Lompat ke isi

Frambusia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Penyangkalan medis}}
{{Redirect|Patek|gampong di Aceh|Patek, Sampoiniet, Aceh Jaya}}
{{Redirect|Patek|gampong di Aceh|Patek, Sampoiniet, Aceh Jaya}}
{{Infobox medical condition
{{Infobox medical condition
Baris 10: Baris 11:
| MedlinePlus = 001341
| MedlinePlus = 001341
}}
}}
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Europeaan vaccineert Indonesische patiënten met neosalvarsaan tegen de ziekte framboesia TMnr 10006691.jpg|250px|thumb|Seorang dokter Eropa menangani frambusia pada seorang wanita Indonesia.]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Europeaan vaccineert Indonesische patiënten met neosalvarsaan tegen de ziekte framboesia TMnr 10006691.jpg|250px|jmpl|Seorang dokter Eropa menangani frambusia pada seorang wanita Indonesia.]]
'''Frambusia''', '''patek''' atau '''puru'''<ref>{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/frambusia|title=frambusia|work=Kamus Besar Bahasa Indonesia|accessdate=24 Maret 2017}}</ref> ({{lang-en|yaws}}) adalah [[infeksi]] tropis pada [[kulit]], [[tulang]] dan sendi yang disebabkan oleh [[bakteri]] [[spiroket]] ''[[Treponema pallidum]] pertenue''.<ref name=Mit2012>{{cite journal|last=Mitjà O|last2=Hays R|last3=Rinaldi AC|last4=McDermott R|last5= Bassat Q|title=New treatment schemes for yaws: the path toward eradication|journal=Clinical Infectious Diseases|year=2012|volume=55|issue=3|pages=406–412|doi=10.1093/cid/cis444|format=pdf|url=http://cid.oxfordjournals.org/content/55/3/406.long|pmid=22610931}}</ref><ref name=Mit2013>{{cite journal|last=Mitjà O|last2=Asiedu K|last3=Mabey D|title=Yaws|journal=Lancet|year=2013|volume=381|issue=9868|pages=763–73|doi=10.1016/S0140-6736(12)62130-8|pmid=23415015}}</ref> Penyakit ini berawal dengan pembengkakan keras dan bundar pada kulit, dengan diameter 2 sampai 5 cm.<ref name=Mit2013/> Bagian tengah dari pembengkakan bisa pecah dan membentuk [[ulkus]].<ref name=Mit2013/> Luka kulit awal ini biasanya sembuh setelah tiga sampai enam bulan.<ref name=WHO2014/> Setelah beberapa minggu sampai beberapa tahun, sendi dan tulang dapat terasa sakit, [[kelelahan (medis)|kelelahan]] dapat berkembang, dan luka kulit baru mungkin muncul.<ref name=Mit2013/> Kulit telapak tangan dan telapak kaki dapat menjadi tebal dan membuka.<ref name=WHO2014/> Tulang (terutama pada hidung) dapat berubah bentuk.<ref name=WHO2014/> Setelah lima tahun atau lebih daerah yang luas dari kulit bisa mati, meninggalkan bekas luka.<ref name=Mit2013/>
'''Frambusia''', '''patek''' atau '''puru'''<ref>{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/frambusia|title=frambusia|work=Kamus Besar Bahasa Indonesia|accessdate=24 Maret 2017|archive-date=2023-06-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230623014010/https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/frambusia|dead-url=no}}</ref> ({{lang-en|yaws}}) adalah [[infeksi]] tropis pada [[kulit]], [[tulang]] dan sendi yang disebabkan oleh [[bakteri]] [[spiroket]] ''[[Treponema pallidum]] pertenue''.<ref name=Mit2012>{{cite journal|last=Mitjà O|last2=Hays R|last3=Rinaldi AC|last4=McDermott R|last5=Bassat Q|title=New treatment schemes for yaws: the path toward eradication|journal=Clinical Infectious Diseases|year=2012|volume=55|issue=3|pages=406–412|doi=10.1093/cid/cis444|format=pdf|url=http://cid.oxfordjournals.org/content/55/3/406.long|pmid=22610931|access-date=2017-03-24|archive-date=2014-05-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20140518070239/http://cid.oxfordjournals.org/content/55/3/406.long|dead-url=no}}</ref><ref name=Mit2013>{{cite journal|last=Mitjà O|last2=Asiedu K|last3=Mabey D|title=Yaws|journal=Lancet|year=2013|volume=381|issue=9868|pages=763–73|doi=10.1016/S0140-6736(12)62130-8|pmid=23415015}}</ref> Penyakit ini berawal dengan pembengkakan keras dan bundar pada kulit, dengan diameter 2 sampai 5&nbsp;cm.<ref name=Mit2013/> Bagian tengah dari pembengkakan bisa pecah dan membentuk [[ulkus]].<ref name=Mit2013/> Luka kulit awal ini biasanya sembuh setelah tiga sampai enam bulan.<ref name=WHO2014/> Setelah beberapa minggu sampai beberapa tahun, sendi dan tulang dapat terasa sakit, [[kelelahan (medis)|kelelahan]] dapat berkembang, dan luka kulit baru mungkin muncul.<ref name=Mit2013/> Kulit telapak tangan dan telapak kaki dapat menjadi tebal dan membuka.<ref name=WHO2014/> Tulang (terutama pada hidung) dapat berubah bentuk.<ref name=WHO2014/> Setelah lima tahun atau lebih daerah yang luas dari kulit bisa mati, meninggalkan bekas luka.<ref name=Mit2013/>


<!--Penyebaran dan diagnosis-->
<!--Penyebaran dan diagnosis-->
Baris 20: Baris 21:


<!--Epidemiologi-->
<!--Epidemiologi-->
Frambusia umum di setidaknya 14 [[negara tropis]] pada tahun 2012.<ref name=Mit2013/><ref name=WHO2014/> Penyakit ini hanya menginfeksi manusia.<ref name=WHO2014>{{cite web|title=Yaws Fact sheet N°316|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs316/en/|work=World Health Organization|accessdate=27 February 2014|date=February 2014}}</ref> Pada tahun 1950-an dan 1960-an [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) hampir memusnahkan frambusia.<ref name=WHO2014/> Sejak itu jumlah kasus telah meningkat dan ada upaya baru untuk [[Pemusnahan penyakit infeksi|memusnahkan penyakit ini secara global]] pada tahun 2020.<ref name=WHO2014/> Perkiraan terakhir dari jumlah orang yang terinfeksi lebih dari 500.000 pada tahun 1995.<ref name=Mit2012/> Meskipun salah satu deskripsi pertama dari penyakit ini dibuat pada tahun 1679 oleh [[Willem Piso]], bukti arkeologi menunjukkan bahwa frambusia mungkin telah ada di antara manusia sejauh 1,6 juta tahun yang lalu.<ref name=Mit2013/>
Frambusia umum di setidaknya 14 [[negara tropis]] pada tahun 2012.<ref name=Mit2013/><ref name=WHO2014/> Penyakit ini hanya menginfeksi manusia.<ref name=WHO2014>{{cite web|title=Yaws Fact sheet N°316|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs316/en/|work=World Health Organization|accessdate=27 February 2014|date=February 2014|archive-date=2014-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20140303061610/http://who.int/mediacentre/factsheets/fs316/en/|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 1950-an dan 1960-an [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) hampir memusnahkan frambusia.<ref name=WHO2014/> Sejak itu jumlah kasus telah meningkat dan ada upaya baru untuk [[Pemusnahan penyakit infeksi|memusnahkan penyakit ini secara global]] pada tahun 2020.<ref name=WHO2014/> Perkiraan terakhir dari jumlah orang yang terinfeksi lebih dari 500.000 pada tahun 1995.<ref name=Mit2012/> Meskipun salah satu deskripsi pertama dari penyakit ini dibuat pada tahun 1679 oleh [[Willem Piso]], bukti arkeologi menunjukkan bahwa frambusia mungkin telah ada di antara manusia sejauh 1,6 juta tahun yang lalu.<ref name=Mit2013/>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
{{commons category|Yaws}}
{{commons category|Yaws}}
*{{cite web |title=''Treponema pallidum subsp. pertenue'' |work=NCBI Taxonomy Browser |url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?mode=Info&id=168 |id=168}}
* {{cite web |title=''Treponema pallidum subsp. pertenue'' |work=NCBI Taxonomy Browser |url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?mode=Info&id=168 |id=168 |access-date=2017-03-24 |archive-date=2023-06-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230624040034/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?mode=Info&id=168 |dead-url=no }}


{{Authority control}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Penyakit]]

[[Category:Penyakit bakterial]]
[[Kategori:Penyakit bakterial]]
[[Category:Sifilis]]
[[Kategori:Sifilis]]
[[Category:Penyakit infeksi dengan upaya pemusnahan]]
[[Kategori:Penyakit infeksi dengan upaya pemusnahan]]

Revisi terkini sejak 29 Desember 2023 13.47

Frambusia
Nodul pada siku karena infeksi bakteri Treponema pallidum pertenue
Informasi umum
Nama lainframbesia tropica, thymosis, polypapilloma tropicum, parangi, bouba, frambösie,[1] pian[2]
SpesialisasiInfectious disease
Seorang dokter Eropa menangani frambusia pada seorang wanita Indonesia.

Frambusia, patek atau puru[3] (bahasa Inggris: yaws) adalah infeksi tropis pada kulit, tulang dan sendi yang disebabkan oleh bakteri spiroket Treponema pallidum pertenue.[4][5] Penyakit ini berawal dengan pembengkakan keras dan bundar pada kulit, dengan diameter 2 sampai 5 cm.[5] Bagian tengah dari pembengkakan bisa pecah dan membentuk ulkus.[5] Luka kulit awal ini biasanya sembuh setelah tiga sampai enam bulan.[6] Setelah beberapa minggu sampai beberapa tahun, sendi dan tulang dapat terasa sakit, kelelahan dapat berkembang, dan luka kulit baru mungkin muncul.[5] Kulit telapak tangan dan telapak kaki dapat menjadi tebal dan membuka.[6] Tulang (terutama pada hidung) dapat berubah bentuk.[6] Setelah lima tahun atau lebih daerah yang luas dari kulit bisa mati, meninggalkan bekas luka.[5]

Frambusia menyebar melalui kontak langsung dengan cairan dari luka orang yang terinfeksi.[6] Kontak biasanya bersifat non-seksual.[6] Penyakit ini paling umum pada anak-anak, yang menyebarkannya dengan bermain bersama-sama.[5] Penyakit treponema terkait lainnya adalah bejel (Treponema pallidum endemicum), pinta (Treponema pallidum caratium), dan sifilis (Treponema pallidum pallidum).[6] Frambusia sering didiagnosis dengan munculnya luka.[6] Tes antibodi darah mungkin berguna tetapi tidak dapat memisahkan infeksi sebelumnya dari infeksi saat ini.[6] Reaksi berantai polimerase (polymerase chain reaction, PCR) adalah metode yang paling akurat dari diagnosis.[6]

Salah satu cara pencegahan adalah dengan menyembuhkan mereka yang menderita penyakit sehingga mengurangi risiko penularan.[6] Di mana penyakit ini umum, memberikan pengobatan kepada seluruh masyarakat efektif untuk mengatasi frambusia.[6] Meningkatkan kebersihan dan sanitasi juga akan menurunkan penyebarannya.[6] Pengobatan biasanya dengan antibiotik termasuk azitromisin melalui mulut atau benzatin penisilin melalui injeksi.[6] Tanpa pengobatan, cacat fisik terjadi pada 10% kasus.[6]

Frambusia umum di setidaknya 14 negara tropis pada tahun 2012.[5][6] Penyakit ini hanya menginfeksi manusia.[6] Pada tahun 1950-an dan 1960-an Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hampir memusnahkan frambusia.[6] Sejak itu jumlah kasus telah meningkat dan ada upaya baru untuk memusnahkan penyakit ini secara global pada tahun 2020.[6] Perkiraan terakhir dari jumlah orang yang terinfeksi lebih dari 500.000 pada tahun 1995.[4] Meskipun salah satu deskripsi pertama dari penyakit ini dibuat pada tahun 1679 oleh Willem Piso, bukti arkeologi menunjukkan bahwa frambusia mungkin telah ada di antara manusia sejauh 1,6 juta tahun yang lalu.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Rapini RP, Bolognia JL, Jorizzo JL (2007). Dermatology: 2-Volume Set. St. Louis: Mosby. ISBN 1-4160-2999-0. 
  2. ^ James WD, Berger TG, et al. (2006). Andrews' Diseases of the Skin: clinical Dermatology. Saunders Elsevier. ISBN 0-7216-2921-0. OCLC 62736861. 
  3. ^ "frambusia". Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-23. Diakses tanggal 24 Maret 2017. 
  4. ^ a b Mitjà O; Hays R; Rinaldi AC; McDermott R; Bassat Q (2012). "New treatment schemes for yaws: the path toward eradication" (pdf). Clinical Infectious Diseases. 55 (3): 406–412. doi:10.1093/cid/cis444. PMID 22610931. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-18. Diakses tanggal 2017-03-24. 
  5. ^ a b c d e f g h Mitjà O; Asiedu K; Mabey D (2013). "Yaws". Lancet. 381 (9868): 763–73. doi:10.1016/S0140-6736(12)62130-8. PMID 23415015. 
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r "Yaws Fact sheet N°316". World Health Organization. February 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-03. Diakses tanggal 27 February 2014. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]