Lompat ke isi

Reduplikasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.125.12.197 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Faizalhadi
Tag: Pengembalian
Widwi Astuti2 (bicara | kontrib)
k huruf kapital
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:


Dalam [[bahasa Melayu]] dikenal reduplikasi berikut:
Dalam [[bahasa Melayu]] dikenal reduplikasi berikut:
* reduplikasi [[fonologi]]s — pengulangan [[fonem]] tanpa terlalu banyak mengubah arti dasar<!--, contoh: -->
* reduplikasi [[fonologi]]s — pengulangan [[fonem]]<ref>{{Cite journal|date=2024-01-14|title=Reduplikasi|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Reduplikasi&oldid=25169468|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> tanpa terlalu banyak mengubah arti dasar, misalnya: tetangga, leluhur<!--, contoh: -->
* reduplikasi [[morfologi (linguistik)|morfologis]] — pengulangan [[morfem]], misalnya: [[papa]], [[mama]]<!-- susu, pipi?-->
* reduplikasi [[morfologi (linguistik)|morfologis]] — pengulangan [[morfem]], misalnya: [[papa]], [[mama]]<!-- susu, pipi?-->
* reduplikasi [[sintaksis|sintaktis]] — pengulangan [[morfem]] yang menghasilkan [[klausa]], contoh "malam-malam pekerjaan itu dikerjakannya", artinya "walau sudah malam hari, pekerjaan itu tetap dikerjakannya"
* reduplikasi [[sintaksis|sintaktis]] — pengulangan [[morfem]] yang menghasilkan [[klausa]], contoh "malam-malam pekerjaan itu dikerjakannya", artinya "walau sudah malam hari, pekerjaan itu tetap dikerjakannya"
Baris 17: Baris 17:
Menurut artinya, reduplikasi dapat dibagi menjadi berikut:
Menurut artinya, reduplikasi dapat dibagi menjadi berikut:
* Kata ulang yang menunjukkan makna jamak (yang menyangkut benda), contoh: meja-meja
* Kata ulang yang menunjukkan makna jamak (yang menyangkut benda), contoh: meja-meja
*Kata ulang yang bermakna mirip atau seperti, contoh: kemerah-merahan
*Kata ulang yang menunjukkan [[makna]] saling, contoh: tarik-menarik<ref>{{Cite web|title=Kata Ulang (Reduplikasi): Pengertian, Makna, Jenis, dan Contohnya|url=https://xerpihan.id/blog/1150/pengertian-dan-jenis-kata-ulang-reduplikasi/|website=Xerpihan|access-date=2021-30-08}}</ref>
* Kata ulang berubah bunyi yang memiliki makna idiomatis, contoh: bolak-balik
* Kata ulang berubah bunyi yang memiliki makna idiomatis, contoh: bolak-balik
* Kata ulang yang menunjukkan makna jamak (yang menyangkut proses), contoh: melihat-lihat
* Kata ulang yang menunjukkan makna jamak (yang menyangkut proses), contoh: melihat-lihat
Baris 24: Baris 26:
Penulisan Reduplikasi dengan Huruf Kapital
Penulisan Reduplikasi dengan Huruf Kapital
Penulisan reduplikasi atau kata ulang dengan huruf kapital (misalkan pada judul) memiliki aturan tersendiri.
Penulisan reduplikasi atau kata ulang dengan huruf kapital (misalkan pada judul) memiliki aturan tersendiri.
* Kata ulang sempurna harus ditulis dengan huruf kapital untuk masing-masing unsurnya, contoh: Semboyan "Wujudkan Masa Depan Anak-Anak Gemilang" harus ada di benak masyarakat juga.
* Kata ulang sempurna harus ditulis dengan [[Huruf kapital dan huruf kecil|huruf kapit]]<nowiki/>al untuk masing-masing unsurnya, contoh: Semboyan "Wujudkan Masa Depan Anak-Anak Gemilang" harus ada di benak masyarakat juga.
* Kata ulang berimbuhan atau berubah bunyi harus ditulis dengan huruf kapital pada unsur pertamanya saja, contoh: Saya sudah selesai membaca cerpen berjudul "Berakit-rakit Dahulu, Bahagia Kemudian" kemarin.
* Kata ulang berimbuhan atau berubah bunyi harus ditulis dengan huruf kapital pada unsur pertamanya saja, contoh: Saya sudah selesai membaca cerpen berjudul "Berakit-rakit Dahulu, Bahagia Kemudian" kemarin.


Baris 30: Baris 32:
{{KBBI}}
{{KBBI}}
{{TBBBI}}
{{TBBBI}}

{{bahasa-stub}}


[[Kategori:Linguistik]]
[[Kategori:Linguistik]]
[[Kategori:Fonologi]]
[[Kategori:Fonologi]]


{{bahasa-stub}}

Revisi terkini sejak 1 Februari 2024 03.58

Reduplikasi atau perulangan adalah proses pengulangan kata atau unsur kata. Reduplikasi juga merupakan proses penurunan kata dengan perulangan utuh maupun sebagian. Contohnya adalah "anjing-anjing", "lelaki", "sayur-mayur" dan sebagainya.

Dalam bahasa Melayu dikenal reduplikasi berikut:

  • reduplikasi fonologis — pengulangan fonem[1] tanpa terlalu banyak mengubah arti dasar, misalnya: tetangga, leluhur
  • reduplikasi morfologis — pengulangan morfem, misalnya: papa, mama
  • reduplikasi sintaktis — pengulangan morfem yang menghasilkan klausa, contoh "malam-malam pekerjaan itu dikerjakannya", artinya "walau sudah malam hari, pekerjaan itu tetap dikerjakannya"
  • reduplikasi gramatikal — pengulangan fungsional dari bentuk dasar yang meliputi reduplikasi morfologis dan sintaksis
  • reduplikasi idiomatis — atau 'kata ulang semu', adalah pengulangan kata dasar yang menghasilkan kata baru, contoh "mata-mata" artinya agen rahasia. Lihat pula: Kata Indonesia yang selalu dalam bentuk terulang
  • reduplikasi non-idiomatis — pengulangan kata dasar yang tidak mengubah makna dasar, contoh "kucing-kucing"

Menurut bentuknya, reduplikasi nomina dapat dibagi menjadi empat kelompok

  • perulangan utuh, contoh: rumah-rumah
  • perulangan salin suara, contoh: warna-warni
  • perulangan sebagian, contoh: surat-surat kabar
  • perulangan yang disertai pengafiksan, contoh: batu-batuan

Menurut artinya, reduplikasi dapat dibagi menjadi berikut:

  • Kata ulang yang menunjukkan makna jamak (yang menyangkut benda), contoh: meja-meja
  • Kata ulang yang bermakna mirip atau seperti, contoh: kemerah-merahan
  • Kata ulang yang menunjukkan makna saling, contoh: tarik-menarik[2]
  • Kata ulang berubah bunyi yang memiliki makna idiomatis, contoh: bolak-balik
  • Kata ulang yang menunjukkan makna jamak (yang menyangkut proses), contoh: melihat-lihat
  • Bentuk ulang yang seolah-olah merupakan kata ulang (kata ulang semu), contoh: kupu-kupu
  • Bentuk ulang dwipurwa, contoh: dedaunan

Penulisan Reduplikasi dengan Huruf Kapital Penulisan reduplikasi atau kata ulang dengan huruf kapital (misalkan pada judul) memiliki aturan tersendiri.

  • Kata ulang sempurna harus ditulis dengan huruf kapital untuk masing-masing unsurnya, contoh: Semboyan "Wujudkan Masa Depan Anak-Anak Gemilang" harus ada di benak masyarakat juga.
  • Kata ulang berimbuhan atau berubah bunyi harus ditulis dengan huruf kapital pada unsur pertamanya saja, contoh: Saya sudah selesai membaca cerpen berjudul "Berakit-rakit Dahulu, Bahagia Kemudian" kemarin.
  • (Indonesia) Alwi, Hasan et al., Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2003


  1. ^ "Reduplikasi". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2024-01-14. 
  2. ^ "Kata Ulang (Reduplikasi): Pengertian, Makna, Jenis, dan Contohnya". Xerpihan. Diakses tanggal 2021-30-08.