Lompat ke isi

Biara (tempat tinggal): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(59 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6: Baris 6:
[[Berkas:Sumela From Across Valley.JPG|jmpl|[[Biara Sumela]], sebelah selatan [[Trabzon]] di [[Turki]] Timur. Dibangun pada abad ke-4 (diperkirakan pada 386 M).]]
[[Berkas:Sumela From Across Valley.JPG|jmpl|[[Biara Sumela]], sebelah selatan [[Trabzon]] di [[Turki]] Timur. Dibangun pada abad ke-4 (diperkirakan pada 386 M).]]


'''Biara''' adalah bangunan atau gugus bangunan yang digunakan sebagai [[tempat tinggal]] sekaligus tempat kerja para [[Monastisisme|petarak]], yakni [[biarawan]] atau [[biarawati]], baik yang hidup [[Monastisisme senobitik|berguyub]] maupun yang hidup [[eremit|berkhalwat]]. Sebuah biara lazimnya memiliki tempat khusus untuk [[sembahyang]]. Tempat khusus ini dapat berupa [[kapel]], [[Gereja (gedung)|gereja]], kuil, atau [[oratorium]].
'''Biara''' adalah bangunan atau gugus bangunan yang digunakan sebagai [[tempat tinggal]] sekaligus tempat kerja para [[Monastisisme|ahli zuhud]], yakni [[biarawan]] atau [[biarawati]], baik yang hidup [[Monastisisme senobitik|berguyub]] maupun yang hidup [[eremit|berkhalwat]]. Sebuah biara lazimnya memiliki tempat khusus untuk [[sembahyang]]. Tempat khusus ini dapat berupa [[kapel]], [[Gereja (gedung)|gereja]], kuil, atau [[oratorium]].


Ukuran biara berbeda-beda, ada yang berupa tempat tinggal kecil yang hanya cukup untuk menampung seorang rahib saja, atau–dalam kasus [[Monastisisme senobitik|paguyuban]]–berkisar dari satu bangunan tunggal yang cukup untuk menampung satu rahib atau rubiah senior bersama dua-tiga rahib atau rubiah junior, sampai dengan permukiman dan perumahan luas yang dapat menampung puluhan hingga ratusan orang. Sebuah kompleks biara biasanya terdiri atas sekumpulan bangunan yang meliputi gedung gereja, ''[[asrama|dormitorium]]'', ''[[klausura|claustrum]]'', ''[[refter|refectorium]]'', ''[[perpustakaan|librarium]]'', ''[[kamar mandi|balnearium]]'', dan ''[[rumah sakit|infirmarium]]''. Bergantung pada lokasi, tarekat, dan pekerjaan para penghuninya, kompleks biara dapat pula diperlengkapi dengan sejumlah bangunan yang digunakan untuk memfasilitasi keswasembadaan dan karya bakti para penghuninya. Bangunan-bangunan ini meliputi ''[[Perawatan paliatif|hospes]]'', [[sekolah]], serta bangunan-bangunan pertanian dan manufaktur seperti [[gudang pertanian|bangsal ternak]], [[besalen]], atau [[pabrik bir|kilang bir]].
Daya tampung biara berbeda-beda, ada yang berupa bangunan kecil sekadar cukup untuk menampung seorang rahib saja, atau–bagi para petarak yang hidup [[Monastisisme senobitik|berguyub]]–berkisar dari satu bangunan tunggal yang cukup untuk menampung satu rahib atau rubiah senior bersama dua-tiga rahib atau rubiah junior, sampai dengan permukiman dan perumahan luas yang dapat menampung puluhan hingga ratusan orang. Sebuah kompleks biara biasanya terdiri atas sekumpulan bangunan, yakni gedung gereja, ''[[asrama|dormitorium]]'' (asrama), ''[[klausura|claustrum]]'' (serambi yang melilingi sebidang lapangan persegi), ''[[refter|refectorium]]'' (refter), ''[[perpustakaan|librarium]]'' (perpustakaan), ''[[kamar mandi|balnearium]]'' (permandian), dan ''[[rumah sakit|infirmarium]]'' (panti husada). Bergantung pada lokasi, tarekat, dan pekerjaan para penghuninya, kompleks biara dapat pula diperlengkapi dengan sejumlah bangunan tambahan yang digunakan untuk menunjang keswasembadaan dan karya bakti para penghuninya, misalnya ''[[Perawatan paliatif|hospes]]'' (balai penyantunan), [[sekolah]], atau bangunan-bangunan pertanian dan manufaktur seperti [[gudang pertanian|bangsal ternak]], [[besalen]], dan [[pabrik bir|kilang bir]].


Dalam bahasa Indonesia, istilah "biara" berasal dari sebutan umum bagi bangunan-bangunan keagamaan non-Islam. Umat Kristen Indonesia menggunakan istilah "biara" sebagai sebutan umum bagi tempat tinggal biarawan-biarawati. Sebutan khusus bagi tempat tinggal biarawan-biarawati yang berkhalwat adalah "pertapaan", sementara tempat tinggal biarawan-biarawati dari tarekat-tarekat [[mendikan|pengemis]] lazimnya disebut "[[Wisma (biara)|wisma]]". Sebutan khusus lainnya adalah "susteran" (wisma suster), "frateran" (wisma [[frater]]), dan "bruderan" (wisma bruder). Istilah "wisma" juga digunakan sebagai sebutan bagi tempat-tempat retret dan rumah-rumah paguyuban imam praja.
Istilah "biara" dalam bahasa Indonesia berasal dari sebutan umum dalam [[bahasa Melayu]] bagi bangunan-bangunan keagamaan non-Islam. Umat Kristen Indonesia menggunakan istilah "biara" sebagai sebutan umum bagi tempat tinggal biarawan atau biarawati. Sebutan khusus bagi tempat tinggal biarawan atau biarawati yang berkhalwat adalah "pertapaan", sementara tempat tinggal biarawan atau biarawati dari tarekat-tarekat [[mendikan|fakir]] lazimnya disebut "[[konven]]". Sebutan khusus lainnya adalah "susteran" (konven suster), "frateran" (konven [[frater]]), dan "bruderan" (konven bruder). Istilah "wisma" digunakan sebagai sebutan bagi rumah-rumah [[retret]], rumah-rumah paguyuban imam praja, dan rumah uskup.


== Etimologi ==
== Etimologi ==
[[Berkas:St gall plan.jpg|jmpl|[[Denah Sankt Gallen]], sebuah [[denah]] biara keabasan yang tidak terealisasi, menyediakan semua keperluan para biarawan dalam lingkup tembok biara]]
[[Berkas:St gall plan.jpg|jmpl|[[Denah Sankt Gallen]], sebuah [[denah]] biara keabasan yang tidak terealisasi, menyediakan semua keperluan para biarawan dalam lingkup tembok biara]]
Kata ''biara'' berasal dari kata ''vihāra'' dalam bahasa [[Sanskerta]] dan [[bahasa Pali]], yang berarti "kawasan tertutup tempat berjalan-jalan", dan mula-mula digunakan oleh umat Buddha sebagai sebutan untuk "kediaman" atau "tempat bernaung" para [[bhiksu|biksu]] pengembara sepanjang musim hujan. Dalam bahasa Indonesia, kata ''biara'' digunakan sebagai sebutan umum untuk tempat tinggal para petarak atau petapa, sementara biara agama Buddha secara khusus disebut sebagai ''wihara''.
Kata ''biara'' berasal dari kata ''vihāra'' dalam bahasa [[Sanskerta]] dan [[bahasa Pali]], yang berarti "kawasan tertutup tempat berjalan-jalan", dan mula-mula digunakan oleh umat Buddha sebagai sebutan bagi "rumah singgah" atau "tempat bernaung" para [[bhiksu|biksu]] pengembara sepanjang musim hujan. Dalam bahasa Indonesia, kata ''biara'' digunakan sebagai sebutan umum bagi tempat tinggal para petarak atau petapa, sementara biara agama Buddha secara khusus disebut sebagai ''wihara''.


Kata ''biara'' digunakan oleh umat Kristen sebagai padanan kata ''monasterium'' dalam [[bahasa Latin]] atau ''monastērion'' dalam [[bahasa Yunani]]. ''Monasterium'' sendiri berasal dari kata ''monastērion'' (''μοναστήριον''), bentuk netral dari ''monasterios'' (''μοναστήριος''), bentukan dari kata ''monazein'' (''μονάζειν'') yang berarti hidup menyendiri.<ref>[http://www.etymonline.com/index.php?search=monastery&searchmode=none Online Etymology Dictionary]</ref> ''Monazein'' berasal dari akar kata ''monos'' (''μόνος'') yang berarti sendirian (mula-mula semua biarawan Kristen adalah [[rahib]] atau [[eremit|petapa]]); akhiran "-terion" bermakna "tempat". Istilah ''monastērion'' pertama kali digunakan menjelang abad pertama Masehi oleh filsuf [[Yahudi]], [[Filo]], dalam karya tulisnya ''De Vita Contemplativa'' (Perihal Hidup Merenung),'' bab III.
Kata ''biara'' digunakan oleh umat Kristen sebagai padanan kata ''monasterium'' dalam [[bahasa Latin]] atau ''monastērion'' dalam [[bahasa Yunani]]. ''Monasterium'' sendiri berasal dari kata ''monastērion'' (''μοναστήριον''), yang berarti "tempat berkhalwat". ''Monastērion'' adalah bentuk netral dari kata ''monasterios'' (''μοναστήριος''); ''monasterios'' terbentuk dari kata ''monazein'' (''μονάζειν'') yang berarti "berkhalwat".<ref>[http://www.etymonline.com/index.php?search=monastery&searchmode=none Online Etymology Dictionary]</ref> ''Monazein'' berasal dari akar kata ''monos'' (''μόνος'') yang berarti sendirian (mula-mula semua biarawan Kristen adalah [[rahib]] atau [[eremit|petapa]] yang hidup berkhalwat); akhiran "-terion" bermakna "tempat". Istilah ''monastērion'' pertama kali digunakan menjelang abad pertama Masehi oleh filsuf [[Yahudi]], [[Filo]], dalam karya tulisnya ''De Vita Contemplativa'' (Perihal Hidup Bertafakur), bab III.


=== Istilah-istilah ===
=== Istilah-istilah ===
Baris 27: Baris 27:
Dalam biara Kristen, cara hidup berguyub disebut [[senobitis]], berlawanan dengan cara hidup [[anakoritis]] (cara hidup seorang [[anakorit]]) dan [[eremitis]] (cara hidup seorang [[eremit]]). Ada pula cara hidup "idioritmis", yang tumbuh subur pada masa pendudukan [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]] di Yunani dan Siprus, yakni rahib-rahib hidup bersama tetapi diperbolehkan memiliki harta-benda pribadi dan tidak diwajibkan bekerja demi kepentingan bersama.
Dalam biara Kristen, cara hidup berguyub disebut [[senobitis]], berlawanan dengan cara hidup [[anakoritis]] (cara hidup seorang [[anakorit]]) dan [[eremitis]] (cara hidup seorang [[eremit]]). Ada pula cara hidup "idioritmis", yang tumbuh subur pada masa pendudukan [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]] di Yunani dan Siprus, yakni rahib-rahib hidup bersama tetapi diperbolehkan memiliki harta-benda pribadi dan tidak diwajibkan bekerja demi kepentingan bersama.


Dalam [[agama Hindu]], biara disebut [[matha]], [[mandir]], [[kuil]], atau pun [[ashram|asrama]].
Dalam [[agama Hindu]], biara disebut [[matha]], [[mandir]], [[kuil]], ataupun [[ashram|asrama]].


Dalam [[Jainisme|agama Jain]], biara disebut [[wihara]], sama seperti sebutan untuk biara dalam agama Buddha.
Dalam [[Jainisme|agama Jain]], biara disebut [[wihara]], sama seperti sebutan untuk biara dalam agama Buddha.


== Hidup membiara ==
== Hidup membiara ==
Dalam kebanyakan agama, kehidupan di biara berjalan menurut aturan-aturan paguyuban yang menentukan jenis kelamin para penghuni, dan mewajibkan mereka untuk untuk tetap hidup [[selibat]] dengan sedikit atau tanpa harta-benda pribadi. Taraf keterpisahan kehidupan dalam biara secara sosial dari lingkungan sekitarnya pun berbeda-beda antara satu biara dengan yang lain. Beberapa tradisi keagamaan mewajibkan para penghuni biara untuk mengucilkan diri sehingga dapat berkontemplasi jauh dari keramaian dunia, penghuni biara semacam ini dapat saja menghabiskan sebagian besar waktunya dalam keterkucilan, bahkan antara satu sama lain. Tradisi keagamaan yang lain mencurahkan perhatian pada interaksi dengan masyarakat di sekitarnya agar dapat melaksanakan karya-karya pelayanan berupa pengajaran, perawatan medis, atau pun [[penginjilan]]. Beberapa biara paguyuban hanya ditinggali secara musiman, tergantung tradisi yang dianut serta keadaan cuaca setempat, dan ada pula biara paguyuban yang memperbolehkan orang untuk menjadi anggota selama jangka waktu tertentu, mulai dari beberapa hari sampai nyaris seumur hidup.
Dalam kebanyakan agama, kehidupan di biara berjalan menurut aturan-aturan paguyuban yang menentukan jenis kelamin para penghuni, dan mewajibkan mereka untuk untuk tetap hidup [[selibat]] dengan sedikit atau tanpa harta-benda pribadi. Taraf keterpisahan kehidupan dalam biara secara sosial dari lingkungan sekitarnya pun berbeda-beda antara satu biara dengan yang lain. Beberapa tradisi keagamaan mewajibkan para penghuni biara untuk mengucilkan diri sehingga dapat berkontemplasi jauh dari keramaian dunia, penghuni biara semacam ini dapat saja menghabiskan sebagian besar waktunya dalam keterkucilan, bahkan antara satu sama lain. Tradisi keagamaan yang lain mencurahkan perhatian pada interaksi dengan masyarakat di sekitarnya agar dapat melaksanakan karya-karya pelayanan berupa pengajaran, perawatan medis, ataupun [[penginjilan]]. Beberapa biara paguyuban hanya ditinggali secara musiman, tergantung tradisi yang dianut serta keadaan cuaca setempat, dan ada pula biara paguyuban yang memperbolehkan orang untuk menjadi anggota selama jangka waktu tertentu, mulai dari beberapa hari sampai nyaris seumur hidup.


Kehidupan di dalam kungkungan tembok sebuah biara ditunjang dengan berbagai cara: dengan menghasilkan dan menjual barang yang seringkali berupa [[pertanian|hasil bumi]], dengan sumbangan atau [[derma]], dengan pendapatan sewa atau investasi, dan dengan dana dari organisasi-organisasi lain yang pada masa lalu merupakan penyokong tradisional bagi biara-biara agamanya. Sudah lama ada tradisi dalam biara-biara Kristen untuk menyediakan pelayan-pelayanan sebagai suaka, panti derma, dan panti husada. Biara-biara sudah seringkali dikait-kaitkan dengan ketersediaan pendidikan dan dukungan bagi kesarjanaan dan penelitian, yang kelak menghasilkan sekolah-sekolah, kolese-kolese, dan universitas-universitas. Kehidupan dalam biara [[umat Kristen|Kristen]] telah beradaptasi dengan masyarakat modern dengan menawarkan jasa komputer, jasa dan manajemen [[akuntansi]], serta administrasi rumah sakit dan pendidikan modern.
Kehidupan di dalam kungkungan tembok sebuah biara ditunjang dengan berbagai cara: dengan menghasilkan dan menjual barang yang sering kali berupa [[pertanian|hasil bumi]], dengan sumbangan atau [[derma]], dengan pendapatan sewa atau investasi, dan dengan dana dari organisasi-organisasi lain yang pada masa lalu merupakan penyokong tradisional bagi biara-biara agamanya. Sudah lama ada tradisi dalam biara-biara Kristen untuk menyediakan pelayan-pelayanan sebagai suaka, panti derma, dan panti husada. Biara-biara sudah sering kali dikait-kaitkan dengan ketersediaan pendidikan dan dukungan bagi kesarjanaan dan penelitian, yang kelak menghasilkan sekolah-sekolah, kolese-kolese, dan universitas-universitas. Kehidupan dalam biara [[umat Kristen|Kristen]] telah beradaptasi dengan masyarakat modern dengan menawarkan jasa komputer, jasa dan manajemen [[akuntansi]], serta administrasi rumah sakit dan pendidikan modern.


== Agama Buddha ==
== Agama Buddha ==
{{utama|Monastisisme agama Buddha}}
{{utama|Monastisisme agama Buddha}}
{{lihat pula|Daftar kuil Buddha}}
{{lihat pula|Daftar kuil Buddha}}
[[Berkas:Gurubhaktulakonda Buddhist Monastery Remnants at Ramatheertham.jpg|jmpl|Sisa-sisa wihara Gurubhaktulakonda di [[Ramatheertham]]]]
[[Berkas:Gurubhaktulakonda Buddhist Monastery Remnants at Ramatheertham.jpg|jmpl|Sisa-sisa wihara Gurubhaktulakonda di [[Ramatheertham|Ramatirtam]]]]
[[Berkas:Tiksemonastery.jpg|jmpl|Wihara Tikse di [[Ladakh]], [[India]]]]
[[Berkas:Tiksemonastery.jpg|jmpl|Wihara Tikse di [[Ladakh]], [[India]]]]
[[Berkas:TangoMonastery.jpg|jmpl|Wihara Tango, [[Bhutan]]]]
[[Berkas:TangoMonastery.jpg|jmpl|Wihara Tango, [[Bhutan]]]]
Baris 47: Baris 47:
Wihara-wihara di [[India]] lambat laun berkembang menjadi pusat-pusat pendidikan, tempat asas-asas filsafat digagas dan ditelaah bersama-sama. Tradisi pendidikan semacam ini masih dijalankan oleh universitas-universitas wihara [[Wajrayana]] dan sekolah-sekolah serta universitas-universitas agama Buddha yang didirikan oleh tarekat-tarekat rohaniwan Buddha. Di [[zaman modern]], cara hidup menetap bersama-sama dalam wihara merupakan cara hidup yang paling lazim dijalani oleh para biksu dan biksuni di seluruh dunia.
Wihara-wihara di [[India]] lambat laun berkembang menjadi pusat-pusat pendidikan, tempat asas-asas filsafat digagas dan ditelaah bersama-sama. Tradisi pendidikan semacam ini masih dijalankan oleh universitas-universitas wihara [[Wajrayana]] dan sekolah-sekolah serta universitas-universitas agama Buddha yang didirikan oleh tarekat-tarekat rohaniwan Buddha. Di [[zaman modern]], cara hidup menetap bersama-sama dalam wihara merupakan cara hidup yang paling lazim dijalani oleh para biksu dan biksuni di seluruh dunia.


Mula-mula wihara adalah milik bersama seluruh biksu [[sangha|sangga]], namun di kemudian hari tradisi kepemilikan bersama ini mengalami perubahan di sejumlah negara. Meskipun ada larangan ''[[vinaya|winaya]]'' terkait kepemilikan harta benda, banyak wihara memiliki tanah berhektar-hektar, sama seperti biara-biara Kristen di Eropa pada Abad Pertengahan. Di [[Tiongkok]], keluarga-keluarga petani menggarap lahan milik wihara dan menyetorkan sebagian dari hasil panennya kepada wihara setiap tahun, sama seperti yang mereka lakukan jika menggarap lahan milik tuan-tuan tanah [[feodalisme|feodal]]. Di [[Sri Lanka]] dan [[Tibet]], kepemilikan atas wihara seringkali dipercayakan kepada satu orang biksu yang tak jarang mempertahankan hak milik ini bagi kaum keluarganya dengan cara mewariskannya kepada salah seorang kemenakannya yang telah ditahbiskan menjadi biksu. Di [[Jepang]], tempat para biksu diizinkan untuk menikah oleh para pejabat sipil, jabatan kepala kuil atau biara kadang-kadang menjadi jabatan turun-temurun yang diwariskan dari ayah kepada anak.
Mula-mula wihara adalah milik bersama seluruh biksu [[sangha|sangga]], namun di kemudian hari tradisi kepemilikan bersama ini mengalami perubahan di sejumlah negara. Meskipun ada larangan ''[[vinaya|winaya]]'' terkait kepemilikan harta benda, banyak wihara memiliki tanah berhektar-hektar, sama seperti biara-biara Kristen di Eropa pada Abad Pertengahan. Di [[Tiongkok]], keluarga-keluarga petani menggarap lahan milik wihara dan menyetorkan sebagian dari hasil panennya kepada wihara setiap tahun, sama seperti yang mereka lakukan jika menggarap lahan milik tuan-tuan tanah [[feodalisme|feodal]]. Di [[Sri Lanka]] dan [[Tibet]], kepemilikan atas wihara sering kali dipercayakan kepada satu orang biksu yang tak jarang mempertahankan hak milik ini bagi kaum keluarganya dengan cara mewariskannya kepada salah seorang kemenakannya yang telah ditahbiskan menjadi biksu. Di [[Jepang]], tempat para biksu diizinkan untuk menikah oleh para pejabat sipil, jabatan kepala kuil atau biara kadang-kadang menjadi jabatan turun-temurun yang diwariskan dari ayah kepada anak.


Wihara-wihara di dalam hutan – lebih sering dijumpai dalam mazhab [[Theravada|Terawada]] di Asia Tenggara dan Sri Lanka – adalah wihara-wihara yang lebih difungsikan sebagai tempat berlatih [[meditasi|semadi]] ketimbang sebagai lembaga pendidikan atau rumah ibadat. Wihara-wihara di dalam hutan ini seringkali mirip dengan biara-biara Kristen perdana, tempat sekelompok kecil biarawan hidup selayaknya para petapa di bawah bimbingan seorang guru tua yang disegani. Meskipun cara hidup mengembara yang dipraktikkan oleh [[Sidharta Gautama|Sang Buddha]] dan murid-muridnya tetap merupakan cara hidup ideal bagi para biksu yang hidup di hutan-hutan belantara [[Thailand|Muangthai]] dan negeri-negeri lain, masalah-masalah praktis–meliputi penyusutan kawasan hutan belantara, letak yang sulit dijangkau oleh umat Buddha yang menjadi penyokong hidup para biksu, dan konflik-konflik di tapal batas negara yang berpotensi merenggut nyawa para biksu–memaksa semakin banyak biksu petapa untuk meninggalkan cara hidup mengembara dan menetap di wihara-wihara.
Wihara-wihara di dalam hutan – lebih sering dijumpai dalam mazhab [[Theravada|Terawada]] di Asia Tenggara dan Sri Lanka – adalah wihara-wihara yang lebih difungsikan sebagai tempat berlatih [[meditasi|semadi]] ketimbang sebagai lembaga pendidikan atau rumah ibadat. Wihara-wihara di dalam hutan ini sering kali mirip dengan biara-biara Kristen perdana, tempat sekelompok kecil biarawan hidup selayaknya para petapa di bawah bimbingan seorang guru tua yang disegani. Meskipun cara hidup mengembara yang dipraktikkan oleh [[Sidharta Gautama|Sang Buddha]] dan murid-muridnya tetap merupakan cara hidup ideal bagi para biksu yang hidup di hutan-hutan belantara [[Thailand|Muangthai]] dan negeri-negeri lain, masalah-masalah praktis–meliputi penyusutan kawasan hutan belantara, letak yang sulit dijangkau oleh umat Buddha yang menjadi penyokong hidup para biksu, dan konflik-konflik di tapal batas negara yang berpotensi merenggut nyawa para biksu–memaksa semakin banyak biksu petapa untuk meninggalkan cara hidup mengembara dan menetap di wihara-wihara.


Wihara-wihara terkenal antara lain:
Wihara-wihara terkenal antara lain:
Baris 58: Baris 58:
* [[Tengboche]], [[Nepal]]
* [[Tengboche]], [[Nepal]]


=== Trend ===
=== Kecenderungan mutakhir ===
Beberapa di antara biara-biara terbesar di dunia adalah wihara. [[Vihara Drepung|Wihara Drepung]] di Tibet menampung sekitar 10.000 biksu sebelum invasi [[Republik Rakyat Tiongkok]].<ref>{{cite news|title=Monks under siege in monasteries as protest ends in a hail of gunfire|author= Macartney, Jne|date= 12 Maret 2008 |work=The Sunday Times|url=http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/asia/article3528078.ece}}</ref> Di lokasinya yang baru di India, wihara ini menampung sekitar 8.000 [[bhiksu|biksu]].
Beberapa di antara biara-biara terbesar di dunia adalah wihara. [[Vihara Drepung|Wihara Drepung]] di Tibet menampung sekitar 10.000 biksu sebelum invasi [[Republik Rakyat Tiongkok]].<ref>{{cite news|title=Monks under siege in monasteries as protest ends in a hail of gunfire|author= Macartney, Jne|date= 12 Maret 2008 |work=The Sunday Times|url=http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/asia/article3528078.ece}}</ref> Di lokasinya yang baru di India, wihara ini menampung sekitar 8.000 [[bhiksu|biksu]].


Baris 66: Baris 66:
[[Berkas:Mor Hananyo.jpg|jmpl|[[Biara Mor Hananyo]], salah satu dari sekian banyak biara di [[Gunung Izla]]]]
[[Berkas:Mor Hananyo.jpg|jmpl|[[Biara Mor Hananyo]], salah satu dari sekian banyak biara di [[Gunung Izla]]]]
[[Berkas:Monasterio de Santa María de Valdediós.JPG|jmpl|Biara Santa María de Valdediós, Spanyol]]
[[Berkas:Monasterio de Santa María de Valdediós.JPG|jmpl|Biara Santa María de Valdediós, Spanyol]]
Menurut tradisi, monastisisme dalam [[Kekristenan|agama Kristen]] bermula di [[Mesir]], dirintis oleh [[Antonius Agung dari Mesir|Santo Antonius]]. Mula-mula semua biarawan Kristen adalah [[eremit|petapa]] yang jarang bersua orang lain. Namun karena begitu beratnya kesukaran hidup menyendiri, banyak biarawan yang menyerah dan kembali ke kehidupan lamanya atau mengalami kesesatan rohani.
Menurut tradisi, monastisisme dalam [[Kekristenan|agama Kristen]] bermula di [[Mesir]], dirintis oleh [[Antonius Agung dari Mesir|Santo Antonius]]. Mula-mula semua biarawan Kristen adalah [[eremit|petapa]] yang jarang bersua orang lain. Namun karena begitu beratnya uzlah, banyak biarawan yang menyerah dan kembali ke kehidupan lamanya atau mengalami kesesatan rohani.


Suatu bentuk transisional dari monastisisme di kemudian hari dibentuk oleh [[Santo Amun]]. Dalam bentuk monastisisme transisional ini, para biarawan "penyendiri" hidup cukup berdekatan satu sama lain sehingga dapat saling membantu dan dapat berkumpul pada hari Minggu untuk beribadat bersama-sama.
Suatu bentuk transisional dari monastisisme di kemudian hari dibentuk oleh [[Santo Amun]]. Dalam bentuk monastisisme transisional ini, para biarawan yang "berkhalwat" hidup cukup berdekatan satu sama lain sehingga dapat saling bantu dan berkumpul pada hari Minggu untuk beribadat bersama-sama.


[[Pakomius Agung|Santo Pakomius]] adalah penggagas cara hidup berguyub dan beribadat bersama-sama di bawah satu atap (Monastisisme Senobitis). Sebagian pihak berpendapat bahwa cara hidup dalam komunitas yang digagasnya terilhami oleh cara hidup di [[barak]] [[tentara Romawi]] yang pernah ia jalani ketika menjadi prajurit pada masa mudanya.<ref>Dunn, Marilyn. The Emergence of Monasticism: From the Desert Fathers to the Early Middle Ages. Malden, Mass.: Blackwell Publishers, 2000. p29.</ref> Tak lama sesudahnya, padang gurun Mesir dipenuhi biara-biara, terutama di sekitar Nitria ([[Wadi El Natrun]]), yang dijuluki "Kota Suci". Diperkirakan bahwa daerah ini suatu ketika pernah ditinggali oleh 50.000 orang [[rahib|biarawan]].
[[Pakomius Agung|Santo Pakomius]] adalah penggagas cara hidup berguyub dan beribadat bersama-sama di bawah satu atap (Monastisisme Senobitis). Sebagian pihak berpendapat bahwa cara hidup dalam komunitas yang digagasnya terilhami oleh cara hidup di [[barak]] [[tentara Romawi]] yang pernah ia jalani ketika menjadi prajurit pada masa mudanya.<ref>Dunn, Marilyn. The Emergence of Monasticism: From the Desert Fathers to the Early Middle Ages. Malden, Mass.: Blackwell Publishers, 2000. p29.</ref> Tak lama sesudahnya, padang gurun Mesir dipenuhi biara-biara, terutama di sekitar Nitria ([[Wadi El Natrun]]), yang dijuluki "Kota Suci". Diperkirakan bahwa daerah ini suatu ketika pernah ditinggali oleh 50.000 orang [[rahib|biarawan]].
Baris 82: Baris 82:


=== Eropa Barat pada Abad Pertengahan ===
=== Eropa Barat pada Abad Pertengahan ===
[[Berkas:Monte Cassino Opactwo 1.JPG|jmpl|[[Biara keabasan|Biara Keabasan]] [[Monte Cassino]], pertama kali didirikan oleh [[Benediktus dari Nursia|Santo Benediktus]]. Bangunan dalam gambar adalah gedung baru yang dibangun kembali sesudah Perang Dunia II]]<!--
[[Berkas:Monte Cassino Opactwo 1.JPG|jmpl|[[Biara keabasan|Biara Keabasan]] [[Monte Cassino]], pertama kali didirikan oleh [[Benediktus dari Nursia|Santo Benediktus]]. Bangunan dalam gambar adalah gedung baru yang dibangun kembali sesudah Perang Dunia II]]


Kehidupan berdoa dan berguyub merupakan kehidupan yang terjadwal ketat dan penuh pengorbanan diri. Berdoa adalah pekerjaan para rahib, dan pelaksanaan ibadat harian menyita banyak waktu seorang rahib ketika terjaga – [[Matin]], [[Laudes]], [[Prima (liturgi)|Prima]], [[Tertia]], misa harian, [[Sexta]], [[Nona (liturgi)|Nona]], [[Vesper]], dan [[Komplina]]. Di sela-sela waktu berdoa, para rahib diizinkan untuk duduk di klausura dan mengerjakan proyek-proyek penulisan, penyalinan, dan dekorasi buku-buku. Pekerjaan-pekerjaan semacam ini diberikan menurut kemampuan dan minat seorang rahib. Rahib-rahib yang tidak meminati hal-hal ilmiah diberi pekerjaan-pekerjaan fisik yang menuntut pengerahan tenaga pada taraf yang berbeda-beda.
The life of prayer and communal living was one of rigorous schedules and self-sacrifice. Prayer was their work, and the Office prayers took up much of a monk's waking hours – [[Matins]], [[Lauds]], [[Prime (liturgy)|Prime]], [[Terce]], daily Mass, [[Sext]], [[None (liturgy)|None]], [[Vespers]], and [[Compline]]. In between prayers, monks were allowed to sit in the cloister and work on their projects of writing, copying, or decorating books. These would have been assigned based on a monk's abilities and interests. The non-scholastic types were assigned to physical labour of varying degrees.


The main meal of the day took place around noon, often taken at a [[meja refter]], dan terdiri atas the most simple and bland foods i.e.,&nbsp;poached fish, boiled oats. While they ate, scripture would be read from a pulpit above them. Since no other words were allowed to be spoken, monks developed communicative gestures. Abbots and notable guests were honoured with a seat at the high table, while everyone else sat perpendicular to that in the order of seniority. Praktik ini tetap bertahan manakala sejumlah biara berubah menjadi universitas selepas milenium pertama, serta masih dapat disaksikan di [[Universitas Oxford]] dan [[Universitas Cambridge]].
Waktu makan kenyang adalah sekitar tengah hari, sering kali dilakukan di sebuah [[refter]], dan terdiri atas hidangan-hidangan bersahaja yang tidak menggugah selera, misalnya ikan rebus dan havermut. Selama waktu makan, salah seorang rahib akan membacakan Kitab Suci dari mimbar. Karena tidak boleh bercakap-cakap selama waktu makan, para rahib menciptakan bahasa isyarat. Para abas dan tamu-tamu terhormat menempati meja tinggi, sementara penghuni biara selebihnya duduk sesuai urutan senioritas pada meja-meja yang membentuk sudut siku-siku dengan meja tinggi. Adab makan ala biara ini tetap dipertahankan manakala sejumlah biara berubah menjadi universitas selepas milenium pertama, serta masih dapat disaksikan di [[Universitas Oxford]] dan [[Universitas Cambridge]].


Keberadaan biara-biara sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Biara-biara merupakan pusat pendidikan dan kemajuan ilmiah. Biara-biara membuka pintunya bagi orang-orang yang berniat menjadi imam untuk mengkaji dan belajar, bahkan memberi mereka keleluasaan untuk mendebat doktrin agama Kristen dalam dialog bersama para pemimpin biara. Bentuk [[notasi musik]] yang tertua dipercaya merupakan hasil reka cipta seorang rahib yang bernama [[Notker dari Saint Gall]], dan menyebar ke seluruh Eropa melalui jaringan perhubungan antarbiara. Karena biara-biara membuka pintu bagi para [[peziarah]] yang hendak melepas lelah dalam peziarahannya, para rahib diwajibkan pula untuk merawat luka-luka badani dan menenteramkan hati mereka. Seiring berlalunya waktu, umat awam pun mulai [[ziarah|berziarah]] ''ke'' biara-biara, bukan lagi sekadar menjadikannya tempat persinggahan. Kala itu biara-biara memiliki perpustakaan-perpustakaan yang cukup memadai sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung-pengunjung terpelajar. Keluarga-keluarga akan menyumbangkan salah seorang putranya sebagai ganti berkat-berkat yang mereka terima. Manakala [[wabah]] merajalela, para rahib turun tangan menggarap lahan-lahan warga dan menyiapkan makanan bagi orang-orang sakit.
Monasteries were important contributors to the surrounding community. They were centres of intellectual progression and education. They welcomed aspiring priests to come study and learn, allowing them even to challenge doctrine in dialogue with superiors. The earliest forms of [[musical notation]] are attributed to a monk named [[Notker of St Gall]], and was spread to musicians throughout [[Europe]] by way of the interconnected monasteries. Since monasteries offered respite for weary [[pilgrim]] travellers, monks were obligated also to care for their injuries or emotional needs. Over time, lay people started to make [[pilgrimage]]s ''to'' monasteries instead of just using them as a stop over. By this time, they had sizeable libraries that attracted learned tourists. Families would donate a son in return for blessings. During the [[Plague (disease)|plague]]s, monks helped to till the fields and provide food for the sick.


Balai pendiangan merupakan bagian lumrah dari biara [[Abad Pertengahan]], yakni balai tempat para rahib datang berdiang. Balai ini sering kali adalah satu-satunya ruangan di biara tempat orang menyalakan perapian.
A Warming House is a common part of a [[medieval]] monastery, where monks went to warm themselves. It was often the only room in the monastery where a fire was lit.


==== Katolik ====
==== Kristen Katolik ====
[[File:Stift melk 001.jpg|thumb|[[Melk Abbey]], [[Austria]]]]
[[Berkas:Stift melk 001.jpg|jmpl|[[Biara Melk]], [[Austria]]]]
[[File:Convento M. Argentario.JPG|thumb|Passionist Monastery in [[Monte Argentario]], [[Tuscany]], Italy]]
[[Berkas:Convento M. Argentario.JPG|jmpl|Biara tarekat Pasionis di [[Monte Argentario]], [[Toscana]], Italia]]
Berikut ini adalah [[tarekat-tarekat kerahiban]] yang tumbuh dan berkembang dalam Gereja Katolik Roma:
A number of distinct [[monastic order]]s developed within Roman Catholicism:
* Tarekat rahib-rahib [[Kamaldoli]]
* [[Camaldolese]] monks
* [[Ordo Salib Suci|Tarekat Salib Suci]]: Tarekat para imam dan bruder yang hidup berguyub sebagaimana para rahib menurut [[peraturan Santo Agustinus]];
* [[Canons Regular of the Order of the Holy Cross]], priests and brothers, all of whom live together like monks according to the [[Rule of St. Augustine]];
* Tarekat [[pertapa Perawan Maria Terberkati dari Gunung Karmel|para pertapa]] dan [[Karmelit|para rubiah Karmel]] (cabang-cabang dari tarekat Karmelit Aturan Asli dan [[Karmelit Tak Berkasut|tarekat Karmelit Tak Berkasut]])
* [[Hermits of the Most Blessed Virgin Mary of Mount Carmel|Carmelite hermits]] and [[Carmelites|Carmelite nuns]] (from the Ancient Observance and [[Discalced Carmelites|Discalced branch]]);
* [[Sistersien|Tarekat Sistersien]]: Tarekat rahib-rahib dan rubiah-rubiah (baik dari cabang Aturan Asli maupun cabang [[Trapis]])
* [[Cistercians|Cistercian Order]], with monks and nuns (both of the Original Observance and of the [[Trappist]] reform);
* [[Keluarga Monastik Betlehem, dari Perawan Maria Diangkat ke Surga dan Santo Bruno|Tarekat para rahib dan rubiah Betlehem]]
* [[Monastic Family of Bethlehem, of the Assumption of the Virgin and of Saint Bruno|Monks and Sisters of Bethlehem]]
* [[Minim (religious order)|Order of Minims]], founded by [[Francis of Paola|St. Francis of Paola]]
* [[Minim (tarekat religius)|Tarekat para minim]], didirikan oleh [[Fransiskus dari Paola|Santo Fransiskus dari Paola]]
* [[Ordo Santo Benediktus|Tarekat Santo Benediktus]], yang dikenal sebagai tarekat rabih-rahib dan rubiah-rubiah benediktin, didirikan oleh [[Benediktus dari Nursia|Santo Benediktus]] bersama [[Skolastika|Santa Skolastika]]. Tarekat ini mengutamakan kerja fisik dalam biara-biara yang berswasembada. Baca juga: [[Reformasi Kluniak|Reformasi Cluny]];
* [[Order of Saint Benedict]], known as the Benedictine monks and nuns, founded by [[Benedict of Nursia|St. Benedict]] with [[Scholastica|St. Scholastica]], stresses manual labour in a self-subsistent monasteries. See also: [[Cluniac Reforms]];
* [[Ordo Santa Klara|Tarekat Santa Klara]], atau Tarekat Klaris (beserta seluruh cabang-cabangnya);
* [[Poor Clares|Order of Saint Claire]], best known as the Poor Clares (of all the observances);
* [[Ordo Santo Hieronimus|Tarekat Santo Hieronimus]], terilhami oleh riwayat hidup [[Hieronimus|Santo Hieronimus]] dan [[Paula|Santa Paula]];
* [[Hieronymites|Order of Saint Jerome]], inspired by [[Jerome|St. Jerome]] and [[Saint Paula|St. Paula]], known as the Hieronymite monks and nuns;
* [[Tarekat Santo Paulus Pertapa Perdana]], dikenal sebagai tarekat padri-padri Paulin;
* [[Order of Saint Paul the First Hermit]], known as the Pauline Fathers;
* [[Tarekat Kabar Sukacita Perawan Maria Yang Terberkati]], disebut pula suster-suster Kabar Sukacita, didirikan oleh [[Yohana dari Prancis|Santa Yohana dari Prancis]];
* [[Order of the Annunciation of the Blessed Virgin Mary]], also known as Sisters of the Annunciation or Annociades, founded by [[Joan of France, Duchess of Berry|St. Joan of France]];
* [[Carthusians|Order of the Carthusians]], a hermitical religious order founded by [[Bruno of Cologne|St. Bruno of Cologne]];
* [[Kartusian|Tarekat Kartusian]], sebuah tarekat para pertapa yang didirikan oleh [[Bruno dari Köln|Santo Bruno dari Köln]];
* [[Order of the Immaculate Conception]], also known as the Conceptionists, founded by [[Beatrice of Silva|St. Beatrice of Silva]];
* [[Tarekat Maria Dikandung Tanpa Noda]], dikenal pula sebagai para biarawati Konsepsionis, didirikan oleh [[Beatriks dari Silva|Santa Beatriks dari Silva]];
* [[Order of the Most Holy Annunciation]], also known as Turchine Nuns or Blue Nuns, founded by [[Maria Vittoria De Fornari Strata|Bl. Maria Vittoria De Fornari Strata]];
* [[Tarekat Kabar Sukacita Mahasuci]], dikenal pula sebagai para biarawati biru, didirikan oleh [[Maria Vittoria De Fornari Strata|Beata Maria Vittoria De Fornari Strata]];
* [[Brigitin|Tarekat Juru Selamat Mahakudus]], dikenal pula sebagai rahib-rubiah Brigitin, didirikan oleh [[Brigitta dari Swedia|Santa Birgita dari Swedia]];
* [[Bridgettines|Order of the Most Holy Savior]], known as Bridgettine nuns and monks, founded by [[Bridget of Sweden|St. Bridget of Sweden]];
* [[Order of the Visitation of Holy Mary]], known as the Visitandine nuns, founded by [[Francis de Sales|St. Francis de Sales]] and [[Jane Frances de Chantal|St. Jane Frances Fremyot de Chantal]];
* [[Tarekat Lawatan Perawan Maria Yang Terberkati]], dikenal pula sebagai para biarawati Visitasi, didirikan oleh [[Fransiskus dari Sales|Santo Fransiskus de Sales]] dan [[Yohana Fransiska de Chantal|Santa Yohana Fransiska de Chantal]];
* Tarekat [[Kongregasi Pasionis|Pasionis]]
* [[Passionist]]s
* [[Premonstratensian|Premonstratensian canons]] ("The White Canons")
* [[Premonstratensian|Tarekat imam-imam Premonstratensian]] ("padri-padri putih")
* [[Tironensian|Tironensian monks]] ("The Grey Monks")
* [[Tarekat Tironensian|Tarekat rahib-rahib Tironensian]] ("rahib-rahib kelabu")
* [[Tarekat Valiskaulian|Tarekat rahib-rahib Valiskaulian]]
* [[Valliscaulian|Valliscaulian monks]]


[[File:Bassac 16 Abbaye vue ESE 2014.jpg|thumb|[[Bassac Abbey]] (12th -18th centuries), [[Bassac, Charente]], [[France]]]]
[[Berkas:Bassac 16 Abbaye vue ESE 2014.jpg|jmpl|[[Biara Bassac]] (abad ke-12 sampai ke-18), [[Bassac, Charente]], [[Prancis]]]]
Meskipun di Indonesia, tempat-tempat tinggal para anggota [[mendikan|tarekat-tarekat fakir]] sudah lumrah disebut biara, di negara-negara penutur [[rumpun bahasa Roman|rumpun bahasa Romawi]], tempat-tempat tinggal para [[frater]] disebut ''conventus'' dalam [[bahasa Latin]], ''convento'' dalam [[bahasa Italia]], atau ''couvent'' dalam [[bahasa Prancis]], yang berarti "tempat berkumpul". Para anggota tarekat [[Fransiskan]] kini jarang menyebut tempat tinggalnya sebagai "biara", mereka justru lebih suka menggunakan istilah "priorat".
While in English most [[mendicant Order]]s use the monastic terms of monastery or [[priory]], in the [[Romance languages|Latin languages]], the term used by the [[friar]]s for their houses is [[convent]], from the [[Latin language|Latin]] ''conventus'', e.g.,&nbsp;({{lang-it|convento}}) or ({{lang-fr|couvent}}), meaning "gathering place". The [[Franciscans]] rarely use the term "monastery" at present, preferring to call their house a "friary".-->


=== Ortodoks ===
=== Kristen Ortodoks ===
[[Berkas:Троїцький монастир.jpg|jmpl|[[Biara Tritunggal (Chernihiv)|Biara Tritunggal]] di [[Chernihiv]], [[Ukraina]], dibangun kembali pada 1649.]]
[[Berkas:Троїцький монастир.jpg|jmpl|[[Biara Tritunggal (Chernihiv)|Biara Tritunggal]] di [[Chernihiv]], [[Ukraina]], dibangun kembali pada 1649.]]
{{main|Monastisisme Kristen Timur|Tingkatan monastisisme Ortodoks Timur}}
{{main|Monastisisme Kristen Timur|Tingkatan monastisisme Ortodoks Timur}}
Baris 133: Baris 133:
* [[Eremit]] adalah biarawan yang menjalani pertarakan dalam kesendirian, bukan dalam suatu paguyuban.
* [[Eremit]] adalah biarawan yang menjalani pertarakan dalam kesendirian, bukan dalam suatu paguyuban.


Salah satu pusat pertarakan Ortodoks adalah [[Gunung Athos]] di [[Yunani]]. Sebagaimana [[Negara Vatikan]], Gunung Athos berpemerintahan sendiri. Gunung Athos terletak di sebuah semenanjung terpencil seluas kurang lebih 32 x 8 km persegi (20 x 5 mil persegi). Pemerintahan di wilayah ini diselenggarakan oleh para pemimpin dari 20 biara. Populasi Gunung Athos kini berjumlah kurang lebih 2.200 laki-laki saja, dan hanya boleh dikunjungi oleh laki-laki dengan izin khusus dari pemerintah Yunani dan pemerintah Gunung Athos sendiri.
Salah satu pusat pertarakan Ortodoks adalah [[Gunung Athos]] di [[Yunani]]. Sebagaimana [[Negara Vatikan]], Gunung Athos berpemerintahan sendiri. Gunung Athos terletak di sebuah semenanjung terpencil seluas kurang lebih 32 x 8&nbsp;km persegi (20 x 5 mil persegi). Pemerintahan di wilayah ini diselenggarakan oleh para pemimpin dari 20 biara. Populasi Gunung Athos kini berjumlah kurang lebih 2.200 laki-laki saja, dan hanya boleh dikunjungi oleh laki-laki dengan izin khusus dari pemerintah Yunani dan pemerintah Gunung Athos sendiri.


=== Ortodoks Oriental ===
=== Kristen Ortodoks Oriental ===
[[Berkas:Katharinenkloster Sinai BW 2.jpg|jmpl|[[Biara Santa Katerina]] di [[Gunung Sinai]], awal abad ke-6]]
[[Berkas:Katharinenkloster Sinai BW 2.jpg|jmpl|[[Biara Santa Katerina]] di [[Gunung Sinai]], awal abad ke-6]]
[[Berkas:Mor-mattai.png|jmpl|Biara yang didirikan pada 363 oleh seorang [[eremit|petapa]] Kristen, [[Mar Mattai]], yang mengungsi akibat persekusi di [[Amida (Mesopotamia)|Amid]] pada masa pemerintahan Kaisar [[Flavius Claudius Julianus|Yulianus Si Orang Murtad]].]]
[[Berkas:Mor-mattai.png|jmpl|Biara yang didirikan pada 363 oleh seorang [[eremit|petapa]] Kristen, [[Mar Mattai]], yang mengungsi akibat persekusi di [[Amida (Mesopotamia)|Amid]] pada masa pemerintahan Kaisar [[Flavius Claudius Julianus|Yulianus Si Orang Murtad]].]]
Baris 147: Baris 147:
Pada abad ke-19, kebangkitan kembali [[monastisisme]] dalam [[gereja Inggris]] mendorong terbentuknya lembaga-lembaga pertarakan seperti ''[[House of the Resurrection]]'', [[Mirfield]] (''[[Community of the Resurrection]]''), [[Biara Nashdom]] ([[Benediktin]]), [[Priorat Cleeve]] (''[[Community of the Glorious Ascension]]'') dan [[Biara Ewell]] ([[Sistersian]]), tarekat-tarekat [[Benediktin]], tarekat-tarekat [[Fransiskan]], tarekat-tarekat Salib Suci, tarekat Santa Helena. Gerekan hidup membiara juga timbul dalam denominasi-denominasi Kristen Protestan yang lain, terutama di kalangan kaum Lutheran di Eropa dan Amerika Utara. Sebagai contoh, tarekat Benediktin Salib Suci di ''St Augustine's House'' di Michigan adalah sebuah tarekat biarawan Lutheran, dan ada pula paguyuban-paguyuban religius Lutheran di Swedia dan Jerman. Pada era 1960-an, kelompok-kelompok monastik percobaan dibentuk untuk menampung kaum pria dan wanita dalam satu tempat tinggal–para anggotanya diizinkan menikah dan menghasilkan keturunan–yang dikelola dalam bentuk paguyuban.
Pada abad ke-19, kebangkitan kembali [[monastisisme]] dalam [[gereja Inggris]] mendorong terbentuknya lembaga-lembaga pertarakan seperti ''[[House of the Resurrection]]'', [[Mirfield]] (''[[Community of the Resurrection]]''), [[Biara Nashdom]] ([[Benediktin]]), [[Priorat Cleeve]] (''[[Community of the Glorious Ascension]]'') dan [[Biara Ewell]] ([[Sistersian]]), tarekat-tarekat [[Benediktin]], tarekat-tarekat [[Fransiskan]], tarekat-tarekat Salib Suci, tarekat Santa Helena. Gerekan hidup membiara juga timbul dalam denominasi-denominasi Kristen Protestan yang lain, terutama di kalangan kaum Lutheran di Eropa dan Amerika Utara. Sebagai contoh, tarekat Benediktin Salib Suci di ''St Augustine's House'' di Michigan adalah sebuah tarekat biarawan Lutheran, dan ada pula paguyuban-paguyuban religius Lutheran di Swedia dan Jerman. Pada era 1960-an, kelompok-kelompok monastik percobaan dibentuk untuk menampung kaum pria dan wanita dalam satu tempat tinggal–para anggotanya diizinkan menikah dan menghasilkan keturunan–yang dikelola dalam bentuk paguyuban.


=== Trend ===
=== Kecenderungan mutakhir ===
[[Berkas:Buckfast Abbey - geograph.org.uk - 932824.jpg|jmpl|[[Biara Buckfast]], Devon, Inggris, dan biara-biara di sekelilingnya dibangun kembali pada abad ke-20.]]
[[Berkas:Buckfast Abbey - geograph.org.uk - 932824.jpg|jmpl|[[Biara Buckfast]], Devon, Inggris, dan biara-biara di sekelilingnya dibangun kembali pada abad ke-20.]]


Baris 182: Baris 182:
[[Asta matha]] (delapan biara) di [[Udupi]] didirikan oleh [[Madwacarya]] (Madwa acarya), seorang filsuf [[Dwaita]].
[[Asta matha]] (delapan biara) di [[Udupi]] didirikan oleh [[Madwacarya]] (Madwa acarya), seorang filsuf [[Dwaita]].


== Sufi ==
== Agama Islam ==
{{Utama|Sufisme}}
{{Utama|Sufisme}}
Islam menentang kehidupan membiara, yang menurut Al-Quran adalah perbuatan ''ghuluw'' (melampaui batas).<ref>QS. al Hadid [57]: 27 <sup>[https://mutiarazuhud.wordpress.com/2016/05/23/bidah-urusan-agama.htm]</sup></ref> Istilah ''ṣūfī'' digunakan untuk menyebut para mistikus Muslim yang mengadopsi praktik-praktik pertarakan sebagai sarana untuk mencapai kemanunggalan dengan Allah. Praktik-praktik pertarakan ini di antaranya adalah tindakan mengenakan pakaian wol kasar yang disebut ''ṣūf''. Istilah ''taṣawwuf'' berasal dari kata ''ṣūfī'', artinya orang yang mengenakan ''ṣūf''. Seiring perjalanan waktu, ''ṣūfī'' pun digunakan sebagai sebutan bagi semua orang Muslim yang percaya pada kemanunggalan mistis.<ref>"The Neoplatonist Roots of Sufi Philosophy" by Kamuran Godelek,''20th World Congress of Philosophy'', <sup>[http://www.muslimphilosophy.com/ip/CompGode.htm]</sup></ref>
Islam menentang kehidupan membiara, yang menurut Al-Quran adalah perbuatan ''ghuluw'' (melampaui batas).<ref>QS. al Hadid [57]: 27 <sup>[https://mutiarazuhud.wordpress.com/2016/05/23/bidah-urusan-agama.htm]</sup></ref> Istilah ''ṣūfī'' digunakan untuk menyebut para mistikus Muslim yang mengadopsi praktik-praktik pertarakan sebagai sarana untuk mencapai kemanunggalan dengan Allah. Praktik-praktik pertarakan ini di antaranya adalah tindakan mengenakan pakaian wol kasar yang disebut ''ṣūf''. Istilah ''taṣawwuf'' berasal dari kata ''ṣūfī'', artinya orang yang mengenakan ''ṣūf''. Seiring perjalanan waktu, ''ṣūfī'' pun digunakan sebagai sebutan bagi semua orang Muslim yang percaya pada kemanunggalan mistis.<ref name="muslimphilosophy.com">"The Neoplatonist Roots of Sufi Philosophy" by Kamuran Godelek,''20th World Congress of Philosophy'', <sup>[http://www.muslimphilosophy.com/ip/CompGode.htm]</sup></ref>


Asas-asas [[filsafat sufi]] memperlihatkan pengaruh-pengaruh filsafat [[Neoplatonisme|neoplatonis]] dan filsafat-filsafat lainnya. Banyak praktik para rahib dan penghuni gurun Kristen Ortodoks yang ditiru dalam perkembangan gerakan sufi di tengah-tengah bekas negeri-negeri Kristen di Timur Tengah. Praktik-praktik pertarakan dalam filsafat sufi pernah pula dikait-kaitkan dengan agama Buddha. Ajaran tentang pemurnian (membersihkan jiwa dari segalam macam kejahatan, berusaha untuk mencapai Nirwana, dan hidup kekal di Nirwana) berperan penting dalam agama Buddha. Gagasan yang sama tampak pula pada ajaran "fanaa" (manunggal dengan Allah) dalam filsafat sufi.<ref>"The Neoplatonist Roots of Sufi Philosophy" by Kamuran Godelek,''20th World Congress of Philosophy'', <sup>[http://www.muslimphilosophy.com/ip/CompGode.htm]</sup></ref>
Asas-asas [[filsafat sufi]] memperlihatkan pengaruh-pengaruh filsafat [[Neoplatonisme|neoplatonis]] dan filsafat-filsafat lainnya. Banyak praktik para rahib dan pertapa gurun Kristen Ortodoks yang ditiru dalam perkembangan gerakan sufi di tengah-tengah bekas negeri-negeri Kristen di Timur Tengah. Praktik-praktik pertarakan dalam filsafat sufi pernah pula dikait-kaitkan dengan agama Buddha. Ajaran tentang pemurnian (membersihkan jiwa dari segalam macam kejahatan, berusaha untuk mencapai Nirwana, dan hidup kekal di Nirwana) berperan penting dalam agama Buddha. Gagasan yang sama tampak pula pada ajaran "fanaa" (manunggal dengan Allah) dalam filsafat sufi.<ref name="muslimphilosophy.com"/>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 211: Baris 211:
* [http://www.historyfish.net/monastics/monastics.html Foto-foto, naskah-naskah, dan informasi Domain Publik, terkait biara-biara zaman pertengahan]
* [http://www.historyfish.net/monastics/monastics.html Foto-foto, naskah-naskah, dan informasi Domain Publik, terkait biara-biara zaman pertengahan]
* [http://www.vaticanoweb.com/monasteri/initalia.asp Biara-biara di Italia]
* [http://www.vaticanoweb.com/monasteri/initalia.asp Biara-biara di Italia]
* [http://monasteries.org.ua/en/searchmonasteries Monasteries Search] — Komisi Sinode untuk Biara-Biara - Gereja Ortodoks Ukraina
* [http://monasteries.org.ua/en/searchmonasteries Monasteries Search] {{Webarchive|url=https://archive.today/20161220065937/http://monasteries.org.ua/en/searchmonasteries |date=2016-12-20 }} — Komisi Sinode untuk Biara-Biara - Gereja Ortodoks Ukraina
* [http://monasteries.org.ua/en/geomaps/gmap Google-map] — Komisi Sinode untuk Biara-Biara - Gereja Ortodoks Ukraina
* [http://monasteries.org.ua/en/geomaps/gmap Google-map] {{Webarchive|url=https://archive.today/20161220065938/http://monasteries.org.ua/en/geomaps/gmap |date=2016-12-20 }} — Komisi Sinode untuk Biara-Biara - Gereja Ortodoks Ukraina


[[Kategori:Bangunan keagamaan]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur keagamaan]]
[[Kategori:Biara]]
[[Kategori:Biara]]