Lompat ke isi

Secangkir Kopi Pahit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Penghargaan dan nominasi: Bot: Merapikan artikel
 
(12 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{for|film Indonesia tahun 2022 dengan judul yang mirip|Kopi Pahit}}
{{Infobox Film
{{Infobox Film
|movie_name = Secangkir Kopi Pahit
|movie_name = Secangkir Kopi Pahit
Baris 13: Baris 14:
|editing = [[George Kamarullah]]
|editing = [[George Kamarullah]]
|distributor =
|distributor =
|release_date = [[1985]]
|release_date = [[1984]]
|runtime = 100 menit
|runtime = 100 menit
|country = [[Indonesia]]
|country = [[Indonesia]]
Baris 30: Baris 31:
== Sinopsis ==
== Sinopsis ==


Film ini mengisahkan tentang perjuangan hidup seorang perantau. Setelah Oleh Togar (Alex Komang) tiba di [[Jakarta]] dari desanya yang jauh di [[Sumatera Utara]]. Namun, Togar tidak berhasil meraih kesuksesan. Berkat bantuan Buyung (Ray Sahetapy), kawannya yang lulusan sarjana hukum, dia akhirnya menemukan pekerjaan sebagai [[reporter]] berita. Akan tetapi karena dia tidak mempunyai bakat untuk pekerjaannya itu maka timbulah masalah-masalah baru dalam kehidupannya. Misalnya, ia dituduh melarikan Sukarsih (Dewi Yull), seorang gadis yang menjadi korban perdagangan manusia. Padahal sebenarnya, Sukarsih yang awalnya ingin mengadu nasib ke Jakarta, tertipu oleh Bu Marni (Dhalia), seorang mucikari berkedok penyalur tenaga kerja.
Film ini mengisahkan tentang perjuangan hidup seorang perantau. Setelah Oleh Togar (Alex Komang) tiba di [[Jakarta]] dari desanya yang jauh di [[Sumatera Utara]]. Namun, Togar tidak berhasil meraih kesuksesan. Berkat bantuan Buyung (Ray Sahetapy), kawannya yang lulusan sarjana hukum, dia akhirnya menemukan pekerjaan sebagai [[reporter]] berita. Akan tetapi karena dia tidak mempunyai bakat untuk pekerjaannya itu maka timbulah masalah-masalah baru dalam kehidupannya. Misalnya, ia dituduh melarikan Sukarsih (Dewi Yull), seorang gadis yang menjadi korban perdagangan manusia. Padahal sebenarnya, Sukarsih yang awalnya ingin mengadu nasib ke Jakarta, tertipu oleh Bu Marni (Dhalia), seorang mucikari berkedok penyalur tenaga kerja.


Pada saat yang bersamaan, Togar bertemu dengan Lola (Rina Hasyim), seorang pemilik warung makan. Suatu malam, dalam keadaan mabuk, Togar meniduri janda beranak tiga tersebut. Lola pun hamil sehingga Togar terpaksa menikahinya. Setelah beberapa bulan, Togar mulai bisa menerima kenyataan dan memutuskan untuk pulang kampung setelah Ayah Togar meninggal dunia. Sayangnya, ketidakberuntungan Togar pun tetap mengikutinya sampai ke kampung halamannya. Suatu hari, Lola tewas tenggelam di danau akibat jatuh dari perahu yang dikemudikan Togar. Togar pun dituduh merencanakan kematian istrinya. Beruntung, mantan dosen Buyung, Simorangkir (Maruli Sitompul) bersedia membantunya mengajukan pembelaan.
Pada saat yang bersamaan, Togar bertemu dengan Lola (Rina Hasyim), seorang pemilik warung makan. Suatu malam, dalam keadaan mabuk, Togar meniduri janda beranak tiga tersebut. Lola pun hamil sehingga Togar terpaksa menikahinya. Setelah beberapa bulan, Togar mulai bisa menerima kenyataan dan memutuskan untuk pulang kampung setelah Ayah Togar meninggal dunia. Sayangnya, ketidakberuntungan Togar pun tetap mengikutinya sampai ke kampung halamannya. Suatu hari, Lola tewas tenggelam di danau akibat jatuh dari perahu yang dikemudikan Togar. Togar pun dituduh merencanakan kematian istrinya. Beruntung, mantan dosen Buyung, Simorangkir (Maruli Sitompul) bersedia membantunya mengajukan pembelaan.

==Penghargaan dan nominasi==
{| class="wikitable"
|+
!Tahun
!Penghargaan
!Kategori
!Penerima
!Hasil
|-
|rowspan="8" |1985
| rowspan="8" |[[Festival Film Indonesia 1985|Festival Film Indonesia]]
|[[Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia|Film Terbaik]]
|Secangkir Kopi Pahit
|{{nom}}
|-
|[[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
|[[Teguh Karya]]
|{{nom}}
|-
|[[Pemeran Utama Perempuan Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Wanita Terbaik]]
|[[Rina Hassim]]
|{{nom}}
|-
|[[Pemeran Pendukung Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Pendukung Pria Terbaik]]
|[[Ray Sahetapy]]
|{{nom}}
|-
|[[Pengarah Sinematografi Terbaik Festival Film Indonesia|Pengarah Sinematografi Terbaik]]
|Tantra Surjadi
|{{nom}}
|-
|[[Penyunting Gambar Terbaik Festival Film Indonesia|Penyunting Gambar Terbaik]]
|Benny Benhardi
|{{nom}}
|-
|[[Penata Suara Terbaik Festival Film Indonesia|Penata Suara Terbaik]]
|Zakaria Rasyid
|{{nom}}
|-
|[[Penata Musik Terbaik Festival Film Indonesia|Penata Musik Terbaik]]
|[[Eros Djarot]]
|{{nom}}
|-
|}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.arts.monash.edu.au/mai/films/kopi.html Secangkir Kopi Pahit - Bitter Coffee]
* {{en}} [http://www.arts.monash.edu.au/mai/films/kopi.html Secangkir Kopi Pahit - Bitter Coffee]
* {{id}} http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-s018-84-157965_secangkir-kopi-pahit#.V2WgWBIexWU


{{film-indo-stub}}
{{Film Batak}}
{{Portal|Batak Toba}}


[[Kategori:Film Indonesia tahun 1985]]
[[Kategori:Film Batak]]
[[Kategori:Batak Toba]]
[[Kategori:Film drama]]
[[Kategori:Film Indonesia]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1984]]


{{film-indo-stub}}

Revisi terkini sejak 30 Desember 2023 06.32

Secangkir Kopi Pahit
SutradaraTeguh Karya
ProduserPT. Interstudio
Ditulis olehTeguh Karya
PemeranRina Hasyim
Alex Komang
Ray Sahetapy
Maruli Sitompul
Dewi Yull
Sylvia Widiantono
Dhalia
Penata musikEros Djarot
SinematograferTantra Suryadi
PenyuntingGeorge Kamarullah
Tanggal rilis
1984
Durasi100 menit
NegaraIndonesia

Secangkir Kopi Pahit adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1985 dengan disutradarai oleh Teguh Karya. Film ini dibintangi antara lain oleh Rina Hasyim dan Alex Komang.

Film ini mengisahkan tentang perjuangan hidup seorang perantau. Setelah Oleh Togar (Alex Komang) tiba di Jakarta dari desanya yang jauh di Sumatera Utara. Namun, Togar tidak berhasil meraih kesuksesan. Berkat bantuan Buyung (Ray Sahetapy), kawannya yang lulusan sarjana hukum, dia akhirnya menemukan pekerjaan sebagai reporter berita. Akan tetapi karena dia tidak mempunyai bakat untuk pekerjaannya itu maka timbulah masalah-masalah baru dalam kehidupannya. Misalnya, ia dituduh melarikan Sukarsih (Dewi Yull), seorang gadis yang menjadi korban perdagangan manusia. Padahal sebenarnya, Sukarsih yang awalnya ingin mengadu nasib ke Jakarta, tertipu oleh Bu Marni (Dhalia), seorang mucikari berkedok penyalur tenaga kerja.

Pada saat yang bersamaan, Togar bertemu dengan Lola (Rina Hasyim), seorang pemilik warung makan. Suatu malam, dalam keadaan mabuk, Togar meniduri janda beranak tiga tersebut. Lola pun hamil sehingga Togar terpaksa menikahinya. Setelah beberapa bulan, Togar mulai bisa menerima kenyataan dan memutuskan untuk pulang kampung setelah Ayah Togar meninggal dunia. Sayangnya, ketidakberuntungan Togar pun tetap mengikutinya sampai ke kampung halamannya. Suatu hari, Lola tewas tenggelam di danau akibat jatuh dari perahu yang dikemudikan Togar. Togar pun dituduh merencanakan kematian istrinya. Beruntung, mantan dosen Buyung, Simorangkir (Maruli Sitompul) bersedia membantunya mengajukan pembelaan.

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil
1985 Festival Film Indonesia Film Terbaik Secangkir Kopi Pahit Nominasi
Sutradara Terbaik Teguh Karya Nominasi
Pemeran Utama Wanita Terbaik Rina Hassim Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Ray Sahetapy Nominasi
Pengarah Sinematografi Terbaik Tantra Surjadi Nominasi
Penyunting Gambar Terbaik Benny Benhardi Nominasi
Penata Suara Terbaik Zakaria Rasyid Nominasi
Penata Musik Terbaik Eros Djarot Nominasi

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]