Lompat ke isi

Indola: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP61Marco (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{InuseBP|BP61Marco|15 Mei 2014|31 Maret 2014}}'
Tag: BP2014
 
Wiz Qyurei (bicara | kontrib)
k Wiz Qyurei memindahkan halaman Indol ke Indola
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Indole 2D numbered.svg|jmpl|Molekul indol pada model 2D.]]
{{InuseBP|BP61Marco|15 Mei 2014|31 Maret 2014}}

'''Indol''' adalah [[molekul]] yang berbentuk [[planar]] dengan sistem [[elektron]] 10Π terkonjugasi, 2 berasal dari [[nitrogen]] dan 8 berasal dari [[karbon]].<ref name="Bansal."/>

== Sejarah ==
Indol pertama kali dimurnikan oleh seorang ilmuwan bernama Baeyer pada tahun 1866 dengan metode [[distilasi]] debu [[seng]] dari [[oksindol]].<ref name="Bansal."/> Indol berperan penting dan banyak digunakan pada bidang kimia karena hubungannya dengan pewarna alami yaitu [[indigo]].<ref name="Bansal."/> Degradasi kimiawi dari pewarna ini akan menghasilkan [[indoksil]], oksindol, dan akhirnya senyawa indol.<ref name="Bansal."/> Indol juga ditemukan pada [[tar]] batu bara dan pada [[minyak atsiri]] berbagai tanaman.<ref name="Bansal."/> Senyawa ini juga ditemukan pada asam amino [[triptofan]], sebagai hormon pertumbuhan tanaman (asam asetat-3 indol), pada [[alkaloid]], dan pewarna.<ref name="Bansal.">Bansal RK. 1999. “Heterocyclic Chemistry''. New Delhi: New Age International.</ref>

== Aplikasi ==
Penggunaan indol sebagai indikator laju [[dekomposisi]] bagi udang dan tiram telah diajukan sejak tahun 1940.<ref name="National Research Council."/> Menurut McClennan dan Salwin, indol adalah indikator yang baik untuk membedakan udang berkualitas baik dan tidak baik.<ref name="National Research Council."/> Indol dibentuk oleh aksi berbagai bakteri, seperti ''[[Proteus]]'' dan ''[[Escherichia coli]]'' sebagai hasil dari degradasi triptofan yang ada pada jaringan udang dan tiram.<ref name="National Research Council.">National Research Council. 1985. “An Evaluation of the Role of Microbiological Criteria for Foods and Food Ingredients''. Washington DC: National Academy.</ref>

= Referensi =
{{Reflist}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Biologi]]
[[Kategori:Biokimia]]
[[Kategori:Senyawa organik]]
[[Kategori:Benzena]]

Revisi terkini sejak 12 Januari 2024 17.42

Molekul indol pada model 2D.

Indol adalah molekul yang berbentuk planar dengan sistem elektron 10Π terkonjugasi, 2 berasal dari nitrogen dan 8 berasal dari karbon.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Indol pertama kali dimurnikan oleh seorang ilmuwan bernama Baeyer pada tahun 1866 dengan metode distilasi debu seng dari oksindol.[1] Indol berperan penting dan banyak digunakan pada bidang kimia karena hubungannya dengan pewarna alami yaitu indigo.[1] Degradasi kimiawi dari pewarna ini akan menghasilkan indoksil, oksindol, dan akhirnya senyawa indol.[1] Indol juga ditemukan pada tar batu bara dan pada minyak atsiri berbagai tanaman.[1] Senyawa ini juga ditemukan pada asam amino triptofan, sebagai hormon pertumbuhan tanaman (asam asetat-3 indol), pada alkaloid, dan pewarna.[1]

Aplikasi[sunting | sunting sumber]

Penggunaan indol sebagai indikator laju dekomposisi bagi udang dan tiram telah diajukan sejak tahun 1940.[2] Menurut McClennan dan Salwin, indol adalah indikator yang baik untuk membedakan udang berkualitas baik dan tidak baik.[2] Indol dibentuk oleh aksi berbagai bakteri, seperti Proteus dan Escherichia coli sebagai hasil dari degradasi triptofan yang ada pada jaringan udang dan tiram.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f Bansal RK. 1999. “Heterocyclic Chemistry. New Delhi: New Age International.
  2. ^ a b c National Research Council. 1985. “An Evaluation of the Role of Microbiological Criteria for Foods and Food Ingredients. Washington DC: National Academy.