Tanjung, Lombok Utara: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel, removed stub tag |
||
(22 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Tempat lain|Tanjung (disambiguasi)}} |
|||
{{kecamatan |
{{kecamatan |
||
|nama=Tanjung |
|nama=Tanjung |
||
|provinsi=Nusa Tenggara Barat |
|provinsi =Nusa Tenggara Barat |
||
|dati2=Kabupaten |
|dati2 =Kabupaten |
||
|nama dati2=Lombok Utara |
|nama dati2 =Lombok Utara |
||
|luas =137,52 km² |
|||
⚫ | |||
|penduduk =55461 |
|||
⚫ | |||
|penduduktahun=[[2021]] |
|||
Tanjung juga merupakan pusat pemerintahan sementara di kabupaten ini. Kantor [[DPRD]] dan kantor Bupati Lombok Utara merupakan beberapa di antara kantor yang telah dibangun di wilayah ini. |
|||
|pendudukref =<ref name="DUKCAPIL"/> |
|||
|kelurahan = 8 desa |
|||
|nama camat = Masjudin Ashari, S.E., M.E. |
|||
|kepadatan = 403 |
|||
⚫ | |||
[[Berkas:Kantor Camat Tanjung Sept 2023.jpg|jmpl|224x224px|Kantor Camat Tanjung]] |
|||
[[Berkas:Salah Satu Kegiatan Pemerintahan Kec Tanjung.jpg|jmpl|224x224px|Salah Satu Kegiatan Pemerintahan Kecamatan Tanjung]] |
|||
[[Berkas:Budidaya pisang di Tanjung.jpg|jmpl|165x165px|Budidaya Pisang di Kecamatan Tanjung]] |
|||
'''Tanjung''' merupakan salah satu [[kecamatan]] yang memiliki potensi hebat dan merupakan ibu kota dari [[Kabupaten Lombok Utara]] (KLU), provinsi [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. Pusat perdagangan dan pemerintahan [[kabupaten]] sebagian besar terfokus di [[kecamatan]] ini. |
|||
Kecamatan Tanjung berjarak sekitar 33 km ke arah utara dari [[Kota Mataram]], Ibu kota KLU ini juga terkenal dengan keindahan panorama pantai sepanjang 7 km ke arah timur. |
|||
⚫ | |||
[[File:TanjungBuddhTemple.JPG|thumb|left|Vihara ''Sutta Dhamma Lenek'' di Tanjung]] |
|||
[[File:TanjungVihara.JPG|thumb|''Vihara Dhamma'' di Tanjung]] |
|||
[[File:TanjungPura.JPG|thumb|''Pura Medana'' di Tanjung]] |
|||
== Geografi == |
|||
Mayoritas penduduk kota Tanjung memeluk agama [[Islam]]. Kebanyakan pemeluknya adalah [[Suku Sasak]], [[Jawa]], [[Bima]], [[Sumbawa]]. Agama lain yang dianut di kota ini adalah [[Agama Buddha|Buddha]], dan [[Agama Hindu|Hindu]], yang kebanyakan dianut oleh penduduk dari suku [[Bali]]. Beragam tempat peribadatan juga dijumpai di kota ini. Selain didominasi oleh [[masjid]], [[Pura]] dan [[Vihara]] juga terdapat di kota Tanjung. |
|||
=== Batas Wilayah === |
|||
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: |
|||
{{Batas_USBT |
|||
|utara = [[Laut Bali]] |
|||
|selatan = [[Kabupaten Lombok Barat]] |
|||
|barat = [[Pemenang, Lombok Utara|Kecamatan Pemenang]] |
|||
|timur = [[Gangga, Lombok Utara|Kecamatan Gangga]] |
|||
}} |
|||
== Desa/Kelurahan == |
|||
# [[Jenggala, Tanjung, Lombok Utara|Jenggala]] |
|||
⚫ | Tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, |
||
# [[Medana, Tanjung, Lombok Utara|Medana]] |
|||
# [[Sigar Penjalin, Tanjung, Lombok Utara|Sigar Penjalin]] |
|||
# [[Sokong, Tanjung, Lombok Utara|Sokong]] |
|||
# [[Tanjung, Tanjung, Lombok Utara|Tanjung]] |
|||
# [[Tegal Maja, Tanjung, Lombok Utara|Tegal Maja]] |
|||
# [[Teniga, Tanjung, Lombok Utara|Teniga]] |
|||
# Sama Guna |
|||
== Demografi == |
|||
⚫ | |||
=== Penduduk === |
|||
⚫ | Pada tahun [[2021]], jumlah penduduk kecamatan ini sebanyak 55.461 jiwa, dengan kepadatan penduduk 403 jiwa/km²<ref name="DUKCAPIL" />. Penduduk kecamatan Tanjung sangat heterogen, terdiri dari [[Suku Sasak]],[[Suku Bali|Bali]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Bima|Bima]], [[Suku Sumbawa|Sumbawa]], Bugis, dan suku-suku lainnya. Kecamatan Tanjung menyimpan potensi untuk menjadi sentra perdagangan yang bisa disejajarkan dengan kota-kota lain di [[Nusa Tenggara Barat]]. |
||
Masyarakat Tanjung terkenal dengan keramahan dan gotong royong. Ini tercermin dengan semangat dan slogan Tanjung yang dicanangkan sejak era 90-an, yakni "Tanjung-ku Tanjung-mu Tanjung-kita Jumpa Berlian". Akronim Jumpa Berlian bermakna Jumat Pagi Bersihkan Lingkungan Anda. Kebiasaan gotong royong masyarakat ini masih dilaksanakan sampai saat ini. |
|||
⚫ | |||
Masyarakat Tanjung hidup rukun dan penuh dengan kebersamaan dan toleransi. Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] tahun 2021, mayoritas penduduk kecamatan Tanjung memeluk agama [[Islam]], yakni 83,02%.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=12 Oktober 2021|format=visual}}</ref> Kebanyakan pemeluknya adalah [[Suku Sasak|Sasak]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Bima|Bima]] dan [[Suku Sumbawa|Sumbawa]]. Agama lain yang dianut di kota ini adalah [[Agama Buddha|Buddha]] yakni 9,43%, kemudian [[Agama Hindu|Hindu]] 7,52% yang kebanyakan dianut oleh penduduk dari suku [[Suku Bali|Bali]], dan [[Kekristenan|Kristen]] 0,04%. Beragam tempat peribadatan juga dijumpai di kota ini. Selain didominasi oleh [[Masjid]], [[Pura]] dan [[Vihara]] juga terdapat di kota Tanjung. Berdasarkan data Kantor Camat Tanjung tahun 2022, terdapat 72 Masjid, 17 Vihara, dan 9 Pura yang tersebar di wilayah kecamatan. |
|||
== Pariwisata == |
|||
=== Wisata alam === |
|||
Kecamatan Tanjung memiliki sejumlah tempat wisata yang sangat indah, dimulai dari fenomena dasar laut di sebelah utara hingga perbukitan dan pegunungan di bagian selatan. Pelbagai obyek wisata ini sangat diminati oleh wisatawan nasional dan internasional. Hamparan keindahan ciptaan Tuhan ini berpadu dengan keragaman budaya yang menjadi daya tarik pariwisata di Kecamatan Tanjung. |
|||
Berikut beberapa tempat wisata alam yang dapat dikunjungi: |
|||
# Pantai Sire |
|||
# Pantai Tembobor |
|||
# Pantai Impos |
|||
# Pantai Bintang |
|||
# Pantai Sejuk |
|||
# Pantai Sorong Jukung |
|||
# Air Terjun Lokoq Sekeoh |
|||
Wisata budaya juga pemikat bagi para turis lokal dan global yang berkunjung ke wilayah ini. Hal ini bisa terlihat dengan ramainya penonton saat diadakannya Pawai Budaya Tioq Tata Tunaq di Lapangan Umum Supersemar Tanjung. |
|||
=== Wisata kuliner === |
|||
⚫ | Tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, Tanjung juga mempunyai beberapa kuliner khas yang tidak akan bisa ditemui di tempat lain. Salah satu kuliner khas tersebut adalah Sate Ikan Tanjung. Sate yang hanya ditemui di sekitar daerah Tanjung. Tidak seperti sate ikan di daerah lain, keunikan aroma dan rasa dari sate ini membuat setiap orang akan langsung bisa membedakannya dengan sate-sate ikan di daerah lain . |
||
⚫ | Pada mulanya, pedagang sate Ikan Tanjung hanya bisa kita jumpai di waktu tertentu yaitu mulai dari pukul empat sampai dengan enam sore hari. Lewat dari waktu tersebut kita tidak akan menemukannya karena harganya yang cukup terjangkau membuat sate ini sangat cepat terjual. Seiring dengan pesatnya perkembangan Kota Tanjung, para penikmat sate ikan dapat membeli sejak pukul 11 siang sampai malam hari. Selain itu keberadaan pedagangnya yang berjajar di sepanjang jalan menuju daerah Tanjung juga membuat setiap pengunjung yang kebetulan lewat bisa langsung menikmatinya atau membawanya pulang sebagai oleh-oleh (buah tangan) untuk keluarga tercinta. |
||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
|||
{{Tanjung, Lombok Utara}} |
|||
{{Kabupaten Lombok Utara}} |
{{Kabupaten Lombok Utara}} |
||
{{kecamatan-stub}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Nusa Tenggara Barat]] |
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Nusa Tenggara Barat]] |
Revisi terkini sejak 31 Desember 2023 04.25
Tanjung | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Nusa Tenggara Barat | ||||
Kabupaten | Lombok Utara | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Masjudin Ashari, S.E., M.E. | ||||
Populasi | |||||
• Total | 55.461 jiwa | ||||
• Kepadatan | 403/km2 (1,040/sq mi) | ||||
Kode Kemendagri | 52.08.01 | ||||
Kode BPS | 5208020 | ||||
Desa/kelurahan | 8 desa | ||||
|
Tanjung merupakan salah satu kecamatan yang memiliki potensi hebat dan merupakan ibu kota dari Kabupaten Lombok Utara (KLU), provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pusat perdagangan dan pemerintahan kabupaten sebagian besar terfokus di kecamatan ini.
Kecamatan Tanjung berjarak sekitar 33 km ke arah utara dari Kota Mataram, Ibu kota KLU ini juga terkenal dengan keindahan panorama pantai sepanjang 7 km ke arah timur.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Laut Bali |
Timur | Kecamatan Gangga |
Selatan | Kabupaten Lombok Barat |
Barat | Kecamatan Pemenang |
Desa/Kelurahan
[sunting | sunting sumber]- Jenggala
- Medana
- Sigar Penjalin
- Sokong
- Tanjung
- Tegal Maja
- Teniga
- Sama Guna
Demografi
[sunting | sunting sumber]Penduduk
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan ini sebanyak 55.461 jiwa, dengan kepadatan penduduk 403 jiwa/km²[1]. Penduduk kecamatan Tanjung sangat heterogen, terdiri dari Suku Sasak,Bali, Jawa, Bima, Sumbawa, Bugis, dan suku-suku lainnya. Kecamatan Tanjung menyimpan potensi untuk menjadi sentra perdagangan yang bisa disejajarkan dengan kota-kota lain di Nusa Tenggara Barat.
Masyarakat Tanjung terkenal dengan keramahan dan gotong royong. Ini tercermin dengan semangat dan slogan Tanjung yang dicanangkan sejak era 90-an, yakni "Tanjung-ku Tanjung-mu Tanjung-kita Jumpa Berlian". Akronim Jumpa Berlian bermakna Jumat Pagi Bersihkan Lingkungan Anda. Kebiasaan gotong royong masyarakat ini masih dilaksanakan sampai saat ini.
Agama
[sunting | sunting sumber]Masyarakat Tanjung hidup rukun dan penuh dengan kebersamaan dan toleransi. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, mayoritas penduduk kecamatan Tanjung memeluk agama Islam, yakni 83,02%.[1] Kebanyakan pemeluknya adalah Sasak, Jawa, Bima dan Sumbawa. Agama lain yang dianut di kota ini adalah Buddha yakni 9,43%, kemudian Hindu 7,52% yang kebanyakan dianut oleh penduduk dari suku Bali, dan Kristen 0,04%. Beragam tempat peribadatan juga dijumpai di kota ini. Selain didominasi oleh Masjid, Pura dan Vihara juga terdapat di kota Tanjung. Berdasarkan data Kantor Camat Tanjung tahun 2022, terdapat 72 Masjid, 17 Vihara, dan 9 Pura yang tersebar di wilayah kecamatan.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Wisata alam
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Tanjung memiliki sejumlah tempat wisata yang sangat indah, dimulai dari fenomena dasar laut di sebelah utara hingga perbukitan dan pegunungan di bagian selatan. Pelbagai obyek wisata ini sangat diminati oleh wisatawan nasional dan internasional. Hamparan keindahan ciptaan Tuhan ini berpadu dengan keragaman budaya yang menjadi daya tarik pariwisata di Kecamatan Tanjung.
Berikut beberapa tempat wisata alam yang dapat dikunjungi:
- Pantai Sire
- Pantai Tembobor
- Pantai Impos
- Pantai Bintang
- Pantai Sejuk
- Pantai Sorong Jukung
- Air Terjun Lokoq Sekeoh
Wisata budaya juga pemikat bagi para turis lokal dan global yang berkunjung ke wilayah ini. Hal ini bisa terlihat dengan ramainya penonton saat diadakannya Pawai Budaya Tioq Tata Tunaq di Lapangan Umum Supersemar Tanjung.
Wisata kuliner
[sunting | sunting sumber]Tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, Tanjung juga mempunyai beberapa kuliner khas yang tidak akan bisa ditemui di tempat lain. Salah satu kuliner khas tersebut adalah Sate Ikan Tanjung. Sate yang hanya ditemui di sekitar daerah Tanjung. Tidak seperti sate ikan di daerah lain, keunikan aroma dan rasa dari sate ini membuat setiap orang akan langsung bisa membedakannya dengan sate-sate ikan di daerah lain .
Pada mulanya, pedagang sate Ikan Tanjung hanya bisa kita jumpai di waktu tertentu yaitu mulai dari pukul empat sampai dengan enam sore hari. Lewat dari waktu tersebut kita tidak akan menemukannya karena harganya yang cukup terjangkau membuat sate ini sangat cepat terjual. Seiring dengan pesatnya perkembangan Kota Tanjung, para penikmat sate ikan dapat membeli sejak pukul 11 siang sampai malam hari. Selain itu keberadaan pedagangnya yang berjajar di sepanjang jalan menuju daerah Tanjung juga membuat setiap pengunjung yang kebetulan lewat bisa langsung menikmatinya atau membawanya pulang sebagai oleh-oleh (buah tangan) untuk keluarga tercinta.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 12 Oktober 2021.