'''Berastagi''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Karo]], provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Berastagi merupakan kecamatan terbesar kedua di [[Dataran Tinggi Karo|dataran tinggi karo]] setelah [[Kabanjahe, Karo|Kabanjahe]]. Berastagi merupakan salah satu tujuan wisata yang populer di [[Sumatera Utara]], dan berbatasan dengan [[Sibolangit, Deli Serdang|Sibolangit]].<ref name="BERASTAGI">{{cite web|url=https://karokab.bps.go.id/publication/2021/09/24/79e8ff9b5e2c595ae8ed6704/kecamatan-berastagi-dalam-angka-2021.html|title=Kecamatan Berastagi Dalam Angka 2021|wesbite=karokab.bps.go.id|accessdate=15 Januari 2022|pages=7, 25, 51-52|format=pdf}}</ref>
'''Berastagi''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Karo]], [[Sumatera Utara]]. Berastagi merupakan kota terbesar kedua di [[Dataran Tinggi Karo|dataran tinggi karo]] setelah [[Kabanjahe, Karo|Kota Kabanjahe]]. Berastagi merupakan salah satu kota wisata yang populer di [[Sumatera Utara]].
== Geografi ==
Berastagi berjarak sekitar 66 kilometer dari [[Kota Medan]]. Berastagi diapit oleh 2 gunung berapi aktif yaitu [[Gunung Sibayak]] dan [[Gunung Sinabung]]. Di dekat [[Gunung Sibayak]], terdapat pemandian mata air panas. Berastagi sendiri berada di ketinggian lebih dari 1300 mdpl, sehingga menjadikan kota ini menjadi salah satu kota terdingin yang ada di [[Indonesia]].
Berastagi berjarak sekitar 66 kilometer dari [[Kota Medan]]. Berastagi diapit oleh 2 gunung berapi aktif yaitu [[Gunung Sibayak]] dan [[Gunung Sinabung]]. Di dekat [[Gunung Sibayak]], terdapat pemandian mata air panas. Berastagi sendiri berada di ketinggian lebih dari 1300 mdpl, sehingga menjadikan kota ini menjadi salah satu kota terdingin yang ada di [[Indonesia]].
Aktivitas ekonomi di Berastagi terpusat pada produksi sayur,buah-buahan dan pariwisata. Berastagi merupakan salah satu penghasil sayur dan buah buahan terbesar di [[Sumatera Utara]]. Bahkan sudah di ekspor ke [[Singapura]] dan [[Malaysia]]. Etnis yang dominan di daerah ini adalah [[Suku Karo]],dan berkomunikasi dengan [[Bahasa Karo]] dialek [[gugung]].
Aktivitas ekonomi di Berastagi terpusat pada produksi sayur,buah-buahan dan pariwisata. Berastagi merupakan salah satu penghasil sayur dan buah buahan terbesar di [[Sumatera Utara]]. Bahkan sudah di ekspor ke [[Singapura]] dan [[Malaysia]]. Etnis yang dominan di daerah ini adalah [[Suku Karo]], dan berkomunikasi dengan [[Bahasa Karo]] dialek [[Gugung]].
== Demografi ==
Suku asli yang mendiami Berastagi adalah orang [[Suku Karo|Karo]]. Sebagai kawasan wisata, penduduk dari luar Karo kemudian mulai bermukim dan menetap di Berastagi, sehingga Berastagi termasuk kecamatan dengan tingkat multietnis dan agama paling heterogen di [[Kabupaten karo]]. Pada tahun [[2021]], jumlah penduduk kecamatan Berastagi sebanyak 48.224 jiwa, dengan kepadatan 1.581 jiwa/km².<ref name="BERASTAGI"/>
Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] [[2021]] mencatat bahwa masyarakat kecamatan Berastagi mayoritas memeluk agama [[Kekristenan|Kristen]] yakni 55,48%, dimana [[Kristen Protestan|Protestan]] sebanyak 46,04% dan [[Katolik]] 9,44%. Kemudian sebagian besar lainnya yang beragama [[Islam]] sebanyak 42,84%, dan selebihnya merupakan pemeluk agama [[Agama Buddha|Buddha]] 1,49% dan [[Hindu]] serta Kepercayaan sebanyak 0,19%.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=15 Januari 2022|format=visual}}</ref> Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 43 gereja [[Protestan]], 24 masjid, 7 gereja [[Katolik]] dan 3 vihara.<ref name="BERASTAGI"/>
== Pariwisata ==
== Pariwisata ==
[[Berkas:TamanLumbini20110607.jpg|jmpl|250px|ki|Replika Pagoda Shwedagon di Berastagi]]
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Hotel Brastagi TMnr 60004187.jpg|Hotel "Brastagi" pada masa [[Hindia Belanda]]
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Hotel Brastagi aan de voet van de vulkaan Sibayak TMnr 60023683.jpg|thumb|right|Panorama Berastagi pada tahun 1940-an dengan [[Gunung Sibayak]] di belakangnya
Berastagi berjarak sekitar 66 kilometer dari Kota Medan. Berastagi diapit oleh 2 gunung berapi aktif yaitu Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung. Di dekat Gunung Sibayak, terdapat pemandian mata air panas. Berastagi sendiri berada di ketinggian lebih dari 1300 mdpl, sehingga menjadikan kota ini menjadi salah satu kota terdingin yang ada di Indonesia.
Aktivitas ekonomi di Berastagi terpusat pada produksi sayur,buah-buahan dan pariwisata. Berastagi merupakan salah satu penghasil sayur dan buah buahan terbesar di Sumatera Utara. Bahkan sudah di ekspor ke Singapura dan Malaysia. Etnis yang dominan di daerah ini adalah Suku Karo, dan berkomunikasi dengan Bahasa Karo dialek Gugung.
Suku asli yang mendiami Berastagi adalah orang Karo. Sebagai kawasan wisata, penduduk dari luar Karo kemudian mulai bermukim dan menetap di Berastagi, sehingga Berastagi termasuk kecamatan dengan tingkat multietnis dan agama paling heterogen di Kabupaten karo. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Berastagi sebanyak 48.224 jiwa, dengan kepadatan 1.581 jiwa/km².[2]
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri2021 mencatat bahwa masyarakat kecamatan Berastagi mayoritas memeluk agama Kristen yakni 55,48%, dimana Protestan sebanyak 46,04% dan Katolik 9,44%. Kemudian sebagian besar lainnya yang beragama Islam sebanyak 42,84%, dan selebihnya merupakan pemeluk agama Buddha 1,49% dan Hindu serta Kepercayaan sebanyak 0,19%.[3] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 43 gereja Protestan, 24 masjid, 7 gereja Katolik dan 3 vihara.[2]