Lompat ke isi

Masjid Tuo Kayu Jao: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
mengembangkan
Harris Est 13 (bicara | kontrib)
menambah gambar
 
(30 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox religious building
{{Infobox religious building
|image = Tuo Kayu Jao Mosque.jpg
|image = Surau Tuo Kayu Jao.jpg
|caption = Masjid Tuo Kayu Jao setelah dipugar
|caption = Masjid Tuo Kayu Jao, Maret 2019
|building_name = Masjid Tuo Kayu Jao
|image_size = 250px
|building_name = مسجد كايو جاو<br />Masjid Tuo Kayu Jao
|location = Jorong Kayu Jao, [[Batang Barus, Gunung Talang, Solok|Nagari Batang Barus]], [[Gunung Talang, Solok|Kecamatan Gunung Talang]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]
|location = Jorong Kayu Jao, [[Batang Barus, Gunung Talang, Solok|Nagari Batang Barus]], [[Gunung Talang, Solok|Kecamatan Gunung Talang]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]
|religious_affiliation = [[Islam]]
|religious_affiliation = [[Islam]]
Baris 11: Baris 12:
|architecture_style = [[Minangkabau]]
|architecture_style = [[Minangkabau]]
|facade_direction =
|facade_direction =
|groundbreaking = [[Abad ke-16]]
|groundbreaking = [[Abad ke-17]]
|year_completed =
|year_completed =
|construction_cost =
|construction_cost =
|capacity =
|capacity =
|length =
|length = 15 meter{{sfn|Harian Haluan|2012}}
|width =
|width = 10 meter{{sfn|Harian Haluan|2012}}
|dome_quantity = Tidak ada
|dome_quantity = Tidak ada
|dome_height_outer =
|dome_height_outer =
Baris 24: Baris 25:
}}
}}


'''Masjid Tuo Kayu Jao''' adalah salah satu [[masjid]] tertua di [[Indonesia]] yang terletak di Jorong Kayu Jao, [[Batang Barus, Gunung Talang, Solok|Nagari Batang Barus]], [[Gunung Talang, Solok|Kecamatan Gunung Talang]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]].{{sfn|Media Indonesia|2011}} Masjid yang tercatat telah berdiri sejak tahun 1599 merupakan masjid tertua di Kabupaten Solok dan tertua kedua di [[Indonesia]] yang masih berdiri sampai saat ini.{{sfn|ANTARA|2011}}{{sfn|Media Indonesia|2011}}
'''Masjid Nurul Islam Koto Kayu Jao''' adalah salah satu [[masjid]] tertua di [[Indonesia]] yang terletak di Jorong Kayu Jao, [[Batang Barus, Gunung Talang, Solok|Nagari Batang Barus]], [[Gunung Talang, Solok|Kecamatan Gunung Talang]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]].{{sfn|Media Indonesia|2011}} Masjid ini diperkirakan merupakan peninggalan abad ke-17 dan menjadi masjid tertua di Kabupaten Solok.{{sfn|ANTARA|2011}}{{sfn|Media Indonesia|2011}}


Masjid Tuo Kayu Jao juga merupakan salah satu [[cagar budaya]] di Sumatera Barat yang diawasi oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar.{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}} Masjid ini telah beberapa kali mengalami pemugaran, seperti pemugaran salah satu tiang dan penggantian atap ijuk yang lama dengan yang baru karena telah lapuk. Meskipun telah beberapa kali dipugar, keaslian masjid ini masih tetap dipertahankan.{{sfn|Media Indonesia|2011}} Namun dalam pemugaran terakhir, warna [[cat]] masjid ini yang sebelumnya putih diganti menjadi coklat kehitaman.{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}}
Masjid Tuo Kayu Jao juga merupakan salah satu [[cagar budaya]] di Sumatera Barat yang diawasi oleh [[Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala]].{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}} Masjid ini telah beberapa kali mengalami pemugaran, seperti pemugaran salah satu tiang dan penggantian atap ijuk yang lama dengan yang baru karena telah lapuk. Meskipun telah beberapa kali dipugar, keaslian masjid ini masih tetap dipertahankan.{{sfn|Media Indonesia|2011}} Namun dalam pemugaran terakhir, warna [[cat]] masjid ini yang sebelumnya putih diganti menjadi coklat kehitaman.{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}}


Saat ini selain digunakan untuk aktivitas ibadah umat [[Islam]], masjid satu lantai ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama bagi masyarakat, bahkan telah menjadi salah satu [[objek wisata|daya tarik wisata]] terkenal di Sumatera Barat terutama di Kabupaten Solok.
Saat ini selain digunakan untuk aktivitas ibadah umat [[Islam]], masjid satu lantai ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama bagi masyarakat, bahkan telah menjadi salah satu [[objek wisata|daya tarik wisata]] terkenal di Sumatera Barat terutama di Kabupaten Solok.{{sfn|ANTARA|2012}}


== Sejarah ==
== Sejarah ==


Tidak diketahui pasti tahun berapa sebetulnya masjid ini berdiri. Berdasarkan sejumlah catatan masjid ini dibangun pada tahun 1599,{{sfn|Harian Haluan|2011}}{{sfn|Lampung Post|2012}} sementara catatan lain juga ada yang menyebutnya lebih tua dari itu.{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}} Namun terlepas dari perbedaan tersebut, pembangunan masjid ini dilakukan menyusul perkembangan agama [[Islam]] di [[Kabupaten Solok|kawasan Solok]] pada abad ke-16.{{sfn|ANTARA|2011}} Nagari tempat masjid ini berada maupun sekitarnya juga telah dibentuk sebelumnya lengkap dengan tiga unsur kepemimpinan yang dikenal oleh masyarakat [[Minangkabau]], yaitu alim ulama, cerdik pandai, dan ninik mamak.{{sfn|Harian Haluan|2011}}{{sfn|Lampung Post|2012}} Menurut pemuka masyarakat setempat, terdapat dua orang yang berperan dalam pembangunan masjid ini, yakni Angku Musaur dan Angku Labai, yang keduanya dimakamkan tidak jauh dari lingkungan masjid.{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}}
Tidak diketahui pasti tahun berapa sebetulnya masjid ini berdiri. Masjid ini diperkirakan berasal dari abad ke-17.{{sfn|Harian Haluan|2011}}{{sfn|Lampung Post|2012}}{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}} Perkiraan tersebut merujuk pada abad dimulainya perkembangan agama [[Islam]] di [[Kabupaten Solok|Solok]].{{sfn|ANTARA|2011}} Nagari tempat masjid ini berada maupun sekitarnya juga telah dibentuk sebelumnya lengkap dengan tiga unsur kepemimpinan yang dikenal oleh masyarakat [[Minangkabau]], yaitu alim ulama, cerdik pandai, dan ninik mamak.{{sfn|Harian Haluan|2011}}{{sfn|Lampung Post|2012}} Menurut pemuka masyarakat setempat, terdapat dua orang yang berperan dalam pembangunan masjid ini, yakni Angku Musaur dan Angku Labai, yang keduanya dimakamkan tidak jauh dari lingkungan masjid.{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}}


== Arsitektur ==
== Arsitektur ==
[[Berkas:Masjid Tuo Kayu Jao (2).jpg|kiri|jmpl|bagian dalam masjid]]
Arsitektur yang dimiliki masjid ini secara keseluruhan dipengaruhi oleh corak [[Minangkabau]]. Masjid ini memiliki tatanan [[atap]] sebanyak tiga tingkat yang terbuat dari ijuk dengan ketebalan sekitar 15 cm{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}} dan permukaan dibuat tidak datar melainkan sedikit cekung; permukaan atap yang cekung cocok untuk daerah beriklim [[tropis]] karena dapat lebih cepat mengalirkan air hujan ke bawah.{{sfn|Liputan6.com|2009}}{{sfn|Harian Haluan|2011}} Antara tingkatan atap yang satu dengan yang lain terdapat celah yang dibuat untuk pencahayaan dengan tingkatan teratas merupakan atap berbentuk [[limas]]. Bagian [[mihrab]] memiliki atap dengan bentuk berbeda, yaitu berbentuk gonjong layaknya [[Rumah Gadang]]. Di sisi lain, corak [[Islam]] terlihat pada masing-masing puncak atap yang dilengkapi mustaka.
Arsitektur yang dimiliki masjid ini secara keseluruhan dipengaruhi oleh corak [[Minangkabau]]. Masjid ini memiliki tatanan [[atap]] sebanyak tiga tingkat yang terbuat dari ijuk dengan ketebalan sekitar 15&nbsp;cm{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}} dan permukaan dibuat tidak datar melainkan sedikit cekung; permukaan atap yang cekung cocok untuk daerah beriklim [[tropis]] karena dapat lebih cepat mengalirkan air hujan ke bawah.{{sfn|Liputan6.com|2009}}{{sfn|Harian Haluan|2011}} Antara tingkatan atap yang satu dengan yang lain terdapat celah yang dibuat untuk pencahayaan dengan tingkatan teratas merupakan atap berbentuk [[limas]]. Bagian [[mihrab]] memiliki atap dengan bentuk berbeda, yaitu berbentuk gonjong layaknya [[Rumah Gadang]]. Di sisi lain, corak [[Islam]] terlihat pada masing-masing puncak atap yang dilengkapi mustaka.


Atap masjid ini disangga oleh 27 tiang, simbolisasi dari enam [[Daftar suku Minangkabau|suku]] di sekitar masjid ini yang masing-masing terdiri dari empat unsur pemerintahan ditambah dengan tiga unsur dari [[agama]] yakni khatib, imam, dan bilal.{{sfn|Media Indonesia|2011}}{{sfn|Lampung Post|2012}} Simbolisasi lain juga terdapat dalam jumlah [[jendela]] yang sebanyak 13, yang mengisyaratkan jumlah [[rukun salat]].{{sfn|ANTARA|2011}}
Atap masjid ini disangga oleh 27 tiang, simbolisasi dari enam [[Daftar suku Minangkabau|suku]] di sekitar masjid ini yang masing-masing terdiri dari empat unsur pemerintahan ditambah dengan tiga unsur dari [[agama]] yakni khatib, imam, dan bilal.{{sfn|Media Indonesia|2011}}{{sfn|Lampung Post|2012}} Simbolisasi lain juga terdapat dalam jumlah [[jendela]] yang sebanyak 13, yang mengisyaratkan jumlah [[rukun salat]].{{sfn|ANTARA|2011}}


Sebelum [[pengeras suara]] ada, [[Daftar masjid di Indonesia|masjid-masjid di Indonesia]] umumnya menggunakan [[bedug]] sebagai penananda masuknya waktu [[salat]] dan dipukul ketika waktu untuk salat tiba kemudian akan dilanjutkan dengan kumandang [[azan]]. Seperti masjid tua lainnya di [[Indonesia]], masjid ini juga memiliki bedug atau disebut ''tabuah'' dalam [[bahasa Minang]]. Bedug yang diperkirakan berusia sama dengan masjid ini diletakkan di bangunan tersendiri di lingkungan masjid.{{sfn|Liputan6.com|2009}} Sebagai salah satu budaya [[Islam di Indonesia]], keberadaan bedug tersebut masih tetap dipertahankan.
Sebelum [[pengeras suara]] ada, [[Daftar masjid di Indonesia|masjid-masjid di Indonesia]] umumnya menggunakan [[bedug]] sebagai penananda masuknya waktu [[salat]] dan dipukul ketika waktu untuk salat tiba kemudian akan dilanjutkan dengan kumandang [[azan]]. Seperti masjid tua lainnya di [[Indonesia]], masjid ini juga memiliki bedug atau disebut ''tabuah'' dalam [[bahasa Minang]]. Bedug yang diperkirakan berusia sama dengan masjid ini diletakkan di bangunan tersendiri di lingkungan masjid.{{sfn|Liputan6.com|2009}} Sebagai salah satu budaya [[Islam di Indonesia]], keberadaan bedug tersebut masih tetap dipertahankan.

== Lihat pula ==

* [[Islam di Sumatera Barat]]


== Rujukan ==
== Rujukan ==
Baris 50: Baris 56:
; Daftar pustaka
; Daftar pustaka
{{refbegin|2}}
{{refbegin|2}}
* {{cite web
* {{Cite news
| url = http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/index.php/read/2011/08/08/2987/2/Masjid-Kayu-Jao-Dijadikan-Destinasi-Wisata-Religius
| url = http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/index.php/read/2011/08/08/2987/2/Masjid-Kayu-Jao-Dijadikan-Destinasi-Wisata-Religius
| title = Masjid Kayu Jao Dijadikan Destinasi Wisata Religius
| title = Masjid Kayu Jao Dijadikan Destinasi Wisata Religius
Baris 56: Baris 62:
| date = 2011-08-08
| date = 2011-08-08
| accessdate = 2012-07-27
| accessdate = 2012-07-27
| ref= {{sfnRef|Media Indonesia|2011}}
| ref = {{sfnRef|Media Indonesia|2011}}
| archive-date = 2011-08-11
| archive-url = https://archive.today/20110811163703/http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/index.php/read/2011/08/08/2987/2/Masjid-Kayu-Jao-Dijadikan-Destinasi-Wisata-Religius
| dead-url = yes
}}
}}
* {{Cite news| url = http://berita.liputan6.com/read/242657/Masjid.Tuo.Sebagai.Cagar.Budaya
* {{cite web
| url = http://berita.liputan6.com/read/242657/Masjid.Tuo.Sebagai.Cagar.Budaya
| title = Masjid Tuo Sebagai Cagar Budaya
| title = Masjid Tuo Sebagai Cagar Budaya
| work = [[Liputan6.com]]
| work = [[Liputan6.com]]
Baris 66: Baris 74:
| ref= {{sfnRef|Liputan6.com|2009}}
| ref= {{sfnRef|Liputan6.com|2009}}
}}
}}
* {{Cite news| url = http://www.antaranews.com/print/270592/ayo-ke-masjid-tertua-kedua-di-indonesia
* {{cite web
| url = http://www.antaranews.com/print/270592/ayo-ke-masjid-tertua-kedua-di-indonesia
| title = Ayo ke Masjid Tertua Kedua di Indonesia
| title = Ayo ke Masjid Tertua Kedua di Indonesia
| work = [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA]]
| work = [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]
| date = 2011
| date = 2011
| accessdate = 2012-07-27
| accessdate = 2012-07-27
| ref= {{sfnRef|ANTARA|2011}}
| ref= {{sfnRef|ANTARA|2011}}
}}
* {{cite web
| url = http://www.antarasumbar.com/berita/kab-solok/d/16/237861/dprd-pinta-pemerintah-benahi-masjid-tuo-kayu-jao.html
| title = DPRD Pinta Pemerintah Benahi Masjid Tuo Kayu Jao
| work = [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA]]
| date = 2012-08-02
| accessdate = 2012-07-27
| ref= {{sfnRef|ANTARA|2012}}
}}
}}
* {{cite web
* {{cite web
Baris 79: Baris 94:
| work = [[Harian Haluan]]
| work = [[Harian Haluan]]
| date = 2011-09-19
| date = 2011-09-19
| accessdate = 2012-07-27
| accessdate = 2012-10-09
| ref= {{sfnRef|Harian Haluan|2011}}
| ref= {{sfnRef|Harian Haluan|2011}}
}}
* {{cite web
| url = http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=16856:masjid-tuo-kayu-jao-bertiang-27&catid=21:khas&Itemid=91
| title = Masjid Kayu Jao Bertiang 27
| work = [[Harian Haluan]]
| date = 2012-07-25
| accessdate = 2012-10-09
| ref= {{sfnRef|Harian Haluan|2012}}
}}
}}
* {{cite web
* {{cite web
Baris 88: Baris 111:
| date = 2012-05-29
| date = 2012-05-29
| accessdate = 2012-07-27
| accessdate = 2012-07-27
| ref= {{sfnRef|Wawasanproklamator.com|2012}}
| ref = {{sfnRef|Wawasanproklamator.com|2012}}
| archive-date = 2017-09-13
| archive-url = https://web.archive.org/web/20170913044426/http://wawasanproklamator.com/artikel/36/pesona-masjid-tuo-nan-eksotik.html
| dead-url = yes
}}
}}
* {{cite web
* {{cite web
Baris 102: Baris 128:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Portal|Islam}}
{{Portal|Islam}}
* [http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=259 Masjid Tuo Kayu Jao] di situs web resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
* [http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=259 Masjid Tuo Kayu Jao] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101130103033/http://sumbarprov.go.id/detail.php?id=259 |date=2010-11-30 }} di situs web resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
* http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_157468931928.pdf
* https://docplayer.info/61345926-Pelestarian-bangunan-masjid-tuo-kayu-jao-di-sumatera-barat.html

{{Masjid di Indonesia}}
{{Masjid di Indonesia}}


[[Kategori:Masjid di Sumatera Barat|Kayu Jao]]
[[Kategori:Masjid di Sumatera Barat|Kayu Jao]]
[[Kategori:Kabupaten Solok|Kayu Jao]]
[[Kategori:Kabupaten Solok|Kayu Jao]]

[[jv:Masjid Tuo Kayu Jao]]

Revisi terkini sejak 28 Januari 2024 07.01

مسجد كايو جاو
Masjid Tuo Kayu Jao
Masjid Tuo Kayu Jao, Maret 2019
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
LokasiJorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Indonesia
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturMinangkabau
Peletakan batu pertamaAbad ke-17
Spesifikasi
Panjang15 meter[1]
Lebar10 meter[1]
KubahTidak ada
MenaraTidak ada

Masjid Nurul Islam Koto Kayu Jao adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.[2] Masjid ini diperkirakan merupakan peninggalan abad ke-17 dan menjadi masjid tertua di Kabupaten Solok.[3][2]

Masjid Tuo Kayu Jao juga merupakan salah satu cagar budaya di Sumatera Barat yang diawasi oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.[4] Masjid ini telah beberapa kali mengalami pemugaran, seperti pemugaran salah satu tiang dan penggantian atap ijuk yang lama dengan yang baru karena telah lapuk. Meskipun telah beberapa kali dipugar, keaslian masjid ini masih tetap dipertahankan.[2] Namun dalam pemugaran terakhir, warna cat masjid ini yang sebelumnya putih diganti menjadi coklat kehitaman.[4]

Saat ini selain digunakan untuk aktivitas ibadah umat Islam, masjid satu lantai ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama bagi masyarakat, bahkan telah menjadi salah satu daya tarik wisata terkenal di Sumatera Barat terutama di Kabupaten Solok.[5]

Tidak diketahui pasti tahun berapa sebetulnya masjid ini berdiri. Masjid ini diperkirakan berasal dari abad ke-17.[6][7][4] Perkiraan tersebut merujuk pada abad dimulainya perkembangan agama Islam di Solok.[3] Nagari tempat masjid ini berada maupun sekitarnya juga telah dibentuk sebelumnya lengkap dengan tiga unsur kepemimpinan yang dikenal oleh masyarakat Minangkabau, yaitu alim ulama, cerdik pandai, dan ninik mamak.[6][7] Menurut pemuka masyarakat setempat, terdapat dua orang yang berperan dalam pembangunan masjid ini, yakni Angku Musaur dan Angku Labai, yang keduanya dimakamkan tidak jauh dari lingkungan masjid.[4]

Arsitektur

[sunting | sunting sumber]
bagian dalam masjid

Arsitektur yang dimiliki masjid ini secara keseluruhan dipengaruhi oleh corak Minangkabau. Masjid ini memiliki tatanan atap sebanyak tiga tingkat yang terbuat dari ijuk dengan ketebalan sekitar 15 cm[4] dan permukaan dibuat tidak datar melainkan sedikit cekung; permukaan atap yang cekung cocok untuk daerah beriklim tropis karena dapat lebih cepat mengalirkan air hujan ke bawah.[8][6] Antara tingkatan atap yang satu dengan yang lain terdapat celah yang dibuat untuk pencahayaan dengan tingkatan teratas merupakan atap berbentuk limas. Bagian mihrab memiliki atap dengan bentuk berbeda, yaitu berbentuk gonjong layaknya Rumah Gadang. Di sisi lain, corak Islam terlihat pada masing-masing puncak atap yang dilengkapi mustaka.

Atap masjid ini disangga oleh 27 tiang, simbolisasi dari enam suku di sekitar masjid ini yang masing-masing terdiri dari empat unsur pemerintahan ditambah dengan tiga unsur dari agama yakni khatib, imam, dan bilal.[2][7] Simbolisasi lain juga terdapat dalam jumlah jendela yang sebanyak 13, yang mengisyaratkan jumlah rukun salat.[3]

Sebelum pengeras suara ada, masjid-masjid di Indonesia umumnya menggunakan bedug sebagai penananda masuknya waktu salat dan dipukul ketika waktu untuk salat tiba kemudian akan dilanjutkan dengan kumandang azan. Seperti masjid tua lainnya di Indonesia, masjid ini juga memiliki bedug atau disebut tabuah dalam bahasa Minang. Bedug yang diperkirakan berusia sama dengan masjid ini diletakkan di bangunan tersendiri di lingkungan masjid.[8] Sebagai salah satu budaya Islam di Indonesia, keberadaan bedug tersebut masih tetap dipertahankan.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
Catatan kaki
Daftar pustaka

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]