Lompat ke isi

Bank Jasa Jakarta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(33 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Company
{{Infobox Company
| company_name = PT Bank Jasa Jakarta
| company_name = PT Bank Jasa Jakarta
| company_logo = [[Berkas:bank-jasa-jakarta-14700.jpg|200px]]
| company_logo = [[Berkas:Bank Saqu.png|200px]]
| company_type = Privat
| company_type = [[Perusahaan swasta|Swasta]]
| trading_name = Bank Saqu
| industry = [[Jasa keuangan]]
| industry = [[Jasa keuangan]]
| founder =
| founder =
| foundation = [[Jakarta]], [[Indonesia]] (1984)
| foundation = [[Jakarta]], [[Indonesia]] (1971)
| location = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| location = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| key_people = [[Handrie Wirjawan]] {{br}} [[CEO|Presiden Direktur]]
| key_people = Leo Koesmanto ([[CEO|Presiden Direktur]])
| owner = [[Astra Financial]] dan [[WeLab]]
| shareholders =
| shareholders =
| revenue =
| revenue =
| homepage = [http://www.bjj.co.id www.bjj.co.id]
| homepage = [http://www.banksaqu.co.id www.banksaqu.co.id www.bjj.co.id]
}}
}}
'''Bank Jasa Jakarta''' (disingkat '''BJJ''') adalah sebuah bank yang berpusat di [[Jakarta]].
'''Bank Saqu''' (sebelumnya bernama '''Bank Jasa Jakarta''') adalah sebuah bank yang berpusat di [[Jakarta]].


== Perkembangan ==
Bank kecil dengan modal inti Rp 2,1 triliun dan aset Rp 6,5 triliun di tahun 2021 ini<ref>[https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/laba-bersih-bank-jasa-jakarta-naik-372-pada-kuartal-iii2021 Laba Bersih Bank Jasa Jakarta Naik 37,2% pada Kuartal III/2021]</ref><ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/simak-daftar-bank-umum-swasta-yang-belum-penuhi-modal-inti-rp-3-triliun Simak Daftar Bank Umum Swasta yang Belum Penuhi Modal Inti Rp 3 Triliun]</ref> awalnya didirikan pada 23 Maret 1971<ref name=infobenk>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=iNjsAAAAMAAJ&dq=PT+BankJasa+Jakarta+1971&focus=searchwithinvolume&q=widyadi Informasi, Volume 12,Masalah 145-150]</ref> dengan nama PT Bank Pasar Warga Grogol,<ref name=ll/> dengan status sebagai bank pasar (kini [[Bank Perkreditan Rakyat]]). Di tanggal 28 Oktober 1975, namanya berganti menjadi PT Bank Pasar Warga Gembira dan di tanggal 25 September 1978, menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta.<ref name=infobe>[https://keuangan.kontan.co.id/news/profil-bank-jasa-jakarta-yang-diakuisisi-fintech-asal-hong-kong Profil Bank Jasa Jakarta yang diakuisisi fintech asal Hong Kong]</ref>
Bank kecil dengan modal inti Rp 2,1 triliun dan aset Rp 6,5 triliun di tahun 2021 ini<ref>[https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/laba-bersih-bank-jasa-jakarta-naik-372-pada-kuartal-iii2021 Laba Bersih Bank Jasa Jakarta Naik 37,2% pada Kuartal III/2021]</ref><ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/simak-daftar-bank-umum-swasta-yang-belum-penuhi-modal-inti-rp-3-triliun Simak Daftar Bank Umum Swasta yang Belum Penuhi Modal Inti Rp 3 Triliun]</ref> awalnya didirikan pada 23 Maret 1971<ref name=infobenk>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=iNjsAAAAMAAJ&dq=PT+BankJasa+Jakarta+1971&focus=searchwithinvolume&q=widyadi Informasi, Volume 12,Masalah 145-150]</ref> dengan nama PT Bank Pasar Warga Grogol,<ref name=ll/> dengan status sebagai bank pasar (kini [[Bank Perekonomian Rakyat]]). Di tanggal 28 Oktober 1975, namanya berganti menjadi PT Bank Pasar Warga Gembira dan di tanggal 25 September 1978, menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta.<ref name=infobe>[https://keuangan.kontan.co.id/news/profil-bank-jasa-jakarta-yang-diakuisisi-fintech-asal-hong-kong Profil Bank Jasa Jakarta yang diakuisisi fintech asal Hong Kong]</ref>


Di tahun 1984, Bank Pasar Jasa Jakarta diakuisisi oleh Iskandar Widyadi, seorang pengusaha yang kemudian akan terus menguasai bank ini sampai lebih dari 35 tahun kemudian.<ref name=infobe/> Lima tahun kemudian, pada 2 Agustus 1989, statusnya resmi berubah menjadi bank umum, sehingga namanya berubah menjadi PT Bank Jasa Jakarta di tanggal 7 Januari 1989 yang bermodal Rp 20 miliar.<ref name=ll/><ref name=infobenk/> Bank ini kemudian terus berkembang dengan tetap mengedepankan strategi konservatif dan kehati-hatian, yang membawanya mampu berkembang dan bertahan, seperti pada periode krisis moneter di akhir 1990-an. Fokus bank ini adalah pada sektor ritel, dengan dibantu 1 kantor pusat dan 13 kantor cabang yang tersebar di [[Jabodetabek]].<ref name=ll>[https://www.bjj.co.id/web/file/pelaporan/Buku%20Laporan%20Tahunan%202021.pdf Lap Tahunan BJJ 2021]</ref><ref>[https://www.bjj.co.id/company-profile Sekilas Bank Jasa Jakarta]</ref>
Di tahun 1984, Bank Pasar Jasa Jakarta diakuisisi oleh Iskandar Widyadi, seorang pengusaha yang kemudian akan terus menguasai bank ini sampai lebih dari 35 tahun kemudian.<ref name=infobe/> Lima tahun kemudian, pada 2 Agustus 1989, statusnya resmi berubah menjadi bank umum, sehingga namanya berubah menjadi PT Bank Jasa Jakarta di tanggal 7 Januari 1989 yang bermodal Rp 20 miliar.<ref name=infobenk/><ref name=ll/> Bank ini kemudian terus berkembang dengan tetap mengedepankan strategi konservatif dan kehati-hatian, yang membawanya mampu berkembang dan bertahan, seperti pada periode krisis moneter di akhir 1990-an. Fokus bank ini adalah pada sektor ritel, dengan dibantu 1 kantor pusat dan 13 kantor cabang yang tersebar di [[Jabodetabek]].<ref name=ll>[https://www.bjj.co.id/web/file/pelaporan/Buku%20Laporan%20Tahunan%202021.pdf Lap Tahunan BJJ 2021]</ref><ref>[https://www.bjj.co.id/company-profile Sekilas Bank Jasa Jakarta]</ref>


[[Berkas:bank-jasa-jakarta-14700.jpg|200px|ka|jmpl|Logo lama Bank Jasa Jakarta]]
Belakangan, bank ini mengalami perubahan kepemilikan sebagai rangka menghadapi kewajiban modal inti bank Rp 3 triliun serta upaya transformasi dan digitalisasinya. Iskandar Widyadi, yang awalnya mengendalikan bank ini lewat PT Widya Rahardja Dharma (70,91%) dan PT Adikarta Graha (29,09%), kemudian melepas sebagian sahamnya ke [[WeLab]] Sky Ltd sebesar 24%.<ref name=ll/> Transaksi yang memakan biaya US$ 240 juta ini dilakukan pada Desember 2021.<Ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20211208/90/1475196/simak-kinerja-keuangan-bank-jasa-jakarta-yang-diakuisisi-welab Simak Kinerja Keuangan Bank Jasa Jakarta yang Diakuisisi WeLab]</ref> WeLab merupakan sebuah perusahaan ''[[fintech]]'' yang berbasis di [[Hong Kong]] dan dimiliki sejumlah pemodal seperti [[International Finance Corporation]], [[Sequoia Capital]] dan [[Li Ka-shing]].<Ref name=intri>[https://finansial.bisnis.com/read/20220712/90/1554212/intip-portofolio-welab-yang-buat-astra-asii-kepincut-bermitra-bangun-bank-digital Intip Portofolio WeLab yang Buat Astra (ASII) Kepincut Bermitra Bangun Bank Digital]</ref>
Belakangan, bank ini mengalami perubahan kepemilikan sebagai rangka menghadapi kewajiban modal inti bank Rp 3 triliun serta upaya transformasi dan digitalisasinya. Iskandar Widyadi, yang awalnya mengendalikan bank ini lewat PT Widya Rahardja Dharma (70,91%) dan PT Adikarta Graha (29,09%), kemudian melepas sebagian sahamnya ke [[WeLab]] Sky Ltd sebesar 24%.<ref name=ll/> Transaksi yang memakan biaya US$ 240 juta ini dilakukan pada Desember 2021.<ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20211208/90/1475196/simak-kinerja-keuangan-bank-jasa-jakarta-yang-diakuisisi-welab Simak Kinerja Keuangan Bank Jasa Jakarta yang Diakuisisi WeLab]</ref> WeLab merupakan sebuah perusahaan ''[[fintech]]'' yang berbasis di [[Hong Kong]] dan dimiliki sejumlah pemodal seperti [[International Finance Corporation]], [[Sequoia Capital]] dan [[Li Ka-shing]].<ref name=intri>[https://finansial.bisnis.com/read/20220712/90/1554212/intip-portofolio-welab-yang-buat-astra-asii-kepincut-bermitra-bangun-bank-digital Intip Portofolio WeLab yang Buat Astra (ASII) Kepincut Bermitra Bangun Bank Digital]</ref>


Akhirnya, Iskandar Widyadi melepas seluruh sahamnya di bank ini lewat ''shares subscription agreement'' pada 1 Juli 2022, kepada WeLab dan PT Sedaya Multi Investama (anak usaha PT [[Astra International]] Tbk). Keduanya masing-masing menjadi pemegang 49,56% saham BJJ. Terkhusus bagi Astra, ini adalah kali kedua mereka memegang bank, setelah sebelumnya melepas [[Bank Permata]]; sedangkan bagi WeLab, mereka berencana akan mengubah BJJ menjadi bank digital mereka yang kedua setelah di [[Hong Kong]]. Transaksi ini tuntas dilakukan pada 19 September 2022 dengan total harga Rp 3,87 triliun.<ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20220704/90/1551161/ini-alasan-astra-international-asii-akuisisi-bank-jasa-jakarta-setelah-lepas-bnli Ini Alasan Astra International (ASII) Akuisisi Bank Jasa Jakarta Setelah Lepas BNLI]</ref><Ref name=intri/><ref>[https://www.republika.co.id/berita/rig37x459/astra-dan-welab-resmi-mengakuisisi-bank-jasa-jakarta-bjj Astra dan WeLab Resmi Mengakuisisi Bank Jasa Jakarta (BJJ)]</ref> Bank Jasa Jakarta direncanakan akan berubah menjadi bank digital, yang diperkirakan akan dilakukan pada tahun 2022 di bawah kepemilikan baru.<ref>[https://id.techinasia.com/welab-tambah-saham-bank-jasa-jakarta WeLab Segera Tambah Saham di Bank Jasa Jakarta]</ref>
Akhirnya, Iskandar Widyadi melepas seluruh sahamnya di bank ini lewat ''shares subscription agreement'' pada 1 Juli 2022, kepada WeLab dan PT Sedaya Multi Investama (anak usaha PT [[Astra International]] Tbk). Keduanya masing-masing menjadi pemegang 49,56% saham BJJ. Terkhusus bagi Astra, ini adalah kali ketiga mereka memegang bank, setelah sebelumnya melepas [[Bank Permata]] pada 2020 dan sempat memegang [[Bank Universal]] hingga dilepas ke [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]] (BPPN) pada 1999; sedangkan bagi WeLab, mereka berencana akan mengubah BJJ menjadi bank digital mereka yang kedua setelah di [[Hong Kong]]. Transaksi ini tuntas dilakukan pada 19 September 2022 dengan total harga Rp 3,87 triliun.<ref name=intri/><ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20220704/90/1551161/ini-alasan-astra-international-asii-akuisisi-bank-jasa-jakarta-setelah-lepas-bnli Ini Alasan Astra International (ASII) Akuisisi Bank Jasa Jakarta Setelah Lepas BNLI]</ref><ref>[https://www.republika.co.id/berita/rig37x459/astra-dan-welab-resmi-mengakuisisi-bank-jasa-jakarta-bjj Astra dan WeLab Resmi Mengakuisisi Bank Jasa Jakarta (BJJ)]</ref>

Sesuai rencana yang disiapkan pemilik baru, Bank Jasa Jakarta direncanakan akan berubah menjadi bank digital. Dari awalnya ditargetkan pada September 2023,<ref>[https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230308204347-78-922657/astra-bakal-punya-bank-digital-usai-akuisisi-bank-jasa-jakarta/amp Astra Bakal Punya Bank Digital usai Akuisisi Bank Jasa Jakarta]</ref><ref name=tex>[https://id.techinasia.com/welab-tambah-saham-bank-jasa-jakarta WeLab Segera Tambah Saham di Bank Jasa Jakarta]</ref> produk perbankan digital BJJ resmi diluncurkan pada 20 November 2023 dengan nama '''Bank Saqu'''.<ref>[https://www.jumbomark.com/indonesia/trademark-registration/bank-saqu-JID2023030413 Bank Saqu BJJ]</ref> Bank Saqu diklaim mampu mendukung, melengkapi dan memperkuat ekosistem jasa keuangan Grup Astra, serta mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia khususnya bagi generasi muda dan UMKM. Produk tersebut menawarkan sejumlah fitur, antara lain 20 "saku" simpanan, tabungan otomatis Tabungmatic, dan bunga 10%.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20231124080428-17-491629/astra-welab-luncurkan-bank-saqu-tawarkan-bunga-sampai-10 Astra-WeLab Luncurkan Bank Saqu, Tawarkan Bunga Sampai 10%]</ref> Pada akhir 2023 diperkirakan 100.000 nasabah baru telah berhasil dijaring oleh aplikasi digital ini.<ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20231226/90/1727227/bank-saqu-besutan-astra-group-jaring-100000-nasabah-baru-di-penghujung-2023 Bank Saqu Besutan Astra Group Jaring 100.000 Nasabah Baru di Penghujung 2023]</ref>


== Manajemen ==
== Manajemen ==
Presiden Komisaris:Iskandar Widyadi<br/>
Presiden Komisaris: Suparno Djasmin<br/>
Komisaris:Mintolo Hardiyanto<br/>
Komisaris: Ernest Leung<br>
Komisaris: Mintolo Hardiyanto<br/>
Komisaris: Julianti Tatan<br/>
Komisaris: Julianti Tatan<br/>
Presiden Direktur:Handrie Wirawan<br/>
Presiden Direktur: Leo Koesmanto<br/>
Wakil:Emanuela Tanubrata<br/>
Wakil Presiden Direktur: Handrie Wirawan<br/>
Direktur Operasional:Krisna Chandra<br/>
Direktur Bisnis: Emanuela Tanubrata<br/>
Direktur Kepatuhan:Suroso
Direktur Kepatuhan: Reinard Yohanes Seno Setiaji<br>
Direktur Keuangan: Leka Madiadipoera


== Pemegang saham ==
== Referensi ==
{{reflist}}
PT Widya Rahardja Dharma<br/>
PT Adikarta Graha


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* Situs Resmi Bank Jasa Jakarta [http://www.bjj.co.id]
* [http://www.banksaqu.co.id Situs web resmi Bank Saqu]


{{Bank di Indonesia}}
{{Bank di Indonesia}}


{{DEFAULTSORT:Bank Jasa Jakarta}}
{{DEFAULTSORT:Bank Saqu}}
[[Kategori:Bank di Indonesia|Saqu]]
{{perbankan-stub}}
[[Kategori:Bank di Indonesia|Jasa Jakarta]]

Revisi terkini sejak 21 Januari 2024 04.07

PT Bank Jasa Jakarta
Bank Saqu
Swasta
IndustriJasa keuangan
DidirikanJakarta, Indonesia (1971)
Kantor pusatIndonesia Jakarta, Indonesia
Tokoh kunci
Leo Koesmanto (Presiden Direktur)
PemilikAstra Financial dan WeLab
Situs webwww.banksaqu.co.id www.bjj.co.id

Bank Saqu (sebelumnya bernama Bank Jasa Jakarta) adalah sebuah bank yang berpusat di Jakarta.

Perkembangan

[sunting | sunting sumber]

Bank kecil dengan modal inti Rp 2,1 triliun dan aset Rp 6,5 triliun di tahun 2021 ini[1][2] awalnya didirikan pada 23 Maret 1971[3] dengan nama PT Bank Pasar Warga Grogol,[4] dengan status sebagai bank pasar (kini Bank Perekonomian Rakyat). Di tanggal 28 Oktober 1975, namanya berganti menjadi PT Bank Pasar Warga Gembira dan di tanggal 25 September 1978, menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta.[5]

Di tahun 1984, Bank Pasar Jasa Jakarta diakuisisi oleh Iskandar Widyadi, seorang pengusaha yang kemudian akan terus menguasai bank ini sampai lebih dari 35 tahun kemudian.[5] Lima tahun kemudian, pada 2 Agustus 1989, statusnya resmi berubah menjadi bank umum, sehingga namanya berubah menjadi PT Bank Jasa Jakarta di tanggal 7 Januari 1989 yang bermodal Rp 20 miliar.[3][4] Bank ini kemudian terus berkembang dengan tetap mengedepankan strategi konservatif dan kehati-hatian, yang membawanya mampu berkembang dan bertahan, seperti pada periode krisis moneter di akhir 1990-an. Fokus bank ini adalah pada sektor ritel, dengan dibantu 1 kantor pusat dan 13 kantor cabang yang tersebar di Jabodetabek.[4][6]

Logo lama Bank Jasa Jakarta

Belakangan, bank ini mengalami perubahan kepemilikan sebagai rangka menghadapi kewajiban modal inti bank Rp 3 triliun serta upaya transformasi dan digitalisasinya. Iskandar Widyadi, yang awalnya mengendalikan bank ini lewat PT Widya Rahardja Dharma (70,91%) dan PT Adikarta Graha (29,09%), kemudian melepas sebagian sahamnya ke WeLab Sky Ltd sebesar 24%.[4] Transaksi yang memakan biaya US$ 240 juta ini dilakukan pada Desember 2021.[7] WeLab merupakan sebuah perusahaan fintech yang berbasis di Hong Kong dan dimiliki sejumlah pemodal seperti International Finance Corporation, Sequoia Capital dan Li Ka-shing.[8]

Akhirnya, Iskandar Widyadi melepas seluruh sahamnya di bank ini lewat shares subscription agreement pada 1 Juli 2022, kepada WeLab dan PT Sedaya Multi Investama (anak usaha PT Astra International Tbk). Keduanya masing-masing menjadi pemegang 49,56% saham BJJ. Terkhusus bagi Astra, ini adalah kali ketiga mereka memegang bank, setelah sebelumnya melepas Bank Permata pada 2020 dan sempat memegang Bank Universal hingga dilepas ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 1999; sedangkan bagi WeLab, mereka berencana akan mengubah BJJ menjadi bank digital mereka yang kedua setelah di Hong Kong. Transaksi ini tuntas dilakukan pada 19 September 2022 dengan total harga Rp 3,87 triliun.[8][9][10]

Sesuai rencana yang disiapkan pemilik baru, Bank Jasa Jakarta direncanakan akan berubah menjadi bank digital. Dari awalnya ditargetkan pada September 2023,[11][12] produk perbankan digital BJJ resmi diluncurkan pada 20 November 2023 dengan nama Bank Saqu.[13] Bank Saqu diklaim mampu mendukung, melengkapi dan memperkuat ekosistem jasa keuangan Grup Astra, serta mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia khususnya bagi generasi muda dan UMKM. Produk tersebut menawarkan sejumlah fitur, antara lain 20 "saku" simpanan, tabungan otomatis Tabungmatic, dan bunga 10%.[14] Pada akhir 2023 diperkirakan 100.000 nasabah baru telah berhasil dijaring oleh aplikasi digital ini.[15]

Manajemen

[sunting | sunting sumber]

Presiden Komisaris: Suparno Djasmin
Komisaris: Ernest Leung
Komisaris: Mintolo Hardiyanto
Komisaris: Julianti Tatan
Presiden Direktur: Leo Koesmanto
Wakil Presiden Direktur: Handrie Wirawan
Direktur Bisnis: Emanuela Tanubrata
Direktur Kepatuhan: Reinard Yohanes Seno Setiaji
Direktur Keuangan: Leka Madiadipoera

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]