Lompat ke isi

Mbah Moedjair: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Merubah, +Mengubah, -merubah, +mengubah)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(15 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Unreferenced|date=Maret 2022}}
'''Mbah Moedjair''' atau '''Pak Mujair''' yang bernama asli '''Iwan Dalauk''', adalah seorang warga [[Blitar]] yang pertama kali menemukan dan membudidaya ikan [[mujair]] pada jaman [[Hindia Belanda]].
[[Berkas:Moedjair.jpg|jmpl|Potret Mbah Moedjair]]
== Riwayat hidup ==


'''Mbah Moedjair''' atau '''Pak Mujair''' yang bernama asli '''Iwan Dalauk''' (lahir 1890 meninggal 7 September 1957).
[[Berkas:Moedjair.jpg|jmpl|Moedjair 1890-1957.]]


== Riwayat hidup ==
Mbah Moedjair lahir tahun 1890 di Desa Kuningan dekat kota Blitar.
Mbah Moedjair lahir di Desa Kuningan dekat [[kota Blitar]].
Nama ayahnya adalah Bayan Isman dan nama ibunya adalah Rubiyah, Mbah Moedjair meninggal tahun 1957 karena sakit asma, dan dikuburkan di Blitar.
Nama ayahnya adalah Bayan Isman dan nama ibunya adalah Rubiyah, Mbah Moedjair meninggal tahun 1957 karena sakit asma, dan dikuburkan di Blitar.


Baris 11: Baris 12:
[[Berkas:Oreochromis mossambicus by NPS.jpg|jmpl|Ikan [[Mujair]].]]
[[Berkas:Oreochromis mossambicus by NPS.jpg|jmpl|Ikan [[Mujair]].]]


Mbah Moedjair menemukan ikan mujair ketika sedang menangkap ikan di muara [[Sungai Serang]] selatan Blitar tahun 1939.
Mbah Moedjair menemukan ikan mujair ketika sedang menangkap ikan di muara [[Sungai Serang]] selatan Blitar tanggal 25 Maret 1936.
Beliau pada pertama kali menemukan ikan tersebut merasa tertarik akan kebiasaan induk ikan "menelan" anak-anaknya ketika ada bahaya dan memuntahkannya ketika sudah aman, sehingga dia berniat untuk memeliharanya.
Beliau pada pertama kali menemukan ikan tersebut merasa tertarik akan kebiasaan induk ikan "menelan" anak-anaknya ketika ada bahaya dan memuntahkannya ketika sudah aman, sehingga dia berniat untuk memeliharanya.


== Usaha budidaya ==
== Usaha budidaya ==
Usaha budidaya yang dilakukan Mbah Moedjair adalah dia berhasil mengubah habitat ikan mujair yang tadinya biasa hidup di air asin menjadi bisa hidup di kolam air tawar sehingga mudah dipelihara. Keberhasilan percobaan Mbah Mujair adalah setelah 11 kali percobaan dengan cara sedikit demi sedikit menurunkan kadar campuran air asin dalam gentong pemeliharaan. Pada hasil percobaan yang ke 11 itulah Mbah Moedjair berhasil mendapatkan 4 ekor ikan yang benar-benar bisa bertahan hidup di air tawar dan bisa dikembang-biakan. Hasil perkembang-biakan itulah kemudian disebar ke tetanganya dan juga sebagian dijual.
Usaha budidaya yang dilakukan Mbah Moedjair adalah dia berhasil mengubah habitat ikan mujair yang tadinya biasa hidup di air asin menjadi bisa hidup di kolam air tawar sehingga mudah dipelihara. Keberhasilan percobaan Mbah Mujair adalah setelah 11 kali percobaan dengan cara sedikit demi sedikit menurunkan kadar campuran air asin dalam gentong pemeliharaan. Pada hasil percobaan yang ke 11 itulah Mbah Moedjair berhasil mendapatkan 4 ekor ikan yang benar-benar bisa bertahan hidup di air tawar dan bisa dikembang-biakan. Hasil perkembang-biakan itulah kemudian disebar ke tetangganya dan juga sebagian dijual.
Dari hasil 4 ekor ikan hasil budidaya Mbah Moedjair itulah sekarang ikan mujair menjadi ikan yang populer dan cukup banyak ditemukan di kolam, telaga, sungai, dan danau di Indonesia.
Dari hasil 4 ekor ikan hasil budidaya Mbah Moedjair itulah sekarang ikan mujair menjadi ikan yang populer dan cukup banyak ditemukan di kolam, telaga, sungai, dan danau di Indonesia.


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==
Salahsatu penghargaan atas usaha Mbah Moedjair adalah pemberian nama '''Moedjair''' pada ikan yang ditemukannya dari Pemeritahan Hindia Belanda melalui [[asisten resident]] [[Kediri]] yang tertarik dengan usaha Mbah Moedjair.
Salahsatu penghargaan atas usaha Mbah Moedjair adalah pemberian nama '''Moedjair''' pada ikan yang ditemukannya dari Pemeritahan Hindia Belanda melalui [[asisten resident]] [[Kediri]] yang tertarik dengan usaha Mbah Moedjair.


Penghargaan dari Pemerintahan Republik Indonesia adalah dari Kementerian Pertanian tahun 1951 dan Penghargaan Internasional diterima dari Konsul Komite Perikanan Indo Pasifik tahun 1953.
Penghargaan dari Pemerintahan Republik Indonesia adalah dari Kementerian Pertanian tahun 1951 dan Penghargaan Internasional diterima dari Konsul Komite Perikanan Indo Pasifik tahun 1953.
Baris 25: Baris 26:
== Referensi ==
== Referensi ==
* '''Legenda Ikan Mujair Ditemukan Mbah Moedjair'''
* '''Legenda Ikan Mujair Ditemukan Mbah Moedjair'''
http://m.news.viva.co.id/news/read/630606/legenda-ikan-mujair-ditemukan-mbah-moedjair
http://m.news.viva.co.id/news/read/630606/legenda-ikan-mujair-ditemukan-mbah-moedjair {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170822105425/http://m.news.viva.co.id/news/read/630606/legenda-ikan-mujair-ditemukan-mbah-moedjair |date=2017-08-22 }}

{{Biografi-stub}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Penemu]]
[[Kategori:Penemu]]
[[Kategori:Perikanan]]
[[Kategori:Perikanan]]
[[Kategori:Tokoh dari Blitar]]


{{Bio-stub}}

Revisi terkini sejak 17 Desember 2023 16.45

Potret Mbah Moedjair

Mbah Moedjair atau Pak Mujair yang bernama asli Iwan Dalauk (lahir 1890 – meninggal 7 September 1957).

Riwayat hidup

[sunting | sunting sumber]

Mbah Moedjair lahir di Desa Kuningan dekat kota Blitar. Nama ayahnya adalah Bayan Isman dan nama ibunya adalah Rubiyah, Mbah Moedjair meninggal tahun 1957 karena sakit asma, dan dikuburkan di Blitar.

Kisah penemuan

[sunting | sunting sumber]
Ikan Mujair.

Mbah Moedjair menemukan ikan mujair ketika sedang menangkap ikan di muara Sungai Serang selatan Blitar tanggal 25 Maret 1936. Beliau pada pertama kali menemukan ikan tersebut merasa tertarik akan kebiasaan induk ikan "menelan" anak-anaknya ketika ada bahaya dan memuntahkannya ketika sudah aman, sehingga dia berniat untuk memeliharanya.

Usaha budidaya

[sunting | sunting sumber]

Usaha budidaya yang dilakukan Mbah Moedjair adalah dia berhasil mengubah habitat ikan mujair yang tadinya biasa hidup di air asin menjadi bisa hidup di kolam air tawar sehingga mudah dipelihara. Keberhasilan percobaan Mbah Mujair adalah setelah 11 kali percobaan dengan cara sedikit demi sedikit menurunkan kadar campuran air asin dalam gentong pemeliharaan. Pada hasil percobaan yang ke 11 itulah Mbah Moedjair berhasil mendapatkan 4 ekor ikan yang benar-benar bisa bertahan hidup di air tawar dan bisa dikembang-biakan. Hasil perkembang-biakan itulah kemudian disebar ke tetangganya dan juga sebagian dijual. Dari hasil 4 ekor ikan hasil budidaya Mbah Moedjair itulah sekarang ikan mujair menjadi ikan yang populer dan cukup banyak ditemukan di kolam, telaga, sungai, dan danau di Indonesia.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Salahsatu penghargaan atas usaha Mbah Moedjair adalah pemberian nama Moedjair pada ikan yang ditemukannya dari Pemeritahan Hindia Belanda melalui asisten resident Kediri yang tertarik dengan usaha Mbah Moedjair.

Penghargaan dari Pemerintahan Republik Indonesia adalah dari Kementerian Pertanian tahun 1951 dan Penghargaan Internasional diterima dari Konsul Komite Perikanan Indo Pasifik tahun 1953.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Legenda Ikan Mujair Ditemukan Mbah Moedjair

http://m.news.viva.co.id/news/read/630606/legenda-ikan-mujair-ditemukan-mbah-moedjair Diarsipkan 2017-08-22 di Wayback Machine.