Lompat ke isi

Diskriminasi usia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
(31 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
__NOTOC__
__NOTOC__
'''Diskriminasi usia''' atau '''ageisme''' adalah bentuk [[stereotipe]] dan [[diskriminasi]] terhadap individu atau kelompok karena umur mereka. Diskriminasi usia merupakan satu set keyakinan, sikap, norma, dan nilai-nilai yang digunakan untuk membenarkan prasangka dan tindakan diskriminasi.<ref>{{cite book |last=Nelson|first=T. (Ed.)|year=2002|title=Ageism: Stereotyping and Prejudice against Older People|publisher=[[MIT Press]]|isbn=978-0-262-64057-2}}</ref><ref>{{cite book
'''Diskriminasi usia''' atau '''ageisme''' adalah bentuk [[stereotipe]] dan [[diskriminasi]] terhadap individu atau kelompok karena umur mereka. Diskriminasi usia merupakan satu set keyakinan, sikap, norma, dan nilai-nilai yang digunakan untuk membenarkan prasangka dan tindakan diskriminasi.<ref>{{cite book|last=Nelson|first=T. (Ed.)|year=2002|title=Ageism: Stereotyping and Prejudice against Older People|publisher=[[MIT Press]]|isbn=978-0-262-64057-2}}</ref><ref>{{cite book
| last = Shepard
|last = Shepard
| first = Jon
|first = Jon
| authorlink = Jon M. Shepard
|authorlink = Jon M. Shepard
| coauthors = Robert W. Greene
|coauthors = Robert W. Greene
| title = Sociology and You
|title = Sociology and You
| publisher = Glencoe McGraw-Hill
|publisher = Glencoe McGraw-Hill
| date = 2003u
|date = 2003u
| location = Ohio
|location = Ohio
| pages = A-22
|pages = A-22
| url = http://www.glencoe.com/catalog/index.php/program?c=1675&s=21309&p=4213&parent=4526
|url = http://www.glencoe.com/catalog/index.php/program?c=1675&s=21309&p=4213&parent=4526
| doi =
|doi =
| id =
|id =
|isbn = 0078285763
| isbn = 0078285763}}</ref><ref name="Quadagno">Quadagno, J. (2008). The field of social gerontology. In E. Barrosse (Ed.), Aging & the life course: An introduction to social gerontology (hal. 2-23). New York: McGraw-Hill.</ref> Istilah ini diperkenalkan di tahun 1969 oleh ahli gerontologi AS [[Robert Neil Butler|Robert N. Butler]] untuk menggambarkan diskriminasi terhadap warga senior.<ref>Kramarae, C. and Spender, D. (2000) ''Routledge International Encyclopedia of Women: Global Women's Issues and Knowledge.'' Routledge. hal. 29.</ref> Butler mendefinisikan ageisme sebagai kombinasi dari tiga elemen yang saling berhubungan yaitu sikap prasangka terhadap warga senior, umur tua, dan [[proses penuaan]]; praktik diskriminasi; serta praktik dan kebijakan institusional yang melanggengkan stereotipe terhadap warga senior.<ref>Wilkinson J and Ferraro K, Thirty Years of Ageism Research. In Nelson T (ed). Ageism: Stereotyping and Prejudice Against Older Persons. Massachusetts Institute of Technology, 2002</ref> Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan prasangka dan diskriminasi terhadap [[remaja]] dan [[anak-anak]], termasuk mengabaikan ide mereka karena mereka terlalu muda, atau mengasumsikan bahwa mereka harus berprilaku dengan cara tertentu karena umur mereka. <ref>[http://www.youthrights.org/oppressed.php "Young and Oppressed" - youthrights.org]</ref>
|access-date = 2010-05-02
|archive-date = 2010-03-08
|archive-url = https://web.archive.org/web/20100308100024/http://www.glencoe.com/catalog/index.php/program?c=1675&s=21309&p=4213&parent=4526
|dead-url = yes
}}</ref><ref name="Quadagno">Quadagno, J. (2008). The field of social gerontology. In E. Barrosse (Ed.), Aging & the life course: An introduction to social gerontology (hal. 2-23). New York: McGraw-Hill.</ref> Istilah ini diperkenalkan pada tahun 1969 oleh ahli gerontologi AS [[Robert Neil Butler|Robert N. Butler]] untuk menggambarkan diskriminasi terhadap warga senior.<ref>Kramarae, C. and Spender, D. (2000) ''Routledge International Encyclopedia of Women: Global Women's Issues and Knowledge.'' Routledge. hal. 29.</ref> Butler mendefinisikan ageisme sebagai kombinasi dari tiga elemen yang saling berhubungan yaitu sikap prasangka terhadap warga senior, umur tua, dan [[proses penuaan]]; praktik diskriminasi; serta praktik dan kebijakan institusional yang melanggengkan stereotipe terhadap warga senior.<ref>Wilkinson J and Ferraro K, Thirty Years of Ageism Research. In Nelson T (ed). Ageism: Stereotyping and Prejudice Against Older Persons. Massachusetts Institute of Technology, 2002</ref> Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan prasangka dan diskriminasi terhadap [[remaja]] dan [[anak-anak]], termasuk mengabaikan ide mereka karena mereka terlalu muda, atau mengasumsikan bahwa mereka harus berprilaku dengan cara tertentu karena umur mereka.<ref>{{Cite web |url=http://www.youthrights.org/oppressed.php |title="Young and Oppressed" - youthrights.org |access-date=2010-05-02 |archive-date=2011-07-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110728105250/http://www.youthrights.org/oppressed.php |dead-url=yes }}</ref>


Terdapat beberapa bentuk turunan ageisme. [[Adultisme]] merupakan predisposisi terhadap orang dewasa, yang dianggap bias terhadap anak-anak, pemuda, atau orang muda lain yang dianggap bukan orang dewasa.<ref>Lauter And Howe (1971) ''Conspiracy of the Young.'' Meridian Press.</ref> ''Jeunisme'' merupakan diskriminasi terhadap orang tua, dan lebih mementingkan orang muda.<ref name="demartelaer">De Martelaer, K., De Knop, P., Theeboom, M., and Van Heddegem, L. (2000) "The UN Convention as a Basis for Elaborating Rights of Children In Sport," ''Journal of Leisurability. 27''(2), hal. 3-10.</ref> ''[[Adultcentricism]]'' adalah "[[egosentrisme]] orang dewasa yang berlebihan."<ref name="demartelaer"/> [[Adultokrasi]] adalah [[konvensi (norma)|konvensi sosial]] yang mendefinisikan "kedewasaan" dan "ketidakdewasaan", dan menempatkan orang dewasa dalam posisi yang lebih dominan dari orang muda, baik secara teoritis maupun praktek.<ref>(n.d.) [http://www.zmag.org/0009.htm Youth Liberation] ''Z'' magazine.</ref> [[Gerontokrasi]] merupakan bentuk aturan oligarkial dimana suatu kesatuan dipimpin oleh orang yang lebih tua daripada penduduk dewasa lain. [[Kronosentrisme]] adalah kepercayaan bahwa suatu keadaan kemanusiaan lebih unggul daripada masa lampau atau masa depan.
Terdapat beberapa bentuk turunan ageisme. [[Adultisme]] merupakan predisposisi terhadap orang dewasa, yang dianggap bias terhadap anak-anak, pemuda, atau orang muda lain yang dianggap bukan orang dewasa.<ref>Lauter And Howe (1971) ''Conspiracy of the Young.'' Meridian Press.</ref> ''Jeunisme'' merupakan diskriminasi terhadap orang tua, dan lebih mementingkan orang muda.<ref name="demartelaer">De Martelaer, K., De Knop, P., Theeboom, M., and Van Heddegem, L. (2000) "The UN Convention as a Basis for Elaborating Rights of Children In Sport," ''Journal of Leisurability. 27''(2), hal. 3-10.</ref> ''[[Adultcentricism]]'' adalah "[[egosentrisme]] orang dewasa yang berlebihan."<ref name="demartelaer"/> [[Adultokrasi]] adalah [[konvensi (norma)|konvensi sosial]] yang mendefinisikan "kedewasaan" dan "ketidakdewasaan", dan menempatkan orang dewasa dalam posisi yang lebih dominan dari orang muda, baik secara teoretis maupun praktik.<ref>(n.d.) [http://www.zmag.org/0009.htm Youth Liberation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070213202808/http://www.zmag.org/0009.htm |date=2007-02-13 }} ''Z'' magazine.</ref> [[Gerontokrasi]] merupakan bentuk aturan oligarkial dimana suatu kesatuan dipimpin oleh orang yang lebih tua daripada penduduk dewasa lain. [[Kronosentrisme]] adalah kepercayaan bahwa suatu keadaan kemanusiaan lebih unggul daripada masa lampau atau masa depan.


Ageism juga dapat menyebabkan perkembangan rasa takut terhadap kelompok usia tertentu, khususnya: [[Pedofobia]], takut bayi dan anak; [[Efebifobia]]<ref>Fletcher, A. (2006) ''Washington Youth Voice Handbook.'' CommonAction.</ref>, takut pada pemuda, kadang-kadang juga disebut sebagai ketakutan irasional terhadap remaja atau prasangka terhadap remaja;<ref>[http://www.stop-discrimination.info/6423.0.html?&no_cache=1&mc_glossary%5Bcategories%5D=1 "Stop Discrimination"'s Glossary (European Union)]</ref> dan Gerontophobia, takut orang tua. <ref>Branch, L., Harris, D. & Palmore, E.B. (2005) ''Encyclopedia of Ageism.'' Haworth Press. ISBN 0-7890-1890-X</ref>
Ageism juga dapat menyebabkan perkembangan rasa takut terhadap kelompok usia tertentu, khususnya: [[Pedofobia]], takut bayi dan anak; [[Efebifobia]],<ref>Fletcher, A. (2006) ''Washington Youth Voice Handbook.'' CommonAction.</ref> takut pada pemuda, kadang-kadang juga disebut sebagai ketakutan irasional terhadap remaja atau prasangka terhadap remaja;<ref>{{Cite web |url=http://www.stop-discrimination.info/6423.0.html?&no_cache=1&mc_glossary%5Bcategories%5D=1 |title="Stop Discrimination"'s Glossary (European Union) |access-date=2010-05-02 |archive-date=2007-10-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20071017120531/http://stop-discrimination.info/6423.0.html?&no_cache=1&mc_glossary%5Bcategories%5D=1 |dead-url=yes }}</ref> dan Gerontophobia, takut orang tua.<ref>Branch, L., Harris, D. & Palmore, E.B. (2005) ''Encyclopedia of Ageism.'' Haworth Press. ISBN 0-7890-1890-X</ref>


Ageism memiliki pengaruh yang signifikan pada lansia. Stereotip dan infantilization orang tua dengan bahasa merendahkan diri memengaruhi orang-orang yang lebih tua itu-esteem dan perilaku. Setelah berulang kali mendengar stereotip bahwa orang tua tidak berguna, orang tua mungkin mulai merasa seperti tergantung, anggota non-kontribusi masyarakat. Mereka mungkin mulai menganggap diri mereka dalam hal diri mencari-kaca - yaitu, dalam cara yang sama bahwa orang lain dalam masyarakat melihat mereka. Studi juga menunjukkan bahwa secara khusus ketika orang tua mendengar stereotip ini tentang ketidakmampuan mereka seharusnya dan kesia-siaan, mereka melakukan tindakan buruk pada kompetensi dan memori. Stereotip ini kemudian menjadi nubuat yang terpenuhi dengan sendirinya. Orang tua juga dapat terlibat dalam diri-stereotip, atau mengambil usia stereotip budaya mereka yang mereka telah terkena selama hidup dan mengarahkan mereka ke dalam terhadap diri mereka sendiri. Kemudian perilaku ini memperkuat stereotip ini dan pengobatan orang tua.
Ageism memiliki pengaruh yang signifikan pada lansia. Stereotip dan infantilization orang tua dengan bahasa merendahkan diri memengaruhi orang-orang yang lebih tua itu-esteem dan perilaku. Setelah berulang kali mendengar stereotip bahwa orang tua tidak berguna, orang tua mungkin mulai merasa seperti tergantung, anggota non-kontribusi masyarakat. Mereka mungkin mulai menganggap diri mereka dalam hal diri mencari-kaca - yaitu, dalam cara yang sama bahwa orang lain dalam masyarakat melihat mereka. Studi juga menunjukkan bahwa secara khusus ketika orang tua mendengar stereotip ini tentang ketidakmampuan mereka seharusnya dan kesia-siaan, mereka melakukan tindakan buruk pada kompetensi dan memori. Stereotip ini kemudian menjadi nubuat yang terpenuhi dengan sendirinya. Orang tua juga dapat terlibat dalam diri-stereotip, atau mengambil usia stereotip budaya mereka yang mereka telah terkena selama hidup dan mengarahkan mereka ke dalam terhadap diri mereka sendiri. Kemudian perilaku ini memperkuat stereotip ini dan pengobatan orang tua.
Baris 29: Baris 34:


== Pengukuran diskriminasi usia ==
== Pengukuran diskriminasi usia ==
Diskriminasi usia sangat sulit diukur. Hanya ada sedikit penelitian yang dilakukan mengenai diskriminasi usia. Banyak penelitian yang berusaha mengukur konsep diskriminasi usia yang mendapat pemeriksaan akibat beberapa faktor, seperti [[bias keinginan sosial]], sehingga data menjadi tertutup. <ref name="Levy">Levy, B. R. (2001). Eradication of ageism requires addressing the enemy within. The Gerontologist, 41(5), 578-579.</ref>
Diskriminasi usia sangat sulit diukur. Hanya ada sedikit penelitian yang dilakukan mengenai diskriminasi usia. Banyak penelitian yang berusaha mengukur konsep diskriminasi usia yang mendapat pemeriksaan akibat beberapa faktor, seperti [[bias keinginan sosial]], sehingga data menjadi tertutup.<ref name="Levy">Levy, B. R. (2001). Eradication of ageism requires addressing the enemy within. The Gerontologist, 41(5), 578-579.</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 43: Baris 48:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.blackwell-synergy.com/toc/josi/61/2 Journal of Social Issues tahun 2005]
* [http://osha.europa.eu/priority_groups/ageingworkers/ Ageing at work] [[EU-OSHA]]
* [http://osha.europa.eu/priority_groups/ageingworkers/ Ageing at work] [[EU-OSHA]]
* [http://www.ilcusa.org/prj/ageism.htm Ageism In America] Laporan mendalam tentang ageisme dari International Longevity Center.
* [http://www.ilcusa.org/prj/ageism.htm Ageism In America] Laporan mendalam tentang ageisme dari International Longevity Center.
* [http://mitpress.mit.edu/catalog/item/default.asp?ttype=2&tid=10385 Ageism: Stereotyping and Prejudice Against Older Persons]
* [http://mitpress.mit.edu/catalog/item/default.asp?ttype=2&tid=10385 Ageism: Stereotyping and Prejudice Against Older Persons] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051130221014/http://mitpress.mit.edu/catalog/item/default.asp?ttype=2&tid=10385 |date=2005-11-30 }}
* [http://www.luhs.org/depts/injprev/Transprt/tran3.htm#Older%20Drivers Artikel dalam Older Drivers].
* [http://www.luhs.org/depts/injprev/Transprt/tran3.htm#Older%20Drivers Artikel dalam Older Drivers] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071016054502/http://www.luhs.org/depts/injprev/Transprt/tran3.htm#Older%20Drivers |date=2007-10-16 }}.
* [http://www.webster.edu/~woolflm/ageism.html Tinjauan mendalam tentang ageisme oleh Linda M. Woolfe, Ph.D., of Webster University]
* [http://www.webster.edu/~woolflm/ageism.html Tinjauan mendalam tentang ageisme oleh Linda M. Woolfe, Ph.D., of Webster University] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/19980624160419/http://www.webster.edu/~woolflm/ageism.html |date=1998-06-24 }}
* [http://hrsbstaff.ednet.ns.ca/engramja/projects&evals/sem2_mag1/chantellemag/chanceessay.htm Setiap orang berhak diberi kesempatan] Sebuah essay yang menentang ageisme terhadap remaja, oleh seorang remaja asal Kanada.
* [http://hrsbstaff.ednet.ns.ca/engramja/projects&evals/sem2_mag1/chantellemag/chanceessay.htm Setiap orang berhak diberi kesempatan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180418210246/http://hrsbstaff.ednet.ns.ca/engramja/projects%26evals/sem2_mag1/chantellemag/chanceessay.htm |date=2018-04-18 }} Sebuah essay yang menentang ageisme terhadap remaja, oleh seorang remaja asal Kanada.
* [http://knol.google.com/k/solomon-tse/ageism/38s05w5hp4v3n/2# Ageism - Discrimination Against Age]
* [http://knol.google.com/k/solomon-tse/ageism/38s05w5hp4v3n/2# Ageism - Discrimination Against Age] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091220050523/http://knol.google.com/k/solomon-tse/ageism/38s05w5hp4v3n/2 |date=2009-12-20 }}
* [http://news.bbc.co.uk/1/hi/business/5334972.stm Hukum tentang diskriminasi umur oleh BBC]
* [http://news.bbc.co.uk/1/hi/business/5334972.stm Hukum tentang diskriminasi umur oleh BBC]
* [http://www.usatoday.com/money/companies/management/2008-08-12-obama-mccain-age-ceos_N.htm Artikel USA Today article tentang CEO berumur tua dan muda di masa John McCain dan Barack Obama]
* [http://www.usatoday.com/money/companies/management/2008-08-12-obama-mccain-age-ceos_N.htm Artikel USA Today article tentang CEO berumur tua dan muda di masa John McCain dan Barack Obama]
Baris 70: Baris 74:
|first=Bill
|first=Bill
|title=Ageism
|title=Ageism
|url=https://archive.org/details/ageism0000byth
|year=1995
|year=1995
|publisher=Open University Press
|publisher=Open University Press
|location=Buckingham; Bristol, PA
|location=Buckingham; Bristol, PA
|isbn=0335191762|oclc=30733778}}
|isbn=0335191762|oclc=30733778}}
* {{cite book
* {{cite book
|last=Calasanti |first=Toni M. and Kathleen F. Slevin
|last=Calasanti|first=Toni M. and Kathleen F. Slevin
|editor=
|editor=
|title=Age Matters: Realigning Feminist Thinking
|title=Age Matters: Realigning Feminist Thinking
Baris 82: Baris 87:
|publisher=Routledge
|publisher=Routledge
|location=New York, NY
|location=New York, NY
|isbn=0415952239 |oclc=65400440}}
|isbn=0415952239|oclc=65400440}}
* {{cite book
* {{cite book
|last=Cruikshank |first=Margaret
|last=Cruikshank|first=Margaret
|editor=
|editor=
|title=Learning to be Old: Gender, Culture, and Aging
|title=Learning to be Old: Gender, Culture, and Aging
|url=https://archive.org/details/learningtobeoldg00crui_0|edition=
|edition=
|year=2003
|year=2003
|publisher=Rowman & Littlefield Publishers
|publisher=Rowman & Littlefield Publishers
Baris 96: Baris 101:
|first=Howard C.
|first=Howard C.
|title=Elders on Trial: Age and Ageism in the American Legal System
|title=Elders on Trial: Age and Ageism in the American Legal System
|url=https://archive.org/details/eldersontrialage0000egli
|year=2004
|year=2004
|publisher=University Press of Florida
|publisher=University Press of Florida
|location=Gainesville, FL
|location=Gainesville, FL
|isbn=0813027659|oclc=56482087}}
|isbn=0813027659|oclc=56482087}}
* {{cite book
* {{cite book
|last=Gaster |first=Lucy
|last=Gaster|first=Lucy
|editor=
|editor=
|title=Past it at 40?: A Grassroots View of Ageism and Discrimination in Employment: A Report
|title=Past it at 40?: A Grassroots View of Ageism and Discrimination in Employment: A Report
Baris 110: Baris 116:
|isbn=1861344848|oclc=51802692}}
|isbn=1861344848|oclc=51802692}}
* {{cite book
* {{cite book
|last=Glover |first=Ian and Mohamed Branine
|last=Glover|first=Ian and Mohamed Branine
|editor=
|editor=
|title=Ageism in Work and Employment
|title=Ageism in Work and Employment
|url=https://archive.org/details/ageisminworkempl0000unse|edition=
|edition=
|year=2001
|year=2001
|publisher=Ashgate
|publisher=Ashgate
Baris 122: Baris 128:
|first=Margaret Morganroth
|first=Margaret Morganroth
|title=Aged by Culture
|title=Aged by Culture
|url=https://archive.org/details/agedbyculture00gull
|year=2004
|year=2004
|publisher=University of Chicago Press
|publisher=University of Chicago Press
|location=Chicago, IL
|location=Chicago, IL
|isbn=0226310620|oclc=52514302}}
|isbn=0226310620|oclc=52514302}}
* {{cite book
* {{cite book
|last=Gullette
|last=Gullette
|first=Margaret Morganroth
|first=Margaret Morganroth
|title=Declining to Decline: Cultural Combat and the Politics of the Midlife
|title=Declining to Decline: Cultural Combat and the Politics of the Midlife
|url=https://archive.org/details/decliningtodecli0000gull
|year=1997
|year=1997
|publisher=University Press of Virginia
|publisher=University Press of Virginia
|location=Charlottesville, VA
|location=Charlottesville, VA
|isbn=0813917212|oclc=35986171}}
|isbn=0813917212|oclc=35986171}}
* Kimmel, D.C. (1988). Ageism, psychology, and public policy. ''American Psychologist'', ''43''(3), 175-178.
* Kimmel, D.C. (1988). Ageism, psychology, and public policy. ''American Psychologist'', ''43''(3), 175-178.
* Kite, M.E., & Johnson, B.T. (1988). Attitudes towards older and younger adults: A meta-analysis. ''Psychology and Aging'', ''3''(3), 232-244.
* Kite, M.E., & Johnson, B.T. (1988). Attitudes towards older and younger adults: A meta-analysis. ''Psychology and Aging'', ''3''(3), 232-244.
* {{cite book
* {{cite book
Baris 140: Baris 148:
|first=John
|first=John
|title=Age Discrimination: An Historical and Contemporary Analysis
|title=Age Discrimination: An Historical and Contemporary Analysis
|url=https://archive.org/details/agediscriminatio0000macn
|year=2006
|year=2006
|publisher=Cambridge University
|publisher=Cambridge University
|location=Cambridge
|location=Cambridge
|isbn=052184777X|oclc=61176543}}
|isbn=052184777X|oclc=61176543}}
* {{cite book
* {{cite book
|last=Nelson |first=Todd D.
|last=Nelson|first=Todd D.
|editor=
|editor=
|title=Ageism: Stereotyping and Prejudice Against Older Persons
|title=Ageism: Stereotyping and Prejudice Against Older Persons
Baris 154: Baris 163:
|isbn=0262140772|oclc=47863229}}
|isbn=0262140772|oclc=47863229}}
* {{cite book
* {{cite book
|last=Palmore |first=Erdman, Laurence Branch, and Diana Harris (editors)
|last=Palmore|first=Erdman, Laurence Branch, and Diana Harris (editors)
|editor=
|editor=
|title=Encyclopedia of Ageism
|title=Encyclopedia of Ageism
Baris 163: Baris 172:
|isbn=0789018896|oclc=55801014}}
|isbn=0789018896|oclc=55801014}}
* {{cite book
* {{cite book
|last=Thompson |first=Neil
|last=Thompson|first=Neil
|editor=
|editor=
|title=Anti-Discriminatory Practice
|title=Anti-Discriminatory Practice
|edition= 4th edition
|url=https://archive.org/details/antidiscriminato0000thom_v8i1|edition= 4th edition
|year=2006
|year=2006
|publisher=Palgrave Macmillan
|publisher=Palgrave Macmillan
Baris 173: Baris 182:


{{refend}}
{{refend}}

{{stub}}


[[Kategori:Diskriminasi]]
[[Kategori:Diskriminasi]]
[[Kategori:Hak asasi manusia]]
[[Kategori:Hak asasi manusia]]
[[Kategori:Diskriminasi berdasarkan jenis|Usia]]

[[ar:تفرقة عمرية]]
[[bg:Възрастова дискриминация]]
[[bs:Starosna diskriminacija]]
[[cs:Ageismus]]
[[cy:Oedraniaeth]]
[[de:Altersdiskriminierung]]
[[el:Ηλικιακές διακρίσεις]]
[[en:Ageism]]
[[es:Ageism]]
[[fa:سن‌گرایی]]
[[fi:Ikäsyrjintä]]
[[fr:Âgisme]]
[[he:גילנות]]
[[it:Ageismo]]
[[ja:年齢差別]]
[[lt:Diskriminacija dėl amžiaus]]
[[nl:Leeftijdsdiscriminatie]]
[[pl:Ageizm]]
[[pt:Discriminação etária]]
[[ru:Дискриминация по возрасту]]
[[simple:Ageism]]
[[zh:年龄歧视]]

Revisi per 10 Desember 2023 16.51

Diskriminasi usia atau ageisme adalah bentuk stereotipe dan diskriminasi terhadap individu atau kelompok karena umur mereka. Diskriminasi usia merupakan satu set keyakinan, sikap, norma, dan nilai-nilai yang digunakan untuk membenarkan prasangka dan tindakan diskriminasi.[1][2][3] Istilah ini diperkenalkan pada tahun 1969 oleh ahli gerontologi AS Robert N. Butler untuk menggambarkan diskriminasi terhadap warga senior.[4] Butler mendefinisikan ageisme sebagai kombinasi dari tiga elemen yang saling berhubungan yaitu sikap prasangka terhadap warga senior, umur tua, dan proses penuaan; praktik diskriminasi; serta praktik dan kebijakan institusional yang melanggengkan stereotipe terhadap warga senior.[5] Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan prasangka dan diskriminasi terhadap remaja dan anak-anak, termasuk mengabaikan ide mereka karena mereka terlalu muda, atau mengasumsikan bahwa mereka harus berprilaku dengan cara tertentu karena umur mereka.[6]

Terdapat beberapa bentuk turunan ageisme. Adultisme merupakan predisposisi terhadap orang dewasa, yang dianggap bias terhadap anak-anak, pemuda, atau orang muda lain yang dianggap bukan orang dewasa.[7] Jeunisme merupakan diskriminasi terhadap orang tua, dan lebih mementingkan orang muda.[8] Adultcentricism adalah "egosentrisme orang dewasa yang berlebihan."[8] Adultokrasi adalah konvensi sosial yang mendefinisikan "kedewasaan" dan "ketidakdewasaan", dan menempatkan orang dewasa dalam posisi yang lebih dominan dari orang muda, baik secara teoretis maupun praktik.[9] Gerontokrasi merupakan bentuk aturan oligarkial dimana suatu kesatuan dipimpin oleh orang yang lebih tua daripada penduduk dewasa lain. Kronosentrisme adalah kepercayaan bahwa suatu keadaan kemanusiaan lebih unggul daripada masa lampau atau masa depan.

Ageism juga dapat menyebabkan perkembangan rasa takut terhadap kelompok usia tertentu, khususnya: Pedofobia, takut bayi dan anak; Efebifobia,[10] takut pada pemuda, kadang-kadang juga disebut sebagai ketakutan irasional terhadap remaja atau prasangka terhadap remaja;[11] dan Gerontophobia, takut orang tua.[12]

Ageism memiliki pengaruh yang signifikan pada lansia. Stereotip dan infantilization orang tua dengan bahasa merendahkan diri memengaruhi orang-orang yang lebih tua itu-esteem dan perilaku. Setelah berulang kali mendengar stereotip bahwa orang tua tidak berguna, orang tua mungkin mulai merasa seperti tergantung, anggota non-kontribusi masyarakat. Mereka mungkin mulai menganggap diri mereka dalam hal diri mencari-kaca - yaitu, dalam cara yang sama bahwa orang lain dalam masyarakat melihat mereka. Studi juga menunjukkan bahwa secara khusus ketika orang tua mendengar stereotip ini tentang ketidakmampuan mereka seharusnya dan kesia-siaan, mereka melakukan tindakan buruk pada kompetensi dan memori. Stereotip ini kemudian menjadi nubuat yang terpenuhi dengan sendirinya. Orang tua juga dapat terlibat dalam diri-stereotip, atau mengambil usia stereotip budaya mereka yang mereka telah terkena selama hidup dan mengarahkan mereka ke dalam terhadap diri mereka sendiri. Kemudian perilaku ini memperkuat stereotip ini dan pengobatan orang tua.

Efek diskriminasi usia

Diskriminasi usia memiliki pengaruh yang signifikan pada lansia. Stereotip dan infantilisasi melalui penggunaan gaya bahasa tertentu berpengaruh pada kepercayaan diri dan perilaku lansia. Setelah berulang kali mendengar stereotip bahwa lansia tidak memiliki daya upaya, lansia akan merasa dirinya memang warga masyarakat yang dependen dan tidak dapat memberikan kontribusi apa-apa. Studi juga menunjukkan bahwa secara khusus ketika orang tua mendengar stereotip tentang ketidakmampuan dan ketidakberdayaan, mereka akan salah menilai kemampuan diri sendiri dan mengurangi kinerja memori. Stereotip ini kemudian menjadi nubuat yang terpenuhi dengan sendirinya (self-fulfilling prophecy).

Banyak lansia yang berusaha mengatasi stereotip ini dan hidup seperti yang mereka inginkan, tapi mungkin sulit untuk menghindari prasangka yang telah mendarah daging, terutama jika seseorang telah melihat orang lain mengekspresikan pandangan ageis sebelum ia tua.

Efek diskriminasi umur ini juga berlaku terhadap anak-anak dan remaja.

Pengukuran diskriminasi usia

Diskriminasi usia sangat sulit diukur. Hanya ada sedikit penelitian yang dilakukan mengenai diskriminasi usia. Banyak penelitian yang berusaha mengukur konsep diskriminasi usia yang mendapat pemeriksaan akibat beberapa faktor, seperti bias keinginan sosial, sehingga data menjadi tertutup.[13]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Nelson, T. (Ed.) (2002). Ageism: Stereotyping and Prejudice against Older People. MIT Press. ISBN 978-0-262-64057-2. 
  2. ^ Shepard, Jon (2003u). Sociology and You. Ohio: Glencoe McGraw-Hill. hlm. A–22. ISBN 0078285763. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-08. Diakses tanggal 2010-05-02. 
  3. ^ Quadagno, J. (2008). The field of social gerontology. In E. Barrosse (Ed.), Aging & the life course: An introduction to social gerontology (hal. 2-23). New York: McGraw-Hill.
  4. ^ Kramarae, C. and Spender, D. (2000) Routledge International Encyclopedia of Women: Global Women's Issues and Knowledge. Routledge. hal. 29.
  5. ^ Wilkinson J and Ferraro K, Thirty Years of Ageism Research. In Nelson T (ed). Ageism: Stereotyping and Prejudice Against Older Persons. Massachusetts Institute of Technology, 2002
  6. ^ ""Young and Oppressed" - youthrights.org". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-28. Diakses tanggal 2010-05-02. 
  7. ^ Lauter And Howe (1971) Conspiracy of the Young. Meridian Press.
  8. ^ a b De Martelaer, K., De Knop, P., Theeboom, M., and Van Heddegem, L. (2000) "The UN Convention as a Basis for Elaborating Rights of Children In Sport," Journal of Leisurability. 27(2), hal. 3-10.
  9. ^ (n.d.) Youth Liberation Diarsipkan 2007-02-13 di Wayback Machine. Z magazine.
  10. ^ Fletcher, A. (2006) Washington Youth Voice Handbook. CommonAction.
  11. ^ ""Stop Discrimination"'s Glossary (European Union)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-17. Diakses tanggal 2010-05-02. 
  12. ^ Branch, L., Harris, D. & Palmore, E.B. (2005) Encyclopedia of Ageism. Haworth Press. ISBN 0-7890-1890-X
  13. ^ Levy, B. R. (2001). Eradication of ageism requires addressing the enemy within. The Gerontologist, 41(5), 578-579.

Pranala luar

Bacaan lanjut