Lompat ke isi

Al-Mizan (majalah): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Al Asyi (bicara) dikembalikan ke versi terakhir buatan MarDumai
Tag: Pengembalian
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(13 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox magazine
[[Berkas:PDIKM 764 Surat Kabar Al Mizan.pdf|pra=Special:FilePath/PDIKM 764 Surat Kabar Al Mizan.pdf|hal=1|jmpl|Sampul majalah ''Al-Mizan.'']]
| title = Ál-Mizan
| image_file = File:PDIKM 764 Surat Kabar Al Mizan.pdf
| image_caption = Sampul Majalah ''Al-Mizan''
| frequency = Dwi Mingguan
| founder = Syekh Hasan Basri
| company = Persatuan Tarbiyah Islamiyah
| publisher = percetakan Merapi & Co
| editor =
| editor_title = Pemimpin redaksi
| firstdate = 1 Zulkaidah 1336/1918
| relaunched =
| finalnumber = 5/6 tahun ke-4
| country = Hindia Belanda
| language = Melayu berabjad Jawi
| based = Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat
}}
{{Commons category|Surat kabar Al Mizan|Al Mizan}}
{{Commons category|Surat kabar Al Mizan|Al Mizan}}
{{italic title}}'''''Al-Mizan''''' adalah majalah Islam dwi-mingguan berbahasa Melayu [[aksara Jawi|berabjad Jawi]] yang terbit dua kali sebulan di [[Maninjau, Tanjung Raya, Agam|Maninjau]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat]] dari 1918 hingga 1922.<ref>{{Cite web |url=https://surauparabek.or.id/khairul-ashdiq/majalah-al-bayan-al-mubin-1919-1921-refleksi-menuju-1-abad-1919-2019/ |title=Salinan arsip |access-date=2020-01-23 |archive-date=2020-05-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200515045932/https://surauparabek.or.id/khairul-ashdiq/majalah-al-bayan-al-mubin-1919-1921-refleksi-menuju-1-abad-1919-2019/ |dead-url=yes }}</ref> Majalah ini dikelola oleh [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah]] di bawah asuhan [[Hasan Basri Maninjau|Syekh Hasan Basri]], seorang ulama terkemuka di Maninjau yang aktif dalam Ittihad Ulama Sumatra (Persatuan Ulama Sumatra).


Perkumpulan ulama pendiri majalah ini tergabung dalam badan bernama Sjarikat Al-Ihsan. ''Al-Mizan'' umumnya berisi karangan mengenai agama serta memuat rubrik jawaban pertanyaan kiriman pembaca.<ref name=":0">Ahmat Adam (2012). ''Suara Minangkabau: sejarah dan bibliografi akhbar dan majalah di Sumatera Barat, 1900-1941.'' Kuala Lumpur: Penerbit Universiti Malaya. hlm. 148</ref>
{{italic title}}'''''Al-Mizan''''' adalah majalah Islam dwi-mingguan ber[[aksara Jawi]] yang terbit dua kali sebulan di [[Maninjau, Tanjung Raya, Agam|Maninjau]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatra Barat]] dari 1918 hingga 1922.<ref>{{Cite web |url=https://surauparabek.or.id/khairul-ashdiq/majalah-al-bayan-al-mubin-1919-1921-refleksi-menuju-1-abad-1919-2019/ |title=Salinan arsip |access-date=2020-01-23 |archive-date=2020-05-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200515045932/https://surauparabek.or.id/khairul-ashdiq/majalah-al-bayan-al-mubin-1919-1921-refleksi-menuju-1-abad-1919-2019/ |dead-url=yes }}</ref> Majalah ini dikelola oleh [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah]] di bawah asuhan [[Hasan Basri Maninjau|Syekh Hasan Basri]], seorang ulama terkemuka di Maninjau yang aktif dalam Ittihad Ulama Sumatra (Persatuan Ulama Sumatra).

Perkumpulan ulama pendiri majalah ini tergabung dalam badan bernama Sjarikat Al-Ihsan. ''Al-Mizan'' umumnya berisi karangan mengenai agama serta memuat rubrik jawaban pertanyaan kiriman pembaca.<ref name=":0">Ahmat Adam (2012). ''Suara Minangkabau: sejarah dan bibliografi akhbar dan majalah di Sumatra Barat, 1900-1941.'' Kuala Lumpur: Penerbit Universiti Malaya. hlm. 148</ref>


== Ikhtisar ==
== Ikhtisar ==
Baris 11: Baris 26:
''Al-Mizan'' terbit dua kali dalam sebulan dan penanggalannya menggunakan kalender Hijriyah. Edisi perdananya terbit pada 1 Zulkaidah 1336. Penerbitannya ditangani oleh [[Merapi & Co|percetakan Merapi & Co]] di [[Kota Bukittinggi|Fort de Kock]].<ref name=":0" />
''Al-Mizan'' terbit dua kali dalam sebulan dan penanggalannya menggunakan kalender Hijriyah. Edisi perdananya terbit pada 1 Zulkaidah 1336. Penerbitannya ditangani oleh [[Merapi & Co|percetakan Merapi & Co]] di [[Kota Bukittinggi|Fort de Kock]].<ref name=":0" />


Pembaca <nowiki>''</nowiki>Al-Mizan<nowiki>''</nowiki> tersebar di berabagai daerah di Sumatra. Selain dari daerah-daerah Sumatra Barat, pembaca ''Al-Mizan'' berasal dari Aceh, Tapanuli, Deli, Pekanbaru, dan Jambi. Hal itu tercermin pada rubrik pertanyaan pembaca ''Al-Mizan.'' Rubrik ini dikelola oleh sederet ulama seperti [[Muhammad Saad Mungka|Muhammad Sa’ad al-Khalidi Mungka]], [[Khatib Muhammad Ali bin Abdul Muthalib|Khatib Ali Padang]], Muhammad Nur Bayur Maninjau, Abdullah Maninjau, [[Sulaiman Ar-Rasuli|Sulaiman Ar-Rasuli Candung]], [[Muhammad Jamil Jaho|Jamil Jaho Padangpanjang]], dan [[Machudum Tanjuang Bingkuang]]. Umumnya, ulama-ulama tersebut faqih dalam [[Mazhab Syafi'i|Mazhab Syafi’i]].
Pembaca <nowiki>''</nowiki>Al-Mizan<nowiki>''</nowiki> tersebar di berabagai daerah di Sumatra. Selain dari daerah-daerah Sumatera Barat, pembaca ''Al-Mizan'' berasal dari Aceh, Tapanuli, Deli, Pekanbaru, dan Jambi. Hal itu tercermin pada rubrik pertanyaan pembaca ''Al-Mizan.'' Rubrik ini dikelola oleh sederet ulama seperti [[Muhammad Saad Mungka|Muhammad Sa’ad al-Khalidi Mungka]], [[Khatib Muhammad Ali bin Abdul Muthalib|Khatib Ali Padang]], Muhammad Nur Bayur Maninjau, Abdullah Maninjau, [[Sulaiman Ar-Rasuli|Sulaiman Ar-Rasuli Candung]], [[Muhammad Jamil Jaho|Jamil Jaho Padangpanjang]], dan [[Machudum Tanjuang Bingkuang]]. Umumnya, ulama-ulama tersebut faqih dalam [[Mazhab Syafi'i|Mazhab Syafi’i]].


== Keberadaan ==
== Keberadaan ==
Menurut observasi Ahmat Adam pada 1980, edisi ''Al-Mizan'' yang terdokumentasi yakni penerbitan tahun pertama dari nomor 5–26, penerbitan tahun ketiga dari nomor 1–24, serta penerbitan tahun keempat nomor 1 dan 5/6.<ref name=":0" />
Menurut observasi Ahmat Adam pada 1980, edisi ''Al-Mizan'' yang terdokumentasi yakni penerbitan tahun pertama dari nomor 5–26, penerbitan tahun ketiga dari nomor 1–24, serta penerbitan tahun keempat nomor 1 dan 5/6.{{sfn|Rahzen|2007|p=659-661}}


== Kelanjutan ==
== Kelanjutan ==
Baris 27: Baris 42:
[[Kategori:Sejarah Minangkabau]]
[[Kategori:Sejarah Minangkabau]]
[[Kategori:Majalah Indonesia]]
[[Kategori:Majalah Indonesia]]
[[Kategori:Pers di Sumatra Barat]]
[[Kategori:Media massa di Sumatera Barat]]
[[Kategori:Majalah Islam]]
[[Kategori:Majalah Islam]]
[[Kategori:Persatuan Tarbiyah Islamiyah]]
[[Kategori:Persatuan Tarbiyah Islamiyah]]

Revisi terkini sejak 21 November 2023 02.22

Ál-Mizan
Sampul Majalah Al-Mizan
FrekuensiDwi Mingguan
Penerbitpercetakan Merapi & Co
PendiriSyekh Hasan Basri
Terbitan pertama1 Zulkaidah 1336/1918
Terbitan terakhir
Angka

5/6 tahun ke-4
PerusahaanPersatuan Tarbiyah Islamiyah
NegaraHindia Belanda
Berpusat diManinjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat
BahasaMelayu berabjad Jawi

Al-Mizan adalah majalah Islam dwi-mingguan berbahasa Melayu berabjad Jawi yang terbit dua kali sebulan di Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dari 1918 hingga 1922.[1] Majalah ini dikelola oleh Persatuan Tarbiyah Islamiyah di bawah asuhan Syekh Hasan Basri, seorang ulama terkemuka di Maninjau yang aktif dalam Ittihad Ulama Sumatra (Persatuan Ulama Sumatra).

Perkumpulan ulama pendiri majalah ini tergabung dalam badan bernama Sjarikat Al-Ihsan. Al-Mizan umumnya berisi karangan mengenai agama serta memuat rubrik jawaban pertanyaan kiriman pembaca.[2]

Majalah Al-Mizan ditulis menggunakan aksara Arab dalam bahasa Melayu. Al-Mizan adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti timbangan. Al-Mizan menerangkan diri sebagai "surat kabar agama Islam dan perkabaran".[2]

Al-Mizan terbit dua kali dalam sebulan dan penanggalannya menggunakan kalender Hijriyah. Edisi perdananya terbit pada 1 Zulkaidah 1336. Penerbitannya ditangani oleh percetakan Merapi & Co di Fort de Kock.[2]

Pembaca ''Al-Mizan'' tersebar di berabagai daerah di Sumatra. Selain dari daerah-daerah Sumatera Barat, pembaca Al-Mizan berasal dari Aceh, Tapanuli, Deli, Pekanbaru, dan Jambi. Hal itu tercermin pada rubrik pertanyaan pembaca Al-Mizan. Rubrik ini dikelola oleh sederet ulama seperti Muhammad Sa’ad al-Khalidi Mungka, Khatib Ali Padang, Muhammad Nur Bayur Maninjau, Abdullah Maninjau, Sulaiman Ar-Rasuli Candung, Jamil Jaho Padangpanjang, dan Machudum Tanjuang Bingkuang. Umumnya, ulama-ulama tersebut faqih dalam Mazhab Syafi’i.

Keberadaan

[sunting | sunting sumber]

Menurut observasi Ahmat Adam pada 1980, edisi Al-Mizan yang terdokumentasi yakni penerbitan tahun pertama dari nomor 5–26, penerbitan tahun ketiga dari nomor 1–24, serta penerbitan tahun keempat nomor 1 dan 5/6.[3]

Kelanjutan

[sunting | sunting sumber]

Setelah Al-Mizan berhenti terbit, Ittihad Ulama Sumatra sempat menerbitkan majalah Ar-Radd wal-Mardud di Ladang Laweh pada 1921.[4] Majalah tersebut tercatat diasuh oleh Siradjudin Abbas dan Mustafa Salim.[5] Pada 1937, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) menerbitkan majalah Soeara Perti (disingkat Soearti) di Bukittinggi pada 1937. Dianggap sebagai kelanjutan Al-Mizan, Soearti bertahan hingga 1945 dan turut menyiarkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Al-Munir, majalah Islam yang terbit di Padang dan tercatat sebagai media massa Islam pertama di Indonesia

Referensi

[sunting | sunting sumber]