Lompat ke isi

Khouw Keng Nio: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{short description|Aviator dan pebisnis berlatar belakang Tionghoa-Indonesia}}
'''Khouw Keng Nio''' adalah seorang ahli waris dan pengusaha [[Tionghoa-Indonesia]] pada zaman kolonial, yang dikenal sebagai wanita pertama di [[Indonesia]] dan [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Tiongkok]] yang menjadi pilot berlisensi.<ref name="Darmawan & Adrian (2002)">{{cite book |last1=Darmawan |first1=Adrianus |last2=Adrian |first2=Benny |title=Kisah Hebat di Udara I |date=May 2002 |publisher=Intisari-Angkasa |location=Jakarta}}</ref><ref name="Setyautama (2008)">{{cite book |last1=Setyautama |first1=Sam |title=Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia |date=2008 |publisher=Kepustakaan Populer Gramedia |location=Jakarta |isbn=9789799101259 |url=https://books.google.co.id/books?id=lEGrOWWEvswC&dq=%22KHOUW+KENG+NIO%22&source=gbs_navlinks_s |accessdate=3 October 2018 |language=id}}</ref><ref name="Mukhti (2014)">{{cite news |last1=Mukhti |first1=M. F. |title=Historia |url=https://historia.id/modern/articles/burung-besi-pertama-buatan-hindia-belanda-v2aBD |accessdate=3 October 2018 |work=Burung Besi Pertama Buatan Hindia Belanda |agency=PT. Global Visi Media |date=February 10, 2014 |language=id-ID}}</ref>
{{family name hatnote|[[Khouw (marga)|Khouw]]|lang=Chinese}}
[[File:Khouw Keng Nio.jpg|thumb|Khouw Keng Nio bersandar di pesawat terbang milik perusahaan keluarganya, "Merbaboe".]]
'''Khouw Keng Nio''' dulu adalah seorang pebisnis berlatar belakang [[Tionghoa-Indonesia]] yang paling dikenal sebagai wanita pertama di [[Indonesia]] dan [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Tiongkok]] yang berhasil memperoleh lisensi [[penerbang|pilot]].<ref name="Darmawan & Adrian (2002)">{{cite book |last1=Darmawan |first1=Adrianus |last2=Adrian |first2=Benny |title=Kisah Hebat di Udara I |date=May 2002 |publisher=Intisari-Angkasa |location=Jakarta}}</ref><ref name="Setyautama (2008)">{{cite book |last1=Setyautama |first1=Sam |title=Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia |date=2008 |publisher=Kepustakaan Populer Gramedia |location=Jakarta |isbn=9789799101259 |url=https://books.google.com/books?id=lEGrOWWEvswC&q=%22KHOUW+KENG+NIO%22
|accessdate=3 October 2018 |language=id}}</ref><ref name="Mukhti (2014)">{{cite news |last1=Mukhti |first1=M. F. |title=Historia |url=https://historia.id/modern/articles/burung-besi-pertama-buatan-hindia-belanda-v2aBD
|accessdate=3 October 2018 |work=Burung Besi Pertama Buatan Hindia Belanda |agency=PT. Global Visi Media |date=February 10, 2014 |language=id-ID}}</ref>


== Biografi ==
Lahir di [[Jawa]], [[Hindia Belanda]], Khouw berasal dari keluarga pengusaha [[Tionghoa Peranakan|''Peranakan'']] makmur.<ref name="Setyautama (2008)" /> Ia adalah putri dari [[Khouw Kie Gwan]]<ref name="Setyautama (2008)" /> dan saudari dari [[Khouw Khe Hien]].<ref name="Darmawan & Adrian (2002)" /><ref name="Mukhti (2014)" />
Lahir di [[Jawa]], [[Hindia Belanda]], Khouw berasal dari sebuah keluarga [[Tionghoa Peranakan|''Peranakan'']] kaya.<ref name="Setyautama (2008)" /> Ayahnya, [[Khouw Kim Goan]], mendirikan ''[[Naamloze vennootschap|N.V.]] Merbaboe'', sebuah perusahaan ternak, susu, dan minuman, sementara ibunya adalah seorang wanita [[pribumi Indonesia]].<ref name="Setyautama (2008)" /><ref name="Bataviaasch nieuwsblad 1938">{{cite news |title=MEVR. KHOUW KIM GOAN † |url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22khouw+kim+goan%22&coll=ddd&identifier=ddd%3A010863894%3Ampeg21%3Aa0068&resultsidentifier=ddd%3A010863894%3Ampeg21%3Aa0068
|work=Bataviaasch nieuwsblad |publisher=Kolff & Co. |date=21 April 1938}}</ref> Saudaranya, [[Khouw Khe Hien]] (1907-1938), yang juga merupakan seorang aviator, awalnya melihat pesawat terbang sebagai alternatif yang lebih efisien untuk mengangkut produk dari perusahaan keluarganya.<ref name="Darmawan & Adrian (2002)" /><ref name="Mukhti (2014)" /> Saudaranya kemudian makin terobsesi dengan pesawat terbang dan menimbulkan sensasi pada tahun 1935, saat ia menerbangkan pesawat terbangnya, [[Walraven 2]], selama 20 hari dari [[Bandung]] ke [[Schiphol]], Amsterdam, dan kemudian dilanjutkan ke kota-kota lain di Eropa.<ref name="Darmawan & Adrian (2002)" /><ref name="Mukhti (2014)" />


Pada Maret 1936, Khouw Keng Nio menimbulkan sensasi di pers Belanda dan Indonesia saat ia terkualifikasi menjadi penerbang wanita Tionghoa dan Indonesia pertama.<ref>{{cite news |title=De Indische courant |url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22KHOUW+keng+nio%22&coll=ddd&identifier=ddd%3A010285088%3Ampeg21%3Aa0212&resultsidentifier=ddd%3A010285088%3Ampeg21%3Aa0212 |accessdate=3 October 2018 |work=ONDERNEMENDE STUDENTE. Chineesch meisje leert vliegen. |issue=Nummer 141. Jaargang 15 |date=2 March 1936}}</ref><ref name="Utrechts volksblad (1938)">{{cite news |title=Utrechts volksblad: sociaal-democratisch dagblad |url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22KHOUW+keng+nio%22&page=1&coll=ddd&identifier=ddd%3A010941516%3Ampeg21%3Aa0003&resultsidentifier=ddd%3A010941516%3Ampeg21%3Aa0003 |accessdate=3 October 2018 |work=BEKEND CHINEES SPORTVLIEGER OMGEKOMEN HIJ MAAKTE O.A. EEN FRAAIE NEDERLAND-INDIË-VLUCHT |publisher=Arbeiderspers |date=22 February 1938}}</ref>
Pada saat yang hampir sama, Khouw Keng Nio juga menimbulkan sensasi di kalangan pers Belanda dan Indonesia dengan mengikuti pelatihan pilot dan kemudian berhasil memperoleh lisensi pilot pada bulan Maret 1936, sehingga ia menjadi wanita Indonesia dan Tionghoa pertama yang berhasil memperoleh lisensi pilot.<ref>{{cite news |title=De Indische courant |url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22KHOUW+keng+nio%22&coll=ddd&identifier=ddd%3A010285088%3Ampeg21%3Aa0212&resultsidentifier=ddd%3A010285088%3Ampeg21%3Aa0212
|accessdate=3 October 2018 |work=ONDERNEMENDE STUDENTE. Chineesch meisje leert vliegen. |issue=Nummer 141. Jaargang 15 |date=2 March 1936}}</ref><ref name="Utrechts volksblad (1938)">{{cite news |title=Utrechts volksblad: sociaal-democratisch dagblad |url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22KHOUW+keng+nio%22&page=1&coll=ddd&identifier=ddd%3A010941516%3Ampeg21%3Aa0003&resultsidentifier=ddd%3A010941516%3Ampeg21%3Aa0003
|accessdate=3 October 2018 |work=BEKEND CHINEES SPORTVLIEGER OMGEKOMEN HIJ MAAKTE O.A. EEN FRAAIE NEDERLAND-INDIË-VLUCHT |publisher=Arbeiderspers |date=22 February 1938}}</ref>


Pada 1938, Khouw Keng Nio memegang hak waris atas N.V. Merbaboe.<ref name="Darmawan & Adrian (2002)" /><ref name="Setyautama (2008)" /><ref name="Mukhti (2014)" /> Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tersebut menempatkan markas besarnya di Batavia, selain diperluas dan membuka cabang-cabang di [[Bogor]], [[Bandung]] dan [[Sukabumi]].<ref name="Setyautama (2008)" /> Perusahaannya mempekerjakan lebih dari 300 tenaga kerja, dan menyembelih antara 75 dan 80 sapi per hari untuk memenuhi kebutuhan sekitar 40.000 pelanggan, yang terdiri dari hotel-hotel dan restoran-restoran untuk angkatan senjata dan armada perkapalan kolonial.<ref name="Setyautama (2008)" /> Pendapatan tahunannya berjumlah f. 100,000.<ref name="Setyautama (2008)" />
Setelah saudaranya meninggal akibat kecelakaan pesawat terbang di [[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]] pada tahun 1938, Khouw Keng Nio mengambil alih N.V. Merbaboe.<ref name="Darmawan & Adrian (2002)" /><ref name="Setyautama (2008)" /><ref name="Mukhti (2014)" /> Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tersebut tetap berkantor pusat di Batavia, tetapi juga membuka kantor cabang di [[Bogor]], [[Bandung]], dan [[Sukabumi]].<ref name="Setyautama (2008)" /> Perusahaan tersebut mempekerjakan lebih dari 300 orang, dan tiap hari mengolah 75 hingga 80 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan dari sekitar 40.000 pelanggan, yang bervariasi dari hotel dan restoran hingga kapal dan tentara.<ref name="Setyautama (2008)" /> Pajak yang disetor oleh perusahaan tersebut pun mencapai 100.000 gulden per tahun.<ref name="Setyautama (2008)" />


==Referensi==
==Referensi==
{{reflist|30em}}
{{reflist|30em}}

{{commons category}}
{{Authority control}}
{{Authority control}}

{{DEFAULTSORT:Khouw, Keng Nio}}
{{DEFAULTSORT:Khouw, Keng Nio}}
[[Kategori:Keluarga Khouw Kim Goan]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]



[[Category:Tionghoa-Indonesia]]
{{Indonesia-bio-stub}}
{{Tiongkok-bio-stub}}
[[Category:Keluarga Khouw Kim Goan]]

Revisi per 21 Desember 2023 01.30

Khouw Keng Nio bersandar di pesawat terbang milik perusahaan keluarganya, "Merbaboe".

Khouw Keng Nio dulu adalah seorang pebisnis berlatar belakang Tionghoa-Indonesia yang paling dikenal sebagai wanita pertama di Indonesia dan Tiongkok yang berhasil memperoleh lisensi pilot.[1][2][3]

Biografi

Lahir di Jawa, Hindia Belanda, Khouw berasal dari sebuah keluarga Peranakan kaya.[2] Ayahnya, Khouw Kim Goan, mendirikan N.V. Merbaboe, sebuah perusahaan ternak, susu, dan minuman, sementara ibunya adalah seorang wanita pribumi Indonesia.[2][4] Saudaranya, Khouw Khe Hien (1907-1938), yang juga merupakan seorang aviator, awalnya melihat pesawat terbang sebagai alternatif yang lebih efisien untuk mengangkut produk dari perusahaan keluarganya.[1][3] Saudaranya kemudian makin terobsesi dengan pesawat terbang dan menimbulkan sensasi pada tahun 1935, saat ia menerbangkan pesawat terbangnya, Walraven 2, selama 20 hari dari Bandung ke Schiphol, Amsterdam, dan kemudian dilanjutkan ke kota-kota lain di Eropa.[1][3]

Pada saat yang hampir sama, Khouw Keng Nio juga menimbulkan sensasi di kalangan pers Belanda dan Indonesia dengan mengikuti pelatihan pilot dan kemudian berhasil memperoleh lisensi pilot pada bulan Maret 1936, sehingga ia menjadi wanita Indonesia dan Tionghoa pertama yang berhasil memperoleh lisensi pilot.[5][6]

Setelah saudaranya meninggal akibat kecelakaan pesawat terbang di Batavia pada tahun 1938, Khouw Keng Nio mengambil alih N.V. Merbaboe.[1][2][3] Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tersebut tetap berkantor pusat di Batavia, tetapi juga membuka kantor cabang di Bogor, Bandung, dan Sukabumi.[2] Perusahaan tersebut mempekerjakan lebih dari 300 orang, dan tiap hari mengolah 75 hingga 80 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan dari sekitar 40.000 pelanggan, yang bervariasi dari hotel dan restoran hingga kapal dan tentara.[2] Pajak yang disetor oleh perusahaan tersebut pun mencapai 100.000 gulden per tahun.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d Darmawan, Adrianus; Adrian, Benny (May 2002). Kisah Hebat di Udara I. Jakarta: Intisari-Angkasa. 
  2. ^ a b c d e f g Setyautama, Sam (2008). Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799101259. Diakses tanggal 3 October 2018. 
  3. ^ a b c d Mukhti, M. F. (February 10, 2014). "Historia". Burung Besi Pertama Buatan Hindia Belanda. PT. Global Visi Media. Diakses tanggal 3 October 2018. 
  4. ^ "MEVR. KHOUW KIM GOAN †". Bataviaasch nieuwsblad. Kolff & Co. 21 April 1938. 
  5. ^ "De Indische courant". ONDERNEMENDE STUDENTE. Chineesch meisje leert vliegen. (Nummer 141. Jaargang 15). 2 March 1936. Diakses tanggal 3 October 2018. 
  6. ^ "Utrechts volksblad: sociaal-democratisch dagblad". BEKEND CHINEES SPORTVLIEGER OMGEKOMEN HIJ MAAKTE O.A. EEN FRAAIE NEDERLAND-INDIË-VLUCHT. Arbeiderspers. 22 February 1938. Diakses tanggal 3 October 2018.