Lompat ke isi

Ronny Pasla: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(28 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}
{|Border=1 align=right cellpadding=4 cellspacing=0 width=250 style="margin: 0.5em 0 1em 1em; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; border-collapse: collapse; font-size: 95%;"
{{kembangkan}}
|+<big><big>'''Ronny Pasla'''</big></big>

|-
{{Infobox football biography
|Style="background:#f9f9f9;" align=center colspan=2 |
| name = Ronny Pasla
|-
| birth_date = {{birth date|df=yes|1947|4|15}}
| '''Nama'''
| birth_place = [[Medan]], [[Sumatera Utara]], Indonesia
|Ronny Pasla
| position = [[Penjaga gawang (sepak bola)|Goalkeeper]]
|-
|youthyears1 = 1967
|'''Nama Julukan:'''
|youthclubs1 = PSMS Yunior
|Macan Tutul
| years1 = 1967–1973
|-
| clubs1 = [[PSMS Medan]]
| '''Tempat, Tanggal Lahir'''
| caps1 = 44
| [[Kota Medan|Medan]], [[15 April]] [[1947]]
| goals1 = 0
|-
| years2 = 1967–69
| '''Nama Istri:'''
| clubs2 = → Dinamo Medan (intern PSMS)
|Enny K. Pasla
| caps2 =
|-
| goals2 =
| '''Nama Ayah:'''
| years3 = 1969–73
|Frans Felix Pasla
| clubs3 = → Bintang Utara (intern PSMS)
|-
| caps3 =
| '''Nama Ibu:'''
| goals3 =
|Magdalena Sorongan
| years4 = 1973–1978
|-
| clubs4 = [[Persija Jakarta]]
| '''Anak-anak'''
| caps4 = 34
|Fransisca Pasla, Fransisce Pasla, Renaldo Pasla, Jhonny Sonny Raymond Pasla, Diaz Julius William Pasla, Sisvanni Natalia Theresia Pasla
| goals4 = 0
|-
| years5 = 1979–1985
|'''Data diri:'''
| clubs5 = [[Indonesia Muda]]
|Tinggi: 183&nbsp;cm.
| caps5 = 59
|-
| goals5 = 0
|}
| nationalyears1 = 1967–1979
[[Berkas:Ronny-paslah-1300159416.jpg|230px|right|thumb|Ronny Paslah]]
| nationalteam1 = [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Indonesia]]
'''Ronny Pasla''' ({{lahirmati|[[Kota Medan|Medan]]|15|4|1947}}) adalah mantan kiper [[Indonesia]] yang berkiprah sekitar tahun 1960’an – awal 1970. Ejaan namanya sering juga ditulis sebagai '''Ronny Paslah'''.
| nationalcaps1 = 31
| nationalgoals1 = 0
| height = 183 cm
}}

'''Ronny Pasla''' (lahir 15 April 1947) adalah mantan [[Penjaga gawang (sepak bola)|penjaga gawang]] [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Timnas Indonesia]] yang berkiprah sekitar tahun 1960-an hingga awal 1980-an. Ejaan namanya sering juga ditulis sebagai '''Ronny Paslah'''. Ronny Pasla dianggap sebagai salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Dirinya merupakan kiper utama Timnas Indonesia di era 1970-an menggantikan pendahulunya yaitu [[Yudo Hadianto]]. Bersama timnas, ia berhasil mengantarkan tim Garuda menjadi juara pada [[Turnamen Merdeka]] 1969, Pesta Sukan Cup Singapura tahun 1972 serta Aga Khan Gold Cup tahun 1967. Pasla memperkuat [[PSMS Medan]] sebelum hijrah menuju [[Persija Jakarta]] di pertengahan kariernya.

== Kehidupan Pribadi ==
Ronny Pasla lahir di [[Medan]], [[Sumatera Utara]], dari pasangan Frans Felix Pasla dan Magdalena Sorongan. Kedua orang tua Ronny tersebut berasal dari [[Manado]] ([[suku Minahasa|Minahasa]]), [[Sulawesi Utara]]. Ronny menikah dengan Enny K. Pasla, dan dikaruniai 6 orang anak.<ref name="gnfi">{{cite web|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/10/10/mengenal-ronny-pasla-legenda-kiper-timnas-yang-pernah-gagalkan-pinalti-pele|work=GoodnewsfromIndonesia|title=Mengenal Ronny Pasla, Legenda Kiper Timnas yang Pernah Gagalkan Penalti Pele|date=October 10, 2021|access-date=January 25, 2024}}</ref>

==Awal Karier==
Pada awalnya, Ronny Pasla adalah seorang pemain [[Tenis|tenis]] yang berbakat. Ia bahkan terdaftar sebagai atlet tenis untuk mewakili Sumatera Utara dalam PON ke-6 di Jakarta tahun 1965. Namun PON tersebut akhirnya dibatalkan setelah meletusnya peristiwa [[Gerakan 30 September]]. Pasla kemudian sempat menjadi juara pada Kejuaraan Nasional Tenis tingkat Yunior di Kota [[Malang]] pada tahun 1967.<ref name=gnfi/>


== Karier Sepak Bola ==
== Karier Sepak Bola ==
Baris 36: Baris 48:
* Dinamo, Medan
* Dinamo, Medan
* Bintang Utara, Medan
* Bintang Utara, Medan
* PSMS Medan
* [[PSMS Medan]]
* Persija Jakarta
* [[Persija Jakarta]]
* Indonesia Muda, Jakarta
* [[Indonesia Muda (disambiguasi)|Indonesia Muda]], Jakarta


== Fakta ==
== Prestasi Tim Nasional Indonesia ==


* Bersama dua rekannya, [[Andjas Asmara]] dan [[Ipong Silalahi]], Ronny Pasla sedang menggarap pembentukan tim sepak bola impian yang terdiri atas para pemain amatir. Proyek prestisius itu berbentuk reality show pencarian bakat sepak bola bertajuk My Team (Juni 2007)
* Timnas Indonesia, Juara Piala Agakhan di Bangladesh, 1967
* Di kancah sepak bola, Ronny menjadi salah satu kiper legendaris Indonesia. Namun, setelah pensiun dia lebih banyak bergelut di olahraga lain, yakni sebagai pelatih tenis lapangan. Pria kelahiran Medan itu bahkan memiliki sekolah tenis lapangan bernama Velodrome Tennis Club di Jakarta.
* Timnas Indonesia, Juara Merdeka Games, 1967
* Dengan tinggi badan 183&nbsp;cm, Ronny ketika masih aktif bermain sangat unggul dalam antisipasi bola-bola atas. Tidak heran, posisi pemain inti di Timnas tak tergantikan sejak 1966 hingga pensiun dari Timnas.
* Timnas Indonesia, Peringkat III Saigon Cup, 1970
* Pensiun dari dunia sepak bola di usia 40 tahun. Klub terakhir yang diperkuatnya adalah [[Indonesia Muda]] (IM), Jakarta pada 1985. Di Timnas, Ronny Pensiun di usia 38 tahun.
* Timnas Indonesia, Juara Pesta Sukan Singapura, 1972
* Saat Timnas Brazil melakoni tur ke Asia pada 1972, Brazil yang saat itu diperkuat pemain sepak bola legendaris dunia asal [[Brasil]], [[Pele]] singgah ke Indonesia. Dalam laga tersebut Indonesia kalah 1-2, tetapi tetap menjadi momen terindah bagi Ronny, karena berhasil menahan eksekusi penalti Pele.
* Enam orang anaknya, tidak ada satu pun yang berkiprah sebagai pemain sepak bola. Tapi, semuanya sempat menjadi atlet di cabang olahraga (cabor) tenis lapangan.


== Prestasi di Klub ==
==Prestasi==
=== Klub ===
'''PSMS Medan'''
* [[Piala Soeratin]] (1): 1967 (Bersama PSMS Yunior)
* [[Perserikatan]] (2): 1967, 1971
* Aga Khan Gold Cup (1): 1967
* Soeharto Cup (1): 1972
* Marah Halim Cup (2): 1972, 1973


'''Persija Jakarta'''
* [[PSMS]] Medan, Juara Piala Suratin, 1967
* [[Perserikatan]] (1): 1975
* [[PSMS]] Medan, Juara Nasional, 1967


=== Internasional ===
== Prestasi di Luar Sepak Bola ==
'''Indonesia'''

* [[Piala Raja Thailand|King's Cup]] (1): [[Piala Raja Thailand 1968|1968]]; runner-up: 1969
* Juara Kejuaraan Tenis Nasional Tingkat Junior di Malang, 1967
* [[Turnamen Merdeka]] (1): 1969; runner-up: 1971

* Pesta Sukan Cup (1): 1972<ref>{{cite web|url=https://www.rsssf.org/tablesp/pestasukan72.html|title=Pesta Sukan Cup 1972|website=[[RSSSF]]|date=18 April 2008|access-date=4 February 2023|archive-date=27 April 2023|archive-url=https://web.archive.org/web/20230427005511/https://www.rsssf.org/tablesp/pestasukan72.html|url-status=live}}</ref>
== Penghargaan ==
* Jakarta Anniversary Tournament (1): 1972; runner-up: 1971, 1973, 1974, 1975, 1978


===Individual===
* Warga Utama Kota Medan, 1967
* Warga Utama Kota Medan, 1967
* Piagam dan Medal Emas dari PSSI, 1968
* Atlet Terbaik Nasional, 1972
* Atlet Terbaik Nasional, 1972
* Penjaga Gawang Terbaik Nasional, 1974
* Penjaga Gawang Terbaik Nasional, 1974

== Fakta ==

* Bersama dua rekannya, [[Andjas Asmara]] dan [[Ipong Silalahi]], Ronny Pasla sedang menggarap pembentukan tim sepak bola impian yang terdiri atas para pemain amatir. Proyek prestisius itu berbentuk reality show pencarian bakat sepak bola bertajuk My Team (Juni 2007)
* Di kancah sepak bola, Ronny menjadi salah satu kiper legendaris Indonesia. Namun, setelah pensiun dia lebih banyak bergelut di olahraga lain, yakni sebagai pelatih tenis lapangan. Pria kelahiran Medan itu bahkan memiliki sekolah tenis lapangan bernama Velodrome Tennis Club di Jakarta.
* Dengan tinggi badan 183&nbsp;cm, Ronny ketika masih aktif bermain sangat unggul dalam antisipasi bola-bola atas. Tidak heran, posisi pemain inti di Timnas tak tergantikan sejak 1966 hingga pensiun dari Timnas.
* Pensiun dari dunia sepak bola di usia 40 tahun. Klub terakhir yang diperkuatnya adalah [[Indonesia Muda]] (IM), Jakarta pada 1985. Di Timnas, Ronny Pensiun di usia 38 tahun.
* Saat Timnas Brazil melakoni tur ke Asia pada 1972, Brazil yang saat itu diperkuat pesepak bola legendaris dunia asal [[Brasil]], [[Pele]] singgah ke Indonesia. Dalam laga tersebut Indonesia kalah 1-2, tetapi tetap menjadi momen terindah bagi Ronny, karena berhasil menahan eksekusi penalti Pele.
* Enam orang anaknya, tidak ada satu pun yang berkiprah sebagai pesepak bola. Tapi, semuanya sempat menjadi atlet di cabang olahraga (cabor) tenis lapangan.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 77: Baris 90:


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}

* [http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=291950 Ronny Pasla, Kiper Legendaris Indonesia Itu Turun Gunung]
* [http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=291950 Ronny Pasla, Kiper Legendaris Indonesia Itu Turun Gunung]

{{Authority control}}


{{DEFAULTSORT:Pasla, Ronny}}
{{DEFAULTSORT:Pasla, Ronny}}
[[Kategori:Tokoh Minahasa]]
[[Kategori:Tokoh olahraga Indonesia]]
[[Kategori:Pemain sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Pemain sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Pemain PSMS Medan]]
[[Kategori:Pemain Persija Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Minahasa]]
[[Kategori:Tokoh dari Medan]]
[[Kategori:Tokoh dari Medan]]


{{Pemain-sb-stub|Indonesia}}

Revisi terkini sejak 27 Januari 2024 09.01

Ronny Pasla
Informasi pribadi
Tanggal lahir (1947-04-15)15 April 1947
Tempat lahir Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Tinggi 183 cm (6 ft 0 in)
Posisi bermain Goalkeeper
Karier junior
1967 PSMS Yunior
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1967–1973 PSMS Medan 44 (0)
1967–69 → Dinamo Medan (intern PSMS)
1969–73 → Bintang Utara (intern PSMS)
1973–1978 Persija Jakarta 34 (0)
1979–1985 Indonesia Muda 59 (0)
Tim nasional
1967–1979 Indonesia 31 (0)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Ronny Pasla (lahir 15 April 1947) adalah mantan penjaga gawang Timnas Indonesia yang berkiprah sekitar tahun 1960-an hingga awal 1980-an. Ejaan namanya sering juga ditulis sebagai Ronny Paslah. Ronny Pasla dianggap sebagai salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Dirinya merupakan kiper utama Timnas Indonesia di era 1970-an menggantikan pendahulunya yaitu Yudo Hadianto. Bersama timnas, ia berhasil mengantarkan tim Garuda menjadi juara pada Turnamen Merdeka 1969, Pesta Sukan Cup Singapura tahun 1972 serta Aga Khan Gold Cup tahun 1967. Pasla memperkuat PSMS Medan sebelum hijrah menuju Persija Jakarta di pertengahan kariernya.

Kehidupan Pribadi

[sunting | sunting sumber]

Ronny Pasla lahir di Medan, Sumatera Utara, dari pasangan Frans Felix Pasla dan Magdalena Sorongan. Kedua orang tua Ronny tersebut berasal dari Manado (Minahasa), Sulawesi Utara. Ronny menikah dengan Enny K. Pasla, dan dikaruniai 6 orang anak.[1]

Awal Karier

[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, Ronny Pasla adalah seorang pemain tenis yang berbakat. Ia bahkan terdaftar sebagai atlet tenis untuk mewakili Sumatera Utara dalam PON ke-6 di Jakarta tahun 1965. Namun PON tersebut akhirnya dibatalkan setelah meletusnya peristiwa Gerakan 30 September. Pasla kemudian sempat menjadi juara pada Kejuaraan Nasional Tenis tingkat Yunior di Kota Malang pada tahun 1967.[1]

Karier Sepak Bola

[sunting | sunting sumber]
  • Bersama dua rekannya, Andjas Asmara dan Ipong Silalahi, Ronny Pasla sedang menggarap pembentukan tim sepak bola impian yang terdiri atas para pemain amatir. Proyek prestisius itu berbentuk reality show pencarian bakat sepak bola bertajuk My Team (Juni 2007)
  • Di kancah sepak bola, Ronny menjadi salah satu kiper legendaris Indonesia. Namun, setelah pensiun dia lebih banyak bergelut di olahraga lain, yakni sebagai pelatih tenis lapangan. Pria kelahiran Medan itu bahkan memiliki sekolah tenis lapangan bernama Velodrome Tennis Club di Jakarta.
  • Dengan tinggi badan 183 cm, Ronny ketika masih aktif bermain sangat unggul dalam antisipasi bola-bola atas. Tidak heran, posisi pemain inti di Timnas tak tergantikan sejak 1966 hingga pensiun dari Timnas.
  • Pensiun dari dunia sepak bola di usia 40 tahun. Klub terakhir yang diperkuatnya adalah Indonesia Muda (IM), Jakarta pada 1985. Di Timnas, Ronny Pensiun di usia 38 tahun.
  • Saat Timnas Brazil melakoni tur ke Asia pada 1972, Brazil yang saat itu diperkuat pemain sepak bola legendaris dunia asal Brasil, Pele singgah ke Indonesia. Dalam laga tersebut Indonesia kalah 1-2, tetapi tetap menjadi momen terindah bagi Ronny, karena berhasil menahan eksekusi penalti Pele.
  • Enam orang anaknya, tidak ada satu pun yang berkiprah sebagai pemain sepak bola. Tapi, semuanya sempat menjadi atlet di cabang olahraga (cabor) tenis lapangan.

PSMS Medan

  • Piala Soeratin (1): 1967 (Bersama PSMS Yunior)
  • Perserikatan (2): 1967, 1971
  • Aga Khan Gold Cup (1): 1967
  • Soeharto Cup (1): 1972
  • Marah Halim Cup (2): 1972, 1973

Persija Jakarta

Internasional

[sunting | sunting sumber]

Indonesia

  • King's Cup (1): 1968; runner-up: 1969
  • Turnamen Merdeka (1): 1969; runner-up: 1971
  • Pesta Sukan Cup (1): 1972[2]
  • Jakarta Anniversary Tournament (1): 1972; runner-up: 1971, 1973, 1974, 1975, 1978

Individual

[sunting | sunting sumber]
  • Warga Utama Kota Medan, 1967
  • Atlet Terbaik Nasional, 1972
  • Penjaga Gawang Terbaik Nasional, 1974

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Mengenal Ronny Pasla, Legenda Kiper Timnas yang Pernah Gagalkan Penalti Pele". GoodnewsfromIndonesia. October 10, 2021. Diakses tanggal January 25, 2024. 
  2. ^ "Pesta Sukan Cup 1972". RSSSF. 18 April 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 April 2023. Diakses tanggal 4 February 2023.