Lompat ke isi

Serasah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Taylorbot (bicara | kontrib)
::: organik-> senyawa organik | t=682 su=63 in=65 at=63 -- only 25 edits left of totally 89 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000
 
(11 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[File:Gmelina leaves forest floor.JPG|thumb|Serasah di dasar hutan]]
'''Serasah''' atau '''seresah''' adalah tumpukan dedaunan kering, rerantingan, dan berbagai sisa [[vegetasi]] lainnya di atas lantai [[hutan]] atau [[kebun]]. Serasah yang telah membusuk (mengalami [[dekomposisi]]) berubah menjadi [[humus]] (bunga tanah), dan akhirnya menjadi [[tanah]].
'''Serasah''' atau '''sarap'''{{cn}} adalah istilah yang diberikan untuk sampah-sampah organik yang berupa tumpukan dedaunan kering, rerantingan, dan berbagai sisa [[vegetasi]] lainnya di atas lantai [[hutan]] atau [[kebun]] yang sudah mengering dan berubah dari warna aslinya. Serasah kebanyakan memiliki senyawa berbasis [[karbon]]. Serasah yang telah membusuk (mengalami [[dekomposisi]]) berubah menjadi [[humus]] (bunga tanah) dan akhirnya menjadi [[tanah]]. Pengomposan serasah memiliki peranan penting dalam mengembalikan karbon dalam [[siklus karbon]].

== Produksi serasah ==
pohon adalah penghasil serasah yang cukup besar dan berperan penting dalam menjaga dan mengembalikan kesuburan tanah. berbeda dengan sistem penanaman tunggal, pohon dalam sistem agroforestri dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah dengan menambahkan jumlah input bahan organik di atas maupun di bawah permukaan tanah<ref>{{Cite book|last=Jose|first=Shibu|date=2009|url=http://dx.doi.org/10.1007/978-90-481-3323-9_1|title=Agroforestry for ecosystem services and environmental benefits: an overview|location=Dordrecht|publisher=Springer Netherlands|pages=1–10}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Ramachandran Nair|first=P. K.|last2=Mohan Kumar|first2=B.|last3=Nair|first3=Vimala D.|date=2009-02|title=Agroforestry as a strategy for carbon sequestration|url=http://dx.doi.org/10.1002/jpln.200800030|journal=Journal of Plant Nutrition and Soil Science|volume=172|issue=1|pages=10–23|doi=10.1002/jpln.200800030|issn=1436-8730}}</ref>. Serasah dari pohon dalam sistem agroforestri berguna sebagai faktor penting yang berkontribusi terhadap kualitas tanah. Unsur hara dari serasah berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah dan produktivitas primer ekosistem hutan<ref>{{Cite journal|last=Gnankambary|first=Z.|last2=Bayala|first2=J.|last3=Malmer|first3=A.|last4=Nyberg|first4=G.|last5=Hien|first5=V.|date=2008-02-23|title=Decomposition and nutrient release from mixed plant litters of contrasting quality in an agroforestry parkland in the south-Sudanese zone of West Africa|url=http://dx.doi.org/10.1007/s10705-008-9165-3|journal=Nutrient Cycling in Agroecosystems|volume=82|issue=1|pages=1–13|doi=10.1007/s10705-008-9165-3|issn=1385-1314}}</ref>. Akumulasi serasah akan menyediakan [[habitat]] dan sumber makanan bagi mikro dan makro [[invertebrata]] yang merupakan dasar penting dalam rantai makanan<ref>{{Cite journal|last=Sangha|first=Kamaljit K.|last2=Jalota|first2=Rajesh K.|last3=Midmore|first3=David J.|date=2006-02-01|title=Litter production, decomposition and nutrient release in cleared and uncleared pasture systems of central Queensland, Australia|url=http://dx.doi.org/10.1017/s0266467405003020|journal=Journal of Tropical Ecology|volume=22|issue=2|pages=177–189|doi=10.1017/s0266467405003020|issn=0266-4674}}</ref>.


== Ekosistem kecil ==
== Ekosistem kecil ==
Lapisan serasah juga merupakan [[dunia]] kecil di atas tanah, yang menyediakan tempat hidup bagi berbagai [[makhluk hidup|makhluk]] terutama para [[dekomposer]]. Berbagai jenis [[kumbang]] tanah, [[lipan]], [[kaki seribu]], [[cacing tanah]], [[kapang]] dan [[jamur]] serta [[bakteri]] bekerja keras menguraikan bahan-bahan [[organik]] yang menumpuk, sehingga menjadi [[unsur]]-unsur yang dapat dimanfaatkan kembali oleh makhluk hidup lainnya.
Lapisan serasah juga merupakan [[dunia]] kecil di atas tanah dan menyediakan tempat hidup bagi berbagai [[makhluk hidup|makhluk]], terutama para [[dekomposer]]. Berbagai jenis [[kumbang]] tanah, [[lipan]], [[kaki seribu]], [[cacing tanah]], [[kapang]], [[jamur]], dan [[bakteri]] bekerja keras menguraikan bahan-bahan [[Senyawa organik|organik]] yang menumpuk sehingga menjadi [[unsur]]-unsur yang dapat dimanfaatkan kembali oleh makhluk hidup lainnya.

Di samping itu, berbagai jenis [[hewan]] juga tinggal atau memanfaatkan lingkungan ini. Di antaranya, ada beraneka jenis [[kodok]] (misalnya [[bangkong serasah]] dan [[bangkong bertanduk]]), [[ular]] (seperti halnya [[ular serasah]]), dan aneka jenis [[kadal]].

== Lihat pula ==
* [[Humus]]


==Referensi==
Di samping itu, berjenis-jenis [[hewan]] juga tinggal atau memanfaatkan lingkungan ini. Di antaranya, berbagai jenis [[kodok]] (misalnya [[bangkong serasah]], [[bangkong bertanduk]]), [[ular]] (seperti halnya [[ular serasah]]), dan aneka jenis [[kadal]].
{{reflist}}


{{pertanian-stub}}


[[Kategori:Pengomposan]]
{{stub}}
[[Kategori:Bahan yang dapat didaur ulang]]
[[Kategori:Material yang dapat terurai secara hayati]]
[[Kategori:Pembenah tanah]]

Revisi terkini sejak 4 Januari 2024 17.10

Serasah di dasar hutan

Serasah atau sarap[butuh rujukan] adalah istilah yang diberikan untuk sampah-sampah organik yang berupa tumpukan dedaunan kering, rerantingan, dan berbagai sisa vegetasi lainnya di atas lantai hutan atau kebun yang sudah mengering dan berubah dari warna aslinya. Serasah kebanyakan memiliki senyawa berbasis karbon. Serasah yang telah membusuk (mengalami dekomposisi) berubah menjadi humus (bunga tanah) dan akhirnya menjadi tanah. Pengomposan serasah memiliki peranan penting dalam mengembalikan karbon dalam siklus karbon.

Produksi serasah[sunting | sunting sumber]

pohon adalah penghasil serasah yang cukup besar dan berperan penting dalam menjaga dan mengembalikan kesuburan tanah. berbeda dengan sistem penanaman tunggal, pohon dalam sistem agroforestri dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah dengan menambahkan jumlah input bahan organik di atas maupun di bawah permukaan tanah[1][2]. Serasah dari pohon dalam sistem agroforestri berguna sebagai faktor penting yang berkontribusi terhadap kualitas tanah. Unsur hara dari serasah berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah dan produktivitas primer ekosistem hutan[3]. Akumulasi serasah akan menyediakan habitat dan sumber makanan bagi mikro dan makro invertebrata yang merupakan dasar penting dalam rantai makanan[4].

Ekosistem kecil[sunting | sunting sumber]

Lapisan serasah juga merupakan dunia kecil di atas tanah dan menyediakan tempat hidup bagi berbagai makhluk, terutama para dekomposer. Berbagai jenis kumbang tanah, lipan, kaki seribu, cacing tanah, kapang, jamur, dan bakteri bekerja keras menguraikan bahan-bahan organik yang menumpuk sehingga menjadi unsur-unsur yang dapat dimanfaatkan kembali oleh makhluk hidup lainnya.

Di samping itu, berbagai jenis hewan juga tinggal atau memanfaatkan lingkungan ini. Di antaranya, ada beraneka jenis kodok (misalnya bangkong serasah dan bangkong bertanduk), ular (seperti halnya ular serasah), dan aneka jenis kadal.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Jose, Shibu (2009). Agroforestry for ecosystem services and environmental benefits: an overview. Dordrecht: Springer Netherlands. hlm. 1–10. 
  2. ^ Ramachandran Nair, P. K.; Mohan Kumar, B.; Nair, Vimala D. (2009-02). "Agroforestry as a strategy for carbon sequestration". Journal of Plant Nutrition and Soil Science. 172 (1): 10–23. doi:10.1002/jpln.200800030. ISSN 1436-8730. 
  3. ^ Gnankambary, Z.; Bayala, J.; Malmer, A.; Nyberg, G.; Hien, V. (2008-02-23). "Decomposition and nutrient release from mixed plant litters of contrasting quality in an agroforestry parkland in the south-Sudanese zone of West Africa". Nutrient Cycling in Agroecosystems. 82 (1): 1–13. doi:10.1007/s10705-008-9165-3. ISSN 1385-1314. 
  4. ^ Sangha, Kamaljit K.; Jalota, Rajesh K.; Midmore, David J. (2006-02-01). "Litter production, decomposition and nutrient release in cleared and uncleared pasture systems of central Queensland, Australia". Journal of Tropical Ecology. 22 (2): 177–189. doi:10.1017/s0266467405003020. ISSN 0266-4674.