Lompat ke isi

Konjungtivitis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Quistnix (bicara | kontrib)
k robot Adding:zh,es,de
Beatrixliezy (bicara | kontrib)
k Perbaikan tanda baca dan ejaan
 
(90 revisi perantara oleh 62 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Penyangkalan-medis}}
'''Penyakit konjungtivitis''' adalah satu [[penyakit]] berjangkit.
{{rapikan}}
== Tempoh pengeraman ==
[[Berkas:Konjungtivitis.jpg|ka|300px]]
Waktu terekspos sampai kena penyakit
'''Konjungtivitis''' merujuk pada peradangan selaput mata (''[[conjunctiva]]'') (lapisan terluar mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata).<ref name=Peads10>{{cite journal |author=Richards A, Guzman-Cottrill JA |title=Conjunctivitis |journal=Pediatr Rev |volume=31 |issue=5 |pages=196–208 |year=2010 |month=May |pmid=20435711 |doi=10.1542/pir.31-5-196 |url=}}</ref>
1-3 hari.
== Gejala ==
Mata terasa kasar menggatalkan, merah dan mungkin berair. Kelopak mata mungkin terlekat sewaktu bangun tidur.


== Konjungtivitis Gonokokal ==

[[Bayi]] baru lahir bisa mendapatkan [[infeksi]] gonokokus pada [[konjungtiva]] dari ibunya ketika melewati jalan lahir. Karena itu setiap bayi baru lahir mendapatkan [[tetes mata]] (biasanya [[perak nitrat]], [[Iodin povidon|povidin iodin]]) atau salep [[antibiotik]] (misalnya [[eritromisin]]) untuk membunuh [[bakteri]] yang bisa menyebabkan konjungtivitis gonokokal.

Orang dewasa bisa mendapatkan konjungtivitis gonokokal melalui hubungan seksual (misalnya jika sperma yang terinfeksi masuk ke dalam mata). Biasanya konjungtivitis hanya menyerang satu mata.

Dalam waktu 12- 48 jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah, dan nyeri. Jika tidak diobati bisa terbentuk [[ulkus kornea]], [[abses]], [[perforasi]] mata bahkan kebutaan. Untuk mengatasi konjungtivitis gonokokal bisa diberikan tablet, suntikan maupun tetes mata yang mengandung [[antibiotik]].

== Konjungtivitis Vernalis ==
Konjungtivitis vernalis adalah salah satu bentuk dari konjungtivitis yang disebabkan oleh faktor alergi, di samping itu juga dipengaruhi oleh faktor, yakni; iklim, usia, dan jenis kelamin. Penyakit ini biasanya mengenai pasien muda antara usia 3 -25 tahun. Pada laki-laki biasanya dimulai pada usia di bawah 10 tahun. Pada umumnya penderita konjungtivitis vernalis mengeluh gatal, mata merah, dan mengeluarkan sekret atau kotoran. Konjungtivitis karena [[virus]] atau [[alergi]] mengeluarkan kotoran yang jernih.

== Masa inkubasi ==
Waktu terekspos sampai kena penyakit: 1-3 hari.

== Gejala ==
[[Mata]] terasa kasar dan [[gatal]], merah dan mungkin berair. [[Kelopak mata]] mungkin menempel sewaktu bangun tidur. Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah dan mengeluarkan kotoran. Konjungtivitis yang disebabkan bakteri akan mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna putih. Konjungtivitis karena [[virus]] atau [[alergi]] akan mengeluarkan kotoran yang jernih.

[[Kelopak mata]] bisa membengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis karena [[alergi]].

Gejala lainnya adalah:

* Mata berair.
* Mata terasa nyeri.
* Mata terasa gatal.
* Pandangan kabur.
* Peka terhadap cahaya.
* Terbentuk keropeng pada kelopak mata.


== Pencegahan ==
== Pencegahan ==
# Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya dengan bersih.
Mencuci tangan dengan teliti; tidak menggunakan handuk yang sama. Antibiotik mungkin diperlukan.
# Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.
# Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.
# Gunakan [[lensa kontak]] sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.

== Pengobatan ==
Apabila penyebab dari penyakit mata merah (konjungtivitis) adalah bakteri, biasanya sang dokter akan memberikan obat antibiotik seperti obat tetes mata untuk penderita anak-anak maupun dewasa. Akan tetapi, jika penderitanya masih bayi, maka biasanya dokter akan memberikan salep untuk mengatasi penyakit mata merah (konjungtivitis) tersebut.
Sedangkan, jika [[virus]] sebagai penyebab timbulnya mata merah (konjungtivitis), maka penyakit ini tidak bisa disembuhkan dengan [[antibiotik]], bahkan belum ada obat penyembuhnya. Biasanya dokter hanya memberikan tetes mata penyegar, penderita biasanya akan mengalami infeksi sekitar kurang lebih satu hingga dua minggu, kemudian berangsur – angsur sembuh dengan sendirinya.
== Rujukan ==
<references />

== Pranala luar ==
{{commonscat|Conjunctivitis}}
* {{dmoz|Health/Conditions_and_Diseases/Eye_Disorders/Conjunctivitis/}}
* {{id}} [http://medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=64 Konjungtivitis]
{{Penyakit mata |state=autocollapse}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Penyakit mata]]
[[Kategori:Radang]]



{{penyakit-stub}}
[[de:Konjunktivitis]]
[[en:Conjunctivitis]]
[[es:Conjuntivitis]]
[[it:Congiuntivite]]
[[nl:Bindvliesontsteking]]
[[zh:结膜炎]]

Revisi terkini sejak 24 November 2023 06.24

Konjungtivitis merujuk pada peradangan selaput mata (conjunctiva) (lapisan terluar mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata).[1]

Konjungtivitis Gonokokal

[sunting | sunting sumber]

Bayi baru lahir bisa mendapatkan infeksi gonokokus pada konjungtiva dari ibunya ketika melewati jalan lahir. Karena itu setiap bayi baru lahir mendapatkan tetes mata (biasanya perak nitrat, povidin iodin) atau salep antibiotik (misalnya eritromisin) untuk membunuh bakteri yang bisa menyebabkan konjungtivitis gonokokal.

Orang dewasa bisa mendapatkan konjungtivitis gonokokal melalui hubungan seksual (misalnya jika sperma yang terinfeksi masuk ke dalam mata). Biasanya konjungtivitis hanya menyerang satu mata.

Dalam waktu 12- 48 jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah, dan nyeri. Jika tidak diobati bisa terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan kebutaan. Untuk mengatasi konjungtivitis gonokokal bisa diberikan tablet, suntikan maupun tetes mata yang mengandung antibiotik.

Konjungtivitis Vernalis

[sunting | sunting sumber]

Konjungtivitis vernalis adalah salah satu bentuk dari konjungtivitis yang disebabkan oleh faktor alergi, di samping itu juga dipengaruhi oleh faktor, yakni; iklim, usia, dan jenis kelamin. Penyakit ini biasanya mengenai pasien muda antara usia 3 -25 tahun. Pada laki-laki biasanya dimulai pada usia di bawah 10 tahun. Pada umumnya penderita konjungtivitis vernalis mengeluh gatal, mata merah, dan mengeluarkan sekret atau kotoran. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih.

Masa inkubasi

[sunting | sunting sumber]

Waktu terekspos sampai kena penyakit: 1-3 hari.

Mata terasa kasar dan gatal, merah dan mungkin berair. Kelopak mata mungkin menempel sewaktu bangun tidur. Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah dan mengeluarkan kotoran. Konjungtivitis yang disebabkan bakteri akan mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna putih. Konjungtivitis karena virus atau alergi akan mengeluarkan kotoran yang jernih.

Kelopak mata bisa membengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis karena alergi.

Gejala lainnya adalah:

  • Mata berair.
  • Mata terasa nyeri.
  • Mata terasa gatal.
  • Pandangan kabur.
  • Peka terhadap cahaya.
  • Terbentuk keropeng pada kelopak mata.

Pencegahan

[sunting | sunting sumber]
  1. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya dengan bersih.
  2. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.
  3. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.
  4. Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.

Pengobatan

[sunting | sunting sumber]

Apabila penyebab dari penyakit mata merah (konjungtivitis) adalah bakteri, biasanya sang dokter akan memberikan obat antibiotik seperti obat tetes mata untuk penderita anak-anak maupun dewasa. Akan tetapi, jika penderitanya masih bayi, maka biasanya dokter akan memberikan salep untuk mengatasi penyakit mata merah (konjungtivitis) tersebut. Sedangkan, jika virus sebagai penyebab timbulnya mata merah (konjungtivitis), maka penyakit ini tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik, bahkan belum ada obat penyembuhnya. Biasanya dokter hanya memberikan tetes mata penyegar, penderita biasanya akan mengalami infeksi sekitar kurang lebih satu hingga dua minggu, kemudian berangsur – angsur sembuh dengan sendirinya.

  1. ^ Richards A, Guzman-Cottrill JA (2010). "Conjunctivitis". Pediatr Rev. 31 (5): 196–208. doi:10.1542/pir.31-5-196. PMID 20435711. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]