Lompat ke isi

Tiroang, Pinrang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Menghapus kategori yang sudah otomatis dari templat {{kecamatan}}
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(23 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
|dati2=Kabupaten
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Pinrang
|nama dati2=Pinrang
|luas=- km²
|luas=77,73 km²
|penduduk=-
|penduduk=-
|kelurahan=-
|kelurahan=6 kelurahan
|nama camat=-
|nama camat=H. A. Mahmud Bancing, SP., M.Si
|kepadatan=- jiwa/km²
|kepadatan=- jiwa/km²
|provinsi=Sulawesi Selatan
|provinsi=Sulawesi Selatan
}}
}}
'''Tiroang''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Pinrang]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. Luas wilayahnya adalah 77,73&nbsp;km<sup>2</sup>. Wilayah Kecamatan Tiroang terbagi menjadi 6 [[desa]] dan [[kelurahan]] hingga tahun 2020. Jumlah penduduknya tercatat sebanyak 23.409 jiwa pada tahun 2020 dengan tingkat [[kepadatan penduduk]] sebesar 301 jiwa/km<sup>2</sup>. Salah satu [[pekerjaan]] yang ditekuni penduduk Kecamatan Tiroang adalah [[petani]]. Di Kecamatan Tiroang terdapat [[sekolah dasar]] dan sekolah menengah.
'''Tiroang''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Pinrang]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]].


== Geografi ==
{{Kabupaten Pinrang}}


=== Pembagian administrasi ===
{{kecamatan-stub}}
Kecamatan Tiroang adalah salah satu dari 12 [[kecamatan]] di [[Kabupaten Pinrang]]. Luas wilayahnya adalah 77,73&nbsp;km<sup>2</sup>. Perbandingan luas Kecamatan Tiroang dengan luas Kabupaten Tiroang adalah 3,96%. Wilayahnya terbagi menjadi 6 desa atau kelurahan hingga tahun 2020.{{Sfn|Halim, Razak, dan Nain|2021|p=38-39}} Nama-nama kelurahnnya adalah:
# Kelurahan [[Fakkie, Tiroang, Pinrang|Fakkie]]
# Kelurahan [[Marawi, Tiroang, Pinrang|Marawi]]
# Kelurahan [[Mattiro Deceng, Tiroang, Pinrang|Mattiro Deceng]]
# Kelurahan [[Pammase, Tiroang, Pinrang|Pammase]]
# Kelurahan [[Massamaturue, Tiroang, Pinrang|Massamaturue]]


==== Kelurahan Samaturue ====
Kelurahan Samaturue merupakan [[kelurahan]] yang dibentuk pada bulan Juli 2020. Pembentukannya berasal dari hasil pemekaran kelurahan lain di Kecamatan Tiroang. Luas wilayahnya adalah 12,5&nbsp;km<sup>2</sup>.{{Sfn|Halim, Razak, dan Nain|2021|p=38}}


== Penduduk ==


=== Jumlah penduduk ===
[[Kategori:{{PAGENAME}}| ]]
Pada tahun 2020, tercatat bahwa jumlah [[penduduk]] Kecamatan Tiroang sebanyak 23.409 jiwa. Laju pertumbuhan penduduknya sebesar 1,12% tiap tahun. Tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Tiroang sebesar 301 jiwa/km<sup>2</sup>.{{Sfn|Halim, Razak, dan Nain|2021|p=41}}


=== Pekerjaan penduduk ===
[[jv:Tiroang, Pinrang]]
Pada tahun 2020, sebanyak 8.101 orang di Kecamatan Tiroang bekerja sebagai petani. Dari jumlah tersebut, terdapat sebanyak 190 kelompok tani.{{Sfn|Halim, Razak, dan Nain|2021|p=47}} Lahan yang dipergunakan sebagai sawah di Kecamatan Tiroang pada tahun 2020 seluas 5.683 ha. Semuanya menerapkan metode irigasi.{{Sfn|Halim, Razak, dan Nain|2021|p=46}} Kecamatan Tiroang pada tahun 2020 memiliki luas lahan panen padi sebesar 11.367 ha. Tingkat produktivitasnya sebesar 5,90 ton tiap hektarnya. Sehingga pada tahun 2020, total produksi padi di Kecamatan Tiroang sebanyak 67.065 ha.{{Sfn|Halim, Razak, dan Nain|2021|p=45}} Panen oleh para petani di Kecamatan Tiroang umumnya terancam oleh dua hal. Pertama adalah keberadaan [[organisme pengganggu tumbuhan]]. Kedua adalah adanya risiko banjir pada musim tanam.{{Sfn|Halim, Razak, dan Nain|2021|p=34}} Kecamatan Tiroang juga dikenal sebagai salah satu dari tiga kecamatan yang menjadi sentra budidaya salak di Kabupaten Pinrang.<ref>{{Cite journal|last=Pratiwi, D. E., dkk.|title=Pelatihan Pembuatan Kopi Biji Salak di Desa Pekkabata Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang|url=https://ojs.unm.ac.id/semnaslpm/article/download/16234/9379|journal=Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat: Peluang dan Tantangan Pengabdian kepada Masyarakat yang Inovatif di Era Kebiasaan Baru|pages=694|isbn=978-623-7496-57-1}}</ref>

== Fasilitas ==

=== Sekolah ===
Pada tahun 2020, di Kecamatan Tiroang terdapat [[sekolah]] berjenis [[sekolah dasar]] dan sekolah menengah. Jumlah sekolah dasar sebanyak 6 unit. Sementara sekolah menengah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu [[sekolah menengah pertama]], [[Sekolah Menengah Atas|sekolah menengah atas]], dan [[sekolah menengah kejuruan]]. Jumlah sekolah menengah pertama sebanyak 4 unit, sekolah menengah atas sebanyak 1 unit dan sekolah menengah kejuruan sebanyak 1 unit.{{Sfn|Halim, Razak, dan Nain|2021|p=50}}

== Referensi ==

=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}

=== Daftar pustaka ===

* {{Cite book|last=Halim, A., Razak, R., dan Nain, U.|date=Desember 2021|url=http://eprints2.ipdn.ac.id/id/eprint/693/1/cover-1.pdf|title=Asuransi Usahatani Padi di Kabupaten Pinrang|location=Yogyakarta|publisher=Pustaka Pelajar|isbn=978-623-236-239-0|ref={{sfnref|Halim, Razak, dan Nain|2021}}|url-status=live}}
{{Tiroang, Pinrang}}
{{Kabupaten Pinrang}}

{{Authority control}}


{{kecamatan-stub}}

Revisi terkini sejak 31 Desember 2023 04.39

Tiroang
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenPinrang
Pemerintahan
 • CamatH. A. Mahmud Bancing, SP., M.Si
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri73.15.09 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7315042 Edit nilai pada Wikidata
Luas77,73 km²
Desa/kelurahan6 kelurahan

Tiroang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Indonesia. Luas wilayahnya adalah 77,73 km2. Wilayah Kecamatan Tiroang terbagi menjadi 6 desa dan kelurahan hingga tahun 2020. Jumlah penduduknya tercatat sebanyak 23.409 jiwa pada tahun 2020 dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 301 jiwa/km2. Salah satu pekerjaan yang ditekuni penduduk Kecamatan Tiroang adalah petani. Di Kecamatan Tiroang terdapat sekolah dasar dan sekolah menengah.

Pembagian administrasi

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Tiroang adalah salah satu dari 12 kecamatan di Kabupaten Pinrang. Luas wilayahnya adalah 77,73 km2. Perbandingan luas Kecamatan Tiroang dengan luas Kabupaten Tiroang adalah 3,96%. Wilayahnya terbagi menjadi 6 desa atau kelurahan hingga tahun 2020.[1] Nama-nama kelurahnnya adalah:

  1. Kelurahan Fakkie
  2. Kelurahan Marawi
  3. Kelurahan Mattiro Deceng
  4. Kelurahan Pammase
  5. Kelurahan Massamaturue

Kelurahan Samaturue

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Samaturue merupakan kelurahan yang dibentuk pada bulan Juli 2020. Pembentukannya berasal dari hasil pemekaran kelurahan lain di Kecamatan Tiroang. Luas wilayahnya adalah 12,5 km2.[2]

Jumlah penduduk

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2020, tercatat bahwa jumlah penduduk Kecamatan Tiroang sebanyak 23.409 jiwa. Laju pertumbuhan penduduknya sebesar 1,12% tiap tahun. Tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Tiroang sebesar 301 jiwa/km2.[3]

Pekerjaan penduduk

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2020, sebanyak 8.101 orang di Kecamatan Tiroang bekerja sebagai petani. Dari jumlah tersebut, terdapat sebanyak 190 kelompok tani.[4] Lahan yang dipergunakan sebagai sawah di Kecamatan Tiroang pada tahun 2020 seluas 5.683 ha. Semuanya menerapkan metode irigasi.[5] Kecamatan Tiroang pada tahun 2020 memiliki luas lahan panen padi sebesar 11.367 ha. Tingkat produktivitasnya sebesar 5,90 ton tiap hektarnya. Sehingga pada tahun 2020, total produksi padi di Kecamatan Tiroang sebanyak 67.065 ha.[6] Panen oleh para petani di Kecamatan Tiroang umumnya terancam oleh dua hal. Pertama adalah keberadaan organisme pengganggu tumbuhan. Kedua adalah adanya risiko banjir pada musim tanam.[7] Kecamatan Tiroang juga dikenal sebagai salah satu dari tiga kecamatan yang menjadi sentra budidaya salak di Kabupaten Pinrang.[8]

Fasilitas

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2020, di Kecamatan Tiroang terdapat sekolah berjenis sekolah dasar dan sekolah menengah. Jumlah sekolah dasar sebanyak 6 unit. Sementara sekolah menengah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan. Jumlah sekolah menengah pertama sebanyak 4 unit, sekolah menengah atas sebanyak 1 unit dan sekolah menengah kejuruan sebanyak 1 unit.[9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Halim, Razak, dan Nain 2021, hlm. 38-39.
  2. ^ Halim, Razak, dan Nain 2021, hlm. 38.
  3. ^ Halim, Razak, dan Nain 2021, hlm. 41.
  4. ^ Halim, Razak, dan Nain 2021, hlm. 47.
  5. ^ Halim, Razak, dan Nain 2021, hlm. 46.
  6. ^ Halim, Razak, dan Nain 2021, hlm. 45.
  7. ^ Halim, Razak, dan Nain 2021, hlm. 34.
  8. ^ Pratiwi, D. E., dkk. "Pelatihan Pembuatan Kopi Biji Salak di Desa Pekkabata Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang". Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat: Peluang dan Tantangan Pengabdian kepada Masyarakat yang Inovatif di Era Kebiasaan Baru: 694. ISBN 978-623-7496-57-1. 
  9. ^ Halim, Razak, dan Nain 2021, hlm. 50.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]