Lompat ke isi

Cenderawasih botak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 16 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q795569
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
| name = Cendrawasih botak
| name = Cendrawasih botak
| status = NT
| status = NT
| status_system = IUCN
| image = Wilson's Bird of Paradise.jpg
| image = Wilson's Bird of Paradise.jpg
| image_width = 230px
| image_width = 230px
Baris 14: Baris 15:
| binomial_authority = [[Charles Lucien Bonaparte|Bonaparte]], 1850
| binomial_authority = [[Charles Lucien Bonaparte|Bonaparte]], 1850
}}
}}
'''Cendrawasih botak''' atau dalam nama ilmiahnya ''Cicinnurus respublica'' adalah sejenis [[burung pengicau]] berukuran kecil, dengan panjang sekitar 21cm long, dari marga ''[[Cicinnurus]]''. Burung jantan dewasa memiliki bulu berwarna merah dan hitam dengan tengkuk berwarna kuning, mulut hijau terang, kaki berwarna biru dan dua bulu ekor ungu melingkar. Kulit kepalanya berwarna biru muda terang dengan pola salib ganda hitam. Burung betina berwarna coklat dengan kulit kepala biru muda.
'''Cendrawasih botak''' atau dalam nama ilmiahnya ''Cicinnurus respublica'' adalah sejenis [[burung pengicau]] berukuran kecil, dengan panjang sekitar 21 cm, dari marga ''[[Cicinnurus]]''. Burung jantan dewasa memiliki bulu berwarna merah dan hitam dengan tengkuk berwarna kuning, mulut hijau terang, kaki berwarna biru dan dua bulu ekor ungu melingkar. Kulit kepalanya berwarna biru muda terang dengan pola salib ganda hitam. Burung betina berwarna coklat dengan kulit kepala biru muda.


Endemik [[Indonesia]], Cendrawasih botak hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten [[Raja Ampat]], provinsi [[Papua Barat]]. Pakan burung Cendrawasih Botak terdiri dari buah-buahan dan aneka [[serangga]] kecil.
Endemik [[Indonesia]], Cendrawasih botak hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten [[Raja Ampat]], provinsi [[Papua Barat]]. Pakan burung Cendrawasih Botak terdiri dari buah-buahan dan aneka [[serangga]] kecil.
Baris 20: Baris 21:
Penamaan ilmiah spesies ini diberikan oleh keponakan Kaisar [[Napoleon Bonaparte]] yang bernama [[Charles Lucien Bonaparte]] dan sempat menimbulkan kontroversi. Bonaparte, seorang pengikut aliran [[republik]], mendeskripsikan burung Cendrawasih Botak dari spesimen yang di beli oleh seorang ahli biologi [[Inggris]] bernama [[Edward Wilson]] beberapa bulan sebelum [[John Cassin]], yang akan menamakan burung ini untuk menghormati Edward Wilson. Tigabelas tahun kemudian, ahli hewan [[Jerman]] yang bernama [[Heinrich Agathon Bernstein]] menemukan habitat Cendrawasih Botak di pulau [[Waigeo]].
Penamaan ilmiah spesies ini diberikan oleh keponakan Kaisar [[Napoleon Bonaparte]] yang bernama [[Charles Lucien Bonaparte]] dan sempat menimbulkan kontroversi. Bonaparte, seorang pengikut aliran [[republik]], mendeskripsikan burung Cendrawasih Botak dari spesimen yang di beli oleh seorang ahli biologi [[Inggris]] bernama [[Edward Wilson]] beberapa bulan sebelum [[John Cassin]], yang akan menamakan burung ini untuk menghormati Edward Wilson. Tigabelas tahun kemudian, ahli hewan [[Jerman]] yang bernama [[Heinrich Agathon Bernstein]] menemukan habitat Cendrawasih Botak di pulau [[Waigeo]].


Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Botak dievaluasikan sebagai beresiko hampir terancam di dalam [[IUCN Red List]]. Burung ini didaftarkan dalam [[CITES]] Appendix II.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah di mana burung ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Botak dievaluasikan sebagai berisiko hampir terancam di dalam [[IUCN Red List]]. Burung ini didaftarkan dalam [[CITES]] Appendix II.
==Deskripsi==
Cendrawasih botak berukuran agak kecil. Jantan dapat mencapai panjang 16 sentimeter (6,3 inci) (21 cm termasuk persegi panjang tengah) dan berat 53–67 g, sedangkan betina dapat mencapai panjang 16 cm, tetapi berat 52–60 g. [4] Burung cenderawasih jantan berwarna merah dan hitam , dengan mantel kuning di lehernya, mulut hijau muda, kaki biru tua, dan dua bulu ekor ungu melengkung. Kepalanya berwarna biru telanjang, dengan pola silang ganda berwarna hitam di atasnya. Betina adalah burung kecoklatan dengan kepala tanpa bulu di kepalanya yang berwarna biru (maka dari itu disebut "botak")

Jika dilihat langsung, kulit tanpa bulu berwarna biru di ubun-ubun kepala burung begitu cerah hingga terlihat jelas di malam hari; punggung merah tua dan dada hijau beludru subur, ekor melengkung berkilau perak cerah.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.birdlife.org/datazone/search/species_search.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=5831&m=0 BirdLife Species Factsheet]
* {{en}} [http://www.birdlife.org/datazone/search/species_search.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=5831&m=0 BirdLife Species Factsheet]
* {{en}} [http://www.iucnredlist.org/details/146711 IUCN Red List]
* {{en}} [http://www.iucnredlist.org/details/146711 IUCN Red List]

{{Hewan-stub}}
{{Taxonbar|from=Q27075339}}


[[Kategori:Burung Indonesia]]
[[Kategori:Burung Indonesia]]
[[Kategori:Cicinnurus]]


{{Hewan-stub}}

Revisi terkini sejak 29 November 2023 08.55

Cendrawasih botak
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. respublica
Nama binomial
Cicinnurus respublica
Bonaparte, 1850

Cendrawasih botak atau dalam nama ilmiahnya Cicinnurus respublica adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 21 cm, dari marga Cicinnurus. Burung jantan dewasa memiliki bulu berwarna merah dan hitam dengan tengkuk berwarna kuning, mulut hijau terang, kaki berwarna biru dan dua bulu ekor ungu melingkar. Kulit kepalanya berwarna biru muda terang dengan pola salib ganda hitam. Burung betina berwarna coklat dengan kulit kepala biru muda.

Endemik Indonesia, Cendrawasih botak hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Pakan burung Cendrawasih Botak terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga kecil.

Penamaan ilmiah spesies ini diberikan oleh keponakan Kaisar Napoleon Bonaparte yang bernama Charles Lucien Bonaparte dan sempat menimbulkan kontroversi. Bonaparte, seorang pengikut aliran republik, mendeskripsikan burung Cendrawasih Botak dari spesimen yang di beli oleh seorang ahli biologi Inggris bernama Edward Wilson beberapa bulan sebelum John Cassin, yang akan menamakan burung ini untuk menghormati Edward Wilson. Tigabelas tahun kemudian, ahli hewan Jerman yang bernama Heinrich Agathon Bernstein menemukan habitat Cendrawasih Botak di pulau Waigeo.

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah di mana burung ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Botak dievaluasikan sebagai berisiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. Burung ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Cendrawasih botak berukuran agak kecil. Jantan dapat mencapai panjang 16 sentimeter (6,3 inci) (21 cm termasuk persegi panjang tengah) dan berat 53–67 g, sedangkan betina dapat mencapai panjang 16 cm, tetapi berat 52–60 g. [4] Burung cenderawasih jantan berwarna merah dan hitam , dengan mantel kuning di lehernya, mulut hijau muda, kaki biru tua, dan dua bulu ekor ungu melengkung. Kepalanya berwarna biru telanjang, dengan pola silang ganda berwarna hitam di atasnya. Betina adalah burung kecoklatan dengan kepala tanpa bulu di kepalanya yang berwarna biru (maka dari itu disebut "botak")

Jika dilihat langsung, kulit tanpa bulu berwarna biru di ubun-ubun kepala burung begitu cerah hingga terlihat jelas di malam hari; punggung merah tua dan dada hijau beludru subur, ekor melengkung berkilau perak cerah.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]