Lompat ke isi

Djaka Lodang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Menghapus Majalah_Djaka_Lodang,_17_Desember_2022.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh EugeneZelenko; alasan: c:Commons:Licensing: newspaper/magazine/journal.
 
(11 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox magazine
'''''Djaka Lodang''''' adalah majalah berbahasa Jawa di Yogyakarta yang terbit setiap minggu.<ref>[http://hanacaraka.fateback.com/media_ctk.htm Hanacaraka:Media berbasa Jawa]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Majalah ini terbit pertama kali pada 1 Juni 1971.<ref>{{Cite book|last=Sasi|first=Galuh Ambar|last2=Bajang|first2=Irwan|last3=Qadzafi|first3=Syafawi Ahmad|last4=Astuti|first4=Tri|last5=Daing|first5=Alimudin|last6=Aw|first6=Devi Dean|last7=Karimah|first7=Iffah|last8=Pribadiansyah|first8=Ikrar|last9=Praptama|first9=Jaya Adi|date=2011-07-30|url=https://books.google.co.id/books?id=yZH9DwAAQBAJ&pg=PA369&dq=Djaka+Lodang&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjolOjl6untAhUdzDgGHSp-D1EQ6AEwAXoECAUQAg#v=onepage&q=Djaka%20Lodang&f=false|title=Ngeteh di Patehan: Kisah di Beranda Belakang Keraton Yogyakarta|publisher=I:BOEKOE|language=id}}</ref> Majalah yang memiliki semboyan ''<nowiki/>'Ngesti Budi Rahayu Ngungak Mekaring Jagad Anyar''' ini berisikan cerita dan kabar berita tentang kejadian dalam masyarakat.
| title = '''Djaka Lodang'''
| logo =
| founder = Kusfandi<br>Abdullah Purwodarsono
| image_file =
| image_caption = Sampul majalah ''Djaka Lodang'' edisi 17 Desember 2022
| editor = Kuswinarni
| editor_title = Pemimpin Redaksi
| staff_writer = Suhindriyo,<br>Tatiek Poerwa Kalingga<br>{{small|(per Maret 2023)}}
| frequency = Mingguan, setiap hari Sabtu
| total_circulation =
| circulation_year =
| category =
| company = Yayasan Kartika Cakti (1971–1986)<br>PT Djaka Lodang Pers (1986–sekarang)
| firstdate = {{launch date and age|1970|6|1}}
| finaldate =
| country = Indonesia
| based = [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]
| language = [[Bahasa Jawa]]
| website = {{URL|https://djakalodang.co.id}}
| issn =
| oclc =
}}

'''''Djaka Lodang''''' adalah [[majalah]] mingguan berbahasa Jawa yang terbit di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] sejak 1 Juni 1971.<ref>{{Cite book|last=Soeharno|first=A|last2=Riyadi|first2=Slamet|last3=Sabaryanto|first3=Dirgo|last4=Suwadji|first4=|date=1990|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/3323/1/PEMAKAIAN%20BAHASA%20JAWA%20DALAM%20MEDIA%20MASSA%20CETAK.pdf|title=Pemakaian Bahasa Jawa dalam Media Massa Cetak|location=Jakarta|publisher=[[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]]|pages=72|language=id|url-status=live}}</ref>

== Sejarah ==
Kelahiran ''Djaka Lodang'' berkaitan erat dengan bangkrutnya ''Kembang Brajan'', [[koran]] mingguan berbahasa Jawa yang terbit di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] antara 1968 hingga awal 1971.<ref>{{Cite book|last=Quinn|first=George|date=2021|url=https://books.google.com/books?id=Vf1TEAAAQBAJ|title=The Novel in Javanese|location=Leiden|publisher=KITLV Press|isbn=978-90-04-48988-2|pages=34|language=en|url-status=live}}</ref> [[Abdullah Purwodarsono]], salah seorang [[Wartawan|jurnalis]] koran tersebut, lantas memutuskan untuk menerbitkan [[media massa]] sendiri lewat Yayasan Kartika Cakti yang didirikannya bersama pengusaha percetakan Kusfandi pada April 1971.<ref name=":0">{{Cite news|last=Iswinarno|first=Chandra|last2=Rahmayunita|first2=Husna|date=3 Desember 2019|title=Djaka Lodang: Jaya pada Era Kode Buntut, Menolak Punah di Zaman Pancaroba|url=https://jogja.suara.com/read/2019/12/03/070000/djaka-lodang-menolak-punah-di-zaman-pancaroba?page=all|work=[[Suara.com]]}}</ref>

Untuk memudahkan pemasaran, majalah ini awalnya hendak dinamai [[Sum Kuning|''Sum Kuning'']], merujuk pada korban pemerkosaan yang menggegerkan Indonesia pada penghujung 1970, namun dibatalkan karena alasan kemanusiaan. Nama ''Djaka Lodang'' lantas dipilih, meminjam judul salah satu karya pujangga besar Jawa abad 19 [[Ranggawarsita]].<ref name=":0" />

''Djaka Lodang'' awalnya terbit dalam bentuk koran [[Lembar lebar|ukuran lebar]] sepanjang 4 halaman. Lalu berganti jadi [[tabloid]] 8 halaman sejak Oktober 1976. Selang setahun, pada Juni 1977, kembali ke bentuk koran. Baru pada akhir 1978 ia terbit sebagai [[majalah]].<ref>{{Cite book|last=Prabowo|first=Dhanu Priyo|last2=Ratnawati|first2=V. Risti|last3=Rijanto|date=2013|url=https://books.google.com/books?id=EUoWf8JwmrEC|title=Antologi cerita pendek Jawa di Yogyakarta|publisher=Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta|isbn=978-602-7777-52-1|pages=11–12|language=id|url-status=live}}</ref>

Masa keemasan majalah ini terjadi pada pertengahan [[1980-an]] hingga awal [[1990-an]] dengan [[tiras]] mencapai 20.000 eksemplar.<ref>{{Cite conference|last=Kunandar|first=Alip|last2=Wijayanti|first2=Yani Tri|date=2017|title=‪IDEALISME, BISNIS, DAN MASA DEPAN MEDIA BERBAHASA DAERAH (Studi Kasus Majalah Djaka Lodang di Yogyakarta)|conference=The 4th Indonesia Media Research Awards & Summit|format=pdf|page=188–203‬|url=https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41864/9/Idealisme%20%2C%20Bisnis%2C%20dan%20Masa%20Depan%20Media%20Berbahasa%20Daerah%20%28Studi%20Kasus%20Majalah%20Djoko%20Lodang%20di%20Yogyakarta%29.pdf|website=|access-date=}}</ref> Ini bersamaan dengan kejayaan judi [[Sumbangan Olahraga Berhadiah]] dan rubrik ramalan nasib dalam majalah ini dianggap manjur menebak angka kemenangan.<ref name=":0" />

== Isi ==
Sebagian besar isi ''Djaka Lodang'' merupakan naskah kiriman pembaca. Salah satu rubrik andalannya adalah ''Jagading Lelembut'' yang memuat [[Horor (genre)|cerita misteri]] perjumpaan dengan [[makhluk gaib]].<ref>{{Cite news|title=Rubrik Cerita Horor-Weton Jadi Favorit di Majalah Djaka Lodang|url=https://www.detik.com/jateng/budaya/d-6492691/rubrik-cerita-horor-weton-jadi-favorit-di-majalah-djaka-lodang/|work=[[Detik.com|Detik Jateng]]}}</ref>

Selain itu, rubrik lain majalah ini antaranya:
{{col|2}}
*''Sumrawus'' ([[tajuk rencana]])
*''Nasib Panjenengan'' (ramalan nasib)
*''Crita Cekak'' ([[cerita pendek]])
*''Crita Rakyat'' (cerita rakyat)
*''Crita Sambung'' (cerita bersambung)
*''Liputan''
*''Oh Lelakon''
*''Pengalamanku''
*''[[Geguritan]]
*''Warta Ringkes'' (berita pendek)
*''Kraton''
*''Napak Tilas'' (ziarah)
*''Padhalangan'' (cerita [[wayang]])
*''[[Macapat]]''
*''Tosan Aji'' ([[Keris|perkerisan]])
*''Wiranom'' (profil muda berprestasi)
*''Pawiyatan'' (liputan pendidikan)
*''Pribadi Binuka'' (profil tokoh)
*''Panggung'' (profil seniman)
*''Tintingan Buku'' ([[resensi]])
*''Banyumasan'' (rubrik berbahasa [[Bahasa Jawa Banyumasan|Jawa Banyumasan]])
*''Semarangan'' (rubrik berbahasa [[Bahasa Jawa Semarang|Jawa Semarang]])
{{end-col}}

== Penghargaan ==
{| class="wikitable"
|-
!Tahun
!Penghargaan
!Kategori
!Penerima
|-
|2017
|[[Hadiah Sastra Rancagé]]
|Jasa dalam Sastra Jawa
|[[Abdullah Purwodarsono]]<ref>{{Cite news|title=12 Sastrawan, Individu, dan Komunitas Raih Hadiah Sastra Rancagé |url=https://daerah.sindonews.com/berita/1238163/21/12-sastrawan-individu-dan-komunitas-raih-hadiah-sastra-rancage|work=[[Koran Sindo]]|year=2017}}</ref>
|-
|2014
|Penghargaan Pelestari dan Penggiat Budaya D.I. Yogyakarta
|Lembaga Pelestari Adat dan Tradisi
|Majalah Djaka Lodang<ref>{{Cite news|title=Digelontor Danais, Pelestari Seni dan Budaya Dapat Hadiah Dua Kali Lebih Besar|url=https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2014/12/18/510/560675/keistimewaan-diy-digelontor-danais-pelestari-seni-dan-budaya-dapat-hadiah-dua-kali-lebih-besar/|work=[[Harian Jogja]]|year=2014}}</ref>
|}


== Lihat juga ==
== Lihat juga ==
* [[Panjebar Semangat]]
* ''[[Panjebar Semangat]]''


== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
<references group="" responsive="1"></references>


[[Kategori:Majalah berbahasa Jawa]]
[[Kategori:Majalah berbahasa Jawa]]
[[Kategori:Majalah Indonesia]]

Revisi terkini sejak 1 November 2023 15.24

Djaka Lodang
Pemimpin RedaksiKuswinarni
Staf penulisSuhindriyo,
Tatiek Poerwa Kalingga
(per Maret 2023)
FrekuensiMingguan, setiap hari Sabtu
PendiriKusfandi
Abdullah Purwodarsono
Terbitan pertama1 Juni 1970; 54 tahun lalu (1970-06-01)
PerusahaanYayasan Kartika Cakti (1971–1986)
PT Djaka Lodang Pers (1986–sekarang)
NegaraIndonesia
Berpusat diYogyakarta
BahasaBahasa Jawa
Situs webdjakalodang.co.id

Djaka Lodang adalah majalah mingguan berbahasa Jawa yang terbit di Yogyakarta sejak 1 Juni 1971.[1]

Kelahiran Djaka Lodang berkaitan erat dengan bangkrutnya Kembang Brajan, koran mingguan berbahasa Jawa yang terbit di Yogyakarta antara 1968 hingga awal 1971.[2] Abdullah Purwodarsono, salah seorang jurnalis koran tersebut, lantas memutuskan untuk menerbitkan media massa sendiri lewat Yayasan Kartika Cakti yang didirikannya bersama pengusaha percetakan Kusfandi pada April 1971.[3]

Untuk memudahkan pemasaran, majalah ini awalnya hendak dinamai Sum Kuning, merujuk pada korban pemerkosaan yang menggegerkan Indonesia pada penghujung 1970, namun dibatalkan karena alasan kemanusiaan. Nama Djaka Lodang lantas dipilih, meminjam judul salah satu karya pujangga besar Jawa abad 19 Ranggawarsita.[3]

Djaka Lodang awalnya terbit dalam bentuk koran ukuran lebar sepanjang 4 halaman. Lalu berganti jadi tabloid 8 halaman sejak Oktober 1976. Selang setahun, pada Juni 1977, kembali ke bentuk koran. Baru pada akhir 1978 ia terbit sebagai majalah.[4]

Masa keemasan majalah ini terjadi pada pertengahan 1980-an hingga awal 1990-an dengan tiras mencapai 20.000 eksemplar.[5] Ini bersamaan dengan kejayaan judi Sumbangan Olahraga Berhadiah dan rubrik ramalan nasib dalam majalah ini dianggap manjur menebak angka kemenangan.[3]

Sebagian besar isi Djaka Lodang merupakan naskah kiriman pembaca. Salah satu rubrik andalannya adalah Jagading Lelembut yang memuat cerita misteri perjumpaan dengan makhluk gaib.[6]

Selain itu, rubrik lain majalah ini antaranya:

  • Sumrawus (tajuk rencana)
  • Nasib Panjenengan (ramalan nasib)
  • Crita Cekak (cerita pendek)
  • Crita Rakyat (cerita rakyat)
  • Crita Sambung (cerita bersambung)
  • Liputan
  • Oh Lelakon
  • Pengalamanku
  • Geguritan
  • Warta Ringkes (berita pendek)
  • Kraton
  • Napak Tilas (ziarah)
  • Padhalangan (cerita wayang)
  • Macapat
  • Tosan Aji (perkerisan)
  • Wiranom (profil muda berprestasi)
  • Pawiyatan (liputan pendidikan)
  • Pribadi Binuka (profil tokoh)
  • Panggung (profil seniman)
  • Tintingan Buku (resensi)
  • Banyumasan (rubrik berbahasa Jawa Banyumasan)
  • Semarangan (rubrik berbahasa Jawa Semarang)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Penerima
2017 Hadiah Sastra Rancagé Jasa dalam Sastra Jawa Abdullah Purwodarsono[7]
2014 Penghargaan Pelestari dan Penggiat Budaya D.I. Yogyakarta Lembaga Pelestari Adat dan Tradisi Majalah Djaka Lodang[8]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Soeharno, A; Riyadi, Slamet; Sabaryanto, Dirgo; Suwadji (1990). Pemakaian Bahasa Jawa dalam Media Massa Cetak (PDF). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 72. 
  2. ^ Quinn, George (2021). The Novel in Javanese (dalam bahasa Inggris). Leiden: KITLV Press. hlm. 34. ISBN 978-90-04-48988-2. 
  3. ^ a b c Iswinarno, Chandra; Rahmayunita, Husna (3 Desember 2019). "Djaka Lodang: Jaya pada Era Kode Buntut, Menolak Punah di Zaman Pancaroba". Suara.com. 
  4. ^ Prabowo, Dhanu Priyo; Ratnawati, V. Risti; Rijanto (2013). Antologi cerita pendek Jawa di Yogyakarta. Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. hlm. 11–12. ISBN 978-602-7777-52-1. 
  5. ^ Kunandar, Alip; Wijayanti, Yani Tri (2017). ‪IDEALISME, BISNIS, DAN MASA DEPAN MEDIA BERBAHASA DAERAH (Studi Kasus Majalah Djaka Lodang di Yogyakarta) (pdf). The 4th Indonesia Media Research Awards & Summit. hlm. 188–203‬. 
  6. ^ "Rubrik Cerita Horor-Weton Jadi Favorit di Majalah Djaka Lodang". Detik Jateng. 
  7. ^ "12 Sastrawan, Individu, dan Komunitas Raih Hadiah Sastra Rancagé". Koran Sindo. 2017. 
  8. ^ "Digelontor Danais, Pelestari Seni dan Budaya Dapat Hadiah Dua Kali Lebih Besar". Harian Jogja. 2014.