkan untuk dijadikan hotel bertingkat, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan,<ref>{{Cite web|last=Blair|first=Edward|date=1 Mei 2006|title=Beyond Rangoon|url=http://www.irrawaddy.org/article.php?art_id=5745&page=3}}</ref> yang menyebabkan pemerintah kota menempatkan sekitar 200 bangunan era kolonial terkenal di bawah Daftar Warisan Kota Yangon pada tahun 1996.<ref>{{Cite web|date=4 November 2001|title=Special Report|url=https://web.archive.org/web/20070822213342/http://www.myanmar.gov.mm/myanmartimes/no87/New/14.htm}}</ref> Program pembangunan besar-besaran telah menghasilkan enam jembatan baru dan lima jalan raya baru yang menghubungkan Yangon dengan kawasan industrinya.<ref>{{Cite web|last=Zaw Htet|title=Pioneering FMI City 'the best in Yangon'|url=https://web.archive.org/web/20061114013535/http://www.myanmar.com/myanmartimes/MyanmarTimes17-333/b006.htm|website=The Myanmar Times}}</ref><ref>{{Cite web|title=Yangon-Thanlyin Bridge|url=http://www.fmprc.gov.cn/ce/cemm/eng/zt/zmjjqd/jmgxgk/t198979.htm|access-date=7 September 2008}}</ref><ref>{{Cite web|last=Kyi Kyi Hla|date=1 February 2001|title=Ngamoeyeik Bridge|url=https://web.archive.org/web/20091119074811/http://www.myanmar.gov.mm/Perspective/persp2001/2-2001/nga.htm}}</ref> Namun, sebagian besar wilayah Yangon masih belum memiliki pelayanan dasar kota seperti listrik 24 jam dan pengumpulan sampah secara teratur. |
|||
Jumlah penduduk etnis Burma menjadi lebih banyak sejak kemerdekaan. Setelah kemerdekaan, banyak orang Asia Selatan dan Anglo-Burma meninggalkan negara tersebut. Semakin banyak warga Asia Selatan yang terpaksa meninggalkan negaranya pada tahun 1960an akibat pemerintahan xenofobia Ne Win.<ref name=":4" /> Meskipun demikian, komunitas Asia Selatan dan Tionghoa masih ada di Yangon dalam jumlah besar. Warga Anglo-Burma sebenarnya telah menghilang, meninggalkan negara tersebut atau menikah dengan kelompok Burma lainnya. |
|||
Yangon merupakan pusat protes besar-besaran anti-pemerintah pada tahun [[Krisis pemakaman U Thant|1974]], [[Pemberontakan 8888|1988]], dan [[Unjuk rasa anti-pemerintahan Myanmar 2007|2007]]. Secara khusus, [[Pemberontakan 8888]] mengakibatkan ratusan bahkan ribuan kematian warga sipil Burma, banyak dari mereka berada di Yangon ketika ratusan ribu warga membanjiri jalan-jalan bekas ibu kota itu. [[Unjuk rasa anti-pemerintahan Myanmar 2007|Revolusi Saffron]] menyaksikan penembakan massal dan penggunaan krematorium di Yangon oleh pemerintah Burma untuk menghapus bukti kejahatan mereka terhadap biksu, pengunjuk rasa yang tidak bersenjata, jurnalis, dan pelajar.<ref>{{Cite web|title=|url=https://web.archive.org/web/20121019065257/http://burmalibrary.org/show.php?cat=1320&lo=d&sl=0|website=Burmese Human Rights Yearbook|access-date=2007}}</ref> |
|||
[[Berkas:2007 Myanmar protests 7.jpg|jmpl|[[Unjuk rasa anti-pemerintahan Myanmar 2007|Revolusi Saffron]] di Yangon pada tahun 2007]] |
|||
Jalan-jalan di Yangon menjadi saksi pertumpahan darah ketika pengunjuk rasa ditembak mati oleh pemerintah, terutama pada protes massal tahun [[Pemberontakan 8888|1988]],<ref>{{Cite web|date=2018-08-08|title=How A Failed Uprising Set The Stage For Myanmar's Future|url=https://time.com/5360637/myanmar-8888-uprising-30-anniversary-democracy/|website=Time|language=en|access-date=2023-10-12}}</ref> [[Unjuk rasa anti-pemerintahan Myanmar 2007|2007]],<ref>{{Cite web|last=Asia|first=Radio Free|title=The 10th Anniversary of Myanmar’s Saffron Revolution: A Look Back|url=https://www.rfa.org/english/news/special/saffron/|website=www.rfa.org|language=en|access-date=2023-10-12}}</ref> dan [[Unjuk rasa Myanmar 2021|2021]],<ref>{{Cite news|date=2021-03-14|title=Myanmar protests: Demonstrators killed in bloody Yangon crackdown|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-56395085|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2023-10-12}}</ref><ref>{{Cite news|last=Reuters|date=2021-03-27|title=Myanmar: more than 90 reported killed on 'day of shame' for armed forces|url=https://www.theguardian.com/world/2021/mar/27/myanmar-military-protesters-shot-armed-forces-day|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2023-10-12}}</ref> yang semuanya dimulai di Yangon, menandakan pentingnya kota tersebut sebagai pusat kebudayaan Burma. |
|||
Pada bulan Mei 2008, [[Siklon Nargis|Topan Nargis]] melanda Yangon. Meskipun kota ini hanya mengalami sedikit korban jiwa, tiga perempat infrastruktur industri Yangon rusak dan hancur, dengan kerugian diperkirakan mencapai US$800 juta.<ref>{{Cite web|last=Ye Lwin|date=14 July 2008|title=Long road back for industrial recovery|url=https://web.archive.org/web/20110430045910/http://www.mmtimes.com/no427/b004.htm|website=The Myanmar Times}}</ref> |
|||
Pada bulan November 2005, pemerintah militer menetapkan [[Naypyidaw]] (320 kilometer utara Yangon) sebagai ibu kota administratif baru, dan memindahkan sebagian besar pemerintahan ke kota yang baru dikembangkan itu. Yangon tetap menjadi kota terbesar dan pusat komersial, ekonomi, dan budaya terpenting di Myanmar. Pada tanggal 7 Mei 2005, serangkaian pemboman terkoordinasi terjadi di kota Yangon, Myanmar. Sebelas orang tewas dalam serangan itu, dan satu dari 162 orang yang terluka adalah anggota tim misi [[Gereja Lutheran di Malaysia|LCMS]] ke Myanmar.<ref>{{Cite web|date=27 September 2007|title=Bomb blast in Yangon, Myanmar|url=https://web.archive.org/web/20070927100426/http://www.writing.com/main/view_item/item_id/1030057|website=Writing.com}}</ref> |
|||
Pada tahun 2020-an, Yangon sangat terpengaruh oleh [[Pandemi Covid-19 di Myanmar|pandemi COVID-19]] dan [[Kudeta Myanmar 2021|kudeta tahun 2021]].<ref>{{Cite web|title=Myanmar locks down Yangon region after record jump in COVID cases|url=https://www.aljazeera.com/news/2020/9/21/myanmar-locks-down-yangon-region-after-record-jump-in-covid-cases|website=www.aljazeera.com|language=en|access-date=2023-10-12}}</ref><ref>{{Cite web|title=Life in Myanmar's Yangon after COVID and a coup – DW – 03/24/2023|url=https://www.dw.com/en/life-in-myanmars-yangon-after-covid-and-a-coup/a-65105276|website=dw.com|language=en|access-date=2023-10-12}}</ref> Kota ini menjadi lokasi [[Unjuk rasa Myanmar 2021|unjuk rasa massal]] sebagai tanggapan terhadap kudeta.<ref>{{Cite web|last=Now|first=Myanmar|date=0001-11-30|title=Anti-coup mass protests take place in cities across Myanmar|url=https://myanmar-now.org/en/news/anti-coup-mass-protests-take-place-in-cities-across-myanmar/|website=Myanmar Now|language=en-US|access-date=2023-10-12}}</ref> Pandemi dan protes mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan banyak ''[[Karantina wilayah|lockdown]]'' dan jam malam. Perekonomian kota kemudian melambat.<ref>{{Cite web|title=Life in Myanmar's Yangon after COVID and a coup – DW – 03/24/2023|url=https://www.dw.com/en/life-in-myanmars-yangon-after-covid-and-a-coup/a-65105276|website=dw.com|language=en|access-date=2023-10-12}}</ref> |
|||
== Geografi == |
== Geografi == |
||
Baris 83: | Baris 109: | ||
Yangon memiliki iklim tropis. Pada periode November hingga April, terdapat lebih sedikit curah hujan di wilayah Yangon. Sementara itu, curah hujan lebih banyak terjadi pada periode Mei hingga Oktober. Menurut Köppen dan Geiger, iklim ini diklasifikasikan sebagai [[iklim muson tropis]] (''Am''). Suhu di sini rata-rata 27.3 °C. Curah hujan tahunan rata-rata adalah 2378 mm. |
Yangon memiliki iklim tropis. Pada periode November hingga April, terdapat lebih sedikit curah hujan di wilayah Yangon. Sementara itu, curah hujan lebih banyak terjadi pada periode Mei hingga Oktober. Menurut Köppen dan Geiger, iklim ini diklasifikasikan sebagai [[iklim muson tropis]] (''Am''). Suhu di sini rata-rata 27.3 °C. Curah hujan tahunan rata-rata adalah 2378 mm. |
||
{{Yangon weatherbox}} |
{{Yangon weatherbox}} |
||
== Pemandangan kota == |
|||
=== Arsitektur === |
|||
Pusat kota Yangon (''Downtown Yangon'') terkenal dengan jalanannya yang rindang dan gedung-gedung berarsitektur fin-de-siècle.<ref>{{Cite news|last=Wright|first=Tom|date=2009-01-24|title=Travel Guide: Myanmar's Bagan|url=https://www.wsj.com/articles/SB123266507433707833|newspaper=Wall Street Journal|language=en-US|issn=0099-9660|access-date=2023-10-12}}</ref> Bekas ibu kota koloni Britania Raya ini memiliki jumlah bangunan masa kolonial terbanyak di Asia Tenggara.<ref name=":1" /> Sebagian besar pusat kota Yangon masih terdiri dari bangunan-bangunan kolonial yang mulai reot. Bekas Gedung Pengadilan Tinggi, gedung Sekretariat, Sekolah Menengah Bahasa Inggris St. Paul, dan Hotel Strand adalah beberapa contoh bangunan dari masa lalu. Sebagian besar bangunan di pusat kota pada era ini adalah bangunan serba guna empat lantai (perumahan dan komersial) dengan langit-langit setinggi 4,3 m yang memungkinkan pembangunan mezanin. Meskipun kondisinya kurang sempurna, bangunan-bangunan tersebut tetap sangat dicari dan termahal di pasar properti kota.<ref>{{Cite web|last=Htar Htar Khin|date=15 December 2008|title=Demand for downtown's golden oldies still strong|url=https://web.archive.org/web/20120214145346/http://mmtimes.com/no449/b007.html|website=The Myanmar Times}}</ref> |
|||
Pada tahun 1996, Komite Pembangunan Kota Yangon membuat Daftar Warisan Kota Yangon yang berisi bangunan dan struktur tua di kota tersebut yang tidak dapat dimodifikasi atau dirobohkan tanpa persetujuan.<ref>{{Cite web|last=Kennedy|first=Phoebe|date=20 February 2011|title=Colonial past could be the saving of Rangoon|url=https://www.independent.co.uk/news/world/asia/colonial-past-could-be-the-saving-of-rangoon-2219991.html|website=The Independent}}</ref> Pada tahun 2012, kota Yangon memberlakukan moratorium pembongkaran bangunan yang berusia lebih dari 50 tahun selama 50 tahun.<ref name=":5">{{Cite web|last=Robinson|first=Gwen|date=9 March 2012|title=Myanmar pushes to save colonial buildings|url=https://ghostarchive.org/archive/20221210/http://www.ft.com/cms/s/0/366b4332-69b5-11e1-8996-00144feabdc0.html|website=Financial Times}}</ref> ''Yangon Heritage Trust'', sebuah LSM yang dimulai oleh Thant Myint-U, bertujuan untuk menciptakan kawasan warisan budaya di pusat kota Yangon, dan menarik investor untuk merenovasi bangunan untuk digunakan secara komersial.<ref name=":5" /><gallery widths="130" class="center"> |
|||
Berkas:Yangon, Strand Hotel, Myanmar.jpg|Strand Hotel |
|||
Berkas:The Secretariat IMG 20180407 161507 thein phyu road yangon The Secretariat.jpg|The Secretariat |
|||
Berkas:Yangon, Rander House, Myanmar.jpg|Rander House |
|||
Berkas:Yangon, Central Telegraph Office, Myanmar.jpg|Central Telegraph Office |
|||
Berkas:General Post Office, Yangon.jpg|General Post Office |
|||
Berkas:BIRMANIA YANGON EDIFICIO COLONIAL INGLES (2916362167).jpg|Rowe & Co |
|||
Berkas:Yangon General Hospital (10424741416).jpg|Yangon General Hospital |
|||
Berkas:YANGON MYANMAR JAN 2013 (9370189922).jpg|High Court of Yangon |
|||
Berkas:2016 Rangun, Sąd rejonowy (01).jpg|Accountant General Building |
|||
Berkas:Downtown Yangon 05.jpg|Myanmar Port Authority |
|||
</gallery>Berbeda dengan kota-kota besar di Asia lainnya, Yangon tidak memiliki [[Pencakar langit|gedung pencakar langit]]. Hal ini disebabkan oleh aturan yang melarang adanya bangunan yang tingginya lebih dari 75% di atas permukaan laut [[Pagoda Shwedagon]], yang tingginya sekitar 160 meter. Misalnya, pada tahun 2015, sebuah proyek perumahan mewah dibatalkan karena lokasinta dekat dengan Pagoda Shwedagon. Kritik menyatakan bahwa proyek tersebut dapat menyebabkan kerusakan struktural pada pagoda.<ref>{{Cite web|last=Tha|first=Kyaw Phyo|date=2016-02-08|title=Once-Cancelled Dagon City 1 Project Relocated to New Site|url=https://www.irrawaddy.com/news/burma/once-cancelled-dagon-city-1-project-relocated-to-new-site.html|website=The Irrawaddy|language=en-US|access-date=2023-10-12}}</ref> Selain beberapa hotel bertingkat dan menara perkantoran, sebagian besar gedung bertingkat (biasanya 10 lantai ke atas) adalah "kondominium" yang tersebar di lingkungan makmur di utara pusat kota seperti Bahan, Dagon, Kamayut dan Mayangon. |
|||
== Ekonomi == |
== Ekonomi == |
||
⚫ | Yangon adalah pusat utama perdagangan, industri, ''real estate'', media, hiburan dan pariwisata. Kota ini mewakili sekitar seperlima perekonomian nasional. Menurut statistik resmi untuk TA 2010-2011, ukuran perekonomian Wilayah Yangon adalah 8,93 triliun kyat, atau 23% dari PDB nasional.<ref>{{Cite web|date=2013-06-17|title=Yangon Region govt facing K22b budget black hole|url=https://web.archive.org/web/20130617115438/http://www.mmtimes.com/2011/news/600/news60002.html|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> |
||
[[Berkas:Bogyoke Aung San Market.JPG|jmpl|Pasar Bogyoke]] |
[[Berkas:Bogyoke Aung San Market.JPG|jmpl|Pasar Bogyoke]] |
||
⚫ | Yangon adalah pusat utama perdagangan, industri, ''real estate'', media, hiburan dan pariwisata. Kota ini mewakili sekitar seperlima perekonomian nasional. Menurut statistik resmi untuk TA 2010-2011, ukuran perekonomian Wilayah Yangon adalah 8,93 triliun kyat, atau 23% dari PDB nasional.<ref>{{Cite web|date=2013-06-17|title=Yangon Region govt facing K22b budget black hole|url=https://web.archive.org/web/20130617115438/http://www.mmtimes.com/2011/news/600/news60002.html|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> |
||
Yangon merupakan pusat perdagangan utama di Burma Bawah untuk segala jenis barang dagangan – mulai dari bahan makanan pokok hingga mobil bekas, meskipun perdagangan terus terhambat oleh industri perbankan dan infrastruktur komunikasi yang sangat terbelakang di kota ini. Pasar Bayinnaung adalah pusat grosir beras, kacang-kacangan dan kacang-kacangan terbesar di negara ini, serta komoditas pertanian lainnya.<ref>{{Cite web|date=2009-01-29|title=Myanmar Times & Business Reviews|url=https://web.archive.org/web/20090129150553/http://myanmar.com/myanmartimes/MyanmarTimes17-332/b007.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Sebagian besar impor dan ekspor legal dilakukan melalui Pelabuhan Thilawa, pelabuhan terbesar dan tersibuk di Burma. Ada juga banyak perdagangan informal, terutama di pasar jalanan yang berada di sepanjang peron jalan di kota-kota di Pusat Kota Yangon. Namun, pada 17 Juni 2011, YCDC mengumumkan bahwa pedagang kaki lima, yang sebelumnya diizinkan membuka toko secara resmi pada pukul 3 sore, akan dilarang berjualan di jalanan, dan hanya diizinkan berjualan di kota tempat tinggal mereka.<ref>{{Cite web|date=2011-10-02|title=Vendors belong in markets, says YCDC|url=https://web.archive.org/web/20111002061657/http://mmtimes.com/2011/news/580/news58002.html|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Sejak 1 Desember 2009, [[kantong plastik]] [[polietilena berdensitas tinggi]] telah dilarang oleh pemerintah kota.<ref>{{Cite web|date=2012-06-12|title=Myanmar Times & Business Reviews|url=https://web.archive.org/web/20120612212418/http://www.mmtimes.com/no496/n010.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> |
Yangon merupakan pusat perdagangan utama di Burma Bawah untuk segala jenis barang dagangan – mulai dari bahan makanan pokok hingga mobil bekas, meskipun perdagangan terus terhambat oleh industri perbankan dan infrastruktur komunikasi yang sangat terbelakang di kota ini. Pasar Bayinnaung adalah pusat grosir beras, kacang-kacangan dan kacang-kacangan terbesar di negara ini, serta komoditas pertanian lainnya.<ref>{{Cite web|date=2009-01-29|title=Myanmar Times & Business Reviews|url=https://web.archive.org/web/20090129150553/http://myanmar.com/myanmartimes/MyanmarTimes17-332/b007.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Sebagian besar impor dan ekspor legal dilakukan melalui Pelabuhan Thilawa, pelabuhan terbesar dan tersibuk di Burma. Ada juga banyak perdagangan informal, terutama di pasar jalanan yang berada di sepanjang peron jalan di kota-kota di Pusat Kota Yangon. Namun, pada 17 Juni 2011, YCDC mengumumkan bahwa pedagang kaki lima, yang sebelumnya diizinkan membuka toko secara resmi pada pukul 3 sore, akan dilarang berjualan di jalanan, dan hanya diizinkan berjualan di kota tempat tinggal mereka.<ref>{{Cite web|date=2011-10-02|title=Vendors belong in markets, says YCDC|url=https://web.archive.org/web/20111002061657/http://mmtimes.com/2011/news/580/news58002.html|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Sejak 1 Desember 2009, [[kantong plastik]] [[polietilena berdensitas tinggi]] telah dilarang oleh pemerintah kota.<ref>{{Cite web|date=2012-06-12|title=Myanmar Times & Business Reviews|url=https://web.archive.org/web/20120612212418/http://www.mmtimes.com/no496/n010.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> |
||
⚫ | |||
Manufaktur menyumbang sebagian besar lapangan kerja. Setidaknya 14 zona industri ringan mengelilingi Yangon,<ref>{{Cite web|date=2008-09-08|title=Directorate of Myanma Industrial Planning|url=https://web.archive.org/web/20080908023819/http://www.industry2.gov.mm/zone.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> secara langsung mempekerjakan lebih dari 150.000 orang di 4.300 pabrik pada awal tahun 2010.<ref>{{Cite web|date=2014-09-11|title=biweeklyeleven.com - biweeklyeleven Resources and Information. This website is for sale!|url=https://web.archive.org/web/20140911002116/http://biweeklyeleven.com/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=3:biweekly-eleven-journal&download=53:biweekly-eleven-news-journal-vol-2-no-48&Itemid=152|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Yangon merupakan pusat industri garmen Myanmar yang mengekspor US$292 juta pada tahun fiskal 2008/9. Lebih dari 80 persen pekerja pabrik di Yangon bekerja sehari-hari. Sebagian besar adalah perempuan muda berusia antara 15 dan 27 tahun yang datang dari pedesaan untuk mencari kehidupan yang lebih baik.<ref>{{Cite web|date=2010-05-06|title=Rangoon Workers End Strike|url=https://web.archive.org/web/20100506015000/http://www.irrawaddy.org/article.php?art_id=17781|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Sektor manufaktur menghadapi permasalahan struktural (seperti kekurangan listrik kronis) dan masalah politik (seperti sanksi ekonomi). Pada tahun 2008, 2.500 pabrik di Yangon saja membutuhkan sekitar 120 MW listrik,<ref>{{Cite web|date=2011-04-30|title=Myanmar Times & Business Reviews|url=https://web.archive.org/web/20110430045932/http://www.mmtimes.com/no420/b005.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> namun seluruh kota hanya menerima sekitar 250 MW dari 530 MW yang dibutuhkan.<ref>{{Cite web|title=eviewweek.com|url=http://ww38.english.eviewweek.com/Myanmar-needs-more-gas-to-generate-electricity-for-Yangon.shtml|website=ww38.english.eviewweek.com|access-date=2023-10-08}}</ref> Kekurangan listrik yang kronis membatasi jam operasional pabrik antara jam 8 pagi dan 6 sore. |
Manufaktur menyumbang sebagian besar lapangan kerja. Setidaknya 14 zona industri ringan mengelilingi Yangon,<ref>{{Cite web|date=2008-09-08|title=Directorate of Myanma Industrial Planning|url=https://web.archive.org/web/20080908023819/http://www.industry2.gov.mm/zone.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> secara langsung mempekerjakan lebih dari 150.000 orang di 4.300 pabrik pada awal tahun 2010.<ref>{{Cite web|date=2014-09-11|title=biweeklyeleven.com - biweeklyeleven Resources and Information. This website is for sale!|url=https://web.archive.org/web/20140911002116/http://biweeklyeleven.com/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=3:biweekly-eleven-journal&download=53:biweekly-eleven-news-journal-vol-2-no-48&Itemid=152|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Yangon merupakan pusat industri garmen Myanmar yang mengekspor US$292 juta pada tahun fiskal 2008/9. Lebih dari 80 persen pekerja pabrik di Yangon bekerja sehari-hari. Sebagian besar adalah perempuan muda berusia antara 15 dan 27 tahun yang datang dari pedesaan untuk mencari kehidupan yang lebih baik.<ref>{{Cite web|date=2010-05-06|title=Rangoon Workers End Strike|url=https://web.archive.org/web/20100506015000/http://www.irrawaddy.org/article.php?art_id=17781|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Sektor manufaktur menghadapi permasalahan struktural (seperti kekurangan listrik kronis) dan masalah politik (seperti sanksi ekonomi). Pada tahun 2008, 2.500 pabrik di Yangon saja membutuhkan sekitar 120 MW listrik,<ref>{{Cite web|date=2011-04-30|title=Myanmar Times & Business Reviews|url=https://web.archive.org/web/20110430045932/http://www.mmtimes.com/no420/b005.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> namun seluruh kota hanya menerima sekitar 250 MW dari 530 MW yang dibutuhkan.<ref>{{Cite web|title=eviewweek.com|url=http://ww38.english.eviewweek.com/Myanmar-needs-more-gas-to-generate-electricity-for-Yangon.shtml|website=ww38.english.eviewweek.com|access-date=2023-10-08}}</ref> Kekurangan listrik yang kronis membatasi jam operasional pabrik antara jam 8 pagi dan 6 sore. |
||
⚫ | Konstruksi adalah sumber utama lapangan kerja. Industri konstruksi terkena dampak negatif dari perpindahan aparatur negara dan pegawai negeri ke Naypyidaw,<ref>{{Cite web|date=2008-08-28|title=Myanmar Times & Business Reviews|url=https://web.archive.org/web/20080828084522/http://www.mmtimes.com/feature/Construction/con01.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> regulasi baru pada bulan Agustus 2009 yang mengharuskan pembangun untuk menyediakan setidaknya 12 tempat parkir di setiap gedung bertingkat tinggi, dan iklim usaha yang buruk secara umum. Pada bulan Januari 2010, jumlah pembangunan gedung bertingkat tinggi baru yang disetujui pada tahun 2009–2010 hanya 334, dibandingkan dengan 582 pada tahun 2008–2009.[[Berkas:Yangon downtown at night.jpg|jmpl|Pusat kota Yangon di malam hari]]Pariwisata merupakan sumber utama devisa bagi Yangon, meskipun menurut standar Asia Tenggara, jumlah pengunjung asing ke Yangon selalu rendah—sekitar 250.000 sebelum [[Unjuk rasa anti-pemerintahan Myanmar 2007|Revolusi Saffron]] pada bulan September 2007. Jumlah pengunjung semakin menurun pasca terjadinya Revolusi Saffron dan [[Siklon Nargis|Topan Nargis]].<ref>{{Cite web|date=2010-05-09|title=BURMA DIGEST » Article » Tourism decline in Burma in 2008|url=https://web.archive.org/web/20100509094945/http://burmadigest.info/2008/11/27/tourism-decline-in-burma-in-2008/|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Iklim politik Myanmar yang membaik belakangan ini telah menarik semakin banyak pengusaha dan wisatawan. Antara 300.000 dan 400.000 pengunjung mengunjungi Yangon International pada tahun 2011. Namun, setelah bertahun-tahun kurang investasi, infrastruktur hotel sederhana di Yangon sudah penuh sesak (hanya 3000 dari total 8000 kamar hotel di Yangon yang "cocok untuk wisatawan"), dan perlu diperluas untuk menampung lebih banyak wisatawan.<ref>{{Cite web|date=2012-02-09|title=Rangoon Hotels Struggle to Meet Tourist Demand|url=https://web.archive.org/web/20120209111849/http://irrawaddy.org/article.php?art_id=23002|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Sebagai bagian dari strategi pembangunan perkotaan, zona hotel telah direncanakan di pinggiran Yangon, meliputi tanah milik pemerintah dan militer di Kotapraja Mingaladon, Hlegu dan Htaukkyant.<ref>{{Cite web|date=2012-11-22|title=New hotel zones planned near Yangon|url=https://web.archive.org/web/20121122010551/http://www.elevenmyanmar.com/tourism/956-new-hotel-zones-planned-near-yangon|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> |
||
⚫ | |||
Konstruksi adalah sumber utama lapangan kerja. Industri konstruksi terkena dampak negatif dari perpindahan aparatur negara dan pegawai negeri ke Naypyidaw,<ref>{{Cite web|date=2008-08-28|title=Myanmar Times & Business Reviews|url=https://web.archive.org/web/20080828084522/http://www.mmtimes.com/feature/Construction/con01.htm|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> regulasi baru pada bulan Agustus 2009 yang mengharuskan pembangun untuk menyediakan setidaknya 12 tempat parkir di setiap gedung bertingkat tinggi, dan iklim usaha yang buruk secara umum. Pada bulan Januari 2010, jumlah pembangunan gedung bertingkat tinggi baru yang disetujui pada tahun 2009–2010 hanya 334, dibandingkan dengan 582 pada tahun 2008–2009. |
|||
⚫ | Pariwisata merupakan sumber utama devisa bagi Yangon, meskipun menurut standar Asia Tenggara, jumlah pengunjung asing ke Yangon selalu rendah—sekitar 250.000 sebelum [[Unjuk rasa anti-pemerintahan Myanmar 2007|Revolusi Saffron]] pada bulan September 2007. Jumlah pengunjung semakin menurun pasca terjadinya Revolusi Saffron dan [[Siklon Nargis|Topan Nargis]].<ref>{{Cite web|date=2010-05-09|title=BURMA DIGEST » Article » Tourism decline in Burma in 2008|url=https://web.archive.org/web/20100509094945/http://burmadigest.info/2008/11/27/tourism-decline-in-burma-in-2008/|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Iklim politik Myanmar yang membaik belakangan ini telah menarik semakin banyak pengusaha dan wisatawan. Antara 300.000 dan 400.000 pengunjung mengunjungi Yangon International pada tahun 2011. Namun, setelah bertahun-tahun kurang investasi, infrastruktur hotel sederhana di Yangon sudah penuh sesak (hanya 3000 dari total 8000 kamar hotel di Yangon yang "cocok untuk wisatawan"), dan perlu diperluas untuk menampung lebih banyak wisatawan.<ref>{{Cite web|date=2012-02-09|title=Rangoon Hotels Struggle to Meet Tourist Demand|url=https://web.archive.org/web/20120209111849/http://irrawaddy.org/article.php?art_id=23002|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> Sebagai bagian dari strategi pembangunan perkotaan, zona hotel telah direncanakan di pinggiran Yangon, meliputi tanah milik pemerintah dan militer di Kotapraja Mingaladon, Hlegu dan Htaukkyant.<ref>{{Cite web|date=2012-11-22|title=New hotel zones planned near Yangon|url=https://web.archive.org/web/20121122010551/http://www.elevenmyanmar.com/tourism/956-new-hotel-zones-planned-near-yangon|website=web.archive.org|access-date=2023-10-08}}</ref> |
||
== Transportasi == |
== Transportasi == |