Lompat ke isi

Kristal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(37 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Bismuth Crystal.jpg|jmpl|300px|Kinyang [[bismut|timah wurung]].]]
#
<ref>Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal yang mempunyai
kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan kisi-kisi kristal yang
membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap struktur-nya (Liu Z. and
Stavrinadis, A, 2008). Menurut Milligan (1979), kristal tunggal adalah
suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam keterulangan
dimana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal tunggal yang
disebut ''grain''.


'''Kristal''' atau '''hablur''' adalah suatu [[padatan]] yaitu [[atom]], [[molekul]], atau [[ion]] yang penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.<ref>{{cite web |title=Chem1 online textbook—States of matter |url=http://www.chem1.com/acad/webtext/states/states.html#SEC4 |author=Stephen Lower |accessdate=2016-09-19}}</ref><ref>{{cite book |authors=Ashcroft and Mermin |title=Solid state physics |year=1976}}</ref> Secara umum, zat [[cair]] membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua [[atom|atom-atom]] dalam padatannya "terpasang" pada [[kisi kristal|kisi]] atau [[struktur kristal]] yang sama. Sementara, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin.


== Struktur kristal ==
{{multiple image
| align = right
| direction = horizontal
| width = 150
| header = Halit (garam dapur, NaCl): Mikroskopis dan makroskopis
| image1 = Sodium-chloride-3D-ionic.png
| width1 = 75
| alt1 = Kristal halit (mikroskopis)
| caption1 = Struktur mikroskopis dari kristal [[halit]]. (Warna ungu menunjukkan ion [[natrium]] & hijau ion [[klorida]]). Terdapat [[sistem kristal kubik|simetri kubik]] dalam susunan atom.
| image2 = Selpologne.jpg
| width2 = 75
| alt2 = Kristal halit (makroskopis)
| caption2 = Kristal halit makroskopis (~16cm). Sudut di sebelah kanan antara permukaan kristal dikarenakan simetri kubik pada susunan atom.}}
{{Utama|Struktur kristal}}


Struktur kristal yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada struktur [[kimia]] cairan itu sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan [[tekanan]] ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai '''[[kristalisasi|penghabluran]]'''.


Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan [[amorf]] atau seperti [[gelas]]. Terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas, tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: ''latent heat of fusion''). Karena alasan inilah, banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan. Topik ini kontroversial, silakan lihat [[gelas]] untuk pembahasan lebih lanjut.


[[Berkas:Ice crystals.jpg|jmpl|kiri|Hablur [[es]]]]
Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp (''hexagonal close-packed'') dimana kristal terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan seterusnya serta urutan pembentukan kristal lainnya adalah ccp (''cubic close-packed'') dimana urutan atom pembentuknya adalah ABCABC dan seterusnya (Hammond, 2009).
Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis [[ikatan kimia]]. Hampir semua [[logam|ikatan logam]] ada pada keadaan polikristalin; logam amorf atau kristal tunggal harus diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar. Kristal [[ikatan ion]] dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan cairan maupun kondensasi larutan. Kristal ikatan kovalen juga sangat umum. Contohnya adalah [[intan]], [[silika]], dan [[grafit]]. Material [[polimer]] umumnya akan membentuk bagian-bagian kristalin, namun panjang [[molekul|molekul-molekulnya]] biasanya mencegah penghabluran menyeluruh. [[Gaya Van der Waals]] lemah juga dapat berperan dalam struktur kristal. Jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-lapisan berpola heksagonal pada [[grafit]].


Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis [[cacat kristalografis]]. Jenis dan struktur dari kecacatan tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat materialnya.


Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam [[ilmu material]] dan [[fisika padat]], dalam kehidupan sehari-hari, penyebutan "kristal" merujuk pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal tergantung pada jenis ikatan molekul antaratom (untuk menentukan strukturnya) dan keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga [[salju]], [[intan]], dan [[garam dapur]] adalah contoh-contoh kristal.


Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti efek [[feroelektrik]] atau efek [[piezoelektrik]]. Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam [[optika|optika kristal]]. Dalam struktur [[dielektrik]] periodik, serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan seperti yang dijelaskan dalam kristal [[fotonika|fotonik]].
Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais
karena dengan mengetahui system kristal atau kisi Bravais dapat
diidentifikasi jenis dari kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais
merupakan system kristal atau bentuk dasar dari kisi kristal. Terdapat
empat belas kisi Bravais dan untuk sistem kristalnya terdapat tujuh yang
ditampilkan pada tabel 1. Keempatbelas kisi tersebut memiliki perbedaan
dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan tersebut dilambangkan
dengan huruf ''a, b, c'' dan sudut diantara huruf tersebut dilambangkan dengan ''α, β, γ,'' dimana ''α'' adalah sudut diantara ''b'' dan ''c, β'' adalah sudut diantara ''a'' dan ''c'', dan ''γ'' adalah sudut diantara a dan b (Hammond, 2009).


== Sistem kristal ==
[[Berkas:Gallium1 640x480.jpg|jmpl|kiri|[[Galium]], logam yang dengan mudah membentuk kristal tunggal berukuran besar]]


Kristal tunggal atau&nbsp;monokristalin, yaitu suatu padatan kristal yang mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara sinambung dan kisi-kisi kristal yang membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap strukturnya.<ref>Liu, Z,; Stavrinadis, A. (2008). ''Growth of Bulk Single Crystal and its Application to SiC'', Physics of Advanced Materials Winter School</ref> Menurut Milligan (1979)<ref>{{cite book|author=Milligan|year=1979|title=McGraw-Hill Concise Encyclopedia of Science and Technology|edition=2nd|volume=6|location= New York|publisher=McGraw-Hill Publishing Co.}}</ref>,&nbsp;kristal tunggal&nbsp;adalah suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam keterulangan di mana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal tunggal yang disebut&nbsp;''grain''.


Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp (''hexagonal close-packed'') di mana kristal terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan seterusnya serta urutan pembentukan kristal lainnya adalah ccp (''cubic close-packed'') di mana urutan atom pembentuknya adalah ABCABC dan seterusnya.<ref name=Hammond>{{cite book|author=Hammond, C.|year=2009|title=The Basics of Crystallography and Diffraction|edition=3rd|location=New York|Publisher=Oxford University Press Inc.}}</ref>
Tabel 1. Sistem Kristal


Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais karena dengan mengetahui sistem kristal atau kisi Bravais dapat
No
diidentifikasi jenis dari kristal tunggal tersebut. '''Kisi Bravais''' adalah sistem kristal atau bentuk dasar dari kisi kristal. Terdapat empat belas kisi Bravais dan untuk sistem kristalnya terdapat tujuh yang ditampilkan pada tabel di bawah. Keempatbelas kisi tersebut memiliki perbedaan dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan tersebut dilambangkan dengan huruf&nbsp;''a, b, c''&nbsp;dan sudut di antara huruf tersebut dilambangkan dengan&nbsp;''α,&nbsp;β,&nbsp;γ,''&nbsp;di mana&nbsp;''α''&nbsp;adalah sudut di antara&nbsp;''b''&nbsp;dan&nbsp;''c,&nbsp;β''&nbsp;adalah sudut di antara&nbsp;''a''&nbsp;dan&nbsp;''c'', dan&nbsp;''γ''&nbsp;adalah sudut di antara a dan b.<ref name=Hammond />
[[Berkas:Crystal facet formation.svg|jmpl|350px|Ketika kristal [[halit]] tumbuh, atom baru dapat dengan mudah menempel pada bagian permukaan dengan struktur atom skala kasar dan banyak [[ikatan kimia|ikatan]] menjuntai. Oleh karena itu, bagian-bagian dari kristal tumbuh sangat cepat (panah berwarna kuning). Akhirnya, seluruh permukaan terdiri dari permukaan yang halus, [[energi permukaan|stabil]], di mana atom baru tidak dapat dengan mudah menempel.]]


{| class="wikitable"
Sistem Kristal
|+ Sistem kristal

|-
Sudut dan Panjang Sumbu
!No

!Sistem Kristal
1
!Sudut dan Panjang Sumbu

Kubik

''a = b = c; α = β = γ = 90<sup>0</sup>''

2

Tetragonal

''a = b ≠ c; α = β = γ = 90<sup>0</sup>''

3

Orthorombik

''a ≠ b ≠c; α = β = γ = 90<sup>0</sup>''

4

Trigonal

''a = b = c; α = β = γ ≠ 90<sup>0</sup>''

5

Hexagonal

''a = b ≠c; α = β = 90<sup>0</sup>; γ = 120<sup>0</sup>''

6

Monoklinik

''a ≠ b ≠c; α = γ = 90<sup>0 </sup>≠ β ≥ 120<sup>0</sup>''

7

Triklinik

''a ≠ b ≠c; α ≠ β ≠ γ = 90<sup>0</sup>''


Kristal dapat
terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri
sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah kristal. Ukuran
kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua faktor penting,
yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju pembentukan inti
dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan waktu. Jika
laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan terbentuk tetapi
dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan kristal tinggi, maka
akan didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi (Vogel, 1979).
</ref>'''Kristal''' atau '''hablur''' adalah suatu [[padatan]] yang [[atom]], [[molekul]], atau [[ion]] penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat [[cair]] membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada [[kisi]] atau [[struktur kristal]] yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan [[logam]] yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal.

Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada [[kimia]] cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan [[tekanan]] ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai '''kristalisasi'''.
[[Berkas:Bismuth_Crystal.jpg|thumb|300px|left|Kristal [[bismut]].]]

Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf atau seperti [[gelas]]. Walaupun terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat of fusion). Karena alasan ini banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan. Topik ini kontroversial, silakan lihat [[gelas]] untuk pembahasan lebih lanjut.

[[Berkas:Insulincrystals.jpg|thumb|300px|right|Kristal [[insulin]].]]

Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis [[ikatan kimia]]. Hampir semua [[logam|ikatan logam]] ada pada keadaan polikristalin; logam amorf atau kristal tunggal harus diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar. Kristal [[ikatan ion]] dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan cairan maupun kondensasi larutan. Kristal ikatan kovalen juga sangat umum. Contohnya adalah [[intan]], [[silika]] dan [[grafit]]. Material [[polimer]] umumnya akan membentuk bagian-bagian kristalin, namun panjang [[molekul|molekul-molekulnya]] biasanya mencegah pengkristalan menyeluruh. [[Gaya Van der Waals]] lemah juga dapat berperan dalam struktur kristal. Contohnya, jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-lapisan berpola heksagonal pada [[grafit]].

Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis [[cacat kristalografis]]. Jenis dan struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat material tersebut.

[[Berkas:Gallium1_640x480.jpg|thumb|300px|right|[[Galium]], logam yang dengan mudah membentuk kristal tunggal berukuran besar]]

Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam [[ilmu material]] dan [[fisika zat padat]], dalam kehidupan sehari-hari "kristal" merujuk pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. [[Bunga salju]], [[intan]], dan [[garam dapur]] adalah contoh-contoh kristal.

Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti [[efek feroelektrik]] atau efek [[piezoelektrik]].

Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam [[optika kristal]]. Dalam struktur [[dielektrik]] periodik serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan seperti yang dijelaskan dalam [[kristal fotonik]].

[[Kristalografi]] adalah studi ilmiah kristal dan pembentukannya.

Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal yang mempunyai
kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan kisi-kisi kristal yang
membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap struktur-nya (Liu Z. and
Stavrinadis, A, 2008). Menurut Milligan (1979), kristal tunggal adalah
suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam keterulangan
dimana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal tunggal yang
disebut ''grain''.

Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp (''hexagonal close-packed'') dimana kristal terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan seterusnya serta urutan pembentukan kristal lainnya adalah ccp (''cubic close-packed'') dimana urutan atom pembentuknya adalah ABCABC dan seterusnya (Hammond, 2009).

Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais
<nowiki> </nowiki>karena dengan mengetahui system kristal atau kisi Bravais dapat
diidentifikasi jenis dari kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais
merupakan system kristal atau bentuk dasar dari kisi kristal. Terdapat
empat belas kisi Bravais dan untuk sistem kristalnya terdapat tujuh yang
<nowiki> </nowiki>ditampilkan pada tabel 1. Keempatbelas kisi tersebut memiliki perbedaan
<nowiki> </nowiki>dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan tersebut dilambangkan
dengan huruf ''a, b, c'' dan sudut diantara huruf tersebut dilambangkan dengan ''α, β, γ,'' dimana ''α'' adalah sudut diantara ''b'' dan ''c, β'' adalah sudut diantara ''a'' dan ''c'', dan ''γ'' adalah sudut diantara a dan b (Hammond, 2009).



Tabel 1. Sistem Kristal
{|
|No
|Sistem Kristal
|Sudut dan Panjang Sumbu
|-
|-
|1
|1
|[[Sistem kristal kubik|Kubik]]
|Kubik
|''a = b = c; α = β = γ = 90<sup>0</sup>''
|''a = b = c; α = β = γ = 90<sup>0</sup>''
|-
|-
Baris 154: Baris 67:
|-
|-
|5
|5
|Heksagonal
|Hexagonal
|''a = b ≠c; α = β = 90<sup>0</sup>; γ = 120<sup>0</sup>''
|''a = b ≠c; α = β = 90<sup>0</sup>; γ = 120<sup>0</sup>''
|-
|-
|6
|6
|Monoklinik
|Monoklinik
|''a ≠ b ≠c; α = γ = 90<sup>0 </sup>≠ β ≥ 120<sup>0</sup>''
|''a ≠ b ≠c; α = γ = 90<sup>0&nbsp;</sup>≠ β ≥ 120<sup>0</sup>''
|-
|-
|7
|7
Baris 166: Baris 79:
|}
|}


Kristal dapat terbentuk dari proses [[pengendapan]]. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah kristal. Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua faktor penting, yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan terbentuk tetapi dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan kristal tinggi, maka akan didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi.<ref>{{VogelQualitative5th}}</ref>
Kristal dapat

terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri
sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah kristal. Ukuran
kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua faktor penting,
yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju pembentukan inti
dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan waktu. Jika
laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan terbentuk tetapi
dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan kristal tinggi, maka
akan didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi (Vogel, 1979).
== Penggolongan ==
== Penggolongan ==
Suatu kristal dapat digolongkan berdasarkan susunan [[partikel]]nya dan dapat pula berdasarkan jenis partikel penyusunnya atau interaksi yang menggabungkan partikel tersebut.
Suatu kristal dapat digolongkan berdasarkan susunan [[partikel]]nya dan dapat pula berdasarkan jenis partikel penyusunnya atau interaksi yang menggabungkan partikel tersebut.
Baris 183: Baris 89:
|+Jenis-jenis kristal
|+Jenis-jenis kristal
|-
|-
!width=50|[[#Kristal logam|Logam]]!!width=50|[[#Kristal ionik|Ionik]]!!width=50|[[#Kristal molekular|Molekular]]!!width=50|[[#Kristal kovalen|Kovalen]]
!width=50|[[#Kristal logam|Logam]]!!width=50|[[#Kristal ionik|Ionik]]!!width=50|[[Kristal#Kristal molekuler|Molekuler]]!! width="50" |[[#Kristal kovalen|Kovalen]]
|-
|-
|Li||NaCl||Ar||C (intan)
|Li||NaCl||Ar||C (intan)
Baris 196: Baris 102:


=== Kristal logam ===
=== Kristal logam ===
[[Berkas:Hematite unit cell 2.jpg|jmpl|Satuan sel [[hematit]].]]
:Kristal dengan kisi yang terdiri atas atom logam yang terikat melalui ikatan logam. Atom logam merupakan atom yang memiliki energi ionisasi kecil sehingga elektron valensinya mudah lepas dan menyebabkan atom membentuk kation. Bila dua atom logam saling mendekat, maka akan terjadi tumpah tindih antara orbital-orbitalnya sehingga membentuk suatu orbital molekul. Semakin banyak atom logam yang saling berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi tumpang tindih orbital sehingga membentuk suatu orbital molekul baru. Terjadinya tumpang tindih orbital yang berulang-ulang menyebabkan elektron-elektron pada kulit terluar setiap atom dipengaruhi oleh atom lain sehingga dapat bergerak bebas di dalam kisi.

:Salah satu sifat kristal logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam, terjadi interaksi antara atom/ion dengan elektron bebas di sekitarnya sehingga dapat membuat logam mempertahankan strukturnya bila diberikan suatu gaya yang kuat.
Kristal dengan kisi yang terdiri atas atom [[logam]] yang terikat melalui [[ikatan logam]]. Atom logam merupakan atom yang memiliki [[energi ionisasi]] kecil sehingga [[elektron valensi]]nya mudah lepas dan menyebabkan atom membentuk [[kation]]. Bila dua atom logam saling mendekat, maka akan terjadi tumpah tindih antara orbital-orbitalnya sehingga membentuk suatu [[orbital molekul]]. Semakin banyak atom logam yang saling berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi tumpang tindih orbital sehingga membentuk suatu orbital molekul baru. Terjadinya tumpang tindih orbital yang berulang-ulang menyebabkan [[elektron|elektron-elektron]] pada kulit terluar setiap atom dipengaruhi oleh atom lain sehingga dapat bergerak bebas di dalam kisi.

Salah satu sifat kristal logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam, terjadi interaksi antara atom/ion dengan elektron bebas di sekitarnya sehingga dapat membuat logam mempertahankan strukturnya bila diberikan suatu gaya yang kuat.


=== Kristal ionik ===
=== Kristal ionik ===
Kristal ionik terbentuk karena adanya gaya tarik antara ion bermuatan positif dan negatif. Umumnya, kristal ionik memiliki titik leleh tinggi dan hantaran listrik yang rendah. Contoh dari kristal ionik adalah NaCl. Kristal ionik tidak memiliki arah khusus seperti kristal kovalen sehingga pada kristal NaCl misalnya, ion natrium akan berinteraksi dengan semua ion klorida dengan intensitas interaksi yang beragam dan ion klorida akan berinteraksi dengan seluruh ion natriumnya.<br/>
Kristal ionik terbentuk karena adanya gaya tarik antara [[ion]] bermuatan positif dan negatif. Umumnya, kristal ionik memiliki [[titik leleh]] tinggi dan [[konduktivitas listrik|hantaran listrik]] yang rendah. Contoh dari kristal ionik adalah [[natrium klorida|NaCl]]. Kristal ionik tidak memiliki arah khusus seperti kristal kovalen sehingga pada kristal NaCl misalnya, ion natrium akan berinteraksi dengan semua ion klorida dengan intensitas interaksi yang beragam dan [[ion klorida]] akan berinteraksi dengan seluruh ion natriumnya.


=== Kristal kovalen ===
=== Kristal kovalen ===
Atomatom penyusun kristal kovalen secara berulang terikat melalui suatu ikatan kovalen membentuk suatu kristal dengan struktur yang mirip dengan polimer atau molekul raksasa. Contoh kristal kovalen adalah intan dan silikon dioksida (SiO2) atau kuarsa. Intan memiliki sifat kekerasan yang berasal dari terbentuknya ikatan kovalen orbital atom karbon hibrida sp3. <br/>
Atom-atom penyusun kristal kovalen secara berulang terikat melalui suatu [[ikatan kovalen]] membentuk suatu kristal dengan struktur yang mirip dengan [[polimer]] atau molekul raksasa. Contoh kristal kovalen adalah [[intan]] dan [[silikon dioksida]] (SiO<sub>2</sub>) atau [[kuarsa]]. Intan memiliki sifat kekerasan yang berasal dari terbentuknya ikatan kovalen orbital atom karbon hibrida sp3.


=== Kristal molekular ===
=== Kristal molekuler ===
Pada umumnya, kristal terbentuk dari sutau jenis ikatan kimia antara atom atau ion. Namun, pada kasus kristal molekular, kristal terbentuk tanpa bantuan ikatan, tetapi melalui interaksi lemah antara molekulnya. Salah satu contoh dari kristal molekular adalah kristal iodin. <br/>
Pada umumnya, kristal terbentuk dari suatu jenis [[ikatan kimia]] antara atom atau ion. Namun, pada kasus kristal molekuler, kristal terbentuk tanpa bantuan ikatan, tetapi melalui [[interaksi kimia|interaksi lemah]] antara molekulnya. Salah satu contoh dari kristal molekuler adalah kristal [[iodin]].


== Lihat juga ==
== Kristalografi ==
{{Utama|Kristalografi}}
''[[Kristalografi]]'' adalah studi ilmiah mengenai [[struktur kristal]] (dengan kata lain, susunan atom) dari kristal. Salah satu teknik kristalografi yang banyak digunakan adalah [[difraksi sinar-X]]. Sejumlah besar struktur kristal yang telah diketahui disimpan dalam [[basis data kristalografi]].

== Galeri ==
<gallery heights="200" widths="200">
Berkas:Hoar frost macro2.jpg|''Hoar frost'': Jenis kristal es (gambar diambil dari jarak sekitar 5&nbsp;cm).
Berkas:Apatite-Rhodochrosite-Fluorite-169799.jpg|Kristal apatit terletak di depan dan tengah pada rombo rhodochroite berwarna ceri merah, batu fluorit berwarna ungu, kuarsa dan serbuk dari batu pirit kuningan-berwarna kuning.
Berkas:Monokristalines Silizium für die Waferherstellung.jpg|Boule dari [[silikon]], seperti ini, merupakan jenis penting dari [[kristal tunggal]] yang diproduksi secara industri.
Berkas:Bornite-Chalcopyrite-Pyrite-180794.jpg|Sebuah spesimen yang terdiri dari kristal kalkopirit berlapis bornit terletak di ranjang kristal kuarsa jernih dan kristal pirit berkilau. Kristal berlapis bornit sampai dengan 1.5&nbsp;cm.
</gallery>

== Lihat pula ==
* [[Struktur kristal]]
* [[Struktur kristal]]
* [[Kristalit]]
* [[Kristalografi sinar-X]]
* [[Kristal cair]]
* [[Kristal nano]]

== Referensi ==
{{reflist|30em}}

== Bacaan lebih lanjut ==
{{Sister project links|Crystal}}
* {{cite web|last=Howard|first=J. Michael|author2=Darcy Howard (Illustrator)|url=http://www.rockhounds.com/rockshop/xtal/index.html|title=Introduction to Crystallography and Mineral Crystal Systems|publisher=Bob's Rock Shop|year=1998|accessdate=2008-04-20|archive-date=2006-08-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20060826015700/http://www.rockhounds.com/rockshop/xtal/index.html|dead-url=yes}}
* {{cite web|last=Krassmann|first=Thomas|date=2005–2008|title=The Giant Crystal Project|publisher=Krassmann|accessdate=2008-04-20|url=http://giantcrystals.strahlen.org|archive-date=2008-04-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20080426185221/http://giantcrystals.strahlen.org/|dead-url=yes}}
* {{cite web|author=Various authors|title=Teaching Pamphlets|publisher=Commission on Crystallographic Teaching|year=2007|url=http://www.iucr.ac.uk/iucr-top/comm/cteach/pamphlets.html|accessdate=2008-04-20}}
* {{cite web|author=Various authors |title=Crystal Lattice Structures:Index by Space Group |url=https://www.atomic-scale-physics.de/lattice/spcgrp/index.html |year=2004 |accessdate=2016-12-03}}
* {{cite web|author=Various authors|title=Crystallography|url=http://www.xtal.iqfr.csic.es/Cristalografia/index-en.html|year=2010|accessdate=2010-01-08|publisher=[[Spanish National Research Council]], Department of Crystallography}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
*[http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/padatan1/berbagai-kristal/ Berbagai kristal]
* [http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/padatan1/berbagai-kristal/ Berbagai kristal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120630014910/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/padatan1/berbagai-kristal/ |date=2012-06-30 }}
*[http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/padatan1/struktur-padatan-kristalin/ Struktur padatan kristalin]
* [http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/padatan1/struktur-padatan-kristalin/ Struktur padatan kristalin] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120624143809/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/padatan1/struktur-padatan-kristalin/ |date=2012-06-24 }}

{{Authority control}}


[[Kategori:Kristalografi]]
[[Kategori:Kristalografi]]
[[Kategori:Kimia]]

Revisi terkini sejak 30 November 2023 12.25

Kinyang timah wurung.

Kristal atau hablur adalah suatu padatan yaitu atom, molekul, atau ion yang penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.[1][2] Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama. Sementara, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin.

Struktur kristal

[sunting | sunting sumber]
Halit (garam dapur, NaCl): Mikroskopis dan makroskopis
Kristal halit (mikroskopis)
Struktur mikroskopis dari kristal halit. (Warna ungu menunjukkan ion natrium & hijau ion klorida). Terdapat simetri kubik dalam susunan atom.
Kristal halit (makroskopis)
Kristal halit makroskopis (~16cm). Sudut di sebelah kanan antara permukaan kristal dikarenakan simetri kubik pada susunan atom.

Struktur kristal yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada struktur kimia cairan itu sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai penghabluran.

Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf atau seperti gelas. Terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas, tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat of fusion). Karena alasan inilah, banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan. Topik ini kontroversial, silakan lihat gelas untuk pembahasan lebih lanjut.

Hablur es

Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis ikatan kimia. Hampir semua ikatan logam ada pada keadaan polikristalin; logam amorf atau kristal tunggal harus diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar. Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan cairan maupun kondensasi larutan. Kristal ikatan kovalen juga sangat umum. Contohnya adalah intan, silika, dan grafit. Material polimer umumnya akan membentuk bagian-bagian kristalin, namun panjang molekul-molekulnya biasanya mencegah penghabluran menyeluruh. Gaya Van der Waals lemah juga dapat berperan dalam struktur kristal. Jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-lapisan berpola heksagonal pada grafit.

Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat kristalografis. Jenis dan struktur dari kecacatan tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat materialnya.

Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu material dan fisika padat, dalam kehidupan sehari-hari, penyebutan "kristal" merujuk pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal tergantung pada jenis ikatan molekul antaratom (untuk menentukan strukturnya) dan keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.

Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti efek feroelektrik atau efek piezoelektrik. Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika kristal. Dalam struktur dielektrik periodik, serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan seperti yang dijelaskan dalam kristal fotonik.

Sistem kristal

[sunting | sunting sumber]
Galium, logam yang dengan mudah membentuk kristal tunggal berukuran besar

Kristal tunggal atau monokristalin, yaitu suatu padatan kristal yang mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara sinambung dan kisi-kisi kristal yang membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap strukturnya.[3] Menurut Milligan (1979)[4], kristal tunggal adalah suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam keterulangan di mana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal tunggal yang disebut grain.

Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp (hexagonal close-packed) di mana kristal terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan seterusnya serta urutan pembentukan kristal lainnya adalah ccp (cubic close-packed) di mana urutan atom pembentuknya adalah ABCABC dan seterusnya.[5]

Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais karena dengan mengetahui sistem kristal atau kisi Bravais dapat diidentifikasi jenis dari kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais adalah sistem kristal atau bentuk dasar dari kisi kristal. Terdapat empat belas kisi Bravais dan untuk sistem kristalnya terdapat tujuh yang ditampilkan pada tabel di bawah. Keempatbelas kisi tersebut memiliki perbedaan dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan tersebut dilambangkan dengan huruf a, b, c dan sudut di antara huruf tersebut dilambangkan dengan α, β, γ, di mana α adalah sudut di antara b dan c, β adalah sudut di antara a dan c, dan γ adalah sudut di antara a dan b.[5]

Ketika kristal halit tumbuh, atom baru dapat dengan mudah menempel pada bagian permukaan dengan struktur atom skala kasar dan banyak ikatan menjuntai. Oleh karena itu, bagian-bagian dari kristal tumbuh sangat cepat (panah berwarna kuning). Akhirnya, seluruh permukaan terdiri dari permukaan yang halus, stabil, di mana atom baru tidak dapat dengan mudah menempel.
Sistem kristal
No Sistem Kristal Sudut dan Panjang Sumbu
1 Kubik a = b = c; α = β = γ = 900
2 Tetragonal a = b ≠ c; α = β = γ = 900
3 Orthorombik a ≠ b ≠c; α = β = γ = 900
4 Trigonal a = b = c; α = β = γ ≠ 900
5 Heksagonal a = b ≠c; α = β = 900; γ = 1200
6 Monoklinik a ≠ b ≠c; α = γ = 90≠ β ≥ 1200
7 Triklinik a ≠ b ≠c; α ≠ β ≠ γ = 900

Kristal dapat terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah kristal. Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua faktor penting, yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan terbentuk tetapi dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan kristal tinggi, maka akan didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi.[6]

Penggolongan

[sunting | sunting sumber]

Suatu kristal dapat digolongkan berdasarkan susunan partikelnya dan dapat pula berdasarkan jenis partikel penyusunnya atau interaksi yang menggabungkan partikel tersebut.

Jenis-jenis kristal
Logam Ionik Molekuler Kovalen
Li NaCl Ar C (intan)
Ca LiF Xe Si
Al AgCl Cl SiO2
Fe Zn CO2

Kristal logam

[sunting | sunting sumber]
Satuan sel hematit.

Kristal dengan kisi yang terdiri atas atom logam yang terikat melalui ikatan logam. Atom logam merupakan atom yang memiliki energi ionisasi kecil sehingga elektron valensinya mudah lepas dan menyebabkan atom membentuk kation. Bila dua atom logam saling mendekat, maka akan terjadi tumpah tindih antara orbital-orbitalnya sehingga membentuk suatu orbital molekul. Semakin banyak atom logam yang saling berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi tumpang tindih orbital sehingga membentuk suatu orbital molekul baru. Terjadinya tumpang tindih orbital yang berulang-ulang menyebabkan elektron-elektron pada kulit terluar setiap atom dipengaruhi oleh atom lain sehingga dapat bergerak bebas di dalam kisi.

Salah satu sifat kristal logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam, terjadi interaksi antara atom/ion dengan elektron bebas di sekitarnya sehingga dapat membuat logam mempertahankan strukturnya bila diberikan suatu gaya yang kuat.

Kristal ionik

[sunting | sunting sumber]

Kristal ionik terbentuk karena adanya gaya tarik antara ion bermuatan positif dan negatif. Umumnya, kristal ionik memiliki titik leleh tinggi dan hantaran listrik yang rendah. Contoh dari kristal ionik adalah NaCl. Kristal ionik tidak memiliki arah khusus seperti kristal kovalen sehingga pada kristal NaCl misalnya, ion natrium akan berinteraksi dengan semua ion klorida dengan intensitas interaksi yang beragam dan ion klorida akan berinteraksi dengan seluruh ion natriumnya.

Kristal kovalen

[sunting | sunting sumber]

Atom-atom penyusun kristal kovalen secara berulang terikat melalui suatu ikatan kovalen membentuk suatu kristal dengan struktur yang mirip dengan polimer atau molekul raksasa. Contoh kristal kovalen adalah intan dan silikon dioksida (SiO2) atau kuarsa. Intan memiliki sifat kekerasan yang berasal dari terbentuknya ikatan kovalen orbital atom karbon hibrida sp3.

Kristal molekuler

[sunting | sunting sumber]

Pada umumnya, kristal terbentuk dari suatu jenis ikatan kimia antara atom atau ion. Namun, pada kasus kristal molekuler, kristal terbentuk tanpa bantuan ikatan, tetapi melalui interaksi lemah antara molekulnya. Salah satu contoh dari kristal molekuler adalah kristal iodin.

Kristalografi

[sunting | sunting sumber]

Kristalografi adalah studi ilmiah mengenai struktur kristal (dengan kata lain, susunan atom) dari kristal. Salah satu teknik kristalografi yang banyak digunakan adalah difraksi sinar-X. Sejumlah besar struktur kristal yang telah diketahui disimpan dalam basis data kristalografi.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Stephen Lower. "Chem1 online textbook—States of matter". Diakses tanggal 2016-09-19. 
  2. ^ Ashcroft and Mermin (1976). Solid state physics. 
  3. ^ Liu, Z,; Stavrinadis, A. (2008). Growth of Bulk Single Crystal and its Application to SiC, Physics of Advanced Materials Winter School
  4. ^ Milligan (1979). McGraw-Hill Concise Encyclopedia of Science and Technology. 6 (edisi ke-2nd). New York: McGraw-Hill Publishing Co. 
  5. ^ a b Hammond, C. (2009). The Basics of Crystallography and Diffraction (edisi ke-3rd). New York. 
  6. ^ Vogel, Arthur I.; Svehla, G. (1979), Vogel's Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis (edisi ke-5th), London: Longman, ISBN 0-582-44367-9 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]