Lompat ke isi

Nahwu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mudhofar435 (bicara | kontrib)
Citation ke kitabnya
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sab'atun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Italic title}}
{{Italic title}}
'''Ilmu an-Nahwu''' ({{lang-ar|'''ﻋﻠﻢ النحو'''}}; {{lang-id|nahu, sintaksis}}; {{lang-en|syntax}}) merupakan salah satu bagian dasar dari ilmu tata bahasa bahasa Arab untuk mengetahui jabatan kata dalam kalimat dan bentuk huruf/harakat terakhir dari suatu kata.
'''Ilmu an-Nahwi''' ({{lang-ar|'''ﻋﻠﻢ النحو'''}}; {{lang-id|nahu, sintaksis}}; {{lang-en|syntax}}) merupakan salah satu bagian dasar dari ilmu [[tata bahasa]] dalam [[bahasa Arab]] untuk mengetahui jabatan [[kata]] dalam [[kalimat]] dan bentuk [[huruf]] atau [[harakat]] terakhir dari suatu kata.


== Definisi ==
== Definisi ==
Baris 7: Baris 7:
[https://insantri.com/nahwu Nahwu] diambil dari kata bahasa arab Nahwu yang artinya contoh,
[https://insantri.com/nahwu Nahwu] diambil dari kata bahasa arab Nahwu yang artinya contoh,


''Nahwu Jaa Zaidun Contohnya'' adalah Zaid telah datang
''Nahwu Jā-a Zaidun Contohnya''
*{{quote|جَاءَ زَيْدٌ}}
:adalah Zaid telah datang


=== Menurut Terminologi ===
=== Menurut Terminologi ===
Baris 16: Baris 18:
# Ilmu yang mempelajari tentang jabatan kata dalam kalimat dan harakat akhirnya, baik berubah (''i'rab'') atau tetap (''[[bina]]'').<ref>Pengantar Mudah Belajar Bahasa Arab; abu Hamzah Yusuf; (2007):Pustaka Adhwa Bandung; ISBN 978-979-15859-0-3</ref>
# Ilmu yang mempelajari tentang jabatan kata dalam kalimat dan harakat akhirnya, baik berubah (''i'rab'') atau tetap (''[[bina]]'').<ref>Pengantar Mudah Belajar Bahasa Arab; abu Hamzah Yusuf; (2007):Pustaka Adhwa Bandung; ISBN 978-979-15859-0-3</ref>
# kaidah-kaidah yang dengannya diketahui hukum-hukum akhir-akhir kata bahasa arab dalam keadaan tersusun.
# kaidah-kaidah yang dengannya diketahui hukum-hukum akhir-akhir kata bahasa arab dalam keadaan tersusun.
# Ilmu yang menunjukan kepada kita bagaimana cara untuk menggabungkan kata benda (''[[ismun]]''), kata kerja (''[[fi'lun]]''), atau partikel (huruf/''harfun'') untuk membentuk kalimat yang bermanfaat (''jumlah mufidah'') juga untuk mengetahui keadaan (''[[i'rab]]'') huruf akhir dari sebuah kata<ref>Arabic Grammar Syntax Made Easy; Madrasah Islaamiyyah Benoni</ref>.
# Ilmu yang menunjukan kepada kita bagaimana cara untuk menggabungkan kata benda (''[[ismun]]''), kata kerja (''[[fi'lun]]''), atau partikel (huruf/''harfun'') untuk membentuk kalimat yang bermanfaat (''jumlah mufidah'') juga untuk mengetahui keadaan (''[[i'rab]]'') huruf akhir dari sebuah kata.<ref>Arabic Grammar Syntax Made Easy; Madrasah Islaamiyyah Benoni</ref>


=== Menurut KBBI ===
=== Menurut KBBI ===
Baris 29: Baris 31:
== Tujuan ==
== Tujuan ==
Tujuan pelajaran ''Ilmu nahwu'' adalah sebagai penjagaan lisan dari kesalahan dalam pengucapan lafal bahasa arab dan untuk memahami [[alquran]] serta [[hadits]] Nabi {{saw}} dengan pemahaman yang benar, yang mana Al-Qur'an dan [[hadits|As-Sunnah]] inilah asal [[syariat]] Islam dan di atas kedua hal tersebut pembahasan seputar syariat islam terjadi.
Tujuan pelajaran ''Ilmu nahwu'' adalah sebagai penjagaan lisan dari kesalahan dalam pengucapan lafal bahasa arab dan untuk memahami [[alquran]] serta [[hadits]] Nabi {{saw}} dengan pemahaman yang benar, yang mana Al-Qur'an dan [[hadits|As-Sunnah]] inilah asal [[syariat]] Islam dan di atas kedua hal tersebut pembahasan seputar syariat islam terjadi.
==Keutamaan==
# '''Memahami kitabullah (Alquran) dan sunah rasul-Nya ﷺ,''' karena kebanyakan pembahasan keduanya (Alquran dan sunah) atau untuk memahami banyak dari keduanya, tergantung pengetahuan tentang ilmu Nahu.
# '''Memperbaiki lisan sesuai dengan bahasa Arab,''' yang dengannya Kalamullah (Alquran) turun dengan bahasa tersebut.<ref>Izzul Fiqih, Muhamad (2021) PENGGUNAAN METODE MOTIVASI SEBAGAI STRATEGI MENGAJAR BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM JAMBI. [Eksperiment] (In Press) https://repository.unja.ac.id/id/eprint/33319</ref>


== Penemu Ilmu Nahwu ==
== Penemu Ilmu Nahwu ==
Penemu ilmu nahwu adalah [[Abu Al-Aswad Ad-Du'ali]]
Penemu ilmu nahwu adalah [[Abu Al-Aswad Ad-Du'ali]].


Suatu saat Aswad Ad-duali mendengarkan anak perempuannya berucap
Suatu saat Aswad Ad-duali mendengarkan anak perempuannya berucap:


*{{quote|مَا اَجْمَلُ السَّمَاءِ}}(baca : ''maa ajmalusamaai"'')
ما أجمل السماء

(baca : ''maa ajmalusamaai"'')


maka Aswad Ad-Duali pun menjawab : ''Kawakibuhaa'' atau ''Nujumuha'' Bintang bintangnya, karena [[Abu Al-Aswad Ad-Du'ali]] mengira anak perempuannya bertanya
maka Aswad Ad-Duali pun menjawab : ''Kawakibuhaa'' atau ''Nujumuha'' Bintang bintangnya, karena [[Abu Al-Aswad Ad-Du'ali]] mengira anak perempuannya bertanya
Baris 45: Baris 48:
maka Aswad Ad-Duali pun menjawab :
maka Aswad Ad-Duali pun menjawab :


''iftahii Fiiki'' : Bukalah Mulutmu
*اِفْتَحِيْ فِيْكِ – ''iftahii Fiiki'' : Bukalah Mulutmu


Yang Maksudnya adalah sebagati teguran bacaannya adalah Maa Ajmalaassama'a !
Yang Maksudnya adalah sebagati teguran bacaannya adalah Maa Ajmalaassama'a ! (مَا اَجْمَلَ السَّمَاءَ), bukan Maa Ajmalassama'u (مَا اَجْمَلَ السَّمَاءُ)


Aswad Ad-Dauli pun menceritakan prihal ini kepada Sayyidina [[Ali bin Abi Thalib]], kemudian Sayyidina [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] memerintahkan untuk mendokumentasikan prihal ilmu nahwu, agar tidak ada lagi kesalahan bacaan dan pengucapan dalam bahasa Arab hingga membuat makna yang berbeda.<ref>{{Cite web|first=Mudhofar|title=Sejarah, Asal Mula dan Pencetus/Penemu Ilmu Nahwu|url=https://insantri.com/sejarah-asal-mula-dan-pencetus-penemu-ilmu-nahwu/|website=insantri.com}}</ref>
bukan Maa Ajmalassama'u


Aswad Ad-Dauli pun menceritakan prihal ini kepada Sayyidina [[Ali bin Abi Thalib]], kemudian Sayyidina [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] memerintahkan untuk mendokumentasikan prihal ilmu nahwu, agar tidak ada lagi kesalahan bacaan dan pengucapan dalam bahasa arab hingga membuat makna yang berbeda


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 73: Baris 73:


{{KBBI|Nahwu}}
{{KBBI|Nahwu}}
{{islam-stub}}
{{Bahasa Arab}}

[[Kategori:Bahasa Arab]]
[[Kategori:Bahasa Arab]]

{{Arab-stub}}

Revisi terkini sejak 8 Desember 2023 04.19

Ilmu an-Nahwi (bahasa Arab: ﻋﻠﻢ النحو; bahasa Indonesia: nahu, sintaksis; bahasa Inggris: syntax) merupakan salah satu bagian dasar dari ilmu tata bahasa dalam bahasa Arab untuk mengetahui jabatan kata dalam kalimat dan bentuk huruf atau harakat terakhir dari suatu kata.

[sunting | sunting sumber]

Nahwu diambil dari kata bahasa arab Nahwu yang artinya contoh,

Nahwu Jā-a Zaidun Contohnya

  • جَاءَ زَيْدٌ

adalah Zaid telah datang
[sunting | sunting sumber]

Nahwu adalah ilmu yang membahas pokok-pokok (isim, fi’il, huruf, macam-macam i’rob, awamil, tawabi’ dll.) yang dengan ilmu tersebut dapat diketahui keadaan-keadaan akhir kalimah baik secara i’rob maupun mabni[1]

[sunting | sunting sumber]

Pengertian Ilmu nahwu adalah:

  1. Ilmu yang mempelajari tentang jabatan kata dalam kalimat dan harakat akhirnya, baik berubah (i'rab) atau tetap (bina).[2]
  2. kaidah-kaidah yang dengannya diketahui hukum-hukum akhir-akhir kata bahasa arab dalam keadaan tersusun.
  3. Ilmu yang menunjukan kepada kita bagaimana cara untuk menggabungkan kata benda (ismun), kata kerja (fi'lun), atau partikel (huruf/harfun) untuk membentuk kalimat yang bermanfaat (jumlah mufidah) juga untuk mengetahui keadaan (i'rab) huruf akhir dari sebuah kata.[3]
[sunting | sunting sumber]
  • Ilmu nahu ilmu tt susunan dan bentuk kalimat; sintaksis;
  • nahu /na·hu/ n Ling 1 tata bahasa (menyangkut tata kalimat dan tata bentuk); gramatika; 2 sintaksis;

-- bentuk nahu yg mengkaji bentuk kata dan kata jadiannya; ilmu tt tata bentuk kata; morfologi; -- saraf gramatika

Subjek pembahasan dari ilmu nahwu adalah huruf (harf), kata (kalimah) dan kalimat (jumlah).

Tujuan pelajaran Ilmu nahwu adalah sebagai penjagaan lisan dari kesalahan dalam pengucapan lafal bahasa arab dan untuk memahami alquran serta hadits Nabi ﷺ dengan pemahaman yang benar, yang mana Al-Qur'an dan As-Sunnah inilah asal syariat Islam dan di atas kedua hal tersebut pembahasan seputar syariat islam terjadi.

Keutamaan

[sunting | sunting sumber]
  1. Memahami kitabullah (Alquran) dan sunah rasul-Nya ﷺ, karena kebanyakan pembahasan keduanya (Alquran dan sunah) atau untuk memahami banyak dari keduanya, tergantung pengetahuan tentang ilmu Nahu.
  2. Memperbaiki lisan sesuai dengan bahasa Arab, yang dengannya Kalamullah (Alquran) turun dengan bahasa tersebut.[4]

Penemu Ilmu Nahwu

[sunting | sunting sumber]

Penemu ilmu nahwu adalah Abu Al-Aswad Ad-Du'ali.

Suatu saat Aswad Ad-duali mendengarkan anak perempuannya berucap:

  • مَا اَجْمَلُ السَّمَاءِ

    (baca : maa ajmalusamaai")

maka Aswad Ad-Duali pun menjawab : Kawakibuhaa atau Nujumuha Bintang bintangnya, karena Abu Al-Aswad Ad-Du'ali mengira anak perempuannya bertanya

namun anaknya membantah, yang ia maksud adalah takjub bukan pertanyaan.

maka Aswad Ad-Duali pun menjawab :

  • اِفْتَحِيْ فِيْكِ – iftahii Fiiki : Bukalah Mulutmu

Yang Maksudnya adalah sebagati teguran bacaannya adalah Maa Ajmalaassama'a ! (مَا اَجْمَلَ السَّمَاءَ), bukan Maa Ajmalassama'u (مَا اَجْمَلَ السَّمَاءُ)

Aswad Ad-Dauli pun menceritakan prihal ini kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib, kemudian Sayyidina Ali memerintahkan untuk mendokumentasikan prihal ilmu nahwu, agar tidak ada lagi kesalahan bacaan dan pengucapan dalam bahasa Arab hingga membuat makna yang berbeda.[5]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ al-Ahdal, Muhammad ibn Ahmad ibn Abd al-Baariy. Al-Kawakib ad-Durriyah. 
  2. ^ Pengantar Mudah Belajar Bahasa Arab; abu Hamzah Yusuf; (2007):Pustaka Adhwa Bandung; ISBN 978-979-15859-0-3
  3. ^ Arabic Grammar Syntax Made Easy; Madrasah Islaamiyyah Benoni
  4. ^ Izzul Fiqih, Muhamad (2021) PENGGUNAAN METODE MOTIVASI SEBAGAI STRATEGI MENGAJAR BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM JAMBI. [Eksperiment] (In Press) https://repository.unja.ac.id/id/eprint/33319
  5. ^ "Sejarah, Asal Mula dan Pencetus/Penemu Ilmu Nahwu". insantri.com. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Buku elektronik
Laman web