Lompat ke isi

Soeratin Sosrosoegondo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5: Baris 5:
|imagesize = 150 px
|imagesize = 150 px
|caption = Soeratin Sosrosoegondo
|caption = Soeratin Sosrosoegondo
|order1 = 1
|order1 = ke-1
|office1 = Ketua Umum PSSI
|office1 = Ketua Umum PSSI
|president1 =
|president1 =
Baris 24: Baris 24:
|religion =
|religion =
}}
}}
'''Ir. Soeratin Sosrosoegondo''' ({{lahirmati|[[Jogjakarta]]|17|12|1898||1|12|1959}}) adalah seorang insinyur Indonesia. Ia juga adalah ketua umum [[PSSI]] periode [[1930]]-[[1940]]. Ia adalah salah satu pendiri sekaligus ketua umum PSSI yang pertama.
'''Ir. Soeratin Sosrosoegondo''' ({{lahirmati|[[Jogjakarta]]|17|12|1898||1|12|1959}}) adalah seorang insinyur dan administrator sepak bola Indonesia. Ia adalah ketua umum [[PSSI]] periode [[1930]]-[[1940]]. Ia adalah salah satu pendiri sekaligus ketua umum PSSI yang pertama.


== Keluarga ==
== Keluarga ==
Baris 37: Baris 37:


=== Mendirikan PSSI ===
=== Mendirikan PSSI ===
Namun, pada waktu bersamaan, Soeratin mulai merintis di pendirian sebuah organisasi sepak bola, yang bisa diwujudkan pada [[1930]]. Organisasi boleh dikatakan realisasi konkret dari [[Sumpah Pemuda|Sumpah Pemuda 1928]] [[a]]. [[Nasionalisme]] itu dicoba dikembangkan melalui olahraga, khususnya sepak bola. Seperti halnya ipar Soeratin, Dr Soetomo, yang berkeliling [[Pulau Jawa]] untuk menemui banyak tokoh dalam rangka menekankan pentingnya pendidikan dan kemudian disusul dengan pendirian Budi Utomo, Soeratin melakukan pertemuan dengan tokoh sepak bola pribumi di [[Solo]], [[Yogyakarta]], [[Magelang]], [[Jakarta]], dan [[Bandung]]. Pertemuan itu diadakan secara sembunyi untuk menghindari sergapan Intel Belanda (PID). Pada 19 April 1930, beberapa tokoh dari berbagai kota berkumpul di Yogyakarta untuk mendirikan PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia). Istilah "sepakraga" diganti dengan "sepak bola" dalam Kongres PSSI di Solo pada 1950. PSSI kemudian melakukan kompetisi secara rutin sejak 1931, dan ada instruksi lisan yang diberikan kepada para pengurus, jika bertanding melawan klub Belanda tidak boleh kalah. Soeratin menjadi ketua umum organisasi ini 11 kali berturut-turut. Setiap tahun ia terpilih kembali.
Namun, pada waktu bersamaan, Soeratin mulai merintis di pendirian sebuah organisasi sepak bola, yang bisa diwujudkan pada [[1930]]. Organisasi boleh dikatakan realisasi konkret dari [[Sumpah Pemuda|Sumpah Pemuda 1928]] [[a]]. [[Nasionalisme]] itu dicoba dikembangkan melalui olahraga, khususnya sepak bola. Seperti halnya paman Soeratin, Dr Soetomo, yang berkeliling [[Pulau Jawa]] untuk menemui banyak tokoh dalam rangka menekankan pentingnya pendidikan dan kemudian disusul dengan pendirian Budi Utomo, Soeratin melakukan pertemuan dengan tokoh sepak bola pribumi di [[Solo]], [[Yogyakarta]], [[Magelang]], [[Jakarta]], dan [[Bandung]]. Pertemuan itu diadakan secara sembunyi untuk menghindari sergapan Intel Belanda (PID). Pada 19 April 1930, beberapa tokoh dari berbagai kota berkumpul di Yogyakarta untuk mendirikan PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia). Istilah "sepakraga" diganti dengan "sepak bola" dalam Kongres PSSI di Solo pada 1950. PSSI kemudian melakukan kompetisi secara rutin sejak 1931, dan ada instruksi lisan yang diberikan kepada para pengurus, jika bertanding melawan klub Belanda tidak boleh kalah. Soeratin menjadi ketua umum organisasi ini 11 kali berturut-turut. Setiap tahun ia terpilih kembali.


Kegiatan mengurus PSSI menyebabkan Soeratin keluar dari perusahaan Belanda dan mendirikan usaha sendiri. Setelah [[Jepang]] menjajah Indonesia dan [[Perang Kemerdekaan Indonesia|perang kemerdekaan]] terjadi, kehidupan Soeratin menjadi sangat sulit. Rumahnya diobrak-abrik Belanda. Ia aktif dalam [[Tentara Keamanan Rakyat]] dengan pangkat [[letnan kolonel]]. Setelah penyerahan kedaulatan, ia menjadi salah seorang pemimpin Djawatan Kereta Api.
Kegiatan mengurus PSSI menyebabkan Soeratin keluar dari perusahaan Belanda dan mendirikan usaha sendiri. Setelah [[Jepang]] menjajah Indonesia dan [[Perang Kemerdekaan Indonesia|perang kemerdekaan]] terjadi, kehidupan Soeratin menjadi sangat sulit. Rumahnya diobrak-abrik Belanda. Ia aktif dalam [[Tentara Keamanan Rakyat]] dengan pangkat [[letnan kolonel]]. Setelah penyerahan kedaulatan, ia menjadi salah seorang pemimpin Djawatan Kereta Api.
Baris 44: Baris 44:


== Meninggal dunia ==
== Meninggal dunia ==
Soeratin tua hidup dalam kesulitan ekonomi. Ia meninggal pada tahun 1959.<ref>Soeratin Sebagai Pahlawan Nasional http://www.opensubscriber.com/message/mediacare@yahoogroups.com/7946562.html</ref>
Soeratin tua hidup dalam kesulitan ekonomi. Ia meninggal pada tahun 1959.<ref>Soeratin Sebagai Pahlawan Nasional http://www.opensubscriber.com/message/mediacare@yahoogroups.com/7946562.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110525064549/http://www.opensubscriber.com/message/mediacare@yahoogroups.com/7946562.html |date=2011-05-25 }}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 57: Baris 57:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==


* {{id}} [http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/2882]
* {{id}} [http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/2882] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120226112451/http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/2882 |date=2012-02-26 }}
* {{id}} [http://www.lipi.go.id/www.cgi?berita&1270081017&&2010]
* {{id}} [http://www.lipi.go.id/www.cgi?berita&1270081017&&2010]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}


{{S-start}}
{{S-start}}
Baris 64: Baris 64:
{{Succession box |jabatan = [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia#Ketua umum|Ketua Umum PSSI]] |tahun = 1930–1940 |pendahulu = - |pengganti = Artono Martosoewignyo}}
{{Succession box |jabatan = [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia#Ketua umum|Ketua Umum PSSI]] |tahun = 1930–1940 |pendahulu = - |pengganti = Artono Martosoewignyo}}
{{S-end}}
{{S-end}}

{{indo-bio-stub}}


{{lifetime|1898|1959|Sosrosoegondo, Soeratin}}
{{lifetime|1898|1959|Sosrosoegondo, Soeratin}}
Baris 73: Baris 71:
[[Kategori:Ketua Umum PSSI]]
[[Kategori:Ketua Umum PSSI]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]


{{Indo-bio-stub}}

Revisi terkini sejak 18 Desember 2023 01.31

Soeratin Sosrosoegondo
Soeratin Sosrosoegondo
Ketua Umum PSSI ke-1
Masa jabatan
1930–1940
Sebelum
Pendahulu
Tidak Ada
Pengganti
Artono Martosoewignyo
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1898-12-17)17 Desember 1898
Belanda Jogjakarta, Hindia Belanda
Meninggal1 Desember 1959(1959-12-01) (umur 60)
Indonesia Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ir. Soeratin Sosrosoegondo (17 Desember 1898 – 1 Desember 1959) adalah seorang insinyur dan administrator sepak bola Indonesia. Ia adalah ketua umum PSSI periode 1930-1940. Ia adalah salah satu pendiri sekaligus ketua umum PSSI yang pertama.

Soeratin lahir dari kalangan terpelajar. Ayahnya, R. Soesrosoegondo, guru pada Kweekschool (Sekolah Keguruan), menulis buku Bausastra Bahasa Jawi. Istrinya, R.A. Srie Woelan, adik kandung Dokter Soetomo, pendiri Budi Utomo.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Tamat dari Koningen Wilhelmina School di Jakarta, Soeratin belajar di Sekolah Teknik Tinggi di Hecklenburg, dekat Hamburg, Jerman, pada tahun 1920 dan lulus sebagai insinyur sipil pada tahun 1927.

Awal karier

[sunting | sunting sumber]

Sekembalinya Soeratin dari Eropa pada 1928, ia bergabung dengan sebuah perusahaan konstruksi terkemuka milik Belanda dan membangun antara lain jembatan serta gedung di Tegal dan Bandung..

Mendirikan PSSI

[sunting | sunting sumber]

Namun, pada waktu bersamaan, Soeratin mulai merintis di pendirian sebuah organisasi sepak bola, yang bisa diwujudkan pada 1930. Organisasi boleh dikatakan realisasi konkret dari Sumpah Pemuda 1928 a. Nasionalisme itu dicoba dikembangkan melalui olahraga, khususnya sepak bola. Seperti halnya paman Soeratin, Dr Soetomo, yang berkeliling Pulau Jawa untuk menemui banyak tokoh dalam rangka menekankan pentingnya pendidikan dan kemudian disusul dengan pendirian Budi Utomo, Soeratin melakukan pertemuan dengan tokoh sepak bola pribumi di Solo, Yogyakarta, Magelang, Jakarta, dan Bandung. Pertemuan itu diadakan secara sembunyi untuk menghindari sergapan Intel Belanda (PID). Pada 19 April 1930, beberapa tokoh dari berbagai kota berkumpul di Yogyakarta untuk mendirikan PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia). Istilah "sepakraga" diganti dengan "sepak bola" dalam Kongres PSSI di Solo pada 1950. PSSI kemudian melakukan kompetisi secara rutin sejak 1931, dan ada instruksi lisan yang diberikan kepada para pengurus, jika bertanding melawan klub Belanda tidak boleh kalah. Soeratin menjadi ketua umum organisasi ini 11 kali berturut-turut. Setiap tahun ia terpilih kembali.

Kegiatan mengurus PSSI menyebabkan Soeratin keluar dari perusahaan Belanda dan mendirikan usaha sendiri. Setelah Jepang menjajah Indonesia dan perang kemerdekaan terjadi, kehidupan Soeratin menjadi sangat sulit. Rumahnya diobrak-abrik Belanda. Ia aktif dalam Tentara Keamanan Rakyat dengan pangkat letnan kolonel. Setelah penyerahan kedaulatan, ia menjadi salah seorang pemimpin Djawatan Kereta Api.

Jasanya dalam persepak bolaan nasional diabadikan dalam nama trofi yang diperebutkan dalam kompetisi sepak bola junior tingkat nasional, Piala Soeratin.

Meninggal dunia

[sunting | sunting sumber]

Soeratin tua hidup dalam kesulitan ekonomi. Ia meninggal pada tahun 1959.[1]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan olahraga
Didahului oleh:
-
Ketua Umum PSSI
1930–1940
Diteruskan oleh:
Artono Martosoewignyo