Cacar air: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
 
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{penyangkalan-medis}}{{ref improve}}
{{penyangkalan-medis}}{{ref improve}}
[[Berkas:Chickenpox.jpg|jmpl|175px|Wajah seorang penderita cacar air]]
[[Berkas:Chickenpox.jpg|jmpl|175px|Wajah seorang penderita cacar air]]
'''Cacar air''' atau '''Varisela''' simpleks adalah suatu [[penyakit]] menular yang disebabkan oleh infeksi [[virus varicella-zoster]]. Penyakit ini disebarkan secara [[aerogen]].
'''Cacar air''' atau '''varisela''' simpleks adalah suatu [[penyakit]] menular yang disebabkan oleh infeksi [[virus varicella-zoster]]. Penyakit ini disebarkan secara [[aerogen]].


== Masa inkubasi ==
== Masa inkubasi ==
Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan.
Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan.
hal ini bisa ditandai dengan badan yang terasa panas namun bukan demam.
Hal ini bisa ditandai dengan badan yang terasa panas namun bukan demam.


== Gejala ==
== Gejala ==
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit [[demam]], [[pilek]], cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada [[kulit]] yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit [[demam]], [[pilek]], cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri [[sendi]], [[sakit kepala]] dan pusing. Beberapa hari kemudian timbul kemerahan pada [[kulit]] yang berukuran kecil yang biasanya pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.


Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan [[bercak]] di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tidak sengaja tergaruk. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan [[bercak]] di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.


Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.


== Waktu karantina yang disarankan ==
== Waktu karantina yang disarankan ==
Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa [[karantina]] sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi.
Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa [[karantina]] sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan Anda juga selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.
Untuk yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.


== Diagnosis ==
== Diagnosis ==
Baris 22: Baris 21:
Diagnosis cacar air dapat ditegakkan berdasarkan pada tanda dan gejala, dengan gejala awal yang khas diikuti munculnya ruam. Diagnosis dikonfirmasi dengan pemeriksaan cairan pada vesikel-vesikel (gelembung) yang ada pada ruam, atau pemeriksaan darah untuk membuktikan adanya respon imunologi akut.
Diagnosis cacar air dapat ditegakkan berdasarkan pada tanda dan gejala, dengan gejala awal yang khas diikuti munculnya ruam. Diagnosis dikonfirmasi dengan pemeriksaan cairan pada vesikel-vesikel (gelembung) yang ada pada ruam, atau pemeriksaan darah untuk membuktikan adanya respon imunologi akut.


Cairan vesikuler dapat diperiksa dengan pemeriksaan Tzanck, atau pemeriksaan untuk direct fluorescent antibody. Cairan juga dapat dikultur, dimana akan dilakukan pembiakan virus dari sampel cairan tersebut. Pemeriksaan darah dapat digunakan untuk mengidentifikasi respon infeksi akut (IgM) atau infeksi sebelumnya dan kekebalan selanjutnya (IgG).<ref>{{cite book|title=Henry's clinical diagnosis and management by laboratory methods|author2=McPherson, Richard A.|author3=Henry, John Bernard|publisher=Saunders Elsevier|year=2007|isbn=978-1-4160-0287-1|edition=21st|chapter=Ch. 54|author1=Pincus, Matthew R.}}</ref>
Cairan vesikuler dapat diperiksa dengan pemeriksaan Tzanck, atau pemeriksaan untuk direct fluorescent antibody. Cairan juga dapat dikultur, dimana akan dilakukan pembiakan virus dari sampel cairan tersebut. Pemeriksaan darah dapat digunakan untuk mengidentifikasi respon infeksi akut (IgM) atau infeksi sebelumnya dan kekebalan selanjutnya (IgG).<ref>{{cite book|title=Henry's clinical diagnosis and management by laboratory methods|url=https://archive.org/details/henrysclinicaldi0000unse|author2=McPherson, Richard A.|author3=Henry, John Bernard|publisher=Saunders Elsevier|year=2007|isbn=978-1-4160-0287-1|edition=21st|chapter=Ch. 54|author1=Pincus, Matthew R.}}</ref>


Diagnosis infeksi cacar air pada janin dapat dilakukan dengan menggunakan [[Ultrasonografi medis|ultrasonografi]], walaupun lebih disarankan untuk menunda pemeriksaan 5 minggu setelah infeksi primer pada ibu. Pemeriksaan [[Reaksi berantai polimerase|PCR]] (DNA) pada cairan amnion juga dapat dilakukan, walaupun risiko [[Gugur kandungan|keguguran spontan]] karena prosedur amniosentesis lebih tinggi daripada risiko bayi mengalami sindrom varisela janin.<ref name="pregnancy2">{{cite web|url=http://www.rcog.org.uk/files/rcog-corp/uploaded-files/GT13ChickenpoxinPregnancy2007.pdf|title=Chickenpox in Pregnancy|date=September 2007|format=PDF|archiveurl=https://www.webcitation.org/5qLtfGCcc?url=http://www.rcog.org.uk/files/rcog-corp/uploaded-files/GT13ChickenpoxinPregnancy2007.pdf|archivedate=9 June 2010|deadurl=yes|accessdate=22 July 2009|author=Royal College of Obstetricians and Gynaecologists|df=dmy-all}}</ref>
Diagnosis infeksi cacar air pada janin dapat dilakukan dengan menggunakan [[Ultrasonografi medis|ultrasonografi]], walaupun lebih disarankan untuk menunda pemeriksaan 5 minggu setelah infeksi primer pada ibu. Pemeriksaan [[Reaksi berantai polimerase|PCR]] (DNA) pada cairan amnion juga dapat dilakukan, walaupun risiko [[Gugur kandungan|keguguran spontan]] karena prosedur amniosentesis lebih tinggi daripada risiko bayi mengalami sindrom varisela janin.<ref name="pregnancy2">{{cite web|url=http://www.rcog.org.uk/files/rcog-corp/uploaded-files/GT13ChickenpoxinPregnancy2007.pdf|title=Chickenpox in Pregnancy|date=September 2007|format=PDF|archiveurl=https://www.webcitation.org/5qLtfGCcc?url=http://www.rcog.org.uk/files/rcog-corp/uploaded-files/GT13ChickenpoxinPregnancy2007.pdf|archivedate=9 June 2010|deadurl=yes|accessdate=22 July 2009|author=Royal College of Obstetricians and Gynaecologists|df=dmy-all}}</ref>
Baris 29: Baris 28:


=== Menjaga kebersihan ===
=== Menjaga kebersihan ===
Penyebaran cacar air dapat dicegah dengan mengisolasi individu yang telah terinfeksi. Penularan dapat terjadi melalui paparan droplet, atau berkontak langsung dengan lesi, selama periode tiga hari sebelum awitan ruam hingga empat hari setelah awitan ruam.<ref>{{cite book|title=Medical Microbiology|author2=Rosenthal, Ken S.|author3=Pfaller, Michael A.|publisher=Elsevier Mosby|year=2005|isbn=978-0-323-03303-9|edition=5th|page=551|author1=Murray, Patrick R.}}, edition'' (Elsevier), p.''</ref> Virus varisela rentan terhadap disinfektan, terutama pemutih klorin (yakni sodium hipoklorit). Seperti virus berselaput (''enveloped virus'') lainnnya, virus ini sensitif terhadap pengeringan, panas dan deterjen.
Penyebaran cacar air dapat dicegah dengan mengisolasi individu yang telah terinfeksi. Penularan dapat terjadi melalui paparan droplet, atau berkontak langsung dengan [[lesi]], selama periode tiga hari sebelum awitan ruam hingga empat hari setelah awitan ruam.<ref>{{cite book|title=Medical Microbiology|url=https://archive.org/details/medicalmicrobiol0000murr_s3q3|author2=Rosenthal, Ken S.|author3=Pfaller, Michael A.|publisher=Elsevier Mosby|year=2005|isbn=978-0-323-03303-9|edition=5th|page=[https://archive.org/details/medicalmicrobiol0000murr_s3q3/page/551 551]|author1=Murray, Patrick R.}}, edition'' (Elsevier), p.''</ref> Virus varisela rentan terhadap disinfektan, terutama pemutih klorin (yakni sodium hipoklorit). Seperti virus berselaput (''enveloped virus'') lainnnya, virus ini sensitif terhadap pengeringan, panas dan deterjen.


=== Vaksinasi ===
=== Vaksinasi ===
Baris 35: Baris 34:


== Pengobatan ==
== Pengobatan ==
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800&nbsp;mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.


Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir [[ginjal]] setelah mengonsumsi obat. Konsumsi [[vitamin C]] plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice [[jambu biji]], juice [[tomat]] dan [[anggur]]. [[Vitamin E]] untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari [[lidah buaya]], ataupun [[rumput laut]]. Penggunaan ''lotion'' yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir [[ginjal]] setelah mengonsumsi obat. Konsumsi [[vitamin C]] plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice [[jambu biji]], juice [[tomat]] dan [[anggur]]. [[Vitamin E]] untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari [[lidah buaya]], ataupun [[rumput laut]]. Penggunaan ''lotion'' yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Baris 48: Baris 47:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{commons|Category:Chickenpox}}
{{commons}}
* {{en}} [http://www.cdc.gov/nip/diseases/varicella/default.htm Info di Cdc.gov]
* {{en}} [http://www.cdc.gov/nip/diseases/varicella/default.htm Info di Cdc.gov]

{{Penyakit-stub}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Penyakit menular]]
[[Kategori:Penyakit menular]]
[[Kategori:Penyakit]]
[[Kategori:Penyakit]]


{{Penyakit-stub}}

Revisi terkini sejak 5 Desember 2023 01.57

Wajah seorang penderita cacar air

Cacar air atau varisela simpleks adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen.

Masa inkubasi[sunting | sunting sumber]

Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan. Hal ini bisa ditandai dengan badan yang terasa panas namun bukan demam.

Gejala[sunting | sunting sumber]

Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbul kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang biasanya pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.

Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tidak sengaja tergaruk. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.

Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.

Waktu karantina yang disarankan[sunting | sunting sumber]

Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan Anda juga selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.

Diagnosis[sunting | sunting sumber]

Cacar air

Diagnosis cacar air dapat ditegakkan berdasarkan pada tanda dan gejala, dengan gejala awal yang khas diikuti munculnya ruam. Diagnosis dikonfirmasi dengan pemeriksaan cairan pada vesikel-vesikel (gelembung) yang ada pada ruam, atau pemeriksaan darah untuk membuktikan adanya respon imunologi akut.

Cairan vesikuler dapat diperiksa dengan pemeriksaan Tzanck, atau pemeriksaan untuk direct fluorescent antibody. Cairan juga dapat dikultur, dimana akan dilakukan pembiakan virus dari sampel cairan tersebut. Pemeriksaan darah dapat digunakan untuk mengidentifikasi respon infeksi akut (IgM) atau infeksi sebelumnya dan kekebalan selanjutnya (IgG).[1]

Diagnosis infeksi cacar air pada janin dapat dilakukan dengan menggunakan ultrasonografi, walaupun lebih disarankan untuk menunda pemeriksaan 5 minggu setelah infeksi primer pada ibu. Pemeriksaan PCR (DNA) pada cairan amnion juga dapat dilakukan, walaupun risiko keguguran spontan karena prosedur amniosentesis lebih tinggi daripada risiko bayi mengalami sindrom varisela janin.[2]

Pencegahan[sunting | sunting sumber]

Menjaga kebersihan[sunting | sunting sumber]

Penyebaran cacar air dapat dicegah dengan mengisolasi individu yang telah terinfeksi. Penularan dapat terjadi melalui paparan droplet, atau berkontak langsung dengan lesi, selama periode tiga hari sebelum awitan ruam hingga empat hari setelah awitan ruam.[3] Virus varisela rentan terhadap disinfektan, terutama pemutih klorin (yakni sodium hipoklorit). Seperti virus berselaput (enveloped virus) lainnnya, virus ini sensitif terhadap pengeringan, panas dan deterjen.

Vaksinasi[sunting | sunting sumber]

Vaksinasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Vaksinasi ini juga dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan ataupun mereka yang belum pernah terkena penyakit ini, karena orang dewasa yang terkena penyakit ini, biasanya akan lebih parah dan kadang-kadang dapat pingsan. Bagi yang telah berusia di atas 50 tahun sebaiknya divaksinasi ulang.

Pengobatan[sunting | sunting sumber]

Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.

Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.

Cacar Monyet[sunting | sunting sumber]

Cacar Monyet berbeda dengan Cacar Air dan disebabkan oleh virus cacar monyet. Ciri-ciri cacar monyet adalah tidak adanya cairan pada lenting yang timbul, tetapi terasa sangat gatal, karenanya sering digaruk-garuk dengan perilaku seperti monyet.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Pincus, Matthew R.; McPherson, Richard A.; Henry, John Bernard (2007). "Ch. 54". Henry's clinical diagnosis and management by laboratory methods (edisi ke-21st). Saunders Elsevier. ISBN 978-1-4160-0287-1. 
  2. ^ Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (September 2007). "Chickenpox in Pregnancy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 9 June 2010. Diakses tanggal 22 July 2009. 
  3. ^ Murray, Patrick R.; Rosenthal, Ken S.; Pfaller, Michael A. (2005). Medical Microbiology (edisi ke-5th). Elsevier Mosby. hlm. 551. ISBN 978-0-323-03303-9. , edition (Elsevier), p.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]