Lompat ke isi

Eosinofil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Penambahan referensi #1lib1ref #1lib1refID #1lib1ref2024
 
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox cell
[[Berkas:Eosinophil blood smear.JPG|thumb|250px|Eosinofil dikelilingi [[sel darah merah]].]]
| Name = Eosinofil
'''Eosinofil''' ({{lang-en|eosinophil, acidophil}}) adalah [[sel darah putih]] dari kategori [[granulosit]] yang berperan dalam [[sistem kekebalan]] dengan melawan [[parasit]] multiselular dan beberap [[infeksi]] pada [[makhluk]] [[vertebrata]]. Bersama-sama dengan [[sel biang]], eosinofil juga ikut mengendalikan mekanisme [[alergi]].
| Latin =
| Image2 = Eosinophil blood smear.JPG
| Caption2 = Eosinofil dikelilingi [[sel darah merah]].
| Image = Blausen 0352 Eosinophil (crop).png
| Caption = Gambar tiga dimensi dari eosinofil
| Precursor =
| System = [[Sistem imun]]
| Pronunciation = {{IPAc-en|ˌ|iː|əʊ|ˈ|s|ɪ|n|ə|f|ɪ|l}})<ref>{{cite web|url=https://en.oxforddictionaries.com/definition/eosinophil|title=eosinophil - Definition of eosinophil in English by Oxford Dictionaries|author=|date=|website=Oxford Dictionaries - English|access-date=27 March 2018|archive-date=2018-06-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20180614171512/https://en.oxforddictionaries.com/definition/eosinophil|dead-url=yes}}</ref>
}}
'''Eosinofil''' ({{lang-en|eosinophil, acidophil}}) adalah [[sel darah putih]] dari kategori [[granulosit]] <ref>{{Cite book|last=Parker|first=Sybil, P|date=1984|title=McGraw-Hill Dictionary of Biology|publisher=McGraw-Hill Company|pages=121|url-status=live}}</ref>yang berperan dalam [[sistem kekebalan]] dengan melawan [[parasit]] multiselular dan beberapa [[infeksi]] pada [[makhluk]] [[vertebrata]]. Bersama-sama dengan [[sel biang]], eosinofil juga ikut mengendalikan mekanisme [[alergi]].


Eosinofil terbentuk pada proses [[haematopoiesis]] yang terjadi pada [[sumsum tulang]] sebelum bermigrasi ke dalam sirkulasi [[darah]].
Eosinofil terbentuk pada proses [[haematopoiesis]] yang terjadi pada [[sumsum tulang]] sebelum bermigrasi ke dalam sirkulasi [[darah]].


Eosinofil mengandung sejumlah zat kimiawi antara lain [[histamin]], [[eosinofil peroksidase]], [[ribonuklease]], [[deoksiribonuklease]], [[lipase]], [[plasminogen] dan beberapa [[asam amino]] yang [[sekresi|dirilis]] melalui proses [[degranulasi]] setelah eosinofil teraktivasi. Zat-zat ini bersifat [[toksin]] terhadap [[parasit]] dan jaringan [[tubuh]]. Eosinofil merupakan sel substrat [[radang|peradangan]] dalam reaksi [[alergi]]. Aktivasi dan pelepasan racun oleh eosinofil diatur dengan ketat untuk mencegah penghancuran jaringan yang tidak diperlukan.
Eosinofil mengandung sejumlah zat kimiawi antara lain [[histamin]], [[eosinofil peroksidase]], [[ribonuklease]], [[deoksiribonuklease]], [[lipase]], [[plasminogen]] dan beberapa [[asam amino]] yang [[sekresi|dirilis]] melalui proses [[degranulasi]] setelah eosinofil teraktivasi. Zat-zat ini bersifat [[toksin]] terhadap [[parasit]] dan jaringan [[tubuh]]. Eosinofil merupakan sel substrat [[radang|peradangan]] dalam reaksi [[alergi]]. Aktivasi dan pelepasan racun oleh eosinofil diatur dengan ketat untuk mencegah penghancuran jaringan yang tidak diperlukan.


Individu normal mempunyai rasio eosinofil sekitar 1 hingga 6% terhadap [[sel darah putih]] dengan ukuran sekitar 12 - 17 [[mikrometer]].<ref name="Wheater's">{{Cite book
Individu normal mempunyai rasio eosinofil sekitar 1 hingga 6% terhadap [[sel darah putih]] dengan ukuran sekitar 12 - 17 [[mikrometer]].<ref name="Wheater's">{{Cite book
| last = Young
|last = Young
| first = Barbara
|first = Barbara
| last2 = Lowe
|last2 = Lowe
| first2 = James S.
|first2 = James S.
| last3 = Stevens
|last3 = Stevens
| first3 = Alan
|first3 = Alan
| last4 = Heath
|last4 = Heath
| first4 = John W.
|first4 = John W.
| title = Wheater's Functional Histology
|title = Wheater's Functional Histology
| publisher = Elsevier Limited
|publisher = Elsevier Limited
| year = 2006
|year = 2006
| edition = 5
|edition = 5
| isbn = 0-443-06850-X}}</ref>
|isbn = 0-443-06850-X}}</ref>


Eosinofil dapat ditemukan pada [[medulla oblongata]] dan sambungan antara [[korteks otak besar]] dan [[timus]], dan di dalam [[saluran pencernaan]], [[ovarium]], [[uterus]], [[limpa]] dan ''lymph nodes''. Tetapi tidak dijumpai di [[paru]], [[kulit]], [[esofagus]] dan [[organ]] dalam lainnya, pada kondisi normal, keberadaan eosinofil pada area ini sering merupakan pertanda adanya suatu penyakit.
Eosinofil dapat ditemukan pada [[medulla oblongata]] dan sambungan antara [[korteks otak besar]] dan [[timus]], dan di dalam [[saluran pencernaan]], [[ovarium]], [[uterus]], [[limpa]] dan ''lymph nodes''. Tetapi tidak dijumpai di [[paru]], [[kulit]], [[esofagus]] dan [[organ]] dalam lainnya, pada kondisi normal, keberadaan eosinofil pada area ini sering merupakan pertanda adanya suatu penyakit.
Baris 28: Baris 38:
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Biologi-stub}}
{{Darah}}
{{Darah}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Sel darah putih]]
[[Kategori:Sel darah putih]]


{{Biologi-stub}}

Revisi terkini sejak 30 Januari 2024 11.03

Eosinofil
Gambar tiga dimensi dari eosinofil
Eosinofil dikelilingi sel darah merah.
Rincian
Pelafalan/ˌˈsɪnəfɪl/)[1]
SistemSistem imun
Pengidentifikasi
MeSHD004804
THH2.00.04.1.02017
FMA62861
Daftar istilah mikroanatomi

Eosinofil (bahasa Inggris: eosinophil, acidophil) adalah sel darah putih dari kategori granulosit [2]yang berperan dalam sistem kekebalan dengan melawan parasit multiselular dan beberapa infeksi pada makhluk vertebrata. Bersama-sama dengan sel biang, eosinofil juga ikut mengendalikan mekanisme alergi.

Eosinofil terbentuk pada proses haematopoiesis yang terjadi pada sumsum tulang sebelum bermigrasi ke dalam sirkulasi darah.

Eosinofil mengandung sejumlah zat kimiawi antara lain histamin, eosinofil peroksidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, plasminogen dan beberapa asam amino yang dirilis melalui proses degranulasi setelah eosinofil teraktivasi. Zat-zat ini bersifat toksin terhadap parasit dan jaringan tubuh. Eosinofil merupakan sel substrat peradangan dalam reaksi alergi. Aktivasi dan pelepasan racun oleh eosinofil diatur dengan ketat untuk mencegah penghancuran jaringan yang tidak diperlukan.

Individu normal mempunyai rasio eosinofil sekitar 1 hingga 6% terhadap sel darah putih dengan ukuran sekitar 12 - 17 mikrometer.[3]

Eosinofil dapat ditemukan pada medulla oblongata dan sambungan antara korteks otak besar dan timus, dan di dalam saluran pencernaan, ovarium, uterus, limpa dan lymph nodes. Tetapi tidak dijumpai di paru, kulit, esofagus dan organ dalam lainnya, pada kondisi normal, keberadaan eosinofil pada area ini sering merupakan pertanda adanya suatu penyakit.

Eosinofil dapat bertahan dalam sirkulasi darah selama 8-12 jam, dan bertahan lebih lama sekitar 8-12 hari di dalam jaringan apabila tidak terdapat stimulasi.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "eosinophil - Definition of eosinophil in English by Oxford Dictionaries". Oxford Dictionaries - English. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-14. Diakses tanggal 27 March 2018. 
  2. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. hlm. 121. 
  3. ^ a b Young, Barbara; Lowe, James S.; Stevens, Alan; Heath, John W. (2006). Wheater's Functional Histology (edisi ke-5). Elsevier Limited. ISBN 0-443-06850-X.