Lompat ke isi

Mekanika klasik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
Perkiraan klasik untuk mekanika kuantum: perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(37 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Mekanika klasik}}
'''Mekanika klasik''' adalah bagian dari [[fisika|ilmu fisika]] mengenai gaya yang bekerja pada benda. Sering dinamakan "'''mekanika Newton'''" dari [[Isaac Newton|Newton]] dan [[hukum gerak Newton]]. Mekanika klasik dibagi menjadi sub bagian lagi, yaitu [[statika]] (mempelajari benda diam), [[kinematika]] (mempelajari benda bergerak), dan [[dinamika]] (mempelajari benda yang terpengaruh gaya). Lihat juga [[mekanika]].
'''Mekanika klasik''' adalah bagian dari [[fisika|ilmu fisika]] yang membahas mengenai [[Gaya (fisika)|gaya]] yang bekerja pada [[benda]]. Sebagian besar [[konsep]] dasar di dalam mekanika klasik memanfaatkan [[hukum gerak Newton]] yang dirumuskan oleh [[Isaac Newton]], sehingga sering pula dinamakan sebagai "'''Mekanika Newton'''". Mekanika klasik dibagi menjadi beberapa sub bagian lagi, yaitu [[statika]] (mempelajari benda diam), [[kinematika]] (mempelajari benda bergerak), dan [[dinamika (mekanika)|dinamika]] (mempelajari benda yang terpengaruh gaya).


Mekanika klasik menghasilkan hasil yang sangat akurat dalam kehidupan sehari-hari. Dia diikuti oleh [[relativitas khusus]] untuk sistem yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi, mendekati kecepatan cahaya, [[mekanika kuantum]] untuk sistem yang sangat kecil, dan [[medan teori kuantum]] untuk sistem yang memiliki kedua sifat di atas. Namun, mekanika klasik masih sangat berguna, karena ia lebih sederhana dan mudah diterapkan dari teori lainnya, dan dia juga memiliki perkiraan yang valid dan luas terapannya. Mekanika klasik dapat digunakan untuk menjelaskan gerakan benda sebesar manusia (seperti [[gasing]] dan [[bisbol]]), juga benda-benda astronomi (seperti [[planet]] dan [[galaksi]], dan beberapa benda mikroskopis (seperti [[molekul]] organik).
Mekanika klasik memberikan hasil yang sangat akurat untuk penerapan praktis dalam [[kehidupan]] sehari-hari. Kekurangannya hanya pada kasus tertentu. Mekanika klasik memerlukan konsep [[relativitas khusus]] untuk [[sistem]] yang bergerak dengan [[kecepatan]] sangat tinggi atau yang mendekati [[Laju cahaya|kecepatan cahaya]]. Sementara itu, mekanika klasik memerlukan konsep [[mekanika kuantum]] untuk sistem yang sangat kecil, dan [[teori medan kuantum]] untuk sistem yang memiliki kedua sifat tersebut. Namun, mekanika klasik masih sangat berguna, karena ia lebih sederhana dan mudah diterapkan dibandingkan dengan [[teori]] lainnya, dan dia juga memiliki perkiraan yang valid dan luas terapannya. Mekanika klasik dapat digunakan untuk menjelaskan gerakan benda sebesar [[manusia]] (seperti [[gasing]] dan [[bisbol]]). Benda-benda [[astronomi]] (seperti [[planet]] dan [[galaksi]], dan beberapa benda mikroskopis (seperti [[molekul]] organik) juga masih bisa diperhutngkan pergerakannya dengan menggunakan mekanika klasik.


Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan, "Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum sama dengan gaya tersebut".
Mekanika klasik menggambarkan [[dinamika partikel]] atau sistem [[partikel]]. Dinamika partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan, "Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum sama dengan gaya tersebut".


Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti fisis, jika hukum-hukum tersebut diacukan terhadap suatu kerangka acuan tertentu, yakni kerangka acuan inersia (suatu kerangka acuan yang bergerak serba sama - tak mengalami percepatan). Prinsip Relativitas Newtonian menyatakan, "Jika hukum-hukum Newton berlaku dalam suatu kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut juga berlaku dalam kerangka acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka acuan pertama".
Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti fisis, jika hukum-hukum tersebut diacukan terhadap suatu kerangka acuan tertentu, yakni kerangka acuan inersia (suatu kerangka acuan yang bergerak serba sama - tak mengalami percepatan). Prinsip Relativitas Newtonian menyatakan, "Jika hukum-hukum Newton berlaku dalam suatu kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut juga berlaku dalam kerangka acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka acuan pertama".


Konsep partikel bebas diperkenalkan ketika suatu partikel bebas dari pengaruh gaya atau interaksi dari luar sistem fisis yang ditinjau (idealisasi fakta fisis yang sebenarnya). Gerak partikel terhadap suatu kerangka acuan inersia tak gayut (independen) posisi titik asal sistem koordinat dan tak gayut arah gerak sistem koordinat tersebut dalam ruang. Dikatakan, dalam kerangka acuan inersia, ruang bersifat homogen dan isotropik. Jika partikel bebas bergerak dengan kecepatan konstan dalam suatu sistem koordinat selama interval waktu tertentu tidak mengalami perubahan kecepatan, konsekuensinya adalah waktu bersifat homogen.
Konsep [[partikel bebas]] diperkenalkan ketika suatu partikel bebas dari pengaruh gaya atau interaksi dari luar sistem fisis yang ditinjau ([[idealisasi]] fakta fisis yang sebenarnya). Gerak partikel terhadap suatu [[kerangka acuan inersia]] tak gayut (independen) posisi titik asal sistem koordinat dan tak gayut arah gerak [[sistem koordinat]] tersebut dalam [[ruang]]. Dikatakan, dalam kerangka acuan inersia, ruang bersifat homogen dan isotropik. Jika partikel bebas bergerak dengan kecepatan konstan dalam suatu sistem koordinat selama [[Selang (matematika)|interval]] [[waktu]] tertentu tidak mengalami perubahan kecepatan, konsekuensinya adalah waktu yang bersifat homogen.

== Sejarah ==
Pemikiran awal mengenai mekanika dimulai pada masa [[Aristoteles]] (384–322 SM). Bidang ilmu mekanika yang paling awal ialah [[mekanika benda langit]]. Aristoteles pada masanya menganggap [[Bumi]] sebagai [[objek]] yang diam dengan [[bintang]]-bintang yang mengelilinginya mengalami pergerakan atau perputaran. Pemikiran Aristoteles kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh ahli [[astronomi]] bernama [[Tycho Brahe]] pada abad ke-16 Masehi dan dikembangkan lagi oleh [[murid]]<nowiki/>nya yang bernama [[Johannes Kepler]] pada awal abad ke-17 Masehi. Hukum mekanika kemudian baru dirumuskan secara ilmiah pada awal abad ke-17 Masehi oleh Isaac Newton dari bukti-[[bukti empiris]] yang ditemukan oleh Brahe dan Kepler. Konsep dasar yang dikemukakan oleh Newton ialah [[Gaya (fisika)|gaya]] dan [[massa]], yang kemudian dikembangkan lagi menjadi teori [[gravitasi]]. Ilmu mekanika kemudian terus dikembangkan pada paruh kedua abad ke-17 Masehi hingga paruh pertama abad ke-19 Masehi. Para pengembangnya di antaranya ialah [[Johann Bernoulli]], [[Jean le Rond d'Alembert]], [[Joseph-Louis de Lagrange]] dan [[William Rowan Hamilton]]. Pada masa ini, ilmu mekanika dikenal sebagai mekanika klasik, mekanika teoretik atau mekanika analitik.<ref>{{Cite book|last=Soedojo|first=Peter|date=2000|url=https://www.google.co.id/books/edition/Azaz_Azaz_Mekanika_Analitik/v2lbDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=mekanika&printsec=frontcover|title=Azas-azas Mekanika Analitik|location=Yogyakarta|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=978-979-420-471-9|pages=1|url-status=live}}</ref>

== Konsep dasar ==

=== Gaya ===
Gaya merupakan salah satu konsep utama di dalam mekanika, khususnya pada mekanika klasik. Pemanfaatan konsep gaya di dalam mekanika klasik ialah untuk memberikan pemahaman mengenai gaya gerak pada benda. Analisis mekanika melalui konsep gaya dilakukan dengan menggunakan hukum gerak Newton yang dirumuskan secara [[matematika]]. Dalam perhitungan mekanika, gaya umumnya dikaitkan dengan konsep [[momentum]] dan [[energi]]. Konsep gaya digunakan dalam mekanika baik pada benda yang diam atau benda yeng bergerak dengan kondisi pergerakan yang berubah-ubah pula.<ref>{{Cite book|last=Masruroh, Saroja, G., dan Sakti, S.P.|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Mekanika_I/-Z1ODwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=mekanika&printsec=frontcover|title=Mekanika|location=Malang|publisher=Universitas Brawijaya Press|isbn=978-602-432-085-0|pages=2|url-status=live}}</ref>

== Deskripsi teori ==
[[Berkas:Tir parabòlic.png|jmpl|Analisis gerak parabola adalah bagian dari mekanika klasik.]]
Berikut ini adalah penjelasan konsep dasar mekanika klasik. Agar sederhana, biasanya objek real dimodelkan dengan [[partikel titik]] (objek dengan ukuran yang dapat diabaikan). Pergerakan partikel titik dikarakteristikkan dengan beberapa [[parameter]]: posisinya, [[massa]], dan [[gaya]] yang mengenainya.

=== Posisi dan turunannya ===
{{Main|Kinematika}}
{|class="wikitable" style="float:right; margin:0 0 1em 1em;"
|-
|colspan="2" style="text-align:center;"|Besaran [[SI]] untuk "mekanikal"<br>(bukan [[elektromagnetisme]] atau [[fisika termal|termal]])<br>satuan kg, m dan [[second|s]]
|-
|posisi||m
|-
|posisi sudut/[[sudut]]||tanpa satuan (radian)
|-
|[[kecepatan]]||m·s<sup>−1</sup>
|-
|[[kecepatan sudut]]||s<sup>−1</sup>
|-
|[[percepatan]]||m·s<sup>−2</sup>
|-
|[[percepatan sudut]]||s<sup>−2</sup>
|-
|[[Jerk (physics)|jerk]]||m·s<sup>−3</sup>
|-
|"angular jerk"||s<sup>−3</sup>
|-
|[[energi spesifik]]||m<sup>2</sup>·s<sup>−2</sup>
|-
|absorbed dose rate||m<sup>2</sup>·s<sup>−3</sup>
|-
|[[momen inersia]]||kg·m<sup>2</sup>
|-
|[[momentum]]||kg·m·s<sup>−1</sup>
|-
|[[momentum sudut]]||kg·m<sup>2</sup>·s<sup>−1</sup>
|-
|[[gaya]]||kg·m·s<sup>−2</sup>
|-
|[[torsi]]||kg·m<sup>2</sup>·s<sup>−2</sup>
|-
|[[energi]]||kg·m<sup>2</sup>·s<sup>−2</sup>
|-
|[[daya (fisika)|daya]]||kg·m<sup>2</sup>·s<sup>−3</sup>
|-
|[[tekanan]] dan [[densitas energi]]||kg·m<sup>−1</sup>·s<sup>−2</sup>
|-
|[[tegangan permukaan]]||kg·s<sup>−2</sup>
|-
|[[konstanta pegas]]||kg·s<sup>−2</sup>
|-
|[[iradiansi]] dan [[fluks energi]]||kg·s<sup>−3</sup>
|-
|[[viskositas kinematik]]||m<sup>2</sup>·s<sup>−1</sup>
|-
|[[viskositas dynamik]]||kg·m<sup>−1</sup>·s<sup>−1</sup>
|-
|[[massa jenis]]
|kg·m<sup>−3</sup>
|-
|[[densitas bilangan]]||m<sup>−3</sup>
|-
|[[Aksi (fisika)|aksi]]||kg·m<sup>2</sup>·s<sup>−1</sup>
|}

==== Kecepatan dan kelajuan ====
{{Main|Kecepatan|Kelajuan}}
''[[Kecepatan]]'', atau [[kalkulus|perubahan]] posisi tiap waktu, didefinisikan sebagai [[turunan]] posisi terhadap waktu:
:<math>\mathbf{v} = {\mathrm{d}\mathbf{r} \over \mathrm{d}t}\,\!</math>.

Dalam mekanika klasik, kecepatan adalah masalah penambahan dan pengurangan. Contohnya, apabila suatu mobil berjalan ke arah timur dengan kecepatan 60&nbsp;km/jam dan melewati mobil lain yang kecepatannya 50&nbsp;km/jam, maka dari pandangan mobil yang lebih lambat, mobil itu berjalan dengan kecepatan {{nowrap|60 − 50 {{=}} 10 km/jam}}. Sedangkan, dari perspektif mobil yang lebih cepat, mobil yang lebih lambat bergerak 10&nbsp;km/jam ke arah barat. Kecepatan adalah besaran vektor dan diperhitungkan dengan [[analisis vektor]].

Secara matematis, kecepatan objek pertama tadi diberi tanda vektor {{nowrap|'''u''' {{=}} ''u'''''d'''}} dan kecepatan objek kedua diberi tanda vektor {{nowrap|'''v''' {{=}} ''v'''''e'''}}, dengan ''u'' adalah kecepatan objek pertama, ''v'' adalah kecepatan objek kedua, dan '''d''' serta '''e''' adalah [[vektor satuan]] pada arah gerak tiap objek, maka kecepatan objek pertama dilihat dari objek kedua adalah
:<math>\mathbf{u}' = \mathbf{u} - \mathbf{v} \, .</math>

Juga,
:<math>\mathbf{v'}= \mathbf{v} - \mathbf{u} \, .</math>

Ketika kedua objek bergerak pada arah yang sama, maka persamaan menjadi
:<math>\mathbf{u}' = ( u - v ) \mathbf{d} \, .</math>

Atau, dengan mengabaikan arah, perbedaan keduanya (dalam kelajuan) adalah:
:<math>u' = u - v \, .</math>

==== Percepatan ====
{{Main|Percepatan}}
Percepatan adalah [[turunan]] kecepatan tiap satuan waktu ([[turunan|turunan kedua]] dari posisi terhadap waktu):
:<math>\mathbf{a} = {\mathrm{d}\mathbf{v} \over \mathrm{d}t} = {\mathrm{d^2}\mathbf{r} \over \mathrm{d}t^2}.</math>

Percepatan menunjukkan perubahan kecepatan tiap waktu: entah besarannya, arahnya, atau keduanya. Jika besaran kecepatan ''v'' berkurang, maka disebut sebagai ''perlambatan''.

=== Gaya; Hukum kedua Newton ===
{{Main|Gaya|Hukum gerak Newton}}
[[Isaac Newton|Newton]] pertama kali menuliskan secara matematis hubugan antara [[gaya]] dan [[momentum]]. Beberapa fisikawan menerjemahkan hukum kedua gerak Newton sebagai definisi gaya dan massa, dimana yang lain menganggapnya sebagai postulat dasar. Rumus "Hukum kedua Newton" adalah:
:<math>\mathbf{F} = {\mathrm{d}\mathbf{p} \over \mathrm{d}t} = {\mathrm{d}(m \mathbf{v}) \over \mathrm{d}t}.</math>

Besaran ''m'''''v''' disebut sebagai [[momentum]] ([[momentum kanonikal|kanonikal]]). Gaya bersih pada sebuah partikel sama dengan perubahan momentrum tiap saat terhadap waktu. Karena definisi percepatan adalah {{nowrap|'''a''' {{=}} d'''v'''/d''t''}}, maka hukum ini dapat disederhanakan menjadi:
:<math>\mathbf{F} = m \mathbf{a} \, .</math>

Maka sejauh gaya yang bekerja pada partikel diketahui, hukum kedua Newton cukup untuk menjelaskan pergerakan partikel. Ketika salah satu hubungan independen diketahui, maka dapat disubstitusikan ke hukum kedua Newton untuk didapatkan [[persamaan diferensial biasa]], yang umum disebut ''persamaan gerak''.

Sebagai contoh, asumsikan bahwa hanya gaya friksi yang bekerja pada partikel, maka dapat dimodelkan sebagai fungsi kecepatan partikel, contohnya:
:<math>\mathbf{F}_{\rm R} = - \lambda \mathbf{v} \,,</math>

dengan ''λ'' adalah konstanta positif, tanda negatif menunjukkan gaya bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan. Maka persamaan gerak menjadi
:<math>- \lambda \mathbf{v} = m \mathbf{a} = m {\mathrm{d}\mathbf{v} \over \mathrm{d}t} \, .</math>

Dapat [[antiturunan|diintegrasikan]] untuk didapatkan
:<math>\mathbf{v} = \mathbf{v}_0 e^{- \lambda t / m}</math>

dengan '''v'''<sub>0</sub> adalah kecepatan awal. Hal ini berarti kecepatan partikel ini [[peluruhan eksponensial|meluruh secara eksponensial]] menjadi nol selagi waktu berjalan. Pada kasus ini, dapat dilihat juga bahwa energi kineik partikel diserap oleh gaya gesek (kemudian diubah lagi menjadi energi panas sesuai [[hukum kekekalan energi]]), dan partikel akan melambat. Persamaan ini dapat diintegrasikan lagi untuk mendapatkan posisi '''r''' dari partikel sebagai fungsi waktu.

=== Kerja dan energi ===
{{Main|Kerja (fisika)|Energi kinetik|Energi potensial}}
Jika suatu gaya konstan sebesar '''F''' bekerja pada partikel sehingga menyebabkan perpindahan sejauh Δ'''r''',<ref group="note">The displacement Δ'''r''' is the difference of the particle's initial and final positions: Δ'''r''' = '''r'''<sub>final</sub> − '''r'''<sub>initial</sub>.</ref>maka ''kerja'' yang dilakukan oleh gaya tersebut adalah [[produk skalar]] dari vektor gaya dan perpindahan:
:<math>W = \mathbf{F} \cdot \Delta \mathbf{r} \, .</math>

Lebih umum, jika gaya bervariasi sebagai fungsi posisi selagi partikel berpindah dari '''r'''<sub>1</sub> ke '''r'''<sub>2</sub> melalui jalur ''C'', maka kerja yang diberikan pada partikel dinyatakan dalam [[integral garis]]
:<math>W = \int_C \mathbf{F}(\mathbf{r}) \cdot \mathrm{d}\mathbf{r} \, .</math>

Jika kerja yang dilakukan untuk memindahkan partikel dari '''r'''<sub>1</sub> ke '''r'''<sub>2</sub> besarnya sama tidak peduli jalur apa yang dilewati, maka gaya tersebut dinamakan [[gaya konservatif]]. [[Gravitasi]] adalah contoh lain gaya konservatif, juga [[pegas (alat)|pegas]] ideal, seperti ditulis pada [[Hukum Hooke]]. Gaya akibat [[friksi]] bukan gaya konservatif.

[[Energi kinetik]] ''E''<sub>k</sub> dari partikel bermassa ''m'' yang bergerak dengan kelajuan ''v'' adalah
:<math>E_\mathrm{k} = \tfrac{1}{2}mv^2 \, .</math>

Untuk objek yang terdiri dari banyak partikel, energi kinetik dari objek tersebut adalah gabungan semua energi kinetik dari semua partikel.

[[Teorema kerja-energi]] menyatakan bahwa partikel bermassa ''m'', maka total kerja ''W'' yang dilakukan ke partikel akibat pergerakan dari posisi '''r'''<sub>1</sub> ke '''r'''<sub>2</sub> sama dengan perubahan [[energi kinetik]] ''E''<sub>k</sub> partikel:
:<math>W = \Delta E_\mathrm{k} = E_\mathrm{k,2} - E_\mathrm{k,1} = \tfrac{1}{2}m\left(v_2^{\, 2} - v_1^{\, 2}\right) \, .</math>

Gaya konservatif dapat dinyatakan sebagai [[gradien]] fungsi skalar, dikenal dengan [[energi potensial]] yang dilambangkan ''E''<sub>p</sub>:
:<math>\mathbf{F} = - \mathbf{\nabla} E_\mathrm{p} \, .</math>

Jika semua gaya yang bekerja pada partikel adalah konservatif, dan ''E''<sub>p</sub> adalah total energi potensial, didapatkan dengan menjumlahkan energi-energi potensial
:<math>\mathbf{F} \cdot \Delta \mathbf{r} = - \mathbf{\nabla} E_\mathrm{p} \cdot \Delta \mathbf{r} = - \Delta E_\mathrm{p} \, .</math>
Penurunan energi potensial sama dengan kenaikan energi kinetik

<math> - \Delta E_\mathrm{p} = \Delta E_\mathrm{k} \Rightarrow \Delta (E_\mathrm{k} + E_\mathrm{p}) = 0 \, .</math>

Hasilnya dikenal dengan ''kekekalan energi'' dan menyatakan bahwa total [[energi]],
:<math>\sum E = E_\mathrm{k} + E_\mathrm{p} \,,</math>

selalu konstan tiap saat.


== Prinsip Hamilton ==
== Prinsip Hamilton ==
Jika ditinjau gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang. Namun sayang, tak selamanya gaya konstrain yang beraksi terhadap partikel dapat diketahui. Pendekatan Newtonian memerlukan informasi gaya total yang beraksi pada partikel. Gaya total ini merupakan keseluruhan gaya yang beraksi pada partikel, termasuk juga gaya konstrain. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku. Sehingga diperlukan pendekatan baru dengan meninjau kuantitas fisis lain yang merupakan karakteristik partikel, misal energi totalnya. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan prinsip Hamilton, dimana persamaan Lagrange yakni persamaan umum dinamika partikel dapat diturunkan dari prinsip tersebut.
[[Berkas:Tir parabòlic.png|thumb|Analisis gerakan proyektil merupakan salah satu bagian dari mekanika klasik.]]
Jika ditinjau gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang. Namun sayang, tak selamanya gaya konstrain yang beraksi terhadap partikel dapat diketahui. Pendekatan Newtonian memerlukan informasi gaya total yang beraksi pada partikel. Gaya total ini merupakan keseluruhan gaya yang beraksi pada partikel, termasuk juga gaya konstrain. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku. Sehingga diperlukan pendekatan baru dengan meninjau kuantitas fisis lain yang merupakan karakteristik partikel, misal energi totalnya. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan prinsip Hamilton, dimana persamaan Lagrange yakni persamaan umum dinamika partikel dapat diturunkan dari prinsip tersebut.


Prinsip Hamilton mengatakan, "Dari seluruh lintasan yang mungkin bagi sistem dinamis untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik (konsisten dengan sembarang konstrain), lintasan nyata yang diikuti sistem dinamis adalah lintasan yang meminimumkan integral waktu selisih antara energi kinetik dengan energi potensial.".
Prinsip Hamilton mengatakan, "Dari seluruh lintasan yang mungkin bagi sistem dinamis untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik (konsisten dengan sembarang konstrain), lintasan nyata yang diikuti sistem dinamis adalah lintasan yang meminimumkan integral waktu selisih antara energi kinetik dengan energi potensial.".
Baris 17: Baris 169:
== Persamaan Lagrange ==
== Persamaan Lagrange ==


Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan Lagrange dapat diperoleh dengan meninjau energi kinetik dan energi potensial partikel tanpa perlu meninjau gaya yang beraksi pada partikel. Energi kinetik partikel dalam koordinat kartesian adalah fungsi dari kecepatan, energi potensial partikel yang bergerak dalam medan gaya konservatif adalah fungsi dari posisi.
Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan Lagrange dapat diperoleh dengan meninjau energi kinetik dan energi potensial partikel tanpa perlu meninjau gaya yang beraksi pada partikel. Energi kinetik partikel dalam [[sistem koordinat Kartesius]] adalah fungsi dari kecepatan, energi potensial partikel yang bergerak dalam medan gaya konservatif adalah fungsi dari posisi.


Jika didefinisikan Lagrangian sebagai selisih antara energi kinetik dan energi potensial. Dari prinsip Hamilton, dengan mensyaratkan kondisi nilai stasioner maka dapat diturunkan persamaan Lagrange. Persamaan Lagrange merupakan persamaan gerak partikel sebagai fungsi dari koordinat umum, kecepatan umum, dan mungkin waktu. Kegayutan Lagrangian terhadap waktu merupakan konsekuensi dari kegayutan konstrain terhadap waktu atau dikarenakan persamaan transformasi yang menghubungkan koordinat kartesian dan koordinat umum mengandung fungsi waktu. Pada dasarnya, persamaan Lagrange ekivalen dengan persamaan gerak Newton, jika koordinat yang digunakan adalah koordinat kartesian.
Jika didefinisikan Lagrangian sebagai selisih antara energi kinetik dan energi potensial. Dari prinsip Hamilton, dengan mensyaratkan kondisi nilai stasioner maka dapat diturunkan persamaan Lagrange. Persamaan Lagrange merupakan persamaan gerak partikel sebagai fungsi dari koordinat umum, kecepatan umum, dan mungkin waktu. Kegayutan Lagrangian terhadap waktu merupakan konsekuensi dari kegayutan konstrain terhadap waktu atau dikarenakan persamaan transformasi yang menghubungkan [[sistem koordinat Kartesius]] dan koordinat umum mengandung fungsi waktu. Pada dasarnya, persamaan Lagrange ekivalen dengan persamaan gerak Newton, jika koordinat yang digunakan adalah [[sistem koordinat Kartesius|koordinat Kartesius]].


Dalam mekanika Newtonian, konsep gaya diperlukan sebagai kuantitas fisis yang berperan dalam aksi terhadap partikel. Dalam dinamika Lagrangian, kuantitas fisis yang ditinjau adalah energi kinetik dan energi potensial partikel. Keuntungannya, karena energi adalah besaran skalar, maka energi bersifat invarian terhadap transformasi koordinat.
== Mengapa perlu formulasi Lagrangian? ==


Dalam kondisi tertentu, tidaklah mungkin atau sulit menyatakan seluruh gaya yang beraksi terhadap partikel, maka pendekatan Newtonian menjadi rumit pula atau bahkan tak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, pada perkembangan berikutnya dari mekanika, prinsip Hamilton berperan penting karena ia hanya meninjau energi partikel saja.
Dalam mekanika Newtonian, konsep gaya diperlukan sebagai kuantitas fisis yang berperan dalam aksi terhadap partikel. Dalam dinamika Lagrangian, kuantitas fisis yang ditinjau adalah energi kinetik dan energi potensial partikel. Keuntungannya, karena energi adalah besaran skalar, maka energi bersifat invarian terhadap transformasi koordinat.


== Keterbatasan validitas ==
Dalam kondisi tertentu, tidaklah mungkin atau sulit menyatakan seluruh gaya yang beraksi terhadap partikel, maka pendekatan Newtonian menjadi rumit pula atau bahkan tak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, pada perkembangan berikutnya dari mekanika, prinsip Hamilton berperan penting karena ia hanya meninjau energi partikel saja [http://www.fisika.net].
[[Berkas:physicsdomains.svg|380px|jmpl|alt=two by two chart of mechanics for size by speed|Domain validitas untuk mekanika klasik]]
Banyak cabang mekanika klasik adalah penyederhanaan atau perkiraan dari bentuk akurat; 2 yang paling akurat diantaranya [[relativitas umum]] dan [[mekanika statistika]] relativistik. [[Optika geometri]] adalah perkiraan terhadap [[Optik kuantum|teori kuantum cahaya]].


Ketika mekanika kuantum dan mekanika klasik tidak dapat digunakan, seperti pada tingkat kuantum dengan banyak derajat kebebasan, maka digunakan [[teori medan kuantum]] (''Quantum field theory'', QFT). QFT berperan dalam jarak pendek dan kecepatan tinggi dengan banyak derajat kebebasan serta kemungkinan perubahan pada jumlah partikel selagi interaksi. Untuk menghitung derajat kebebasan banyak pada skala makroskopik, [[mekanika statistika]] menjadi penting. Mekanika statistika menjelaskan perilaku objek dalam jumlah besar (namun bisa dihitung) dan interaksinya sebagai kesatuan pada tingkat makroskopik. Mekanika statistika utamanya digunakan pada [[termodinamika]] untuk sistem yang terletak diluar batasan asumsi termodinamika klasik. Pada kasus untuk objek dengan kecepatan tinggi mendekati laju cahaya, mekanika klasik dilengkapi dengan [[relativitas khusus]]. [[Relativitas umum]] menggabungkan relativitas khusus dengan [[hukum gravitasi universal Newton]], memungkinkan fisikawan untuk memegang [[gravitasi]] lebih dalam lagi.
== Mekanika Klasik dan Fisika Modern ==


=== Perkiraan Newtonian untuk relativitas khusus ===
Meskipun mekanika klasik hampir cocok dengan teori "klasik" lainnya seperti [[elektrodinamika]] dan [[termodinamika]] klasik, ada beberapa ketidaksamaan ditemukan di akhir abad 19 yang hanya bisa diselesaikan dengan fisika modern. Khususnya, elektrodinamika klasik tanpa relativitas memperkirakan bahwa [[kecepatan cahaya]] adalah relatif konstan dengan [[Luminiferous aether]], perkiraan yang sulit diselesaikan dengan mekanik klasik dan yang menuju kepada pengembangan [[relativitas khusus]]. Ketika digabungkan dengan termodinamika klasik, mekanika klasik menuju ke [[paradoks Gibbs]] yang menjelaskan [[entropi]] bukan kuantitas yang jelas dan ke [[penghancuran ultraviolet]] yang memperkirakan [[benda hitam]] mengeluarkan energi yang sangat besar. Usaha untuk menyelesaikan permasalahan ini menuju ke pengembangan [[mekanika kuantum]].
Dalam relativitas khusus, momentum sebuah partikel dirumuskan dengan
:<math>\mathbf{p} = \frac{m \mathbf{v}}{ \sqrt{1 - v^2/c^2}} \,,</math>
dengan ''m'' adalah massa diam partikel, '''v''' adalah kecepatan, dan ''c'' adalah laju cahaya.

Jika ''v'' bernilai sangat kecil dibandingkan ''c'', ''v''<sup>2</sup>/''c''<sup>2</sup> akan bernilai nol, sehingga
:<math>\mathbf{p} \approx m\mathbf{v} \, .</math>
Maka persamaan Newton {{nowrap|'''p''' {{=}} ''m'''''v'''}} adalah perkiraan persamaan relativistik untuk benda yang bergerak dengan kecepatan rendah jika dibandingkan kecepatan cahaya.

Contohnya, frekuensi siklotron relativistik sebuah [[siklotron]], [[girotron]], atau [[magnetron]] bertegangan tinggi dirumuskan dengan
:<math>f = f_\mathrm{c}\frac{m_0}{m_0 + T/c^2} \,,</math>
dengan ''f''<sub>c</sub> adalah frekuensi elektron (atau partikel bermuatan lainnya) dengan energi kinetik ''T'' dan massa ([[massa invarian|diam]]) ''m''<sub>0</sub> berputar dalam medan magnet. Massa (diam) elektron adalah 511&nbsp;keV. Maka koreksi frekuensi sekitar 1% untuk tabung vakum magnetik bertegangan 5.11&nbsp;kV dengan arus searah.

=== Perkiraan klasik untuk mekanika kuantum ===
Perkiraan sinar mekanika klasik dipatahkan [[panjang gelombang de Broglie]] adalah tidak sangat kecil daripada dimensi lain dari sistem. Untuk partikel non-relativistik, panjang gelombangnya adalah
:<math>\lambda=\frac{h}{p}</math>

dengan ''h'' adalah [[konstanta Planck]] dan ''p'' adalah momentum.

Lagi, hal ini berlaku untuk [[elektron]] sebelum digunakan dengan partikel yang lebih berat. Contohnya, elektron yang digunakan oleh [[Clinton Davisson]] dan [[Lester Germer]] tahun 1927, dipercepat hingga 54 Volt, panjang gelombangnya 0.167 nm, sudah cukup panjang untuk memperlihatkan [[difraksi]] tunggal [[side lobe]] ketika dipantulkan dari muka [[kristal]] nikel dengan ruang atom 0.215&nbsp;nm. Dengan [[ruang hampa]] yang lebih besar, maka akan terlihat relatif lebih mudah untuk meningkatkan [[resolusi sudut]] dari sekitar 1 radian menjadi miliradian dan melihat difraksi kuantum dari pola periodik [[sirkuit terpadu]] memori komputer.

Contoh kegagalan lainnya dari mekanika klasik pada skala teknik adalah [[penerowongan kuantum]] pada [[dioda terowongan]] dan [[gerbang (transistor)|gerbang]] [[transistor]] sangat sempit pada [[sirkuit terpadu]].


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[mekanika]]
* [[Mekanika]]


== Catatan kaki ==
[[Kategori:Mekanika]]
{{reflist|group=note|2}}


== Referensi ==
[[an:Mecanica clasica]]
<references />
[[ar:ميكانيكا كلاسيكية]]

[[as:ধ্ৰুপদী বলবিজ্ঞান]]
== Bacaan lebih lanjut ==
[[ast:Mecánica Clásica]]
* {{Cite book|author1= Alonso, M.|author2= Finn, J.|title=Fundamental University Physics|year= 1992|publisher=Addison-Wesley}}
[[az:Klassik mexanika]]
* {{Cite book|author=Feynman, Richard|title=[[The Feynman Lectures on Physics]]|publisher=Perseus Publishing|year=1999|authorlink= Richard Feynman|isbn=0-7382-0092-1}}
[[be:Класічная механіка]]
* {{Cite book|author=Feynman, Richard; Phillips, Richard|title=Six Easy Pieces|publisher=Perseus Publishing|year=1998|isbn=0-201-32841-0}}
[[be-x-old:Клясычная мэханіка]]
* {{Cite book|author1=Goldstein, Herbert|author2=Charles P. Poole|author3=John L. Safko|title=[[Classical Mechanics (Goldstein book)|Classical Mechanics]]|publisher=Addison Wesley|year=2002|edition=3rd|isbn=0-201-65702-3|authorlink1= Herbert Goldstein }}
[[bg:Класическа механика]]
* {{Cite book|title=[[Classical Mechanics (Kibble and Berkshire)|Classical Mechanics (5th ed.)]]|publisher=[[Imperial College Press]]|year=2004|isbn=978-1-86094-424-6|author1 = Kibble|first1 = Tom W.B.|author1-link=Tom Kibble|last2 = Berkshire|first2=Frank H.}}
[[bn:চিরায়ত বলবিদ্যা]]
* {{Cite book|author1= Kleppner, D.|author2= Kolenkow, R. J.|title=An Introduction to Mechanics|url= https://archive.org/details/introductiontome00dani|publisher=McGraw-Hill|year=1973|isbn=0-07-035048-5}}
[[bs:Klasična mehanika]]
* {{Cite book|author=Landau, L.D.; Lifshitz, E.M.|title= [[Course of Theoretical Physics]], Vol. 1—Mechanics|publisher=Franklin Book Company|year=1972|isbn=0-08-016739-X}}
[[ca:Mecànica clàssica]]
* {{cite book|last=Morin|first=David|title=Introduction to Classical Mechanics: With Problems and Solutions|year=2008|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge, UK|isbn=978-0-521-87622-3|url=http://www.cambridge.org/gb/knowledge/isbn/item1174520/Introduction%20to%20Classical%20Mechanics/?site_locale=en_GB|edition=1st}}*{{Cite book|author1=Gerald Jay Sussman|author2=Jack Wisdom|title=[[Structure and Interpretation of Classical Mechanics]]|publisher=MIT Press|year=2001|isbn=0-262-19455-4|authorlink1=Gerald Jay Sussman|authorlink2=Jack Wisdom }}
[[ckb:میکانیکی کلاسیکی]]
* {{cite book|title=Essential Dynamics and Relativity|author=O'Donnell, Peter J.|publisher=CRC Press|year=2015|isbn=978-1-466-58839-4}}
[[cs:Klasická mechanika]]
* {{Cite book|author=Thornton, Stephen T.; Marion, Jerry B.|title=Classical Dynamics of Particles and Systems (5th ed.)|publisher=Brooks Cole|year=2003|isbn=0-534-40896-6}}
[[cy:Mecaneg glasurol]]

[[da:Klassisk mekanik]]
== Pranala luar ==
[[de:Klassische Mechanik]]
{{Commons category|Classical mechanics}}
[[el:Κλασική μηχανική]]
{{Wikiquote}}
[[en:Classical mechanics]]
* Crowell, Benjamin. [http://www.lightandmatter.com/area1book1.html Newtonian Physics] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110425194924/http://lightandmatter.com/area1book1.html |date=2011-04-25 }} (an introductory text, uses algebra with optional sections involving calculus)
[[eo:Klasika mekaniko]]
* Fitzpatrick, Richard. [http://farside.ph.utexas.edu/teaching/301/301.html Classical Mechanics] (uses calculus)
[[es:Mecánica clásica]]
* Hoiland, Paul (2004). [http://doc.cern.ch//archive/electronic/other/ext/ext-2004-126.pdf Preferred Frames of Reference & Relativity]
[[eu:Mekanika klasiko]]
* Horbatsch, Marko, "''[http://www.yorku.ca/marko/PHYS2010/index.htm Classical Mechanics Course Notes]''".
[[fa:مکانیک کلاسیک]]
* Rosu, Haret C., "''[http://arxiv.org/abs/physics/9909035 Classical Mechanics]''". Physics Education. 1999. [arxiv.org: physics/9909035]
[[fi:Klassinen mekaniikka]]
* Shapiro, Joel A. (2003). [http://www.physics.rutgers.edu/ugrad/494/bookr03D.pdf Classical Mechanics]
[[fr:Mécanique newtonienne]]
* Sussman, Gerald Jay & Wisdom, Jack & Mayer,Meinhard E. (2001). [https://mitpress.mit.edu/SICM/ Structure and Interpretation of Classical Mechanics] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120920024409/http://mitpress.mit.edu/SICM/ |date=2012-09-20 }}
[[gl:Mecánica clásica]]
* Tong, David. [http://www.damtp.cam.ac.uk/user/tong/dynamics.html Classical Dynamics] (Cambridge lecture notes on Lagrangian and Hamiltonian formalism)
[[he:מכניקה קלאסית]]
* [http://kmoddl.library.cornell.edu/index.php Kinematic Models for Design Digital Library (KMODDL)]<br /> Movies and photos of hundreds of working mechanical-systems models at [[Cornell University]]. Also includes an [http://kmoddl.library.cornell.edu/e-books.php e-book library] of classic texts on mechanical design and engineering.
[[hif:Classical mechanics]]
* [http://ocw.mit.edu/courses/physics/8-01sc-physics-i-classical-mechanics-fall-2010/ MIT OpenCourseWare 8.01: Classical Mechanics] Free videos of actual course lectures with links to lecture notes, assignments and exams.
[[hr:Klasična mehanika]]
{{Cabang-fisika}}
[[hu:Klasszikus mechanika]]

[[hy:Դասական մեխանիկա]]
[[Kategori:Mekanika]]
[[ia:Mechanica classic]]
[[is:Sígild aflfræði]]
[[it:Meccanica classica]]
[[ja:古典力学]]
[[ka:კლასიკური მექანიკა]]
[[ko:고전역학]]
[[la:Mechanica Newtoniana]]
[[lt:Klasikinė mechanika]]
[[lv:Klasiskā mehānika]]
[[map-bms:Mekanika klasik]]
[[mk:Класична механика]]
[[ml:ഉദാത്തബലതന്ത്രം]]
[[mn:Сонгодог механик]]
[[mr:अभिजात यामिकी]]
[[ms:Mekanik klasik]]
[[mt:Mekkanika klassika]]
[[nl:Klassieke mechanica]]
[[nn:Klassisk mekanikk]]
[[no:Klassisk mekanikk]]
[[oc:Mecanica classica]]
[[pl:Mechanika klasyczna]]
[[pnb:کلاسیکل مکینکس]]
[[pt:Mecânica clássica]]
[[ro:Mecanică clasică]]
[[ru:Классическая механика]]
[[rue:Класічна механіка]]
[[sah:Классическай механика]]
[[sh:Klasična mehanika]]
[[si:සම්භාව්‍යය යාන්ත්‍ර විද්‍යාව]]
[[simple:Classical mechanics]]
[[sk:Klasická mechanika]]
[[sq:Mekanika klasike]]
[[sr:Класична механика]]
[[sv:Klassisk mekanik]]
[[ta:மரபார்ந்த விசையியல்]]
[[tg:Механикаи классикӣ]]
[[th:กลศาสตร์ดั้งเดิม]]
[[tl:Klasikong mekaniks]]
[[tr:Klasik mekanik]]
[[tt:Классик механика]]
[[uk:Класична механіка]]
[[ur:روائتی آلاتیات]]
[[uz:Klassik mexanika]]
[[vi:Cơ học cổ điển]]
[[war:Mekanika klasika]]
[[yi:קלאסישע מעכאניק]]
[[zh:经典力学]]

Revisi terkini sejak 4 Desember 2023 13.46

Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika yang membahas mengenai gaya yang bekerja pada benda. Sebagian besar konsep dasar di dalam mekanika klasik memanfaatkan hukum gerak Newton yang dirumuskan oleh Isaac Newton, sehingga sering pula dinamakan sebagai "Mekanika Newton". Mekanika klasik dibagi menjadi beberapa sub bagian lagi, yaitu statika (mempelajari benda diam), kinematika (mempelajari benda bergerak), dan dinamika (mempelajari benda yang terpengaruh gaya).

Mekanika klasik memberikan hasil yang sangat akurat untuk penerapan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Kekurangannya hanya pada kasus tertentu. Mekanika klasik memerlukan konsep relativitas khusus untuk sistem yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi atau yang mendekati kecepatan cahaya. Sementara itu, mekanika klasik memerlukan konsep mekanika kuantum untuk sistem yang sangat kecil, dan teori medan kuantum untuk sistem yang memiliki kedua sifat tersebut. Namun, mekanika klasik masih sangat berguna, karena ia lebih sederhana dan mudah diterapkan dibandingkan dengan teori lainnya, dan dia juga memiliki perkiraan yang valid dan luas terapannya. Mekanika klasik dapat digunakan untuk menjelaskan gerakan benda sebesar manusia (seperti gasing dan bisbol). Benda-benda astronomi (seperti planet dan galaksi, dan beberapa benda mikroskopis (seperti molekul organik) juga masih bisa diperhutngkan pergerakannya dengan menggunakan mekanika klasik.

Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan, "Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum sama dengan gaya tersebut".

Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti fisis, jika hukum-hukum tersebut diacukan terhadap suatu kerangka acuan tertentu, yakni kerangka acuan inersia (suatu kerangka acuan yang bergerak serba sama - tak mengalami percepatan). Prinsip Relativitas Newtonian menyatakan, "Jika hukum-hukum Newton berlaku dalam suatu kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut juga berlaku dalam kerangka acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka acuan pertama".

Konsep partikel bebas diperkenalkan ketika suatu partikel bebas dari pengaruh gaya atau interaksi dari luar sistem fisis yang ditinjau (idealisasi fakta fisis yang sebenarnya). Gerak partikel terhadap suatu kerangka acuan inersia tak gayut (independen) posisi titik asal sistem koordinat dan tak gayut arah gerak sistem koordinat tersebut dalam ruang. Dikatakan, dalam kerangka acuan inersia, ruang bersifat homogen dan isotropik. Jika partikel bebas bergerak dengan kecepatan konstan dalam suatu sistem koordinat selama interval waktu tertentu tidak mengalami perubahan kecepatan, konsekuensinya adalah waktu yang bersifat homogen.

Pemikiran awal mengenai mekanika dimulai pada masa Aristoteles (384–322 SM). Bidang ilmu mekanika yang paling awal ialah mekanika benda langit. Aristoteles pada masanya menganggap Bumi sebagai objek yang diam dengan bintang-bintang yang mengelilinginya mengalami pergerakan atau perputaran. Pemikiran Aristoteles kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh ahli astronomi bernama Tycho Brahe pada abad ke-16 Masehi dan dikembangkan lagi oleh muridnya yang bernama Johannes Kepler pada awal abad ke-17 Masehi. Hukum mekanika kemudian baru dirumuskan secara ilmiah pada awal abad ke-17 Masehi oleh Isaac Newton dari bukti-bukti empiris yang ditemukan oleh Brahe dan Kepler. Konsep dasar yang dikemukakan oleh Newton ialah gaya dan massa, yang kemudian dikembangkan lagi menjadi teori gravitasi. Ilmu mekanika kemudian terus dikembangkan pada paruh kedua abad ke-17 Masehi hingga paruh pertama abad ke-19 Masehi. Para pengembangnya di antaranya ialah Johann Bernoulli, Jean le Rond d'Alembert, Joseph-Louis de Lagrange dan William Rowan Hamilton. Pada masa ini, ilmu mekanika dikenal sebagai mekanika klasik, mekanika teoretik atau mekanika analitik.[1]

Konsep dasar

[sunting | sunting sumber]

Gaya merupakan salah satu konsep utama di dalam mekanika, khususnya pada mekanika klasik. Pemanfaatan konsep gaya di dalam mekanika klasik ialah untuk memberikan pemahaman mengenai gaya gerak pada benda. Analisis mekanika melalui konsep gaya dilakukan dengan menggunakan hukum gerak Newton yang dirumuskan secara matematika. Dalam perhitungan mekanika, gaya umumnya dikaitkan dengan konsep momentum dan energi. Konsep gaya digunakan dalam mekanika baik pada benda yang diam atau benda yeng bergerak dengan kondisi pergerakan yang berubah-ubah pula.[2]

Deskripsi teori

[sunting | sunting sumber]
Analisis gerak parabola adalah bagian dari mekanika klasik.

Berikut ini adalah penjelasan konsep dasar mekanika klasik. Agar sederhana, biasanya objek real dimodelkan dengan partikel titik (objek dengan ukuran yang dapat diabaikan). Pergerakan partikel titik dikarakteristikkan dengan beberapa parameter: posisinya, massa, dan gaya yang mengenainya.

Posisi dan turunannya

[sunting | sunting sumber]
Besaran SI untuk "mekanikal"
(bukan elektromagnetisme atau termal)
satuan kg, m dan s
posisi m
posisi sudut/sudut tanpa satuan (radian)
kecepatan m·s−1
kecepatan sudut s−1
percepatan m·s−2
percepatan sudut s−2
jerk m·s−3
"angular jerk" s−3
energi spesifik m2·s−2
absorbed dose rate m2·s−3
momen inersia kg·m2
momentum kg·m·s−1
momentum sudut kg·m2·s−1
gaya kg·m·s−2
torsi kg·m2·s−2
energi kg·m2·s−2
daya kg·m2·s−3
tekanan dan densitas energi kg·m−1·s−2
tegangan permukaan kg·s−2
konstanta pegas kg·s−2
iradiansi dan fluks energi kg·s−3
viskositas kinematik m2·s−1
viskositas dynamik kg·m−1·s−1
massa jenis kg·m−3
densitas bilangan m−3
aksi kg·m2·s−1

Kecepatan dan kelajuan

[sunting | sunting sumber]

Kecepatan, atau perubahan posisi tiap waktu, didefinisikan sebagai turunan posisi terhadap waktu:

.

Dalam mekanika klasik, kecepatan adalah masalah penambahan dan pengurangan. Contohnya, apabila suatu mobil berjalan ke arah timur dengan kecepatan 60 km/jam dan melewati mobil lain yang kecepatannya 50 km/jam, maka dari pandangan mobil yang lebih lambat, mobil itu berjalan dengan kecepatan 60 − 50 = 10 km/jam. Sedangkan, dari perspektif mobil yang lebih cepat, mobil yang lebih lambat bergerak 10 km/jam ke arah barat. Kecepatan adalah besaran vektor dan diperhitungkan dengan analisis vektor.

Secara matematis, kecepatan objek pertama tadi diberi tanda vektor u = ud dan kecepatan objek kedua diberi tanda vektor v = ve, dengan u adalah kecepatan objek pertama, v adalah kecepatan objek kedua, dan d serta e adalah vektor satuan pada arah gerak tiap objek, maka kecepatan objek pertama dilihat dari objek kedua adalah

Juga,

Ketika kedua objek bergerak pada arah yang sama, maka persamaan menjadi

Atau, dengan mengabaikan arah, perbedaan keduanya (dalam kelajuan) adalah:

Percepatan

[sunting | sunting sumber]

Percepatan adalah turunan kecepatan tiap satuan waktu (turunan kedua dari posisi terhadap waktu):

Percepatan menunjukkan perubahan kecepatan tiap waktu: entah besarannya, arahnya, atau keduanya. Jika besaran kecepatan v berkurang, maka disebut sebagai perlambatan.

Gaya; Hukum kedua Newton

[sunting | sunting sumber]

Newton pertama kali menuliskan secara matematis hubugan antara gaya dan momentum. Beberapa fisikawan menerjemahkan hukum kedua gerak Newton sebagai definisi gaya dan massa, dimana yang lain menganggapnya sebagai postulat dasar. Rumus "Hukum kedua Newton" adalah:

Besaran mv disebut sebagai momentum (kanonikal). Gaya bersih pada sebuah partikel sama dengan perubahan momentrum tiap saat terhadap waktu. Karena definisi percepatan adalah a = dv/dt, maka hukum ini dapat disederhanakan menjadi:

Maka sejauh gaya yang bekerja pada partikel diketahui, hukum kedua Newton cukup untuk menjelaskan pergerakan partikel. Ketika salah satu hubungan independen diketahui, maka dapat disubstitusikan ke hukum kedua Newton untuk didapatkan persamaan diferensial biasa, yang umum disebut persamaan gerak.

Sebagai contoh, asumsikan bahwa hanya gaya friksi yang bekerja pada partikel, maka dapat dimodelkan sebagai fungsi kecepatan partikel, contohnya:

dengan λ adalah konstanta positif, tanda negatif menunjukkan gaya bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan. Maka persamaan gerak menjadi

Dapat diintegrasikan untuk didapatkan

dengan v0 adalah kecepatan awal. Hal ini berarti kecepatan partikel ini meluruh secara eksponensial menjadi nol selagi waktu berjalan. Pada kasus ini, dapat dilihat juga bahwa energi kineik partikel diserap oleh gaya gesek (kemudian diubah lagi menjadi energi panas sesuai hukum kekekalan energi), dan partikel akan melambat. Persamaan ini dapat diintegrasikan lagi untuk mendapatkan posisi r dari partikel sebagai fungsi waktu.

Kerja dan energi

[sunting | sunting sumber]

Jika suatu gaya konstan sebesar F bekerja pada partikel sehingga menyebabkan perpindahan sejauh Δr,[note 1]maka kerja yang dilakukan oleh gaya tersebut adalah produk skalar dari vektor gaya dan perpindahan:

Lebih umum, jika gaya bervariasi sebagai fungsi posisi selagi partikel berpindah dari r1 ke r2 melalui jalur C, maka kerja yang diberikan pada partikel dinyatakan dalam integral garis

Jika kerja yang dilakukan untuk memindahkan partikel dari r1 ke r2 besarnya sama tidak peduli jalur apa yang dilewati, maka gaya tersebut dinamakan gaya konservatif. Gravitasi adalah contoh lain gaya konservatif, juga pegas ideal, seperti ditulis pada Hukum Hooke. Gaya akibat friksi bukan gaya konservatif.

Energi kinetik Ek dari partikel bermassa m yang bergerak dengan kelajuan v adalah

Untuk objek yang terdiri dari banyak partikel, energi kinetik dari objek tersebut adalah gabungan semua energi kinetik dari semua partikel.

Teorema kerja-energi menyatakan bahwa partikel bermassa m, maka total kerja W yang dilakukan ke partikel akibat pergerakan dari posisi r1 ke r2 sama dengan perubahan energi kinetik Ek partikel:

Gaya konservatif dapat dinyatakan sebagai gradien fungsi skalar, dikenal dengan energi potensial yang dilambangkan Ep:

Jika semua gaya yang bekerja pada partikel adalah konservatif, dan Ep adalah total energi potensial, didapatkan dengan menjumlahkan energi-energi potensial

Penurunan energi potensial sama dengan kenaikan energi kinetik

Hasilnya dikenal dengan kekekalan energi dan menyatakan bahwa total energi,

selalu konstan tiap saat.

Prinsip Hamilton

[sunting | sunting sumber]

Jika ditinjau gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang. Namun sayang, tak selamanya gaya konstrain yang beraksi terhadap partikel dapat diketahui. Pendekatan Newtonian memerlukan informasi gaya total yang beraksi pada partikel. Gaya total ini merupakan keseluruhan gaya yang beraksi pada partikel, termasuk juga gaya konstrain. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku. Sehingga diperlukan pendekatan baru dengan meninjau kuantitas fisis lain yang merupakan karakteristik partikel, misal energi totalnya. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan prinsip Hamilton, dimana persamaan Lagrange yakni persamaan umum dinamika partikel dapat diturunkan dari prinsip tersebut.

Prinsip Hamilton mengatakan, "Dari seluruh lintasan yang mungkin bagi sistem dinamis untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik (konsisten dengan sembarang konstrain), lintasan nyata yang diikuti sistem dinamis adalah lintasan yang meminimumkan integral waktu selisih antara energi kinetik dengan energi potensial.".

Persamaan Lagrange

[sunting | sunting sumber]

Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan Lagrange dapat diperoleh dengan meninjau energi kinetik dan energi potensial partikel tanpa perlu meninjau gaya yang beraksi pada partikel. Energi kinetik partikel dalam sistem koordinat Kartesius adalah fungsi dari kecepatan, energi potensial partikel yang bergerak dalam medan gaya konservatif adalah fungsi dari posisi.

Jika didefinisikan Lagrangian sebagai selisih antara energi kinetik dan energi potensial. Dari prinsip Hamilton, dengan mensyaratkan kondisi nilai stasioner maka dapat diturunkan persamaan Lagrange. Persamaan Lagrange merupakan persamaan gerak partikel sebagai fungsi dari koordinat umum, kecepatan umum, dan mungkin waktu. Kegayutan Lagrangian terhadap waktu merupakan konsekuensi dari kegayutan konstrain terhadap waktu atau dikarenakan persamaan transformasi yang menghubungkan sistem koordinat Kartesius dan koordinat umum mengandung fungsi waktu. Pada dasarnya, persamaan Lagrange ekivalen dengan persamaan gerak Newton, jika koordinat yang digunakan adalah koordinat Kartesius.

Dalam mekanika Newtonian, konsep gaya diperlukan sebagai kuantitas fisis yang berperan dalam aksi terhadap partikel. Dalam dinamika Lagrangian, kuantitas fisis yang ditinjau adalah energi kinetik dan energi potensial partikel. Keuntungannya, karena energi adalah besaran skalar, maka energi bersifat invarian terhadap transformasi koordinat.

Dalam kondisi tertentu, tidaklah mungkin atau sulit menyatakan seluruh gaya yang beraksi terhadap partikel, maka pendekatan Newtonian menjadi rumit pula atau bahkan tak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, pada perkembangan berikutnya dari mekanika, prinsip Hamilton berperan penting karena ia hanya meninjau energi partikel saja.

Keterbatasan validitas

[sunting | sunting sumber]
two by two chart of mechanics for size by speed
Domain validitas untuk mekanika klasik

Banyak cabang mekanika klasik adalah penyederhanaan atau perkiraan dari bentuk akurat; 2 yang paling akurat diantaranya relativitas umum dan mekanika statistika relativistik. Optika geometri adalah perkiraan terhadap teori kuantum cahaya.

Ketika mekanika kuantum dan mekanika klasik tidak dapat digunakan, seperti pada tingkat kuantum dengan banyak derajat kebebasan, maka digunakan teori medan kuantum (Quantum field theory, QFT). QFT berperan dalam jarak pendek dan kecepatan tinggi dengan banyak derajat kebebasan serta kemungkinan perubahan pada jumlah partikel selagi interaksi. Untuk menghitung derajat kebebasan banyak pada skala makroskopik, mekanika statistika menjadi penting. Mekanika statistika menjelaskan perilaku objek dalam jumlah besar (namun bisa dihitung) dan interaksinya sebagai kesatuan pada tingkat makroskopik. Mekanika statistika utamanya digunakan pada termodinamika untuk sistem yang terletak diluar batasan asumsi termodinamika klasik. Pada kasus untuk objek dengan kecepatan tinggi mendekati laju cahaya, mekanika klasik dilengkapi dengan relativitas khusus. Relativitas umum menggabungkan relativitas khusus dengan hukum gravitasi universal Newton, memungkinkan fisikawan untuk memegang gravitasi lebih dalam lagi.

Perkiraan Newtonian untuk relativitas khusus

[sunting | sunting sumber]

Dalam relativitas khusus, momentum sebuah partikel dirumuskan dengan

dengan m adalah massa diam partikel, v adalah kecepatan, dan c adalah laju cahaya.

Jika v bernilai sangat kecil dibandingkan c, v2/c2 akan bernilai nol, sehingga

Maka persamaan Newton p = mv adalah perkiraan persamaan relativistik untuk benda yang bergerak dengan kecepatan rendah jika dibandingkan kecepatan cahaya.

Contohnya, frekuensi siklotron relativistik sebuah siklotron, girotron, atau magnetron bertegangan tinggi dirumuskan dengan

dengan fc adalah frekuensi elektron (atau partikel bermuatan lainnya) dengan energi kinetik T dan massa (diam) m0 berputar dalam medan magnet. Massa (diam) elektron adalah 511 keV. Maka koreksi frekuensi sekitar 1% untuk tabung vakum magnetik bertegangan 5.11 kV dengan arus searah.

Perkiraan klasik untuk mekanika kuantum

[sunting | sunting sumber]

Perkiraan sinar mekanika klasik dipatahkan panjang gelombang de Broglie adalah tidak sangat kecil daripada dimensi lain dari sistem. Untuk partikel non-relativistik, panjang gelombangnya adalah

dengan h adalah konstanta Planck dan p adalah momentum.

Lagi, hal ini berlaku untuk elektron sebelum digunakan dengan partikel yang lebih berat. Contohnya, elektron yang digunakan oleh Clinton Davisson dan Lester Germer tahun 1927, dipercepat hingga 54 Volt, panjang gelombangnya 0.167 nm, sudah cukup panjang untuk memperlihatkan difraksi tunggal side lobe ketika dipantulkan dari muka kristal nikel dengan ruang atom 0.215 nm. Dengan ruang hampa yang lebih besar, maka akan terlihat relatif lebih mudah untuk meningkatkan resolusi sudut dari sekitar 1 radian menjadi miliradian dan melihat difraksi kuantum dari pola periodik sirkuit terpadu memori komputer.

Contoh kegagalan lainnya dari mekanika klasik pada skala teknik adalah penerowongan kuantum pada dioda terowongan dan gerbang transistor sangat sempit pada sirkuit terpadu.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ The displacement Δr is the difference of the particle's initial and final positions: Δr = rfinalrinitial.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Soedojo, Peter (2000). Azas-azas Mekanika Analitik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 1. ISBN 978-979-420-471-9. 
  2. ^ Masruroh, Saroja, G., dan Sakti, S.P. (2017). Mekanika. Malang: Universitas Brawijaya Press. hlm. 2. ISBN 978-602-432-085-0. 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]