Biawak pohon tutul biru: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k ~ |
||
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 19: | Baris 19: | ||
| range_map_caption = |
| range_map_caption = |
||
}} |
}} |
||
'''Biawak pohon tutul biru''' (''Varanus macraei'') adalah spesies [[biawak]] yang terdapat di pulau [[Batanta]], [[Papua]].<ref name="A"/><ref name="E"/> Nama spesiesnya, ''macraei'', diambil dari nama [[Duncan MacRae]], pencetus [[taman reptil Rimba]] di [[Bali]].<ref name="E"/> Biawak ini telah banyak ditangkap dan diimpor ke berbagai negara untuk dijadikan hewan peliharaan. |
'''Biawak pohon tutul biru''' termasuk jenis heman seperti bima sakti (''Varanus macraei'') adalah spesies [[biawak]] yang terdapat di pulau [[Batanta]], [[Papua Barat Daya]].<ref name="A"/><ref name="E"/> Nama spesiesnya, ''macraei'', diambil dari nama [[Duncan MacRae]], pencetus [[taman reptil Rimba]] di [[Bali]].<ref name="E"/> Biawak ini telah banyak ditangkap dan diimpor ke berbagai negara untuk dijadikan hewan peliharaan.<ref name="E">{{en}} {{cite web |
||
| last = |
| last = |
||
| first = |
| first = |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
| format = |
| format = |
||
| doi = |
| doi = |
||
| accessdate =8 May 2014 }}</ref> Oleh penduduk lokal, hewan ini disebut '''''soa-soa'''''.<ref name="B"/> |
| accessdate =8 May 2014 }}</ref><ref name="B"/> Oleh penduduk lokal, hewan ini disebut '''''soa-soa'''''.<ref name="B"/> |
||
== Distribusi == |
== Distribusi == |
||
Biawak pohon tutul biru adalah satwa [[endemik]] yang kemungkinan hanya ditemukan di [[pulau Batanta]], kepulauan [[Raja Ampat]], [[Papua]].<ref name="A"/> |
Biawak pohon tutul biru adalah satwa [[endemik]] yang kemungkinan hanya ditemukan di [[pulau Batanta]], kepulauan [[Raja Ampat]], [[Papua Barat Daya]].<ref name="A"/> |
||
== Deskripsi Fisik dan Ukuran == |
== Deskripsi Fisik dan Ukuran == |
||
Biawak pohon tutul biru, sesuai dengan namanya, berwarna tutul-tutul biru yang terdapat pada bagian punggungnya.<ref name="A"/> Warna dasar punggunggnya adalah hitam dan dihiasi dengan tutul warna biru yang membentuk semacam pola gerigi di sekitar tengkuk.<ref name="A"/> Lubang hidungnya sangat dekat dengan ujung moncong.<ref name="A"/> Terdapat tiga sampai empat tonjolan sisik ([[sisik supraokular]]) di bagian atas matanya.<ref name="A"/> Warna kepala bagian atas hitam kebiru-biruan.<ref name="A"/> Terdapat belang putih-biru muda pada ujung moncong bagian atas.<ref name="A"/> Perutnya berwarna putih keabu-abuan dengan sedikit corak biru dengan intensitas rendah.<ref name="A"/> Panjang ekornya mencapai hampir dua kali panjang dari tubuh dan kepalanya, dan dihiasi oleh 22 hingga 23 buah belang biru.<ref name="A"/> Biawak yang masih muda mempunyai tutul biru tanpa corak hitam di punggung tengahnya.<ref name="A"/> Ekor dari biawak muda dihiasi dengan belang belang biru pucat dan kakinya dihiasi dengan banyak bintik-bintik pucat.<ref name="A"/> Tubuh biawak pohon tutul biru relatif panjang.<ref name="A"/> Biawak dewasa terbesar yang pernah ditemukan mempunyai panjang total sebesar 110 |
Biawak pohon tutul biru, sesuai dengan namanya, berwarna tutul-tutul biru yang terdapat pada bagian punggungnya.<ref name="A"/> Warna dasar punggunggnya adalah hitam dan dihiasi dengan tutul warna biru yang membentuk semacam pola gerigi di sekitar tengkuk.<ref name="A"/> Lubang hidungnya sangat dekat dengan ujung moncong.<ref name="A"/> Terdapat tiga sampai empat tonjolan sisik ([[sisik supraokular]]) di bagian atas matanya.<ref name="A"/> Warna kepala bagian atas hitam kebiru-biruan.<ref name="A"/> Terdapat belang putih-biru muda pada ujung moncong bagian atas.<ref name="A"/> Perutnya berwarna putih keabu-abuan dengan sedikit corak biru dengan intensitas rendah.<ref name="A"/> Panjang ekornya mencapai hampir dua kali panjang dari tubuh dan kepalanya, dan dihiasi oleh 22 hingga 23 buah belang biru.<ref name="A"/> Biawak yang masih muda mempunyai tutul biru tanpa corak hitam di punggung tengahnya.<ref name="A"/> Ekor dari biawak muda dihiasi dengan belang belang biru pucat dan kakinya dihiasi dengan banyak bintik-bintik pucat.<ref name="A"/> Tubuh biawak pohon tutul biru relatif panjang.<ref name="A"/> Biawak dewasa terbesar yang pernah ditemukan mempunyai panjang total sebesar 110 cm.<ref name="A"/> Panjang kepala hingga badan spesimen tersebut adalah 36 cm, sementara panjang ekornya adalah 75 cm.<ref name="A"/> |
||
== Habitat dan Makanan == |
== Habitat dan Makanan == |
||
Biawak ini aktif di siang hari ([[diurnal]]) dan menghabiskan banyak waktunya di atas pohon.<ref name="A"/> Menurut keterangan penduduk lokal, biawak ini cukup sulit ditemukan di sore dan senja hari.<ref name="B"/>Hewan ini juga jarang ditemukan di daerah dataran rendah yang ketinggiannya dibawah 50 meter di atas permukaan laut.<ref name="B"/> [[Belalang]] merupakan makanan utama dari biawak ini.<ref name="B">{{en}}{{cite journal |
Biawak ini aktif di siang hari ([[diurnal]]) dan menghabiskan banyak waktunya di atas pohon.<ref name="A"/> Menurut keterangan penduduk lokal, biawak ini cukup sulit ditemukan di sore dan senja hari.<ref name="B"/> Hewan ini juga jarang ditemukan di daerah dataran rendah yang ketinggiannya dibawah 50 meter di atas permukaan laut.<ref name="B"/> [[Belalang]] merupakan makanan utama dari biawak ini.<ref name="B">{{en}} {{cite journal |
||
| last =Canto RD |
| last =Canto RD |
||
| first = |
| first = |
||
Baris 57: | Baris 57: | ||
== Reproduksi == |
== Reproduksi == |
||
Biawak pohon tutul biru menelurkan tiga telur dalam sekali reproduksi.<ref name="A"/> Panjang telurnya mencapai 43 |
Biawak pohon tutul biru menelurkan tiga telur dalam sekali reproduksi.<ref name="A"/> Panjang telurnya mencapai 43 mm dengan diameter sebesar 21 mm.<ref name="A"/> Bobot rata-rata dari telur sekitar 9 gram.<ref name="A"/> Waktu pengeraman telur mencapai 159 hari dan diperlukan temperatur sekitar 28 hingga 30 °C.<ref name="A">{{en}} {{cite book |
||
|last =Pianka ER, King D, King RA |
|last =Pianka ER, King D, King RA |
||
|first = |
|first = |
||
Baris 70: | Baris 70: | ||
|doi = |
|doi = |
||
|id = |
|id = |
||
|isbn =9780253343666 }}</ref><ref name="C"/><ref name="C">{{en}}{{cite journal |
|isbn =9780253343666 }}</ref><ref name="C"/><ref name="C">{{en}} {{cite journal |
||
| last =Ziegler T, Strauch M, Pes T, Konas J, Jirasek T, Rutz N, Oberreuter J, Holst S |
| last =Ziegler T, Strauch M, Pes T, Konas J, Jirasek T, Rutz N, Oberreuter J, Holst S |
||
| first = |
| first = |
||
Baris 87: | Baris 87: | ||
| doi = |
| doi = |
||
| id = |
| id = |
||
| accessdate = }}</ref> Anakan kembar telur dari ''V. macraei'' juga pernah dilaporkan.<ref name="D">{{en}}{{cite journal |
| accessdate = }}</ref> Anakan kembar telur dari ''V. macraei'' juga pernah dilaporkan.<ref name="D">{{en}} {{cite journal |
||
| last =Mendyk RW |
| last =Mendyk RW |
||
| first = |
| first = |
||
Baris 109: | Baris 109: | ||
* [[:de:Wolfgang Böhme|Böhme W]], [[Hans J. Jacobs|Jacobs HJ]]. 2001. "Varanus macraei ''sp. n., eine neue Waranart der'' V. prasinus-''Gruppe aus West Irian, Indonesien'' ". ''Herpetofauna'' '''23''' (133): 5-10. (''Varanus macraei'', new species). (in German). |
* [[:de:Wolfgang Böhme|Böhme W]], [[Hans J. Jacobs|Jacobs HJ]]. 2001. "Varanus macraei ''sp. n., eine neue Waranart der'' V. prasinus-''Gruppe aus West Irian, Indonesien'' ". ''Herpetofauna'' '''23''' (133): 5-10. (''Varanus macraei'', new species). (in German). |
||
* [[:fr:Thomas Ziegler|Ziegler T]], [[:fr:Andreas Schmitz|Schmitz A]], [[André Koch|Koch A]], Böhme W. 2007. "A review of the subgenus ''Euprepiosaurus'' of ''Varanus'' (Squamata: Varanidae): morphological and molecular phylogeny, distribution and zoogeography, with an identification key for the members of the ''V. indicus'' and the ''V. prasinus'' species groups". ''Zootaxa'' '''1472''': 1-28. |
* [[:fr:Thomas Ziegler|Ziegler T]], [[:fr:Andreas Schmitz|Schmitz A]], [[André Koch|Koch A]], Böhme W. 2007. "A review of the subgenus ''Euprepiosaurus'' of ''Varanus'' (Squamata: Varanidae): morphological and molecular phylogeny, distribution and zoogeography, with an identification key for the members of the ''V. indicus'' and the ''V. prasinus'' species groups". ''Zootaxa'' '''1472''': 1-28. |
||
{{Taxonbar|from=Q882602}} |
|||
[[Kategori:Biawak]] |
[[Kategori:Biawak]] |
||
[[Kategori:Kadal |
[[Kategori:Kadal Papua]] |
||
[[Kategori:Varanidae]] |
[[Kategori:Varanidae]] |
Revisi terkini sejak 29 Desember 2023 03.27
Biawak pohon tutul biru | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Subordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Subgenus: | Euprepiosaurus
|
Spesies: | V. macraei
|
Nama binomial | |
Varanus macraei (Böhme & Jacobs 2001)
|
Biawak pohon tutul biru termasuk jenis heman seperti bima sakti (Varanus macraei) adalah spesies biawak yang terdapat di pulau Batanta, Papua Barat Daya.[1][2] Nama spesiesnya, macraei, diambil dari nama Duncan MacRae, pencetus taman reptil Rimba di Bali.[2] Biawak ini telah banyak ditangkap dan diimpor ke berbagai negara untuk dijadikan hewan peliharaan.[2][3] Oleh penduduk lokal, hewan ini disebut soa-soa.[3]
Distribusi
[sunting | sunting sumber]Biawak pohon tutul biru adalah satwa endemik yang kemungkinan hanya ditemukan di pulau Batanta, kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya.[1]
Deskripsi Fisik dan Ukuran
[sunting | sunting sumber]Biawak pohon tutul biru, sesuai dengan namanya, berwarna tutul-tutul biru yang terdapat pada bagian punggungnya.[1] Warna dasar punggunggnya adalah hitam dan dihiasi dengan tutul warna biru yang membentuk semacam pola gerigi di sekitar tengkuk.[1] Lubang hidungnya sangat dekat dengan ujung moncong.[1] Terdapat tiga sampai empat tonjolan sisik (sisik supraokular) di bagian atas matanya.[1] Warna kepala bagian atas hitam kebiru-biruan.[1] Terdapat belang putih-biru muda pada ujung moncong bagian atas.[1] Perutnya berwarna putih keabu-abuan dengan sedikit corak biru dengan intensitas rendah.[1] Panjang ekornya mencapai hampir dua kali panjang dari tubuh dan kepalanya, dan dihiasi oleh 22 hingga 23 buah belang biru.[1] Biawak yang masih muda mempunyai tutul biru tanpa corak hitam di punggung tengahnya.[1] Ekor dari biawak muda dihiasi dengan belang belang biru pucat dan kakinya dihiasi dengan banyak bintik-bintik pucat.[1] Tubuh biawak pohon tutul biru relatif panjang.[1] Biawak dewasa terbesar yang pernah ditemukan mempunyai panjang total sebesar 110 cm.[1] Panjang kepala hingga badan spesimen tersebut adalah 36 cm, sementara panjang ekornya adalah 75 cm.[1]
Habitat dan Makanan
[sunting | sunting sumber]Biawak ini aktif di siang hari (diurnal) dan menghabiskan banyak waktunya di atas pohon.[1] Menurut keterangan penduduk lokal, biawak ini cukup sulit ditemukan di sore dan senja hari.[3] Hewan ini juga jarang ditemukan di daerah dataran rendah yang ketinggiannya dibawah 50 meter di atas permukaan laut.[3] Belalang merupakan makanan utama dari biawak ini.[3]
Reproduksi
[sunting | sunting sumber]Biawak pohon tutul biru menelurkan tiga telur dalam sekali reproduksi.[1] Panjang telurnya mencapai 43 mm dengan diameter sebesar 21 mm.[1] Bobot rata-rata dari telur sekitar 9 gram.[1] Waktu pengeraman telur mencapai 159 hari dan diperlukan temperatur sekitar 28 hingga 30 °C.[1][4][4] Anakan kembar telur dari V. macraei juga pernah dilaporkan.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris) Pianka ER, King D, King RA (2004). Varanoid Lizards of the World. Indiana University Press. ISBN 9780253343666.
- ^ a b c (Inggris) "Varanus macraei BÖHME & JACOBS, 2001". Diakses tanggal 8 May 2014.
- ^ a b c d e (Inggris) Canto RD (2013). "Field Observations on Varanus macraei" (PDF). Biawak. 7 (1): 18–20.
- ^ a b (Inggris) Ziegler T, Strauch M, Pes T, Konas J, Jirasek T, Rutz N, Oberreuter J, Holst S. "First Captive Breeding of the Blue Tree Monitor Varanus macraei Böhme & Jacobs, 2001 at the Plzen and Cologne Zoos" (PDF). Biawak. 3 (4): 122–133. line feed character di
|title=
pada posisi 30 (bantuan) - ^ (Inggris) Mendyk RW. "Dizygotic Twinning in the Blue Tree Monitor, Varanus macraei" (PDF). Biawak. 1 (1): 26–28.
Informasi lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Böhme W, Jacobs HJ. 2001. "Varanus macraei sp. n., eine neue Waranart der V. prasinus-Gruppe aus West Irian, Indonesien ". Herpetofauna 23 (133): 5-10. (Varanus macraei, new species). (in German).
- Ziegler T, Schmitz A, Koch A, Böhme W. 2007. "A review of the subgenus Euprepiosaurus of Varanus (Squamata: Varanidae): morphological and molecular phylogeny, distribution and zoogeography, with an identification key for the members of the V. indicus and the V. prasinus species groups". Zootaxa 1472: 1-28.