Lompat ke isi

Sudarsono Mangoenadikoesoemo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Mewulwe (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
(22 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 28: Baris 28:
|othername =
|othername =
|religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|birth_date = {{birth date|1911|4|9}}
|birth_date = {{birth date|1911|4|9}}
|birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Salatiga]], [[Hindia Belanda]]
|birth_place = [[Salatiga]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1976|6|6|1911|4|9}}
|death_date = {{death date and age|1976|6|6|1911|4|9}}
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|location =
|location =
|party = [[Partai Sosialis Indonesia|PSI]]
|party = [[Partai Sosialis Indonesia|PSI]]
Baris 39: Baris 39:
|spouse =
|spouse =
|children = [[Juwono Sudarsono]]
|children = [[Juwono Sudarsono]]
|relatives = [[Mochtar Kusumaatmadja]] <br> [[Sarwono Kusumaatmadja]] (keponakan)
}}
}}


Dr. '''Sudarsono''' adalah Menteri Sosial dalam [[Kabinet Sjahrir I]] sejak [[5 Desember]] [[1945]] - [[12 Maret]] [[1946]] menggantikan Dr. Adji Darmo Tjokronegoro, Menteri Sosial sebelumnya dan Menteri Dalam Negeri [[Republik Indonesia]] Dalam [[Kabinet Sjahrir II]]<ref>{{Cite web |url=http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_minister/?box=detail&id=2&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=&presiden_id=1&presiden=sukarno |title=Salinan arsip |access-date=2017-01-07 |archive-date=2014-01-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140111142633/http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_minister/?box=detail&id=2&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=&presiden_id=1&presiden=sukarno |dead-url=yes }}</ref> serta Menteri Negara dalam [[Kabinet Sjahrir III]] masa kerja 2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947.<ref>{{Cite web |url=http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_personnel/popup_profil_pejabat.php?id=62&presiden_id=1&presiden=sukarno |title=Salinan arsip |access-date=2017-01-07 |archive-date=2016-04-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160408014759/http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_personnel/popup_profil_pejabat.php?id=62&presiden_id=1&presiden=sukarno |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_minister/?box=detail&id=3&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=&presiden_id=1&presiden=sukarno |title=Salinan arsip |access-date=2017-01-07 |archive-date=2014-01-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140111150303/http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_minister/?box=detail&id=3&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=&presiden_id=1&presiden=sukarno |dead-url=yes }}</ref>
[[Dokter|dr.]] '''Sudarsono Mangoenadikoesoemo'''{{fact}} ({{lahirmati|[[Salatiga]], [[Hindia Belanda]]|09|04|1911|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|06|06|1976}}) adalah Menteri Sosial dalam [[Kabinet Sjahrir I]] sejak [[5 Desember]] [[1945]] - [[12 Maret]] [[1946]] menggantikan Dr. Hadjidharmo Tjokronegoro, Menteri Sosial sebelumnya dan Menteri Dalam Negeri [[Republik Indonesia]] Dalam [[Kabinet Sjahrir II]]<ref>{{Cite web |url=http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_minister/?box=detail&id=2&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=&presiden_id=1&presiden=sukarno |title=Salinan arsip |access-date=2017-01-07 |archive-date=2014-01-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140111142633/http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_minister/?box=detail&id=2&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=&presiden_id=1&presiden=sukarno |dead-url=yes }}</ref> serta Menteri Negara dalam [[Kabinet Sjahrir III]] masa kerja 2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947.<ref>{{Cite web |url=http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_personnel/popup_profil_pejabat.php?id=62&presiden_id=1&presiden=sukarno |title=Salinan arsip |access-date=2017-01-07 |archive-date=2016-04-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160408014759/http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_personnel/popup_profil_pejabat.php?id=62&presiden_id=1&presiden=sukarno |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_minister/?box=detail&id=3&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=&presiden_id=1&presiden=sukarno |title=Salinan arsip |access-date=2017-01-07 |archive-date=2014-01-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140111150303/http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_minister/?box=detail&id=3&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=&presiden_id=1&presiden=sukarno |dead-url=yes }}</ref>


== Kehidupan Awal ==
== Riwayat Hidup ==
=== Kehidupan Awal ===
Soedarsono dilahirkan di Salatiga pada tanggal 9 Mei 1911. Dia menempuh pendidkan awal di ELS, MULO, dan AMS.<ref name="Benedict">
Soedarsono dilahirkan di Salatiga pada tanggal 9 Mei 1911. Dia menempuh pendidkan awal di [[Europeesche Lagere School|ELS]], [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO]], dan [[SMA Negeri 3 Yogyakarta|AMS B Jogjakarta]].<ref name="Benedict">
{{citebook|last1=Anderson|first1=Benedict|date=2006|title=Java in a Time of Revolution: Occupation and Resistance, 1944-1946|publisher=Equinox Publishing|pages=442|}}</ref> Kemudian dia melanjutkan pendidikanya ke Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta dan lulus pada tahun 1938. Dia juga bergabung dengan organisasi Pemuda Indonesia dan pernah menjadi ketua dari tahun 1928-1929. Beliau juga pernah menjadi ketua redaksi Indonesia dan menjadi sekretaris Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia cabang Jakarta. Setelahnya, dia menjadi dokter di Jawatan Pemberantasan Penyakit Malaria di Jakarta, Ciamis, dan terakhir di rumah sakit Cirebon pada masa Jepang.<ref name="Soedarsono">{{citebook|date=1996|title=Departemen Dalam Negeri dari masa ke masa, tentang biografi menteri-menteri, 1945-1995|publisher=Muara Agung Jakarta|}}</ref> Selama di Cirebon, beliau menjadi pemimpin PUTERA cabang Cirebon dan bergabung dengan gerakan bawah tanah Sjahrir.<ref name="Benedict"/>
{{citebook|last1=Anderson|first1=Benedict|date=2006|title=Java in a Time of Revolution: Occupation and Resistance, 1944-1946|publisher=Equinox Publishing|pages=442|}}</ref> Kemudian dia melanjutkan pendidikanya ke [[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia|Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta]] dan lulus pada tahun 1938. Dia juga bergabung dengan organisasi Pemuda Indonesia dan pernah menjadi ketua dari tahun 1928-1929. Beliau juga pernah menjadi ketua redaksi Indonesia dan menjadi sekretaris Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia cabang Jakarta. Setelahnya, dia menjadi dokter di Jawatan Pemberantasan Penyakit Malaria di Jakarta, [[Kabupaten Ciamis|Ciamis]], dan terakhir di [[Rumah Sakit Cirebon|rumah sakit Cirebon]] pada masa Jepang.<ref name="Soedarsono">{{citebook|date=1996|title=Departemen Dalam Negeri dari masa ke masa, tentang biografi menteri-menteri, 1945-1995|publisher=Muara Agung Jakarta|}}</ref> Selama di Cirebon, beliau menjadi pemimpin [[Pusat Tenaga Rakyat|PUTERA]] cabang Cirebon dan bergabung dengan gerakan bawah tanah [[Sutan Syahrir|Sjahrir]] dan menikah dengan Moespiah (yang merupakan saudara perempuan dari Ibu [[Mochtar Kusumaatmadja|Mochtar]] dan [[Sarwono Kusumaatmadja]]).<ref name="Benedict" /><ref>{{Cite web|date=2021-07-15|title=Mochtar Kusumaatmadja formulator and champion of the Archipelagic State Principle. Part II: A gifted man in the service of Indonesia|url=https://observerid.com/mochtar-kusumaatmadja-formulator-and-champion-of-the-archipelagic-state-principle-part-ii-a-gifted-man-in-the-service-of-indonesia/|website=OBSERVER|language=en-US|access-date=2023-06-12}}</ref> Ketika di Ciamis inilah anaknya [[Juwono Sudarsono]] lahir.


== Proklamasi 15 Agustus 1945 ==
=== [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi 15 Agustus 1945]] ===
Kaisar Hirohito mengumumkan menyerahnya Jepang pada tanggal 14 Agustus 1945. Mendengar kabar menyerahnya Jepang, Sutan Sjahrir mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan mereka menolak. Akhirnya rencana Sjahrir untuk mengumumkan proklamasi gagal dan menimbulkan kekecewaan diantara pengikut Sjahrir. Namun, pengikut Sjahrir di Cirebon mengumumkan proklamasi kemerdekaan dikarenakan pesan Sjahrir tidak diterima. Sudarsono memimpin proklamasi di Cirebon. Proklamasi Kemerdekaan Cirebon dihadiri 150 orang yang berasal dari anggota PNI pendidikan di persimpangan jalan dekat Alun-Alun Kejaksaan. Naskah yang dibacakan Soedarsono berasal dari Sjahrir dan sayangnya naskah tersebut hilang. Akibat tindakan Soedarsono, beliau menjadi bulanan Kempeitai dan harus bersembunyi.<ref>{{citebook|last1=Isnaeni|first1=Hendri F|date=2015|title=17-8-45 Fakta Drama Misteri|publisher=Change Publication|pages=13-32|}}</ref>
Kaisar Hirohito mengumumkan menyerahnya Jepang pada tanggal 14 Agustus 1945. Mendengar kabar menyerahnya Jepang, Sutan Sjahrir mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan mereka menolak. Akhirnya rencana Sjahrir untuk mengumumkan proklamasi gagal dan menimbulkan kekecewaan diantara pengikut Sjahrir. Namun, pengikut Sjahrir di Cirebon mengumumkan proklamasi kemerdekaan dikarenakan pesan Sjahrir tidak diterima. Sudarsono memimpin proklamasi di Cirebon. Proklamasi Kemerdekaan Cirebon dihadiri 150 orang yang berasal dari anggota Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) di persimpangan jalan dekat Alun-Alun Kejaksaan. Naskah yang dibacakan Soedarsono berasal dari Sjahrir dan sayangnya naskah tersebut hilang. Akibat tindakan Soedarsono, beliau menjadi bulanan Kempeitai dan harus bersembunyi.<ref>{{citebook|last1=Isnaeni|first1=Hendri F|date=2015|title=17-8-45 Fakta Drama Misteri|publisher=Change Publication|pages=13-32|}}</ref>


== Karier Politik dan Setelah ==
== Karier Politik dan Setelah ==
Sudarsono diangkat menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan bergabung dengan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1945. Pada tahun 1946 beliau diangkat oleh Sutan Sjahrir menjadi Menteri Dalam Negeri selama tujuh bulan dan kemudian menjadi Menteri Negara Urusan Beras untuk India pada Kabinet Sjahrir III. Beliau berhasil mengumpulkan dan menjual beras ke India.<ref name="Soedarsono"/> Setelah penyerahan kekuasaan, Sudarsono diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk India dari tahun 1950-1953. Sudarsono meninggal dunia pada tanggal 6 Juni 1976 di Jakarta.<ref>{{cite web|title = SUDARSONO|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/4589/sudarsono| accessdate = 2020-04-16}}</ref>
Sudarsono diangkat menjadi anggota [[Komite Nasional Indonesia Pusat|Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)]] dan bergabung dengan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1945. Pada tahun 1946 beliau diangkat oleh Sutan Sjahrir menjadi Menteri Dalam Negeri selama tujuh bulan dan kemudian menjadi Menteri Negara Urusan Beras untuk India pada Kabinet Sjahrir III. Beliau berhasil mengumpulkan dan menjual beras ke India.<ref name="Soedarsono"/> Setelah penyerahan kekuasaan, Sudarsono diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk India dari tahun 1950-1953. Sudarsono meninggal dunia pada tanggal 6 Juni 1976 di Jakarta.<ref>{{cite web|title = SUDARSONO|url = https://jakarta.go.id/artikel/konten/4589/sudarsono|accessdate = 2020-04-16}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


== Kehidupan Pribadi ==
== Kehidupan Pribadi ==
Ia adalah ayah dari [[Juwono Sudarsono]], akademis, diplomat dan politisi ulung serta pejabat menteri di era pemerintahan [[5]] presiden mulai, yaitu Presiden [[Soeharto]], [[Baharuddin Jusuf Habibie]], [[Abdurahman Wahid]], [[Megawati Soekarnoputri]] dan [[Susilo Bambang Yudhoyono]].
Ia adalah ayah dari [[Juwono Sudarsono]], akademis, diplomat dan politisi ulung serta pejabat menteri pada era pemerintahan [[5]] presiden mulai, yaitu Presiden [[Soeharto]], [[Baharuddin Jusuf Habibie]], [[Abdurahman Wahid]], [[Megawati Soekarnoputri]] dan [[Susilo Bambang Yudhoyono]].


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 79: Baris 81:
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}


{{lifetime|||Sudarsono, Dr}}
{{lifetime|||Sudarsono, Dr}}{{Menteri Dalam Negeri Indonesia}}

{{Kabinet Indonesia}}


{{DEFAULTSORT:Sudarsono, Dr}}
{{DEFAULTSORT:Sudarsono, Dr}}
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
{{indo-bio-stub}}
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
Baris 92: Baris 93:
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Sosial Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Sosial Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk India]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk India]]


{{Indo-politikus-stub}}

Revisi per 10 Januari 2024 13.07

Sudarsono
Menteri Dalam Negeri Indonesia Ke-3
Masa jabatan
12 Maret 1946 – 2 Oktober 1946
PresidenSoekarno
Perdana MenteriSutan Syahrir
Sebelum
Pendahulu
Sutan Syahrir
Pengganti
Mohamad Roem
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1911-04-09)9 April 1911
Salatiga, Hindia Belanda
Meninggal6 Juni 1976(1976-06-06) (umur 65)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPSI
AnakJuwono Sudarsono
KerabatMochtar Kusumaatmadja
Sarwono Kusumaatmadja (keponakan)
PekerjaanDokter
Diplomat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

dr. Sudarsono Mangoenadikoesoemo[butuh rujukan] (09 April 1911 – 06 Juni 1976) adalah Menteri Sosial dalam Kabinet Sjahrir I sejak 5 Desember 1945 - 12 Maret 1946 menggantikan Dr. Hadjidharmo Tjokronegoro, Menteri Sosial sebelumnya dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Dalam Kabinet Sjahrir II[1] serta Menteri Negara dalam Kabinet Sjahrir III masa kerja 2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947.[2][3]

Riwayat Hidup

Kehidupan Awal

Soedarsono dilahirkan di Salatiga pada tanggal 9 Mei 1911. Dia menempuh pendidkan awal di ELS, MULO, dan AMS B Jogjakarta.[4] Kemudian dia melanjutkan pendidikanya ke Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta dan lulus pada tahun 1938. Dia juga bergabung dengan organisasi Pemuda Indonesia dan pernah menjadi ketua dari tahun 1928-1929. Beliau juga pernah menjadi ketua redaksi Indonesia dan menjadi sekretaris Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia cabang Jakarta. Setelahnya, dia menjadi dokter di Jawatan Pemberantasan Penyakit Malaria di Jakarta, Ciamis, dan terakhir di rumah sakit Cirebon pada masa Jepang.[5] Selama di Cirebon, beliau menjadi pemimpin PUTERA cabang Cirebon dan bergabung dengan gerakan bawah tanah Sjahrir dan menikah dengan Moespiah (yang merupakan saudara perempuan dari Ibu Mochtar dan Sarwono Kusumaatmadja).[4][6] Ketika di Ciamis inilah anaknya Juwono Sudarsono lahir.

Kaisar Hirohito mengumumkan menyerahnya Jepang pada tanggal 14 Agustus 1945. Mendengar kabar menyerahnya Jepang, Sutan Sjahrir mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan mereka menolak. Akhirnya rencana Sjahrir untuk mengumumkan proklamasi gagal dan menimbulkan kekecewaan diantara pengikut Sjahrir. Namun, pengikut Sjahrir di Cirebon mengumumkan proklamasi kemerdekaan dikarenakan pesan Sjahrir tidak diterima. Sudarsono memimpin proklamasi di Cirebon. Proklamasi Kemerdekaan Cirebon dihadiri 150 orang yang berasal dari anggota Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) di persimpangan jalan dekat Alun-Alun Kejaksaan. Naskah yang dibacakan Soedarsono berasal dari Sjahrir dan sayangnya naskah tersebut hilang. Akibat tindakan Soedarsono, beliau menjadi bulanan Kempeitai dan harus bersembunyi.[7]

Karier Politik dan Setelah

Sudarsono diangkat menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan bergabung dengan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1945. Pada tahun 1946 beliau diangkat oleh Sutan Sjahrir menjadi Menteri Dalam Negeri selama tujuh bulan dan kemudian menjadi Menteri Negara Urusan Beras untuk India pada Kabinet Sjahrir III. Beliau berhasil mengumpulkan dan menjual beras ke India.[5] Setelah penyerahan kekuasaan, Sudarsono diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk India dari tahun 1950-1953. Sudarsono meninggal dunia pada tanggal 6 Juni 1976 di Jakarta.[8]

Kehidupan Pribadi

Ia adalah ayah dari Juwono Sudarsono, akademis, diplomat dan politisi ulung serta pejabat menteri pada era pemerintahan 5 presiden mulai, yaitu Presiden Soeharto, Baharuddin Jusuf Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-11. Diakses tanggal 2017-01-07. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-08. Diakses tanggal 2017-01-07. 
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-11. Diakses tanggal 2017-01-07. 
  4. ^ a b Anderson, Benedict (2006). Java in a Time of Revolution: Occupation and Resistance, 1944-1946. Equinox Publishing. hlm. 442. 
  5. ^ a b Departemen Dalam Negeri dari masa ke masa, tentang biografi menteri-menteri, 1945-1995. Muara Agung Jakarta. 1996. 
  6. ^ "Mochtar Kusumaatmadja formulator and champion of the Archipelagic State Principle. Part II: A gifted man in the service of Indonesia". OBSERVER (dalam bahasa Inggris). 2021-07-15. Diakses tanggal 2023-06-12. 
  7. ^ Isnaeni, Hendri F (2015). 17-8-45 Fakta Drama Misteri. Change Publication. hlm. 13–32. 
  8. ^ "SUDARSONO". Diakses tanggal 2020-04-16. [pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

(Indonesia) pnri,go.id Diarsipkan 2014-01-11 di Wayback Machine. (Indonesia) kemendagri

Jabatan politik
Didahului oleh:
Sutan Syahrir
Menteri Dalam Negeri Indonesia
1946
Diteruskan oleh:
Mohamad Roem
Jabatan diplomatik
Jabatan baru Duta Besar Indonesia untuk India
1950–1953
Diteruskan oleh:
Lambertus Nicodemus Palar