Metode Sokrates: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: tr:Sokratik yöntem |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(16 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Metode Sokrates''' (disebut pula metode [[Dialektik|dialektika]] atau metode kebidanan) adalah sebuah metode yang digunakan oleh [[Sokrates]] untuk mengungkapkan [[kebenaran]]-kebenaran [[universal]] pada [[individu]] melalui percakapan dan [[dialog]]. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui isi dari pikiran atau jiwa manusia.<ref>{{Cite book|last=Waris|date=2014|url=http://repository.iainponorogo.ac.id/170/1/pengantar%20filsafat.pdf|title=Pengantar Filsafat|location=Ponorogo|publisher=STAIN Po Press|editor-last=Rofiq|editor-first=Ahmad Choirul|pages=10|url-status=live}}</ref> Sokrates memberikan pemahaman filsafat dengan memberikan kesadaran kepada orang lain mengenai sesuatu yang telah dipahaminya. Metode Sokrates merupakan salah satu metode filsafat.<ref>{{Cite book|last=Sudiantara|first=Yosephus|date=2020|url=http://repository.unika.ac.id/23420/1/Filsafat%20Ilmu%2C%20Naskah%20buku%20ber%20ISBN.pdf|title=Filsafat Ilmu Pengetahuan: Bagian pertama, Inti Filsafat Ilmu Pengetahuan|location=Semarang|publisher=Universitas Katolik Soegijapranata|isbn=978-623-7635-46-8|pages=65|url-status=live}}</ref> Perumpamaan proses filsafat dalam metodenya ialah seperti [[bidan]] yang membantu persalinan. Pemberian perumpamaan ini dipengaruhi oleh pekerjaan ibunya sebagai bidan. Asumsi yang digunakan oleh Sokrates dalam metodenya ialah bahwa manusia memiliki pengetahuan bawaan.<ref>{{Cite book|last=Ibrahim|first=Duski|date=2017|url=http://repository.radenfatah.ac.id/4301/1/lengkap.pdf|title=FIlsafat Ilmu: Dari Penumpang Asing untuk Para Tamu|location=Palembang|publisher=NoerFikri|isbn=978-602-6318-97-8|pages=51|url-status=live}}</ref> |
|||
'''Metode Sokrates''', dinamai sesuai filsuf Yunani Klasik [[Sokrates]], adalah suatu bentuk penelaahan [[filosofis]] dengan mengeksplorasi implikasi dari posisi lawan bicara untuk merangsang munculnya pemikiran rasional dan gagasan baru.<ref>[http://www.nde.state.ne.us/READ/FRAMEWORK/glossary/general_p-t.html ''Frameworks'' Glossary, Nebraska Dept of Education]</ref> Metode dialektis ini sering melibatkan diskusi yang bertentangan, cara pandang seseorang diadu dengan yang lain; seorang partisipan dapat mengarahkan orang lain untuk menentangnya sehingga akan memperkuat pandangannya sendiri. |
|||
== Penamaan == |
|||
Sokrates mulai melibatkan diri dalam diskusi demikian dengan kawan-kawannya dari [[Athena]] mengikuti Chaerephon, yang sudah menjadi temannya sejak masa remaja, mengunjungi Pythia, sehingga menegaskan Sokrates menjadi manusia terbijak di Athena. Sokrates melihat hal ini sebagai suatu [[paradoks]], dan mulai menggunakan metode Sokrates untuk menjawab permasalahan ini. Walaupun demikian, [[Diogenes Laërtius]], seorang penulis biografi dari filsuf Yunani, menulis bawa [[Protagoras]] yang menemukan metode Sokrates.<ref>Jarratt, Susan C. ''Rereading the Sophists: Classical Rhetoric Refigured''. Carbondale and Edwardsville: Southern Illinois University Press, 1991., h 83.</ref><ref>Sprague, Rosamond Kent, ''The Older Sophists'', Hackett Publishing Company (ISBN 0-87220-556-8)., h. 5 </ref> |
|||
Metode pengungkapan kebenaran yang dilakukan oleh Sokrates dikenal dengan dua nama yaitu metode dialektika atau metode kebidanan. Penamaan metode dialektika digunakan karena dalam mencari kebenaran objektif, Sokrates memanfaatkan [[dialog]] untuk percakapan. Tujuannya untuk menghasilkan kesimpulan-kesimpulan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan diajukan untuk memperoleh pendapat-pendapat. Jawaban dari pertanyaan pertama dijadikan sebagai [[hipotesis]], sementara jawaban-jawaban berikutnya dijadikan sebagai [[konsekuensi logis]].<ref>{{Cite book|last=Sumanto|first=Edi|date=2019|url=http://repository.iainbengkulu.ac.id/4099/1/Bahan%20Ajar%20%20Filsafat%20%20Jilid%20I%20Edi%20Sumanto%2C%20M.Ag.pdf|title=Filsafat Jilid I|location=Bengkulu|publisher=Penerbit Vanda|isbn=978-602-6784-91-9|editor-last=Sartono|editor-first=Oki Alek|pages=90|url-status=live}}</ref> |
|||
Sementara penamaan sebagai metode kebidanan dikarenakan Sokrates menganggap dirinya sebagai bidan [[pengetahuan]] dan pemikiran. Penamaan ini berasal dari pekerjaan [[ibu]] Sokrates yeng merupakan seorang [[Bidang miring|bidan]]. Sokrates menyadari bahwa dirinya kurang mengetahui hal-hal mendasar dari pengetahuan. Dengan menjadi bidan, ia mampu mengetahui potensi pemahaman sejati terhadap jiwanya sebagai manusia. Ia meyakini bahwa intisari benda-benda dapat diketahui oleh jiwa manusia. Ketidaktahuan manusia atasnya disebabkan adanya pemahaman semu. Karenanya, manusia perlu membuka pengetahuan semu tersebut lalu membongkar, membersihkan dan melahirkannya kembali. Kegiatan ini dianggap hanya dapat dilakukan oleh bidan.<ref>{{Cite book|last=Lubis|first=Nur A. Fadhil|date=2015|url=http://repository.uinsu.ac.id/2454/1/ISI%20PENGANTAR%20FILSAFAT%20UMUM%20FADHIL.pdf|title=Pengantar Filsafat Umum|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=978-602-6970-02-2|pages=22-23|url-status=live}}</ref> |
|||
== Proses == |
|||
Sokrates mengartikan [[filsafat]] sebagai proses memperoleh pengertian untuk mencapai kebajikan. Proses yang digunakan dalam metode Sokrates ialah pengamatan. Suatu hal dapat diberi pengertian dengan melakukan pengamatan terhadap tingkah laku yang berkaitan. Contoh yang diberikannya ialah keberanian dan kebaikan. Keberanian hanya dapat dipahami dengan mengamati tindakan-tindakan yang dianggap berani. Sementara kebaikan dipahami melalui pengamatan terhadap tindakan yang dianggap baik.<ref>{{Cite book|last=Nawawi|first=Nurnaningsih|date=2017|url=http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6635/1/Tokoh%20Filsuf%20dan%20Era%20Keemasan%20Filsafat.pdf|title=Tokoh Filsuf dan Era Keemasan Filsafat Edisi Revisi|location=Makassar|publisher=Pusaka Almaida|isbn=978-602-6253-53-8|editor-last=Sabri|editor-first=Muhammad|pages=5|url-status=live}}</ref> |
|||
== Pengaruh == |
|||
Metode Sokrates mempengaruhi metode induktif secara ''[[de facto]]''.<ref>{{Cite book|last=Hidayat|first=Ainur Rahman|date=2018|url=http://repository.iainmadura.ac.id/65/1/FILSAFAT%20LOGIKA%20LENGKAP%20DENGAN%20COVER.pdf|title=Filsafat Berpikir: Teknik-Teknik Berpikir Logis Kontra Kesesatan Berpikir|location=Pamekasan|publisher=Duta Media Publishing|isbn=978-602-6546-55-5|editor-last=Afandi|editor-first=Moh.|pages=11|url-status=live}}</ref> Sokrates membandingkan berbagai kasus yang terjadi untuk memperoleh pengertian yang bersifat umum dan mendasar dalam bentuk kesimpulan. Metode induksi ini merupakan pendekatan berpikir dari sesuatu yang khusus menjadi sesuatu yang umum. Hakikat dari kasus-kasus yang terjadi diketahui melalui proses menyimpulkan keseluruhan kasus.<ref>{{Cite book|last=Kristiawan|first=Muhammad|date=2016|url=https://www.researchgate.net/profile/Muhammad-Kristiawan/publication/316100284_Filsafat_Pendidikan_The_Choice_is_Yours/links/58f04849458515ff23a89e8d/Filsafat-Pendidikan-The-Choice-is-Yours.pdf|title=Filsafat Pendidikan: The Choice Is Yours|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit Valia Pustaka Jogjakarta|isbn=978-602-71540-8-7|editor-last=Hendri, L., dan Juharmen|pages=71|url-status=live}}</ref> |
|||
== Lihat pula == |
|||
* [[Pertanyaan Sokratik]] |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
Baris 11: | Baris 24: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{pendidikan-stub}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[ar:طريقة سقراط]] |
|||
[[arz:طريقة سوقراط]] |
|||
[[cs:Sokratovská metoda]] |
|||
[[de:Sokratische Methode]] |
|||
[[en:Socratic method]] |
|||
[[es:Método socrático]] |
|||
[[et:Sokraatiline meetod]] |
|||
[[fi:Sokraattinen menetelmä]] |
|||
[[he:השיטה הסוקרטית]] |
|||
[[it:Metodo socratico]] |
|||
[[la:Elenchus]] |
|||
[[mk:Сократика]] |
|||
[[nl:Socratische methode]] |
|||
[[pt:Método socrático]] |
|||
[[simple:Socratic method]] |
|||
[[sk:Elenchos]] |
|||
[[tr:Sokratik yöntem]] |
|||
[[zh:蘇格拉底反詰法]] |
Revisi terkini sejak 13 Oktober 2023 06.25
Metode Sokrates (disebut pula metode dialektika atau metode kebidanan) adalah sebuah metode yang digunakan oleh Sokrates untuk mengungkapkan kebenaran-kebenaran universal pada individu melalui percakapan dan dialog. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui isi dari pikiran atau jiwa manusia.[1] Sokrates memberikan pemahaman filsafat dengan memberikan kesadaran kepada orang lain mengenai sesuatu yang telah dipahaminya. Metode Sokrates merupakan salah satu metode filsafat.[2] Perumpamaan proses filsafat dalam metodenya ialah seperti bidan yang membantu persalinan. Pemberian perumpamaan ini dipengaruhi oleh pekerjaan ibunya sebagai bidan. Asumsi yang digunakan oleh Sokrates dalam metodenya ialah bahwa manusia memiliki pengetahuan bawaan.[3]
Penamaan
[sunting | sunting sumber]Metode pengungkapan kebenaran yang dilakukan oleh Sokrates dikenal dengan dua nama yaitu metode dialektika atau metode kebidanan. Penamaan metode dialektika digunakan karena dalam mencari kebenaran objektif, Sokrates memanfaatkan dialog untuk percakapan. Tujuannya untuk menghasilkan kesimpulan-kesimpulan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan diajukan untuk memperoleh pendapat-pendapat. Jawaban dari pertanyaan pertama dijadikan sebagai hipotesis, sementara jawaban-jawaban berikutnya dijadikan sebagai konsekuensi logis.[4]
Sementara penamaan sebagai metode kebidanan dikarenakan Sokrates menganggap dirinya sebagai bidan pengetahuan dan pemikiran. Penamaan ini berasal dari pekerjaan ibu Sokrates yeng merupakan seorang bidan. Sokrates menyadari bahwa dirinya kurang mengetahui hal-hal mendasar dari pengetahuan. Dengan menjadi bidan, ia mampu mengetahui potensi pemahaman sejati terhadap jiwanya sebagai manusia. Ia meyakini bahwa intisari benda-benda dapat diketahui oleh jiwa manusia. Ketidaktahuan manusia atasnya disebabkan adanya pemahaman semu. Karenanya, manusia perlu membuka pengetahuan semu tersebut lalu membongkar, membersihkan dan melahirkannya kembali. Kegiatan ini dianggap hanya dapat dilakukan oleh bidan.[5]
Proses
[sunting | sunting sumber]Sokrates mengartikan filsafat sebagai proses memperoleh pengertian untuk mencapai kebajikan. Proses yang digunakan dalam metode Sokrates ialah pengamatan. Suatu hal dapat diberi pengertian dengan melakukan pengamatan terhadap tingkah laku yang berkaitan. Contoh yang diberikannya ialah keberanian dan kebaikan. Keberanian hanya dapat dipahami dengan mengamati tindakan-tindakan yang dianggap berani. Sementara kebaikan dipahami melalui pengamatan terhadap tindakan yang dianggap baik.[6]
Pengaruh
[sunting | sunting sumber]Metode Sokrates mempengaruhi metode induktif secara de facto.[7] Sokrates membandingkan berbagai kasus yang terjadi untuk memperoleh pengertian yang bersifat umum dan mendasar dalam bentuk kesimpulan. Metode induksi ini merupakan pendekatan berpikir dari sesuatu yang khusus menjadi sesuatu yang umum. Hakikat dari kasus-kasus yang terjadi diketahui melalui proses menyimpulkan keseluruhan kasus.[8]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- UChicago.edu - The Socratic Method, Elizabeth Garrett (1998)
- SocraticMethod.net - Portal Penelitian Metode Sokrates
- Mengajar dengan Bertanya dan Bukannya Memberi Tahu, contoh dari Rick Garlikov
- Project Gutenberg: Works by Cicero (menyertakan beberapa karya dalam format Dialog Sokrates)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Waris (2014). Rofiq, Ahmad Choirul, ed. Pengantar Filsafat (PDF). Ponorogo: STAIN Po Press. hlm. 10.
- ^ Sudiantara, Yosephus (2020). Filsafat Ilmu Pengetahuan: Bagian pertama, Inti Filsafat Ilmu Pengetahuan (PDF). Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata. hlm. 65. ISBN 978-623-7635-46-8.
- ^ Ibrahim, Duski (2017). FIlsafat Ilmu: Dari Penumpang Asing untuk Para Tamu (PDF). Palembang: NoerFikri. hlm. 51. ISBN 978-602-6318-97-8.
- ^ Sumanto, Edi (2019). Sartono, Oki Alek, ed. Filsafat Jilid I (PDF). Bengkulu: Penerbit Vanda. hlm. 90. ISBN 978-602-6784-91-9.
- ^ Lubis, Nur A. Fadhil (2015). Pengantar Filsafat Umum (PDF). Medan: Perdana Publishing. hlm. 22–23. ISBN 978-602-6970-02-2.
- ^ Nawawi, Nurnaningsih (2017). Sabri, Muhammad, ed. Tokoh Filsuf dan Era Keemasan Filsafat Edisi Revisi (PDF). Makassar: Pusaka Almaida. hlm. 5. ISBN 978-602-6253-53-8.
- ^ Hidayat, Ainur Rahman (2018). Afandi, Moh., ed. Filsafat Berpikir: Teknik-Teknik Berpikir Logis Kontra Kesesatan Berpikir (PDF). Pamekasan: Duta Media Publishing. hlm. 11. ISBN 978-602-6546-55-5.
- ^ Kristiawan, Muhammad (2016). Hendri, L., dan Juharmen, ed. Filsafat Pendidikan: The Choice Is Yours (PDF). Yogyakarta: Penerbit Valia Pustaka Jogjakarta. hlm. 71. ISBN 978-602-71540-8-7.