Lompat ke isi

Bunga landak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Barleria menggunakan HotCat
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Underlinked|date=Februari 2023}}
''Barleria prionitis'' atau disebut bunga landak/anikukuh (Papua)merupakan tanaman semak (''shrub'') termasuk ke dalam keluarga [[Acanthaceae]]. Tanaman ini memiliki bunga kuning keemasan berukuran besar yang berkerumun di axils daun bagian atas, waktu mekarnya yang berbeda pada tiap negara atau wilayah. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, Cina, India, Semenanjung Arab dan Afrika Timur Laut, juga dapat ditemukan di Indonesia, salah satu tempat persebarannya adalah  Jayawijaya, Papua.
{{Orphan|date=Februari 2023}}


[[Berkas:Barleria prionitis (Porcupine flower) in Hyderabad, AP W IMG 9993.jpg|jmpl|Bunga Landak di Hyderabad, India.]]
Di beberapa tempat, ''B. prionitis'' dianggap sebagai gulma dan digunakan sebagai pagar. Namun, tanaman ini juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias. Di wilayah timur Indonesia, masyarakat menggunakan daun dari tanaman ini dapat menyembuhkan luka dengan cara menempelkan daunnya ke bagian yang luk, sedangkan di Jawa penggunaannya untuk obat gigi. Di Pakistan, ekstrak pahitnya yang mirip kina digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati batuk rejan dan TBC
'''Bunga landak''', '''landep''', atau disebut '''anikukuh''' di Papua (''Barleria prionitis'') merupakan tumbuhan semak (''shrub'') termasuk ke dalam keluarga [[Acanthaceae]]. Tumbuhan ini memiliki bunga kuning keemasan berukuran besar yang berkerumun di axils daun bagian atas. Waktu mekarnya berbeda pada tiap negara atau wilayah. Tumbuhan ini berasal dari Asia Tenggara, Cina, India, Semenanjung Arab, dan Afrika Timur Laut. Di Indonesia, salah satu tempat persebarannya adalah Jayawijaya, Papua.<ref>{{Cite journal|last=Mabe -|first=Juliana|last2=Simbala|first2=Herny E. I.|last3=Koneri -|first3=Roni|date=2016-10-12|title=Identifikasi Dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Suku Dani Di Kabupaten Jayawijaya Papua|url=https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo/article/view/13512|journal=Jurnal MIPA|language=en|volume=5|issue=2|pages=103–107|doi=10.35799/jm.5.2.2016.13512|issn=2302-3899}}</ref>

Di beberapa tempat, ''B. prionitis'' dianggap sebagai gulma dan digunakan sebagai pagar. Namun, tumbuhan ini juga dapat dijadikan sebagai tumbuhan hias. Di wilayah timur Indonesia, masyarakat menggunakan daun dari tumbuhan ini untuk menyembuhkan luka dengan cara menempelkan daunnya ke bagian yang luka, sedangkan di Jawa penggunaannya untuk obat gigi. Di Pakistan, ekstrak pahitnya yang mirip kina digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati batuk rejan dan TBC.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
Mabel, Y., Herny S., dan Roni K.. (2016). Identifikasi dan pemanfaatan tumbuhan obat suku dani di Kabupaten Jayawijaya Papua. Jurnal MIPA, 5(2), 103-107.
[[Kategori:Gulma]]
[[Kategori:Tanaman pagar]]
[[Kategori:Tanaman hias]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Barleria|Prionitis]]
[[Kategori:Barleria|Prionitis]]
[[Kategori:Bunga]]

Revisi terkini sejak 15 Januari 2024 02.42


Bunga Landak di Hyderabad, India.

Bunga landak, landep, atau disebut anikukuh di Papua (Barleria prionitis) merupakan tumbuhan semak (shrub) termasuk ke dalam keluarga Acanthaceae. Tumbuhan ini memiliki bunga kuning keemasan berukuran besar yang berkerumun di axils daun bagian atas. Waktu mekarnya berbeda pada tiap negara atau wilayah. Tumbuhan ini berasal dari Asia Tenggara, Cina, India, Semenanjung Arab, dan Afrika Timur Laut. Di Indonesia, salah satu tempat persebarannya adalah Jayawijaya, Papua.[1]

Di beberapa tempat, B. prionitis dianggap sebagai gulma dan digunakan sebagai pagar. Namun, tumbuhan ini juga dapat dijadikan sebagai tumbuhan hias. Di wilayah timur Indonesia, masyarakat menggunakan daun dari tumbuhan ini untuk menyembuhkan luka dengan cara menempelkan daunnya ke bagian yang luka, sedangkan di Jawa penggunaannya untuk obat gigi. Di Pakistan, ekstrak pahitnya yang mirip kina digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati batuk rejan dan TBC.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Mabe -, Juliana; Simbala, Herny E. I.; Koneri -, Roni (2016-10-12). "Identifikasi Dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Suku Dani Di Kabupaten Jayawijaya Papua". Jurnal MIPA (dalam bahasa Inggris). 5 (2): 103–107. doi:10.35799/jm.5.2.2016.13512. ISSN 2302-3899.