Lompat ke isi

Lion Air Penerbangan 538: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Lukas Tobing (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Perbaikan kesalahan jumlah penumpang, cedera, dan tewas
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(28 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5: Baris 5:
Type=Kesalahan pilot, Overshoot|
Type=Kesalahan pilot, Overshoot|
Site=[[Surakarta]], [[Indonesia]]|
Site=[[Surakarta]], [[Indonesia]]|
Fatalities=26|
Fatalities=23|
Injuries=142|
Injuries=61|
Aircraft Type=[[MD-82|McDonnell Douglas MD-82]]|
Aircraft Type=[[MD-82|McDonnell Douglas MD-82]]|
Operator=[[Lion Air]]|
Operator=[[Lion Air]]|
Tail Number=PK-LMN|
Tail Number=PK-LMN|
Passengers=164|
Passengers=163|
Crew=4|
Crew=7|
Survivors=142|
Survivors=79|
}}
}}


Pada [[30 November]] [[2004]], pesawat [[MD-82]] milik [[Lion Air]] dengan kode penerbangan '''JT 538''' tergelincir saat melakukan pendaratan di [[Bandara Adisumarmo]] di [[Solo]] dan menewaskan 26 orang. Pesawat tersebut lepas landas dari [[Jakarta]] dengan tujuan [[Surabaya]] (transit di Solo) pada pukul 17.00 WIB sambil membawa 146 penumpang. Menurut penuturan salah seorang penumpang, cuaca pada saat keberangkatan sudah buruk karena adanya hujan besar disertai petir. Saat pendaratan pada sekitar pukul 18.15 WIB, menurutnya, pesawat terasa seperti tidak dapat dihentikan dan akhirnya masuk ke sawah di bandara sebelum akhirnya berhenti di dekat kuburan.
Pada tanggal [[30 November]] [[2004]], pesawat [[MD-82]] milik maskapai [[Lion Air]] dengan kode penerbangan '''JT 538''' tergelincir saat melakukan pendaratan di [[Bandara Adisumarmo]] di [[Solo]] yang menewaskan 25 orang. Pesawat tersebut lepas landas dari [[Jakarta]] dengan tujuan [[Surabaya]] (transit di Solo) pada pukul 17.00 WIB dengan membawa 163 penumpang. Menurut penuturan salah seorang penumpang, cuaca pada saat keberangkatan sudah buruk karena adanya hujan besar disertai petir. Saat pendaratan pada sekitar pukul 18.15 WIB, menurutnya, pesawat terlihat seperti kesulitan untuk dihentikan dan akhirnya masuk ke sawah di bandara sebelum akhirnya berhenti di dekat kuburan.


Pesawat tersebut patah di tengah, tepatnya di bagian tulisan 'Lion' pada badan pesawat.
Pesawat tersebut patah di tengah, tepatnya di bagian tulisan 'Lion' pada badan pesawat.


Beberapa pengurus [[Nahdlatul Ulama|NU]], termasuk Ketua [[Komisi VIII]] [[DPR]], KH [[Yunus Muhammad]], juga termasuk penumpang yang meninggal.
Beberapa pengurus [[Nahdlatul Ulama|NU]], termasuk ketua [[Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi VIII DPR RI]], Drs. KH [[Yusuf Muhammad]] LML (Gus Yus), 62 tahun, juga tewas dalam kecelakaan pesawat ini.


Berdasarkan hasil investigasi [[Komite Nasional Keselamatan Transportasi]] (KNKT), penyebab kecelakaan adalah karena landasan pacu yang tergenang air atau peristiwa yang dikenal sebagai ''[[hydroplanning]]'' sehingga pesawat tergelincir dan tidak dapat dikendalikan dan mengalami overshoot/overrun (meluncur keluar landasan). Keadaan ini juga diakibatkan kesalahan pilot yang tidak mengikuti prosedur mendarat (seperti tidak mengaktifkan spoiler).
Berdasarkan hasil investigasi [[Komite Nasional Keselamatan Transportasi]] (KNKT), penyebab kecelakaan adalah karena landasan pacu yang tergenang air atau peristiwa yang dikenal sebagai ''[[hydroplanning]]'' sehingga pesawat tergelincir dan tidak dapat dikendalikan dan mengalami ''overshoot/overrun'' (meluncur keluar landasan). Keadaan ini juga diakibatkan kesalahan pilot yang tidak mengikuti prosedur mendarat (seperti tidak mengaktifkan spoiler).


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
{{wikiportal|Indonesia}}
{{wikiportal|Indonesia}}
* [[Laura Lazarus]]
* [[Musibah Pesawat 2004]]
* [[Musibah Pesawat 2004]]
* [[TAM Airlines Penerbangan 3054]]
* [[TAM Airlines Penerbangan 3054]]
* [[American Airlines Penerbangan 1420]]
* [[American Airlines Penerbangan 1420]]


== Pranala luar ==
{{Grup Lion Air}}
*{{ASN accident|id= 20041130-0}}
{{indo-sejarah-stub}}
*[https://www.ntsb.gov/_layouts/ntsb.aviation/brief.aspx?ev_id=20050124X00096&key=1 Information] ([https://web.archive.org/web/20100815045953/http://www.ntsb.gov/ntsb/brief.asp?ev_id=20050124X00096&key=1 Archive])– [[National Transportation Safety Board]]

{{Lion Air}}
{{Bencana di Indonesia tahun 2000an}}


[[Kategori:Kecelakaan dan insiden Lion Air]]
[[Kategori:Kecelakaan dan insiden Lion Air]]
[[Kategori:Musibah pesawat terbang di Indonesia]]
[[Kategori:Kecelakaan dan insiden penerbangan di Indonesia]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 2004]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 2004]]
[[Kategori:Musibah pesawat terbang tahun 2004]]
[[Kategori:Kecelakaan dan insiden penerbangan tahun 2004]]
[[Kategori:Bandar Udara Internasional Adisumarmo]]
[[Kategori:Kabupaten Boyolali]]


{{indo-sejarah-stub}}

Revisi terkini sejak 23 Desember 2023 05.51

Lion Air Penerbangan 538
PK-LMN di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur pada 8 Agustus 2004
Ringkasan peristiwa
Tanggal30 November 2004
RingkasanKesalahan pilot, Overshoot
LokasiSurakarta, Indonesia
Penumpang163
Awak7
Cedera61
Tewas23
Selamat79
Jenis pesawatMcDonnell Douglas MD-82
OperatorLion Air
RegistrasiPK-LMN

Pada tanggal 30 November 2004, pesawat MD-82 milik maskapai Lion Air dengan kode penerbangan JT 538 tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adisumarmo di Solo yang menewaskan 25 orang. Pesawat tersebut lepas landas dari Jakarta dengan tujuan Surabaya (transit di Solo) pada pukul 17.00 WIB dengan membawa 163 penumpang. Menurut penuturan salah seorang penumpang, cuaca pada saat keberangkatan sudah buruk karena adanya hujan besar disertai petir. Saat pendaratan pada sekitar pukul 18.15 WIB, menurutnya, pesawat terlihat seperti kesulitan untuk dihentikan dan akhirnya masuk ke sawah di bandara sebelum akhirnya berhenti di dekat kuburan.

Pesawat tersebut patah di tengah, tepatnya di bagian tulisan 'Lion' pada badan pesawat.

Beberapa pengurus NU, termasuk ketua Komisi VIII DPR RI, Drs. KH Yusuf Muhammad LML (Gus Yus), 62 tahun, juga tewas dalam kecelakaan pesawat ini.

Berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), penyebab kecelakaan adalah karena landasan pacu yang tergenang air atau peristiwa yang dikenal sebagai hydroplanning sehingga pesawat tergelincir dan tidak dapat dikendalikan dan mengalami overshoot/overrun (meluncur keluar landasan). Keadaan ini juga diakibatkan kesalahan pilot yang tidak mengikuti prosedur mendarat (seperti tidak mengaktifkan spoiler).

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]