Imperialisme: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan 8.37.227.211 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh EmausBot |
|||
(90 revisi perantara oleh 63 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{pemastian}} |
|||
[[Berkas:China imperialism cartoon.jpg|thumb]] |
|||
{{riset asli}} |
|||
⚫ | |||
{{noref}} |
|||
{{Spoken Wikipedia|Imperialisme.ogg|date=2022-03-03}} |
|||
⚫ | '''Imperialisme''' ialah sebuah [[Kebijakan publik|kebijakan]] di mana sebuah [[negara]] besar dapat memegang kendali atau [[pemerintah]]an atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu. |
||
== Timbulnya Kata Imperialisme == |
|||
⚫ | |||
== Sejarah == |
|||
⚫ | Kata imperialisme pertama kali muncul di [[Inggris]] pada akhir abad XIX. [[Benjamin Disraeli, 1st Earl of Beaconsfield|Disraeli]], perdana menteri [[Inggris]], ketika itu menjelmakan [[politik]] yang ditujukan pada perluasan [[kerajaan]] [[Inggris]] hingga suatu ''"impire"'' yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat oposisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki pemusatan perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri daripada berkecipuhan dalam soal-soal luar negeri. Golongan oposisi ini disebut golongan Disraeli ([[Joseph Chamberlain]], [[Cecil Rhodes]]) disebut golongan ''"Empire"'' atau golongan "Imperialisme". |
||
Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang. |
Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang. |
||
== Etimologi == |
|||
== Asal Mula Kata Imperialisme == |
|||
Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin ''"imperare"'' yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah ''(imperare)'' disebut ''"imperium"''. Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut ''"imperator"''. Yang lazimnya diberi ''imperium'' itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut ''imperator'' dan kerajaannya (ialah daerah |
Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin ''"imperare"'' yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah ''(imperare)'' disebut ''"imperium"''. Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut ''"imperator"''. Yang lazimnya diberi ''imperium'' itu ialah [[raja]], dan karena itu lambat-laun raja disebut ''imperator'' dan kerajaannya (ialah daerah di mana ''imperiumnya'' berlaku) disebut ''imperium''. |
||
Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk dan menetap |
Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk dan menetap di mana saja. |
||
== |
== Definisi Imperialisme == |
||
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai ''imperiumnya''. |
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai ''imperiumnya''. |
||
"Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan [[ekonomi]], [[kultur]], [[agama]] dan [[ideologi]], asal saja dengan paksaan. ''Imperium'' disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan [[kolonialisme]] |
"Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan [[ekonomi]], [[kultur]], [[agama]] dan [[ideologi]], asal saja dengan paksaan. ''Imperium'' disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan [[kolonialisme]]. Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh ''imperium''. |
||
Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh ''imperium''. |
|||
[[Kolonialisme]] ialah politik yang dijalankan mengenai suatu [[koloni]], sesuatu bagian dari ''imperium'' jika ''imperium'' itu merupakan gabungan jajahan-jajahan. |
[[Kolonialisme]] ialah politik yang dijalankan mengenai suatu [[koloni]], sesuatu bagian dari ''imperium'' jika ''imperium'' itu merupakan gabungan jajahan-jajahan. |
||
⚫ | |||
⚫ | # Imperialisme Kuno ''(Ancient Imperialism)''. Inti dari imperialisme |
||
⚫ | # Imperialisme Modern ''(Modern Imperialism)''. Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan |
||
Pembagian imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini didasakan pada soal untuk apa si imperialis merebut orang lain. |
Pembagian imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini didasakan pada soal untuk apa si imperialis merebut orang lain. |
||
⚫ | |||
⚫ | # Imperialisme Kuno ''(Ancient Imperialism)''. Inti dari imperialisme lawas adalah semboyan ''gold, gospel, and glory'' (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara pautan sebagai menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlanjut sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal. |
||
⚫ | # Imperialisme Modern ''(Modern Imperialism)''. Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan sebagai menjadi sumber bahan mentah dan pasar untuk hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal untuk kapital surplus. |
||
Jika mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis, maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu: |
Jika mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis, maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu: |
||
# Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala- |
# Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galanya dari suatu negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui pada zaman modern karena pada zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk ''protectorate'' dan ''mandate.'' |
||
# Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik. |
# Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik. |
||
# Imperialisme [[Kebudayaan]]. Si imperialis hendak menguasai jiwa ''(de geest, the mind)'' dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri. |
# Imperialisme [[Kebudayaan]]. Si imperialis hendak menguasai [[jiwa]] ''(de geest, the mind)'' dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri. |
||
# Imperialisme [[Militer]] ''(Military Imperialism)''. Si imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman [[militer]]. |
# Imperialisme [[Militer]] ''(Military Imperialism)''. Si imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman [[militer]]. |
||
== Penyebab == |
|||
== Sebab-sebab Imperialisme == |
|||
# Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia ''(ambition, eerzucht)''. Tiap bangsa ingin menjadi jaya. |
# Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi [[bangsa]] yang terbesar di seluruh [[dunia]] ''(ambition, eerzucht)''. Tiap bangsa ingin menjadi jaya. Namun, sampai di manakah batas-batas kejayaan itu ? Jika suatu bangsa tidak dapat mengendalikan keinginan ini, mudah bangsa itu menjadi bangsa imperialis. Karena itu dapat dikatakan, bahwa tiap bangsa itu mengandung benih imperialisme. |
||
# Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia ini ''(racial superiority)''. Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, mudah menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan anggapan, bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin bangsa-bangsa lainnya. |
# Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa [[istimewa]] di dunia ini ''(racial superiority)''. Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, mudah menjadi [[kecongkakan]] untuk kemudian menimbulakan anggapan, bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin bangsa-bangsa lainnya. |
||
# Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat menimbulkan imperialisme. Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi. Imperialisme di sini dapat timbul sebagai ''"bij-product"'' saja. |
# Hasrat untuk menyebarkan [[agama]] atau [[ideologi]] dapat menimbulkan imperialisme. Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi. Imperialisme di sini dapat timbul sebagai ''"bij-product"'' saja. Namun, jika penyebaran agama itu didukung oleh pemerintah negara, maka sering tujuan pertama terdesak dan merosot menjadi alasan untuk membenarkan tindakan imperialisme. |
||
# Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara. |
# Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. [[Perbatasan]] suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi [[politik]] negara. |
||
# Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab yang terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme modern. |
# Sebab-sebab [[ekonomi]]. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab yang terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme modern. |
||
## Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara |
## Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara |
||
## Ingin ikut dalam perdagangan dunia |
## Ingin ikut dalam [[perdagangan]] dunia |
||
## Ingin menguasai perdagangan |
## Ingin menguasai perdagangan |
||
## Keinginan untuk menjamin suburnya industri |
## Keinginan untuk menjamin suburnya [[industri]] |
||
== |
== Dampak == |
||
# Akibat politik |
# Akibat politik |
||
## Terciptanya tanah-tanah jajahan |
## Terciptanya tanah-tanah [[jajahan]] |
||
## Politik pemerasan |
## Politik pemerasan |
||
## Berkorbarnya perang kolonial |
## Berkorbarnya [[perang kolonial]] |
||
## Timbulnya politik dunia ''(wereldpolitiek)'' |
## Timbulnya politik dunia ''(wereldpolitiek)'' |
||
## Timbulnya [[nasionalisme]] |
## Timbulnya [[nasionalisme]] |
||
# Akibat Ekonomis |
# Akibat Ekonomis |
||
## Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan |
## Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah [[kemiskinan]] |
||
## Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap |
## Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap |
||
## Perdagangan dunia meluas |
## Perdagangan dunia meluas |
||
## Adanya lalu-lintas dunia ''(wereldverkeer)'' |
## Adanya lalu-lintas dunia ''(wereldverkeer)'' |
||
## Kapital surplus dan |
## Kapital surplus dan penanaman modal di tanah jajahan |
||
## Kekuatan ekonomi [[penduduk]] asli tanah jajahan lenyap |
## Kekuatan ekonomi [[penduduk]] asli tanah jajahan lenyap |
||
# Akibat [[sosial]] |
# Akibat [[sosial]] |
||
Baris 62: | Baris 66: | ||
## Munculnya gerakan ''Eropa-isasi.'' |
## Munculnya gerakan ''Eropa-isasi.'' |
||
---- |
---- |
||
Sumber |
Sumber: |
||
[[Soebantardjo]], [[Sari Sedjarah]] Jilid I: [[Asia]] - [[Afrika]], Penerbit [[BOPKRI]], Yogyakarta 1960 |
[[Soebantardjo]], [[Sari Sedjarah]] Jilid I: [[Asia]] - [[Afrika]], Penerbit [[BOPKRI]], Yogyakarta 1960 |
||
⚫ | |||
[[Kategori: |
[[Kategori:Otoritarianisme]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Imperialisme| ]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Sejarah kolonialisme]] |
[[Kategori:Sejarah kolonialisme]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Sistem politik]] |
[[Kategori:Sistem politik]] |
||
⚫ | |||
⚫ |
Revisi terkini sejak 8 Desember 2023 13.02
Sumber referensi dari artikel ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak benar. |
Artikel ini mungkin mengandung riset asli. |
Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kata imperialisme pertama kali muncul di Inggris pada akhir abad XIX. Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan Inggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat oposisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki pemusatan perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri daripada berkecipuhan dalam soal-soal luar negeri. Golongan oposisi ini disebut golongan Disraeli (Joseph Chamberlain, Cecil Rhodes) disebut golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah di mana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk dan menetap di mana saja.
Definisi Imperialisme
[sunting | sunting sumber]Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan kolonialisme. Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium. Kolonialisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.
Pembagian imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini didasakan pada soal untuk apa si imperialis merebut orang lain.
Imperialisme dibagi menjadi dua, yaitu:
- Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme lawas adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara pautan sebagai menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlanjut sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
- Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan sebagai menjadi sumber bahan mentah dan pasar untuk hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal untuk kapital surplus.
Jika mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis, maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu:
- Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galanya dari suatu negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui pada zaman modern karena pada zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate.
- Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.
- Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the mind) dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.
- Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.
Penyebab
[sunting | sunting sumber]- Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia (ambition, eerzucht). Tiap bangsa ingin menjadi jaya. Namun, sampai di manakah batas-batas kejayaan itu ? Jika suatu bangsa tidak dapat mengendalikan keinginan ini, mudah bangsa itu menjadi bangsa imperialis. Karena itu dapat dikatakan, bahwa tiap bangsa itu mengandung benih imperialisme.
- Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia ini (racial superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, mudah menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan anggapan, bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin bangsa-bangsa lainnya.
- Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat menimbulkan imperialisme. Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi. Imperialisme di sini dapat timbul sebagai "bij-product" saja. Namun, jika penyebaran agama itu didukung oleh pemerintah negara, maka sering tujuan pertama terdesak dan merosot menjadi alasan untuk membenarkan tindakan imperialisme.
- Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.
- Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab yang terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme modern.
- Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara
- Ingin ikut dalam perdagangan dunia
- Ingin menguasai perdagangan
- Keinginan untuk menjamin suburnya industri
Dampak
[sunting | sunting sumber]- Akibat politik
- Terciptanya tanah-tanah jajahan
- Politik pemerasan
- Berkorbarnya perang kolonial
- Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
- Timbulnya nasionalisme
- Akibat Ekonomis
- Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan
- Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
- Perdagangan dunia meluas
- Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
- Kapital surplus dan penanaman modal di tanah jajahan
- Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap
- Akibat sosial
- Si imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan
- Si imperialis maju, yang dijajah mundur
- Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada bangsa yang dijajah
- Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak apa-apa
- Munculnya gerakan Eropa-isasi.
Sumber: Soebantardjo, Sari Sedjarah Jilid I: Asia - Afrika, Penerbit BOPKRI, Yogyakarta 1960