Lompat ke isi

Karang Tengah, Kertanegara, Purbalingga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
sejarah desa
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(14 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{desa
{{desa
|peta =-
|peta =
|nama =Karang Tengah
|nama =Karang Tengah
|provinsi =Jawa Tengah
|provinsi =Jawa Tengah
Baris 7: Baris 7:
|kecamatan =Kertanegara
|kecamatan =Kertanegara
|kode pos =53358
|kode pos =53358
|nama pemimpin =Agus Sinarno
|nama pemimpin =
|luas =175.075 Hektar
|luas =175.075 km2
|penduduk =1700
|penduduk =1700 jiwa
|kepadatan =sedang
|kepadatan =-
}}
}}
'''Karang Tengah''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kertanegara, Purbalingga|Kertanegara]], [[Kabupaten Purbalingga|Purbalingga]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. berikut ulasanya :


'''Karang Tengah''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kertanegara, Purbalingga|Kertanegara]], [[Kabupaten Purbalingga|Purbalingga]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Dahulu kala di jaman kebodohan, para ulama dan kiai selalu perihatin melihat dan merasakan bersusah payah berjalan kaki di jaman tersebut demi memperjuangkan agama. Ketika di tengah-tengah perjalanan dari Pekalongan menuju ke Demak, ada beberapa orang ulama beristirahat di tanah pekarangan yang masih kosong. Pekarangan tersebut terletak di tengah-tengah Pekalongan dengan Demak. Suatu saat wilayah pekarangan ini dinamakan KARANGTENGAH yang berdiri tahun 1897 di atas tanah seluas 175.075 hektar. Pada tahun 1998, wilayah ini terbagi menjadi empat dusun yaitu Dusun Legok, Dusun Depok, Dusun Bulu Kuning, dan Dusun Wadas Malang. Keempat wilayah dusun tersebut memiliki riwayat masing-masing. Salah satunya nama Dusun Depok yang mempunyai asal usul yaitu dahulu di wilayah tersebut terdapat sebuah padepokan. Sedangkan nama Dusun Wadas Malang mempunyai asal usul yaitu dahulu terdapat batu cadas yang melintang. Nama Dusun Legok dan Dusun Bulu Kuning hanya kesepakatan bersama dari para tokoh masyarakat pada jaman itu.


<!--- TIDAK ADA REFERENSI
Di wilayah Karangtengah, banyak terdapat petilasan para pejuang yang masing-masing yang tersebar di keempat dusun tersebut. Seperti Mbah Baruna Klinting yang petilasannya terdapat di Dusun Legok; Mbah Kendil Wesi dan Mbah Jaka Bodo yang petilasannya terdapat di Dusun Depok; Mbah Singa Negara, Mbah Guntur Geni, Mbah Kandang Larang, Mbah Reksa Negara, Mbah Tepus Serumput, dan Mbah Kerta Wangi yang petilasannya terletak di wilayah Dusun Bulu Kuning. Di wilayah Dusun Bulu Kuning juga terdapat sungai yang dalam yang dinamakan Sungai Kedung Ula. Nama Kedung Ula memiliki arti gudang para ulama.
== Sejarah ==
{{noref}}
Para ulama dan kiai selalu prihatin melihat dan merasakan bersusah payah berjalan kaki di zaman tersebut demi memperjuangkan agama. Ketika di tengah-tengah perjalanan dari Pekalongan menuju
ke Demak, ada beberapa orang ulama beristirahat di tanah pekarangan yang masih kosong. Pekarangan tersebut terletak di tengah-tengah Pekalongan dengan Demak. Suatu saat wilayah pekarangan ini dinamakan '''KARANGTENGAH''' yang berdiri tahun 1897 di atas tanah seluas 175.075 hektar. Pada tahun 1998, wilayah ini terbagi menjadi empat dusun yaitu;
# Dusun Legok, namanya berdasarkan kesepakatan bersama dari para tokoh masyarakat pada masa itu
# Dusun Depok, yang dahulu di wilayah tersebut terdapat sebuah padepokan.
# Dusun Bulu Kuning, kesepakatan bersama dari para tokoh masyarakat pada masa itu
# Dusun Wadas Malang, yang dahulu terdapat batu cadas yang melintang


Di wilayah Karangtengah banyak terdapat petilasan para pejuang yang masing-masing yang tersebar di keempat dusun tersebut. Seperti Mbah Baruna Klinting yang petilasannya terdapat di Dusun Legok; Mbah Kendil Wesi dan Mbah Jaka Bodo yang petilasannya terdapat di Dusun Depok; Mbah Singa Negara, Mbah Guntur Geni, Mbah Kandang Larang, Mbah Reksa Negara, Mbah Tepus Serumput, dan Mbah Kerta Wangi yang petilasannya terletak di wilayah Dusun Bulu Kuning. Di wilayah Dusun Bulu Kuning juga terdapat sungai yang dalam yang dinamakan Sungai Kedung Ula. Nama Kedung Ula memiliki arti gudang para ulama.
Sejak berdiri hingga sekarang, Desa Karangtengah dipimpin oleh beberapa orang antara lain Ki Demang Reksa Negara (1897-1911), Ki Demang Jaya Kerti (1911-1927), Lurah Deblang (1927-1942), Lurah Hasan Miwarso (1942-1954), Lurah Achmad Muhajir (1954-1956), Lurah Wiryareja (1956-1981), Lurah Munarto (1981-1989), Kepala Desa Mukmin Hartoyo (1989-1998), Kepala Desa Rokib (1998-2013), dan Kepala Desa Agus Sinarno (2013-sekarang). Demikian riwayat singkat Desa Karangtengah, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga.


Sejak berdiri hingga sekarang, Desa Karang Tengah dipimpin oleh beberapa orang antara lain;
By. Bp. Rokib @soffamustoffa 2013
* Ki Demang Reksa Negara (1897-1911)
* Ki Demang Jaya Kerti (1911-1927)
* Lurah Deblang (1927-1942)
* Lurah Hasan Miwarso (1942-1954)
* Lurah Achmad Muhajir (1954-1956)
* Lurah Wiryareja (1956-1981)
* Lurah Munarto (1981-1989),
* Kepala Desa Mukmin Hartoyo (1989-1998),
* Kepala Desa Rokib (1998-2013),
* kepala desa Agus Sinarno (2013-2019) dan
* Kepala Desa Agus Suntoro (2019-sekarang) --->


== Referensi ==
{{reflist}}

== Pranala luar ==
{{Kertanegara, Purbalingga}}
{{Kertanegara, Purbalingga}}
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}


{{Kelurahan-stub}}

Revisi terkini sejak 15 Januari 2024 23.50

Karang Tengah
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPurbalingga
KecamatanKertanegara
Kode pos
53358
Kode Kemendagri33.03.18.2009 Edit nilai pada Wikidata
Luas175.075 km2
Jumlah penduduk1700 jiwa
Kepadatan-


Karang Tengah adalah desa di kecamatan Kertanegara, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia.


Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]