Lompat ke isi

ASEAN Aceh Fertilizer: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''ASEAN Aceh Fertilizer''' adalah sebuah penghasil [[pupuk]] hasil gagasan bersama dalam kerjasama ekonomi dan industri negara-negara [[Asia Tenggara]] yang tergabung dalam [[ASEAN]]. Pabrik pupuk ini didirikan di kawasan industri pengolahan migas di [[Kota Lhokseumawe]], [[Aceh]]. Mulai direncanakan pada tahun [[1979]] dan dimulai pembangunannya pada tahun [[1981]]. Pabrik ini mengeluarkan produksi pertamanya pada [[1984]].<ref>{{cite web |url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/2015/07/02/satu-dari-lima-proyek-asean-berada-di-aceh/ |title=Satu dari Lima Proyek ASEAN Berada di Aceh |accessdate=Oktober 15, 2015 |publisher=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/}}</ref>
'''ASEAN Aceh Fertilizer''' adalah sebuah penghasil [[pupuk]] hasil gagasan bersama dalam kerjasama ekonomi dan industri negara-negara [[Asia Tenggara]] yang tergabung dalam [[ASEAN]]. Pabrik pupuk ini didirikan di kawasan industri pengolahan migas di [[Kota Lhokseumawe]], [[Aceh]]. Mulai direncanakan pada tahun [[1979]] dan dimulai pembangunannya pada tahun [[1981]]. Pabrik ini mengeluarkan produksi pertamanya pada [[1984]].<ref>{{cite web |url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/2015/07/02/satu-dari-lima-proyek-asean-berada-di-aceh/ |title=Satu dari Lima Proyek ASEAN Berada di Aceh |accessdate=Oktober 15, 2015 |publisher=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ |archive-date=2016-09-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160917185828/http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/2015/07/02/satu-dari-lima-proyek-asean-berada-di-aceh/ |dead-url=yes }}</ref>


PT. ASEAN Aceh Fertilizer memproduksi pupuk urea dan amonia cair sebagai produk sampingan. Menawarkan produk-produknya di [[Vietnam]], [[Tiongkok]], [[India]], [[Ceylon]], [[Kamboja]], [[Jepang]], dan [[Taiwan]].<ref>{{cite web |url=http://www.bloomberg.com/research/stocks/private/snapshot.asp?privcapId=23105351 |title=Company Overview of PT. Asean Aceh Fertilizer |accessdate=Oktober 15, 2015 |publisher=http://www.bloomberg.com/}}</ref>
PT ASEAN Aceh Fertilizer memproduksi pupuk urea dan amonia cair sebagai produk sampingan. Menawarkan produk-produknya di [[Vietnam]], [[Tiongkok]], [[India]], [[Sri lanka]], [[Kamboja]], [[Jepang]], dan [[Taiwan]].<ref>{{cite web |url=http://www.bloomberg.com/research/stocks/private/snapshot.asp?privcapId=23105351 |title=Company Overview of PT Asean Aceh Fertilizer |accessdate=Oktober 15, 2015 |publisher=http://www.bloomberg.com/}}</ref>


Sebagai proyek [[joint venture]] pertama antara negara-negara anggota ASEAN kehadiran pabrik pupuk ini diharapkan berkontribusi dalam menstabilkan suplai kebutuhan pupuk di negara-negara kawasan Asia Tenggara. Kedudukan pabrik dan kantor pusat operasionalnya di negara [[Indonesia]] membuat pabrik pupuk ini menjalankan usahanya berdasarkan undang-undang dan hukum yang berlaku di Indonesia.
Sebagai proyek [[joint venture]] pertama antara negara-negara anggota ASEAN kehadiran pabrik pupuk ini diharapkan berkontribusi dalam menstabilkan suplai kebutuhan pupuk di negara-negara kawasan Asia Tenggara. Kedudukan pabrik dan kantor pusat operasionalnya di negara [[Indonesia]] membuat pabrik pupuk ini menjalankan usahanya berdasarkan undang-undang dan hukum yang berlaku di Indonesia.


Seiring dengan berakhirnya era kejayaan migas di Aceh maka PT. ASEAN Aceh Fertilizer akhirnya menghentikan operasional produksinya. Pengelolaan aset yang dimiliki bekas pabrik pupuk ini pun terkendala dengan perbedaan pandangan dikalangan birokrasi pemerintah Indonesia. Pembangunan dan operasional pabrik yang awalnya menggandeng modal bersama negara-negara ASEAN membuat pemerintah tidak bisa menetapkan status likuadasi yang bakal diputuskan atas pabrik ini. Sementara untuk menghidupkan kembali operasional industri pupuk juga terkendala pada tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.<ref>{{cite web |url=http://www.pusri.co.id/ina/berita-amp-kegiatan-media-massa/komisi-vi-dan-pemerintah-temui-jalan-buntu-soal-aaf/ |title=Komisi VI dan Pemerintah Temui Jalan Buntu Soal AAF |accessdate=Oktober 15, 2015 |publisher=http://www.pusri.co.id/}}</ref>
Seiring dengan berakhirnya era kejayaan migas di Aceh maka PT ASEAN Aceh Fertilizer akhirnya menghentikan operasional produksinya. Pengelolaan aset yang dimiliki bekas pabrik pupuk ini pun terkendala dengan perbedaan pandangan dikalangan birokrasi pemerintah Indonesia. Pembangunan dan operasional pabrik yang awalnya menggandeng modal bersama negara-negara ASEAN membuat pemerintah tidak bisa menetapkan status likuadasi yang bakal diputuskan atas pabrik ini. Sementara untuk menghidupkan kembali operasional industri pupuk juga terkendala pada tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.<ref>{{cite web |url=http://www.pusri.co.id/ina/berita-amp-kegiatan-media-massa/komisi-vi-dan-pemerintah-temui-jalan-buntu-soal-aaf/ |title=Komisi VI dan Pemerintah Temui Jalan Buntu Soal AAF |accessdate=Oktober 15, 2015 |publisher=http://www.pusri.co.id/}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Perusahaan-stub}}


[[Kategori:Perusahaan pupuk Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan pupuk Indonesia]]

Revisi terkini sejak 17 Januari 2024 15.07

ASEAN Aceh Fertilizer adalah sebuah penghasil pupuk hasil gagasan bersama dalam kerjasama ekonomi dan industri negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN. Pabrik pupuk ini didirikan di kawasan industri pengolahan migas di Kota Lhokseumawe, Aceh. Mulai direncanakan pada tahun 1979 dan dimulai pembangunannya pada tahun 1981. Pabrik ini mengeluarkan produksi pertamanya pada 1984.[1]

PT ASEAN Aceh Fertilizer memproduksi pupuk urea dan amonia cair sebagai produk sampingan. Menawarkan produk-produknya di Vietnam, Tiongkok, India, Sri lanka, Kamboja, Jepang, dan Taiwan.[2]

Sebagai proyek joint venture pertama antara negara-negara anggota ASEAN kehadiran pabrik pupuk ini diharapkan berkontribusi dalam menstabilkan suplai kebutuhan pupuk di negara-negara kawasan Asia Tenggara. Kedudukan pabrik dan kantor pusat operasionalnya di negara Indonesia membuat pabrik pupuk ini menjalankan usahanya berdasarkan undang-undang dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Seiring dengan berakhirnya era kejayaan migas di Aceh maka PT ASEAN Aceh Fertilizer akhirnya menghentikan operasional produksinya. Pengelolaan aset yang dimiliki bekas pabrik pupuk ini pun terkendala dengan perbedaan pandangan dikalangan birokrasi pemerintah Indonesia. Pembangunan dan operasional pabrik yang awalnya menggandeng modal bersama negara-negara ASEAN membuat pemerintah tidak bisa menetapkan status likuadasi yang bakal diputuskan atas pabrik ini. Sementara untuk menghidupkan kembali operasional industri pupuk juga terkendala pada tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Satu dari Lima Proyek ASEAN Berada di Aceh". http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-17. Diakses tanggal Oktober 15, 2015.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  2. ^ "Company Overview of PT Asean Aceh Fertilizer". http://www.bloomberg.com/. Diakses tanggal Oktober 15, 2015.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  3. ^ "Komisi VI dan Pemerintah Temui Jalan Buntu Soal AAF". http://www.pusri.co.id/. Diakses tanggal Oktober 15, 2015.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)