Lompat ke isi

Dekortikasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP80Regenovia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Raksasabonga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
{{InuseBP|BP80Regenovia|30 Juni 2014|3 Juni 2014}}


'''Dekortikasi''' adalah suatu keadaan ataupun gangguan pada anggota badan yang ditandai dengan terjadinya kekakuan otot pada satu atau kedua sisi anggota badan yakni anggota bagian bawah berada dalam posisi kaku dan terkedang (ekstensi), sedangkan anggota badan atas dalam posisi kaku dan terketul (fleksi), dalam posisi ini sukar untuk diubah.<ref name="buku"/> Gangguan biasanya terdapat pada batang otak atau pada otak besar.<ref name="buku">{{cite book|title= Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7|publisher=Ichtiar Baru|author= Van Hoeve|location= Jakarta|coauthor=Hassan Shadily|page=775}}</ref> Istilah rigiditas dekortikasi dan deserebrasi atau posturing digunakan untuk menyatakan gerakan lengan serta tungkai yang stereotipik dan terjadi spontan atu dicetuskan oleh stimulasi sensorik pada pasien tersebut.<ref name="bukuu"/> Gerakan flesi sendi siku serta pergelangan tangan dan supinasio lengan (dkortikasi) menunjukan kerusakan bilateral yang berat pada hemisfer otak di atas mesensefalon, sedangkan gerakan ekstensi sendi siku serta pergelangan tangan dan pronasio lengan (descrebrasi) menunjukkan kerusakan pada mesensefalon serta bagian kaudal diensefalon.<ref name="bukuu"/> Ekstensi lengan dengan flesi tungai yang minimal atau kedua tungai yang flasid (lemas) berkaitan dengan lesi pada pons bagian bawah.<ref name="bukuu"/> Namun demikian, lesi yang akut sering menimbulkan ekstensi tungkai tanpa tergantung lokasinya, dan hampir semua sifat posturing ekstensor berubah menjadi flesor sehingga posturing saja tidak dapat diandalkan untuk menentukan lokasi anatomic yang akurat.<ref name="bukuu">{{cite book|author= Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kasper, editor bahasa Indonesia Ahmad H. Asdi| publisher= Buku Kedokteran EGC|year= 1999| location=Jakarta| ISBN= 979448454|title= Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam|page=174}}</ref>
'''Dekortikasi''' adalah suatu keadaan ataupun gangguan pada anggota [[badan]] yang ditandai dengan terjadinya kekakuan [[otot]] pada satu atau kedua sisi anggota badan yakni anggota bagian bawah berada dalam posisi kaku dan terkedang (ekstensi), sedangkan anggota badan atas dalam posisi kaku dan terketul (fleksi), dalam posisi ini sukar untuk diubah.<ref name="buku"/> Gangguan biasanya terdapat pada batang otak atau pada otak besar.<ref name="buku">{{cite book|title= Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7|publisher=Ichtiar Baru|author= Van Hoeve|location= Jakarta|coauthor=Hassan Shadily|page=775}}</ref> Istilah rigiditas dekortikasi dan deserebrasi atau posturing digunakan untuk menyatakan [[gerakan]] [[lengan]] serta tungkai yang stereotipik dan terjadi spontan atu dicetuskan oleh stimulasi sensorik pada [[pasien]] tersebut.<ref name="bukuu"/> Gerakan flesi sendi siku serta pergelangan tangan dan supinasio lengan (dkortikasi) menunjukan kerusakan bilateral yang berat pada hemisfer otak di atas mesensefalon, sedangkan gerakan ekstensi [[sendi]] [[siku]] serta pergelangan tangan dan pronasio lengan (descrebrasi) menunjukkan kerusakan pada mesensefalon serta bagian kaudal diensefalon.<ref name="bukuu"/> Ekstensi lengan dengan flesi tungai yang minimal atau kedua tungai yang flasid (lemas) berkaitan dengan lesi pada pons bagian bawah.<ref name="bukuu"/> Namun, lesi yang akut sering menimbulkan [[ekstensi]] tungkai tanpa tergantung lokasinya, dan hampir semua sifat posturing ekstensor berubah menjadi flesor sehingga posturing saja tidak dapat diandalkan untuk menentukan lokasi anatomik yang akurat.<ref name="bukuu">{{cite book|author= Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kasper, editor bahasa Indonesia Ahmad H. Asdi|publisher= Buku Kedokteran EGC|year= 1999|location=Jakarta|ISBN= 9794484547|title= Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam|page=174}}</ref>


== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Authority control}}
{{kesehatan-stub}}


[[kategori: manusia]]
[[Kategori:Manusia]]
[[kategori: otot]]
[[Kategori:Otot]]
[[kategori: otak]]
[[Kategori:Otak]]


{{kesehatan-stub}}

Revisi terkini sejak 27 Desember 2023 10.10


Dekortikasi adalah suatu keadaan ataupun gangguan pada anggota badan yang ditandai dengan terjadinya kekakuan otot pada satu atau kedua sisi anggota badan yakni anggota bagian bawah berada dalam posisi kaku dan terkedang (ekstensi), sedangkan anggota badan atas dalam posisi kaku dan terketul (fleksi), dalam posisi ini sukar untuk diubah.[1] Gangguan biasanya terdapat pada batang otak atau pada otak besar.[1] Istilah rigiditas dekortikasi dan deserebrasi atau posturing digunakan untuk menyatakan gerakan lengan serta tungkai yang stereotipik dan terjadi spontan atu dicetuskan oleh stimulasi sensorik pada pasien tersebut.[2] Gerakan flesi sendi siku serta pergelangan tangan dan supinasio lengan (dkortikasi) menunjukan kerusakan bilateral yang berat pada hemisfer otak di atas mesensefalon, sedangkan gerakan ekstensi sendi siku serta pergelangan tangan dan pronasio lengan (descrebrasi) menunjukkan kerusakan pada mesensefalon serta bagian kaudal diensefalon.[2] Ekstensi lengan dengan flesi tungai yang minimal atau kedua tungai yang flasid (lemas) berkaitan dengan lesi pada pons bagian bawah.[2] Namun, lesi yang akut sering menimbulkan ekstensi tungkai tanpa tergantung lokasinya, dan hampir semua sifat posturing ekstensor berubah menjadi flesor sehingga posturing saja tidak dapat diandalkan untuk menentukan lokasi anatomik yang akurat.[2]

  1. ^ a b Van Hoeve. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7. Jakarta: Ichtiar Baru. hlm. 775. 
  2. ^ a b c d Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kasper, editor bahasa Indonesia Ahmad H. Asdi (1999). Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. hlm. 174. ISBN 9794484547.