Lompat ke isi

Insiden Bukit Kepong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Raksasabonga (bicara | kontrib)
 
(23 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{terjemah|Melayu}}
{{Infobox Military Conflict
{{Infobox Military Conflict
|image=
|caption=Petugas-petugas polisi Bukit Kepong sebelum diserang komunis pada 23 Februari 1950
|conflict=Insiden Bukit Kepong
|conflict=Insiden Bukit Kepong
|partof=Darurat 1948 - 1960 Malaysia
|partof=Darurat 1948 - 1960 Malaysia
|date=[[23 February]], [[1950]]
|date=[[23 Februari]], [[1950]]
|place=Bukit Kepong, [[Muar]]
|place=Bukit Kepong, [[Muar]]
|result= Komunis berhasil, [[Kepolisian Kerajaan Malaysia|Kepolisian Federasi Tanah Melayu]] tewas
|result= Komunis berhasil, [[Kepolisian Kerajaan Malaysia|Kepolisian Federasi Tanah Melayu]] tewas
|combatant1=[[Partai Komunis Malaya]]
|combatant1=[[Partai Komunis Malaya]]
|combatant2=[[Kepolisian Kerajaan Malaysia|Kepolisian Federasi Tanah Melayu]], </br>warga Bukit Kepong
|combatant2=[[Kepolisian Kerajaan Malaysia|Kepolisian Federasi Tanah Melayu]], <br />warga Bukit Kepong
|commander1= Muhammad Madera<br>Lek Tuan
|commander1= Muhammad Madera{{br}}Lek Tuan
|commander2=Sersan Jamil Mohd Shah ''(Kepala Kepolisian Bukit Kepong)''<br>Penghulu Ali Mustapha (Desa kepala Bukit Kepong)
|commander2=Sersan Jamil Mohd Shah ''(Kepala Kepolisian Bukit Kepong)''{{br}}Penghulu Ali Mustapha (Desa kepala Bukit Kepong)
|strength1=200
|strength1=200
|strength2=25
|strength2=25
Baris 14: Baris 17:
|casualties2= 23 angka korban tewas didalamnya terdapat warga sipil (Assistant Police (AP))
|casualties2= 23 angka korban tewas didalamnya terdapat warga sipil (Assistant Police (AP))
}}
}}
'''Insiden Bukit Kepong''' adalah kesan kekejaman teroris [[komunis]] semasa keadaan darurat selepas [[Perang Dunia II]]. Dalam insiden itu, kepolisian balai [[Bukit Kepong]] diserang oleh segerombolan 180 teroris komunis bermula sekitar jam 5.00 pagi pada [[23 Februari]] [[1950]].
'''Insiden Bukit Kepong''' adalah konflik bersenjata yang terjadi pada [[23 Februari]], [[1950]] antara polisi dan [[Partai Komunis Malaya]] pada pra-kemerdekaan [[Federasi Malaya]]. Konflik ini terjadi di daerah sekitar kantor polisi [[Bukit Kepong]] di [[Bukit Kepong]]. Kantor yang terletak di sungai dari Sungai Muar, sekitar 59km dari kota [[Muar]], [[Johor]].


== Kronologi ==
Dalam kejadian tersebut, para personil polisi berlawan habis-habisan sehingga seorang demi seorang tewas. Dua orang istri personil [[marinir polisi]] turut mengangkat [[senjata]] apabila mendapati suami mereka tewas dan mereka juga bertempur bersama polisi lain hingga kehabisan [[peluru]].
Kejadian dimulai sebelum subuh dengan komunis meluncurkan penyerangan gerilya pada polisi. Ia berakhir dalam berdarah massal dengan batas membunuh hampir semua petugas polisi di sana. Ketika mereka memulai pengepungan, penyerang yang sangat percaya bahwa mereka akan dapat mengalahkan dengan polisi dan ikut serta kontrol dari polisi dalam kurun waktu singkat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor dalam hati mereka: mereka memiliki persenjataan yang cukup dan keunggulan numerik dan relatif terisolasi dari stasiun. Peperangan dimulai sekitar 4:15.


Menurut saksi mata, terdapat sekitar 200 komunis menyerang, dipimpin oleh [[Muhammad Indera]], seorang Tokoh Komunis Melayu. Walaupun peluang, polisi yang dipimpin oleh [[Allahyarham]] Sersan [[Jamil Mohd Shah]], menolak untuk menyerah, walaupun banyak panggilan oleh komunis bagi mereka untuk meletakkan senjata dibuat. Beberapa petugas dibunuh sebagai bidikan terus isteri dari dua petugas mengambil senjata dan mempertahankan stasiun ketika mereka menemukan bahwa suaminya maut dalam peperangan. [http://www.rmp.gov.my/rmp03/bktkepong.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070320144636/http://www.rmp.gov.my/rmp03/bktkepong.htm |date=2007-03-20 }}
Dalam mempertahankan kepolisian balai Bukit Kepong, 17 personil tewas.


Putus asa di pembela 'keuletan, komunis yang mengambil salah satu isteri petugas dan dia terancam di ujung laras senapan untuk mendesak polisi untuk menyerah. Pembela yang menjawab bahwa mereka tidak akan pernah menyerah dan terus berjuang. Lain dari istri dan anaknya petugas juga dipaksa untuk melakukan hal yang sama. Penolakan mereka kemudian mengakibatkan mereka dieksekusi. Pada akhir dari peperangan sengit, komunis membakar petugas dibarak dan stasiun. Dua perempuan dan anak-anak mereka dibakar hingga mati di tempat menikah. Pada saat itu hanya 3 polisi ditambah penjaga desa masih hidup. Mereka keluar dari stasiun yang terbakaran, tidak dapat menahan panas. Mereka kemudian menyerbu posisi komunis, membunuh sekurang-kurangnya 3 dari mereka.
==Permulaan==
'''''Kejadian Bukit Kepong''''' adalah pertempuran bersenjata yang bersejarah berlaku pada [[23 Februari]] [[1950]] antar Kepolisian Federasi Tanah Melayu dengan [[Partai Komunis Malaya]] (beretnis Tionghua) sebelum Tanah Melayu merdeka. Pertempuran ini berlaku di keliling kepolisian balai di [[Bukit Kepong]]. Kepolisian Balai yang dibuat daripada kayu ini letaknya ditebing sungai Muar, sekitar 59 km dari bandara [[Muar]], [[Johor]], [[Malaysia]].


Hanya sekitar lima jam setelah tembakan pertama, komunis mengatur mereka untuk memutuskan pembelaan dan membakar tempat terang benderang. Mereka kemudian mundur ke dalam hutan, sehingga kerusakan yang sangat parah dan darah. 14 polisi, 4 penjaga desa, 3 penolong polisi, istri Abu Bakar Daud (salah satu polisi yang hidup) dan tiga anak-anak mereka yang tewas dalam insiden. Total jumlah kematian adalah 25. Mereka yang selamat adalah 4 polisi dan 9 anggota keluarga mereka, termasuk istri dan anak-anak.
Peristiwa ini bermula sebelum subuh apabila Komunis melancarkan serangan gerilya ke atas kepolisian balai. Ia berakhir dengan tragis dalam penumpahan darah dengan teroris membunuhan semua polisi yang ditugasi di situ. Komunis mahu menjadikan contoh dari peristiwa itu apa yang akan terjadi kepada mereka yang menentang Komunis. Apabila teroris memulakan penyergapan, teroris percaya bahawa mereka akan dapat menewaskan semua polisi dan mengawal kepolisian balai tersebut dalam tempoh singkat. Ini disebabkan beberapa faktur yang menyebelahi mereka:


== Bantuan terdekat dari Desa ==
# Kelebihan senjata dan kekuatan personil
Selama serangan, bala bantuan telah dikirim dari Kampung Tui sebagai peperangan reverberated sepanjang beberapa desa di dekatnya. Sebuah tim dari desa dipimpin oleh kepala desa Ali Mustafa dari Kampung Tui adalah escorted oleh 13 AP / HG (Auxiliary Polisi / Home Guard). Mereka diserang oleh komunis di sekitar setengah kilometer dari stasiun. Penduduk desa yang diserang oleh komunis yang menggunakan senjata otomatis dibandingkan dengan pasukan penembak shotgun dan dipegang oleh kelompok desa. Beberapa di antara penjaga desa yang luka dan tewas. Meskipun dihentikan pertengahan, mereka lega beberapa tekanan dari Bukit Kepong dan pembela umum, Komunis terpaksa mundur.
# Keadaan kepolisian balai yang terpencil


Karena situasi yang berat, Penjaga Ali Mustafa memerintahkan dia untuk mundur dan sisanya diminta untuk mempertahankan garis sekitar kota Bukit Kepong. Komunis yang akhirnya mundur setelah membakar kantor desa dan merampok beberapa toko. Pada saat yang sama, desa lain datang dari kelompok penjaga Kampung Durian Chondong menggunakan [[sampan]] menuju Bukit Kepong untuk membuat bantuan. Di tengah perjalanan, mereka juga diserang oleh komunis. Sekitar setengah dari 7 kumpulan desa selamat untuk melanjutkan ke Lenga. Mereka tiba di sana dan 10 yang pertama adalah ketika berita serangan di polisi Bukit Kepong telah dikomunikasikan.
Kepolisian Balai Bukit Kepong terletak diselekoh sungai Muar, sebuah perkampungan kecil yang terpencil dengan sekitar dua puluh buah rumah dan toko. Menjelang awal 1950, ia merupakan tumpuan aktivitas komunis di situ. Ketika itu kepolisian balai itu dikepalai oleh Kepolisian Balai Kepala, Sersan Ray Dancey, yang pernah berdinas di Palestin. Ketika serangan ke atas Bukit Kepong, ia telah lama ditukarkan dan jabatannya dijabat oleh Sersan Jamil Mohd Shah, kemungkinannya yang diketahui oleh komunis.

Selain itu terdapat peleton campuran 15 personil polisi tetap dan Prajurit Marinir Polisi yang dikepalai Sersan Jamil sendiri. Ketika itu polisi ini turut dikukuh oleh tiga prajurit polisi khusus dan empat Polisi Tambahan bagi tugas mengawali dan lain-lain, yang menjadikan 22 orang personil semuanya.

Tiga belas istri dan anak-anak polisi tinggal di berek di sebelah belakang Kepolisian Balai. Sistem komunikas yang sukar adalah sebab utama penempatan pasukan marinir polisi di situ.

==Serangan Komunis==
Menurut saksi, terdapat sekitar 200 orang teroris komunis daripada Kompi Bebas ke-4 yang menyerang dan dikepalai oleh [[Muhammad Indera]], komunis [[Melayu]] yang diperkotak-katikkan komunis Tionghua, di mana awal perancanganya Muhammad Indera dimaklumkan bahawa serangan itu sebagai amaran sahja, sebaliknya ia bertukar menjadi tragedi buruk, ia juga disertai oleh Komisser Goh Peng Tun. Komunis mengepong kepolisian balai dengan separuh bagian hadapan, bakinya mengelilingi balai itu. Pertempuran bermula sekitar 04.15 pagi. Apabila Prajurit Dua Jaffar Hassan mencabar dan menembak mati seorang teroris komunis yang sedang memotong kawat duri balai itu. Komunis kemudiannya menyerang dari tiap sudut, terutamanya dari bagian hadapan. Teroris berharap serangan ini mengejutkan polisi tetapi berhadapan dengan tentangan hebat polisi tersebut, terutama dari dua kedudukan senapan Bren diletak di dalam kubu di bawah bilik Kawalan. Sungguhpun lebih sedikit, polisi yang diketuai oleh Sersan Jamil Mohd Shah, enggan bisa menyerah, walaupun diseru oleh komunis agar menyerah. Satu persatu polisi tewas apabila pertempuran berterusan dan dua orang istri polis yang bertahan turut serta berjuang apabila mendapati suaminya tewas semasa pertempuran. [http://www.rmp.gov.my/rmp03/bktkepong.htm]

Sekitar 5 pagi pasukan Polisi Bantuan beserta sekelompok warga desa yang lengkap bersenapan dan shotgun dikirim di Kampong Jawa di kepalai penghulu Ali Mustaffa, dan bergerak untuk membantu. Mereka diserang oleh komunis yang ditugasi untuk menghalang bantuan dari luar dan beberapa warga desa serta pihak komunis juga turut tewas dalam pertempuran dikawasan itu. Sekitar masa ini, kedua-dua kedudukan senapan Sten turut dimusnah komunis.

Sekitar 7 pagi, komunis menangkap seorang istri polisi Mariam Ibrahim, istri Prajurit Dua Mohamad Jaafar. Dikabarkan, Mat Indera memaksai Mariam merayu agar polisi menyerah tetapi tidak diendahkan oleh Jamil sendiri. Pada masa ini Fatimah Yaaba dan anaknya Hassan turut ditangkap dan dipaksa menyeru polisi menyerah. Mereka yang bertahan tidak berbuat demikian dan terus berjuang habis-habisan. Apabila mereka tidak menyerah, Mariam dilukai dan Fatimah dibunuh. Suami Fatimah, Prajurit Dua Abu Bakar Daud ditugasi sebagai pemandu bot di sungai Muar, turut berjuang menentang komunis hingga ia luka setelah ditembak di dada dan tangan, ketika mempertahankan botnya.

Dalam saat akhir pertempuran itu, komunis membakar berek dan kepolisian balai. Dua wanita dan anak-anak polisi terbakar hangus dalam berek nikah. Pada ketika itu hanya 3 polisi dan seorang pengawal desa yang hidup. Mereka meluru keluar dari balai yang terbakar dan merempuh kedudukan komunis, membunuh tiga dari teroris yang coba menghalangi mereka. Komunis terus menembak mereka yang cuba lari daripada kepolisian balai yang terbakar itu. Ketika ini warga desa Durian Chondong belah barat menghantar bot ke Lenga untuk memberitahu pemerintah mengenai serangan ini.

Hanya selepas lima wita bertempur, komunis berhasil menawan kepolisian balai dan membakar balai itu. Mereka kemudian berundur kedalam [[hutan]], meninggalkan kemusnahan dan ketewasan. Komunis turut melontar personilnya yang luka dan mayatnya yang tewas ke dalam api. Antaranya termasuk Hassan Abu Bakar, putra Prajurit Dua Abu Bakar yang dicampak hidup-hidup kedalam api.

14 polisi termasuk Sersan Jamil, 4 pengawal desa, 3 polisi bantuan, istri Abu Bakar Daud (adalah seorang polisi yang terselamat) dan tiga anaknya terbunuh dalam kejadian itu. Jumlah angka korban yang tewas adalah 25 orang. Korban yang terselamat dalam pertempuran itu adalah 4 orang personil polisi dan 9 sekeluarga termasuk istri dan anak-anaknya.

== Bantuan dari perkampungan berdekatan ==
Semasa peristiwa tersebut, bantuan dihantar dari Kampung Tui semasa pertempuran bermula ke beberapa kampung berdekatan. Sekumpulan warga desa yang dikepalai oleh Penghulu Ali Mustafa dari Kampung Tui diiringi oleh 13 AP/HG (Polis Bantuan - Auxiliary Police/Pengawal Desa - Home Guard). Mereka diserang oleh komunis dalam perjalanan sekitar setengah kilometer dari kepolisian Bukit Kepung. Mereka kekurangan senjata berbeda komunis yang bersenjata otomatis berbeda senapan dan shotgun yang dibekali kepada warga desa. Beberapa warga desa luka dan tewas. Walaupun tersekat, kehadiran warga tersebut berhasil mengurangkan tekanan kepada pasukan bertahan di Bukit Kepung dan memaksa pengundurannya kepada komunis.

Disebabkan kondisi yang tidak seimbang, Ali Mustafa mengarah timnya berundur sementara yang tim lain diarah mempertahankan kawasan keliling bandara Bukit Kepong. Komunis berundur selepas membakar kantor perkampungan dan merampok toko-toko.

Pada masa sama, sekumpulan warga desa dari Kampung Durian Chondong menggunakan sampan berkayuh ke arah Bukit Kepong bagi memberi bantuan. Dalam perjalanan, mereka juga diserang hendap oleh komunis. Hanya separuh daripada 7 warga dalam kumpulan tersebut terselamat untuk terus ke Lenga. Mereka sampai ke sana pada 10 pagi dan ketika itu berita mengenai serangan komunis keatas Bukit Kepong disampaikan. [http://w3.spancity.com/yosri/DaftarB.htm]


== Selanjutnya ==
== Selanjutnya ==
Apabila pengawal desa memasuki bandara Bukit Kepung, mereka dapat melihat kemusnahan akibat serangan teroris tersebut. Desa Kepala mengambil alih administrasi pos luar hingga diganti oleh kepolisian daerah [[Muar]]. Peristiwa Bukit Kepong dianggap sebagai ketewasan tragis yang bagaimanapun mengukuhkan lagi semangat pemerintah dan warga Bukit Kepong untuk menanggulangi teroris komunis. Tim kecil berjuang menentang teroris yang jauh lebih besar meningkatkan lagi semangat dalam perjuangan menentang komunis. Terdapat pendapat yang menyamakan insiden Bukit Kepong dengan [[Alamo]], di mana kepolisian Bukit Kepong disamai dengan penduduk ''Texans'' berhadapan dengan cabaran yang hebat dan berjuang sehingga ketitisan [[darah]] terakhir.
Bila penjaga desa masuk desa, mereka mampu untuk melihat kemusnahan besar-besaran akibat dari serangan brutal komunis. Kepala desa yang mengambil perintah dari luar sampai lega oleh polisi dari tim [[Muar]]. Peperangan di Bukit Kepong dianggap tragis kekalahan meskipun memperkuat Pemerintah dan masyarakat tersebut untuk melawan pemberontakan Komunis. Sebagian kecil memaksa mempertahankan memberi peluang besar terhadap perang melawan pemberontakan Komunis meningkatkan secara besar-besaran dari segi moral dan kehormatan. Beberapa drew perbandingan antara Bukit Kepong kejadian dan [[Alamo]], di mana Bukit Kepong polisi mirip dengan [[Texan]] s datang dalam banyak kesempatan untuk berjuang dan terakhir manusia.


== Daftar tewas dalam aksi ==
==Mereka yang terselamat==
;Polisi
=== Polisi ===
# Sarjan Jamil Mohd Shah ''(Kepala stasiun Bukit Kepong)''
# Prajurit Dua Othman Yusoff (meninggal);
# Kopral Haji Mohd Yassin Wahab
# Prajurit Marinir Abu Bakar Daud (meninggal);
# Kopral Muda Jidin
# Prajurit Tambahan Ahmad Khalid (meninggal);
# Jagabaya Hassan Osman
# Sersan Yusoff Rono (78 pada 2000, meninggal pada tahun 2005)
# Jagabaya Hamzah Ahmad
# Jagabaya Jaafar Hassan
# Jagabaya Muhamad Jaafar
# Marinir Jagabaya Ibrahim Adam
# Jagabaya Abu Mohd Ali
# Jagabaya Abu Kadir Jusoh
# Marinir Jagabaya Awang Ali
# Marinir Jagabaya Basiron Adam
# Extra Polisi Jagabaya (EPC) Mohd Top Lazim
# EPC Jaafar Arshad


==== Non-pejuang (Auxiliary Polisi) ====
;Ahli keluarga polisi
# Ins. Kudarina Naknok
#Mariam Ibrahim - istri Prajurit Dua Muhamad Jaafar
# AP Samad Yatim
#Zainun Muhamad - putri Prajurit Dua Muhamad Jaafar
# AP Mahmood Saat
#Abu Samah Muhammad - putra Prajurit Dua Muhamad Jaafar
# AP Ali Akop
#Zaleha - putri Prajurit Dua Muhamad Jaafar
# AP Othman Yahya
#Jamilah - putri Prajurit Marinir Abu Bakar Daud
#Hussain - putra Prajurit Marinir Abu Bakar Daud
==== Anggota keluarga ====
#Fatimah Abdul Manan @ Timah Lawa - istri Prajurit Dua Hassan Osman
#Pon Khalid - istri Prajurit Marinir Awang Ali
# Fatimah Yaaba - istri Marinir Jagabaya Abu Bakar Daud
# Hassan Abu Bakar - putera Marinir Jagabaya Abu Bakar Daud
#Fatimah Tuani - istri Prajurit Dua Hamzah Ahmad
# Saadiah - istri Jagabaya Abu Mohd Ali
# Simah - puteri Jagabaya Abu Mohd Ali


==== Auxiliary Polisi (AP) telah tewas dalam aksi di luar ====
==Mereka yang tewas==
# AP Redzuan Alias
;Polisi
# Embong Lazim
#Sersan Jamil Mohd Shah (Kepala Kepolisian Bukit Kepong)
# Koh Ah Cheng
#Kopral Mohd Yassin Haji Wahab (Wakil Kepala Kepolisian Bukit Kepong)
#Prajurit Pertama Jidin Omar
#Prajurit Dua Hassan Osman
#Prajurit Dua Hamzah Ahmad
#Prajurit Dua Jaafar Hassan
#Prajurit Dua Muhamad Jaafar
#Prajurit Marinir Ibrahim Adam
#Prajurit Dua Abu Mohd Ali
#Prajurit Dua Abu Kadir Jusoh
#Prajurit Marinir Marin Awang Ali
#Prajurit Marinir Marin Basiron Adam
#Prajurit Tambahan Tambahan Mohd Top Lazim
#Prajurit Tambahan Tambahan Jaafar Arshad


=== Daftar korban ===
;Kepolisian Bantuan
==== Polisi ====
#AP Samad Yatim
# Jagabaya polisi Othman Yusoff
#AP Mahmood Saat
# Marinir Jagabaya Abu Bakar Daud
#AP Ali Akop
# EPC Ahmad Khalid
#AP Othman Yahya
# Jagabaya Haji Yusoff Rono ''(wafat pada [[14 April]] [ [2005 ]])''
:: Catatan: Semua adalah meninggal


==== Anggota keluarga ====
;Keluarga Polisi
# Mariam Ibrahim - janda dari Jagabaya Muhamad Jaafar
#Fatimah Yaaba - istri Prajurit Marinir Abu Bakar Daud
# Zainun Muhamad - puteri Jagabaya Muhamad Jaafar
#Hassan Abu Bakar - putra lelaki Prajurit Marinir Abu Bakar Daud
# Muhammad Abu Samah - anak Jagabaya Muhamad Jaafar
#Saadiah - istri Prajurit Dua Abu Mohd Ali
# Zaleha - puteri Jagabaya Muhamad Jaafar
#Simah Abu - putri Prajurit Dua Abu Mohd Ali
# Jamilah -- puteri Marinir Jagabaya Abu Bakar Daud
# Hussain - anak Marinir Jagabaya Abu Bakar Daud
# Fatimah Abdul Manan @ Timah Lawa - janda dari Jagabaya Hassan Osman
# Pon Khalid - janda Marinir Jagabaya Awang Ali
# Fatimah Tuani - janda dari Jagabaya Hamzah Ahmad
# Edmund Ross Williams Hunt - orang asli yang bekerja sebagai sherpa di Bukit Kepong


== Pranala luar ==
;Kepolisian Bantuan (AP) dan Pengawal Desa yang tewas dalam pertempuran diluar kepolisian balai
* [http://www.rmp.gov.my/rmp03/bktkepong.htm Laman Web Rasmi Polis Diraja Malaysia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070320144636/http://www.rmp.gov.my/rmp03/bktkepong.htm |date=2007-03-20 }}
#AP Redzuan Alias
* {{ms}} http://askari_mb.tripod.com/id45.htm
#Embong Lazim
* {{en}} https://web.archive.org/web/20030506052648/http://www.geocities.com/jazlany/hh_bukitkepong.htm
#Koh Ah Cheng
* [http://blisdemo.bernama.com/article.phtml?SN=0e273ec6447607fbf8650ea2f365c258&s=12&p=67798 Statistics of the Incident] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070930221047/http://blisdemo.bernama.com/article.phtml?SN=0e273ec6447607fbf8650ea2f365c258&s=12&p=67798 |date=2007-09-30 }}
* {{en}} [http://www.rmp.gov.my/rmp03/bktkepong.htm Polis Diraja Malaysia's account of the Incident] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070320144636/http://www.rmp.gov.my/rmp03/bktkepong.htm |date=2007-03-20 }}
* {{en}} [http://www.thesundaily.com/articlePrint.cfm?id=10275 Discussion of the impact of the Incident] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070311192244/http://www.thesundaily.com/articlePrint.cfm?id=10275 |date=2007-03-11 }}
* {{en}} [http://www.nesa.org.uk/latest_issue/nov-dec-08.htm Detailed account of the events by A L (Paddy) Bacskai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071213021422/http://www.nesa.org.uk/latest_issue/nov-dec-08.htm |date=2007-12-13 }}
* {{en}} [http://ambig.fotopages.com/?entry=328348 Pictures of Bukit Kepong by M Jeffri Razali] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110916041952/http://ambig.fotopages.com/?entry=328348 |date=2011-09-16 }}


[[Kategori:Sejarah Malaysia]]
==Pranala luar==
* [http://www.rmp.gov.my/rmp03/bktkepong.htm Laman Web Rasmi Polis Diraja Malaysia]
* {{ms}} http://askari_mb.tripod.com/id45.htm
* {{en}} http://www.geocities.com/jazlany/hh_bukitkepong.htm
* [http://blisdemo.bernama.com/article.phtml?SN=0e273ec6447607fbf8650ea2f365c258&s=12&p=67798 Statistics of the Incident]
* {{en}} [http://www.rmp.gov.my/rmp03/bktkepong.htm Polis Diraja Malaysia's account of the Incident]
* {{en}} [http://www.thesundaily.com/articlePrint.cfm?id=10275 Discussion of the impact of the Incident]
* {{en}} [http://www.nesa.org.uk/latest_issue/nov-dec-08.htm Detailed account of the events by A L (Paddy) Bacskai]
* {{en}} [http://ambig.fotopages.com/?entry=328348 Pictures of Bukit Kepong by M Jeffri Razali]

Revisi terkini sejak 8 Januari 2024 06.15

Insiden Bukit Kepong
Bagian dari Darurat 1948 - 1960 Malaysia
Tanggal23 Februari, 1950
LokasiBukit Kepong, Muar
Hasil Komunis berhasil, Kepolisian Federasi Tanah Melayu tewas
Pihak terlibat
Partai Komunis Malaya Kepolisian Federasi Tanah Melayu,
warga Bukit Kepong
Tokoh dan pemimpin
Muhammad Madera
Lek Tuan
Sersan Jamil Mohd Shah (Kepala Kepolisian Bukit Kepong)
Penghulu Ali Mustapha (Desa kepala Bukit Kepong)
Kekuatan
200 25
Korban
40 korban tewas 23 angka korban tewas didalamnya terdapat warga sipil (Assistant Police (AP))

Insiden Bukit Kepong adalah konflik bersenjata yang terjadi pada 23 Februari, 1950 antara polisi dan Partai Komunis Malaya pada pra-kemerdekaan Federasi Malaya. Konflik ini terjadi di daerah sekitar kantor polisi Bukit Kepong di Bukit Kepong. Kantor yang terletak di sungai dari Sungai Muar, sekitar 59km dari kota Muar, Johor.

Kronologi

[sunting | sunting sumber]

Kejadian dimulai sebelum subuh dengan komunis meluncurkan penyerangan gerilya pada polisi. Ia berakhir dalam berdarah massal dengan batas membunuh hampir semua petugas polisi di sana. Ketika mereka memulai pengepungan, penyerang yang sangat percaya bahwa mereka akan dapat mengalahkan dengan polisi dan ikut serta kontrol dari polisi dalam kurun waktu singkat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor dalam hati mereka: mereka memiliki persenjataan yang cukup dan keunggulan numerik dan relatif terisolasi dari stasiun. Peperangan dimulai sekitar 4:15.

Menurut saksi mata, terdapat sekitar 200 komunis menyerang, dipimpin oleh Muhammad Indera, seorang Tokoh Komunis Melayu. Walaupun peluang, polisi yang dipimpin oleh Allahyarham Sersan Jamil Mohd Shah, menolak untuk menyerah, walaupun banyak panggilan oleh komunis bagi mereka untuk meletakkan senjata dibuat. Beberapa petugas dibunuh sebagai bidikan terus isteri dari dua petugas mengambil senjata dan mempertahankan stasiun ketika mereka menemukan bahwa suaminya maut dalam peperangan. [1] Diarsipkan 2007-03-20 di Wayback Machine.

Putus asa di pembela 'keuletan, komunis yang mengambil salah satu isteri petugas dan dia terancam di ujung laras senapan untuk mendesak polisi untuk menyerah. Pembela yang menjawab bahwa mereka tidak akan pernah menyerah dan terus berjuang. Lain dari istri dan anaknya petugas juga dipaksa untuk melakukan hal yang sama. Penolakan mereka kemudian mengakibatkan mereka dieksekusi. Pada akhir dari peperangan sengit, komunis membakar petugas dibarak dan stasiun. Dua perempuan dan anak-anak mereka dibakar hingga mati di tempat menikah. Pada saat itu hanya 3 polisi ditambah penjaga desa masih hidup. Mereka keluar dari stasiun yang terbakaran, tidak dapat menahan panas. Mereka kemudian menyerbu posisi komunis, membunuh sekurang-kurangnya 3 dari mereka.

Hanya sekitar lima jam setelah tembakan pertama, komunis mengatur mereka untuk memutuskan pembelaan dan membakar tempat terang benderang. Mereka kemudian mundur ke dalam hutan, sehingga kerusakan yang sangat parah dan darah. 14 polisi, 4 penjaga desa, 3 penolong polisi, istri Abu Bakar Daud (salah satu polisi yang hidup) dan tiga anak-anak mereka yang tewas dalam insiden. Total jumlah kematian adalah 25. Mereka yang selamat adalah 4 polisi dan 9 anggota keluarga mereka, termasuk istri dan anak-anak.

Bantuan terdekat dari Desa

[sunting | sunting sumber]

Selama serangan, bala bantuan telah dikirim dari Kampung Tui sebagai peperangan reverberated sepanjang beberapa desa di dekatnya. Sebuah tim dari desa dipimpin oleh kepala desa Ali Mustafa dari Kampung Tui adalah escorted oleh 13 AP / HG (Auxiliary Polisi / Home Guard). Mereka diserang oleh komunis di sekitar setengah kilometer dari stasiun. Penduduk desa yang diserang oleh komunis yang menggunakan senjata otomatis dibandingkan dengan pasukan penembak shotgun dan dipegang oleh kelompok desa. Beberapa di antara penjaga desa yang luka dan tewas. Meskipun dihentikan pertengahan, mereka lega beberapa tekanan dari Bukit Kepong dan pembela umum, Komunis terpaksa mundur.

Karena situasi yang berat, Penjaga Ali Mustafa memerintahkan dia untuk mundur dan sisanya diminta untuk mempertahankan garis sekitar kota Bukit Kepong. Komunis yang akhirnya mundur setelah membakar kantor desa dan merampok beberapa toko. Pada saat yang sama, desa lain datang dari kelompok penjaga Kampung Durian Chondong menggunakan sampan menuju Bukit Kepong untuk membuat bantuan. Di tengah perjalanan, mereka juga diserang oleh komunis. Sekitar setengah dari 7 kumpulan desa selamat untuk melanjutkan ke Lenga. Mereka tiba di sana dan 10 yang pertama adalah ketika berita serangan di polisi Bukit Kepong telah dikomunikasikan.

Selanjutnya

[sunting | sunting sumber]

Bila penjaga desa masuk desa, mereka mampu untuk melihat kemusnahan besar-besaran akibat dari serangan brutal komunis. Kepala desa yang mengambil perintah dari luar sampai lega oleh polisi dari tim Muar. Peperangan di Bukit Kepong dianggap tragis kekalahan meskipun memperkuat Pemerintah dan masyarakat tersebut untuk melawan pemberontakan Komunis. Sebagian kecil memaksa mempertahankan memberi peluang besar terhadap perang melawan pemberontakan Komunis meningkatkan secara besar-besaran dari segi moral dan kehormatan. Beberapa drew perbandingan antara Bukit Kepong kejadian dan Alamo, di mana Bukit Kepong polisi mirip dengan Texan s datang dalam banyak kesempatan untuk berjuang dan terakhir manusia.

Daftar tewas dalam aksi

[sunting | sunting sumber]
  1. Sarjan Jamil Mohd Shah (Kepala stasiun Bukit Kepong)
  2. Kopral Haji Mohd Yassin Wahab
  3. Kopral Muda Jidin
  4. Jagabaya Hassan Osman
  5. Jagabaya Hamzah Ahmad
  6. Jagabaya Jaafar Hassan
  7. Jagabaya Muhamad Jaafar
  8. Marinir Jagabaya Ibrahim Adam
  9. Jagabaya Abu Mohd Ali
  10. Jagabaya Abu Kadir Jusoh
  11. Marinir Jagabaya Awang Ali
  12. Marinir Jagabaya Basiron Adam
  13. Extra Polisi Jagabaya (EPC) Mohd Top Lazim
  14. EPC Jaafar Arshad

Non-pejuang (Auxiliary Polisi)

[sunting | sunting sumber]
  1. Ins. Kudarina Naknok
  2. AP Samad Yatim
  3. AP Mahmood Saat
  4. AP Ali Akop
  5. AP Othman Yahya

Anggota keluarga

[sunting | sunting sumber]
  1. Fatimah Yaaba - istri Marinir Jagabaya Abu Bakar Daud
  2. Hassan Abu Bakar - putera Marinir Jagabaya Abu Bakar Daud
  3. Saadiah - istri Jagabaya Abu Mohd Ali
  4. Simah - puteri Jagabaya Abu Mohd Ali

Auxiliary Polisi (AP) telah tewas dalam aksi di luar

[sunting | sunting sumber]
  1. AP Redzuan Alias
  2. Embong Lazim
  3. Koh Ah Cheng

Daftar korban

[sunting | sunting sumber]
  1. Jagabaya polisi Othman Yusoff
  2. Marinir Jagabaya Abu Bakar Daud
  3. EPC Ahmad Khalid
  4. Jagabaya Haji Yusoff Rono (wafat pada 14 April [ [2005 ]])
Catatan: Semua adalah meninggal

Anggota keluarga

[sunting | sunting sumber]
  1. Mariam Ibrahim - janda dari Jagabaya Muhamad Jaafar
  2. Zainun Muhamad - puteri Jagabaya Muhamad Jaafar
  3. Muhammad Abu Samah - anak Jagabaya Muhamad Jaafar
  4. Zaleha - puteri Jagabaya Muhamad Jaafar
  5. Jamilah -- puteri Marinir Jagabaya Abu Bakar Daud
  6. Hussain - anak Marinir Jagabaya Abu Bakar Daud
  7. Fatimah Abdul Manan @ Timah Lawa - janda dari Jagabaya Hassan Osman
  8. Pon Khalid - janda Marinir Jagabaya Awang Ali
  9. Fatimah Tuani - janda dari Jagabaya Hamzah Ahmad
  10. Edmund Ross Williams Hunt - orang asli yang bekerja sebagai sherpa di Bukit Kepong

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]