Lompat ke isi

Xaverius Dotulong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dotu-dotu Xaverius Dotulong
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Underlinked|date=Desember 2023}}
{{noref}}
{{rapikan}}
'''Xaverius Dotulong''' adalah salah satu pemimpin dari suku [[Tonsea]] yang berkedudukan di Kema kini. Saat berkorespondensi dengan Gubernur Ternate Robertus Padtbrugge, Xaverius Dotulong menggunakan bahasa Melayu (refrensinya mana?) yang ternyata sudah banyak digunakan oleh pedagang-pedagang yang berdagang di wilayah nusantara. Xaverius Dotulong adalah anak dari Runtukahu Lumanauw yang tinggal di Kema dan merintis pembangunan tempat ini.


<gallery>
Xaverius Dotulong adalah salah satu pemimpin dari suku [[Tonsea]] yang berkedudukan di Kema kini. Saat berkorespondensi dengan Gubernur Ternate Robertus Padtbrugge, Xaverius Dotulong menggunakan bahasa Melayu yang ternyata sudah banyak digunakan oleh pedagang-pedagang yang berdagang di wilayah nusantara. Xaverius Dotulong adalah anak dari Runtukahu Lumanauw yang tinggal di Kema dan merintis pembangunan tempat ini.
Silsilah Dotulong dari Tonsea
Berkas:Silsilah_Xaverius_Dotulong.jpg|Silsilah Xaverius Dotulong
Berkas:Majoor_Tololiu_HW_Dotulong.jpg|Majoor Tololiu H.W. Dotulong (1795-1888)
</gallery>


Groot-Majoor Tololiu Hermanus Willem Dotulong, lahir di Kema, 12 Januari 1795 dan meninggal di Sonder, 18 November 1888. Ia adalah cece dari Xaverius Dotulong, seorang sahabat Gubernur Maluku. Ia yang memimpin [[pasukan Tulungan]] dari keresidenan Manado membawahi 1241 orang pasukan yang menolong Belanda membasmi Perang Jawa (Perang Diponegoro). Pasukannyalah yang menangkap Pangeran Diponegoro (dari Kapitein Benjamin Thomas Tawalijn SIGAR asal Langowan).
We’enas

Kepala Tonsea
== Pranala luar ==
|
{{lifetime|1795|1888|Dotulong, Xaverius}}
|¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯|

Wenas Kolano Wenas Mainsiow
[[Kategori:Marga Dotulong]]
(Inelewan)
[[Kategori:Tokoh Minahasa]]
Kepala Tonsea
|
|¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯|¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯|
Wenas Lumanau Lengkong Wuaya Nelwan
| Kepala Tonsea
| |
Runtukahu Lumanau Tirajoh
| Kepala Tonsea
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯|
Xaverius Dotulong + Wongkol Tololiu
Hukum Mayoor
Tonsea hingga 1771
|
Rumondor Willem Dotulong + Wulan Elisabet Walewangko
Kapitein Kema |
|
Welong Gerard Willem Dotulong + Porongkahu Walewangko
| putri Mayoor Sonder Walewangko
|
Tololiu Herman Willem Dotulong
(1795-1888)
(Penguasa Walak/Distrik Sonder)
Pemimpin pasukan Tulungan Minahasa
menghadapi Perang Jawa (Perang Diponegoro)
1829-1830

Revisi terkini sejak 23 Desember 2023 03.34

Xaverius Dotulong adalah salah satu pemimpin dari suku Tonsea yang berkedudukan di Kema kini. Saat berkorespondensi dengan Gubernur Ternate Robertus Padtbrugge, Xaverius Dotulong menggunakan bahasa Melayu (refrensinya mana?) yang ternyata sudah banyak digunakan oleh pedagang-pedagang yang berdagang di wilayah nusantara. Xaverius Dotulong adalah anak dari Runtukahu Lumanauw yang tinggal di Kema dan merintis pembangunan tempat ini.

Groot-Majoor Tololiu Hermanus Willem Dotulong, lahir di Kema, 12 Januari 1795 dan meninggal di Sonder, 18 November 1888. Ia adalah cece dari Xaverius Dotulong, seorang sahabat Gubernur Maluku. Ia yang memimpin pasukan Tulungan dari keresidenan Manado membawahi 1241 orang pasukan yang menolong Belanda membasmi Perang Jawa (Perang Diponegoro). Pasukannyalah yang menangkap Pangeran Diponegoro (dari Kapitein Benjamin Thomas Tawalijn SIGAR asal Langowan).

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]