Lompat ke isi

Akronim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Widwi Astuti2 (bicara | kontrib)
k Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata
(26 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Lihat juga|Lakuran (linguistik)}}
'''Akronim''' adalah kependekan yang berupa gabungan [[huruf]] atau [[suku kata]], atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Misal rudal untuk peluru kendali (KBBI Edisi Ketiga). Perihal akronim dalam perspektif ilmu bahasa dan aplikasinya dalam teknologi informasi telah dijelaskan oleh Zahariev. <ref> [http://bataviase.co.id/node/177062 Joko Sihono, Pemerhati bahasa, pengajar di Ul, dalam Opini Republika (A). Acronym, disertasi, 2004] </ref>
'''Akronim''' adalah kependekan yang berupa gabungan [[huruf]] atau [[suku kata]], atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Misal rudal untuk peluru kendali (KBBI Edisi Ketiga). Perihal akronim dalam perspektif ilmu bahasa dan aplikasinya dalam teknologi informasi telah dijelaskan oleh Zahariev.<ref>{{Cite web |url=http://bataviase.co.id/node/177062 |title=Joko Sihono, Pemerhati bahasa, pengajar di Ul, dalam Opini Republika (A). Acronym, disertasi, 2004 |access-date=2011-09-30 |archive-date=2011-12-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111202014007/http://bataviase.co.id/node/177062 |dead-url=yes }}</ref>


== Definisi ==
== Definisi ==
''[[Kamus Besar Bahasa Indonesia|Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)]]'' online <ref> [http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php KBBI online] </ref> kependekan yg berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yg ditulis dan dilafalkan sbg kata yg wajar (msl mayjen mayor jenderal, rudal peluru kendali, dan sidak inspeksi mendadak).
''[[Kamus Besar Bahasa Indonesia|Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)]]'' online<ref>{{Cite web |url=http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php |title=KBBI online |access-date=2011-09-30 |archive-date=2011-09-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110930000606/http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php |dead-url=yes }}</ref> kependekan yg berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar (misal mayjen mayor jenderal, rudal peluru kendali, dan sidak inspeksi mendadak).


Akronim terlalu pendek kurang disukai karena berisiko ditemui akronim yang sama tetapi berbeda makna. Sebalik-nya, akronim yang terlalu panjang dapat merepotkan. Kesesuaian dengan kata-kata atau makna yang diwakili merupakan hal penting, di samping perlunya akronim itu mudah diucapkan.
[[Akronim]] terlalu pendek kurang disukai karena berisiko ditemui akronim yang sama tetapi berbeda makna. Sebaliknya, akronim yang terlalu panjang dapat merepotkan. Kesesuaian dengan kata-kata atau makna yang diwakili merupakan hal penting, di samping perlunya akronim itu mudah diucapkan.


Konflik pengertian dengan kata lain atau akronim lain dapat menimbulkan komplikasi yang tidak perlu. Pembentukan akronim dalam perspektif etika bahasa dapat mengacu pada pendapat Wittgenstein (1889-1951, filsuf bahasa, matematika, dan logika) yang menyatakan bahwa perkataan adalah sebuah tindakan moral, sehingga perkataan yang benar adalah yang didasari dengan etika, moralitas, dan logika yang baik.
Konflik pengertian dengan kata lain atau akronim lain dapat menimbulkan komplikasi yang tidak perlu. Pembentukan akronim dalam perspektif etika bahasa dapat mengacu pada pendapat Wittgenstein (1889-1951, filsuf bahasa, matematika, dan logika) yang menyatakan bahwa perkataan adalah sebuah tindakan moral, sehingga perkataan yang benar adalah yang didasari dengan etika, moralitas, dan logika yang baik.
Baris 12: Baris 13:
Akronim umum:
Akronim umum:
* Asbun - asal bunyi
* Asbun - asal bunyi
* Asbut - asap kabut
* [[Sinetron]] - sinema elektronik
* Balita - bayi lima tahun
* Petrus - penembak misterius
* Cireng - aci digoreng
* [[Daring]] - dalam jejaring
* [[Gerbangkertasusila]] - Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan
* [[gelanggang olahraga|Gor]] - gelanggang olahraga
* [[Jabodetabek]] - Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi
* [[Luring]] - luar jejaring
* Markus - makelar kasus
* Markus - makelar kasus
* Petrus - penembak misterius
* Rudal - peluru kendali
* Rugos - huruf gosok
* Ruko - rumah toko
* [[Sinetron]] - sinema elektronik
* Warkop - warung kopi
* Warmindo - warung makan indomie
* Warnet - warung internet
* Warteg - warung tegal
* Wartel - warung telepon


Akronim politik di [[Indonesia]]:
Akronim politik di [[Indonesia]]:
* Dishub - Dinas Perhubungan
* Kades - Kepala Desa
* Kades - Kepala Desa
* [[Pelita]] - Pembangunan Lima Tahun
* [[Pelita]] - Pembangunan Lima Tahun
Baris 22: Baris 40:


Akronim terkait dengan masalah pendidikan:
Akronim terkait dengan masalah pendidikan:
* Toga: Tanaman obat keluarga
* Toga - Tanaman obat keluarga
* Akpol - Akademi polisi
* Calistung - baca tulis hitung


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 28: Baris 48:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.GlobalAcronyms.com Global Acronyms] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190911074244/http://www.globalacronyms.com/ |date=2019-09-11 }}
* {{id}} [http://www.organisasi.org Komunitas dan perpustakaan online Indonesia]
* {{en}} [http://www.GlobalAcronyms.com Global Acronyms]


{{kata}}
{{kata}}
{{bahasa-stub}}


[[Kategori:Bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Akronim| ]]
[[Kategori:Akronim| ]]
[[Kategori:Bahasa Indonesia]]


{{bahasa-stub}}

Revisi per 5 Januari 2024 03.39

Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Misal rudal untuk peluru kendali (KBBI Edisi Ketiga). Perihal akronim dalam perspektif ilmu bahasa dan aplikasinya dalam teknologi informasi telah dijelaskan oleh Zahariev.[1]

Definisi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online[2] kependekan yg berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar (misal mayjen mayor jenderal, rudal peluru kendali, dan sidak inspeksi mendadak).

Akronim terlalu pendek kurang disukai karena berisiko ditemui akronim yang sama tetapi berbeda makna. Sebaliknya, akronim yang terlalu panjang dapat merepotkan. Kesesuaian dengan kata-kata atau makna yang diwakili merupakan hal penting, di samping perlunya akronim itu mudah diucapkan.

Konflik pengertian dengan kata lain atau akronim lain dapat menimbulkan komplikasi yang tidak perlu. Pembentukan akronim dalam perspektif etika bahasa dapat mengacu pada pendapat Wittgenstein (1889-1951, filsuf bahasa, matematika, dan logika) yang menyatakan bahwa perkataan adalah sebuah tindakan moral, sehingga perkataan yang benar adalah yang didasari dengan etika, moralitas, dan logika yang baik.

Contoh-contoh akronim

Akronim umum:

  • Asbun - asal bunyi
  • Asbut - asap kabut
  • Balita - bayi lima tahun
  • Cireng - aci digoreng
  • Daring - dalam jejaring
  • Gerbangkertasusila - Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan
  • Gor - gelanggang olahraga
  • Jabodetabek - Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi
  • Luring - luar jejaring
  • Markus - makelar kasus
  • Petrus - penembak misterius
  • Rudal - peluru kendali
  • Rugos - huruf gosok
  • Ruko - rumah toko
  • Sinetron - sinema elektronik
  • Warkop - warung kopi
  • Warmindo - warung makan indomie
  • Warnet - warung internet
  • Warteg - warung tegal
  • Wartel - warung telepon

Akronim politik di Indonesia:

  • Dishub - Dinas Perhubungan
  • Kades - Kepala Desa
  • Pelita - Pembangunan Lima Tahun
  • Pemkot - Pemerintah Kota (Kotamadya)

Akronim terkait dengan masalah pendidikan:

  • Toga - Tanaman obat keluarga
  • Akpol - Akademi polisi
  • Calistung - baca tulis hitung

Referensi

  1. ^ "Joko Sihono, Pemerhati bahasa, pengajar di Ul, dalam Opini Republika (A). Acronym, disertasi, 2004". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-02. Diakses tanggal 2011-09-30. 
  2. ^ "KBBI online". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-30. Diakses tanggal 2011-09-30. 

Pranala luar