Lompat ke isi

Elang-ular bido: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alimadura (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Burung pemangsa menggunakan HotCat
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Penambahan penjelasan dan referensi #1lib1ref #1lib1refID #1lib1ref2024
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 19: Baris 19:


== Pengenalan ==
== Pengenalan ==
Dikenal juga sebagai Crested Serpent Eagle atau CSE oleh sebagian pecinta burung pemangsa (BOP). Elang ini berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat di saat terbang seperti garis yang tebal. Sangat berisik, suara panggilan seperti ""Kiiiik"" panjang dan diakhiri dengan penekanan nada. Sayap menekuk ke atas (seperti [[elang jawa]]) dan ke depan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh. Ada yang mengatakan bahwa kulit kaki dari elang ini mempunyai kekebalan terhadap bisa ular, karena itulah elang ini di sebut elang ular karena mempunyai kekebalan terhadap bisa ular.
Dikenal juga sebagai ''Crested Serpent Eagle'' atau CSE oleh sebagian pecinta burung pemangsa (BOP). Elang ini berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat di saat terbang seperti garis yang tebal. Sangat berisik, suara panggilan seperti ""Kiiiik"" panjang dan diakhiri dengan penekanan nada. Sayap menekuk ke atas (seperti [[elang jawa]]) dan ke depan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh.<ref name=":0">{{Cite book|last=Robson|first=Craig|date=2020-02-06|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=t7zPDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=New+Holland+Field+Guide+to+Birds+of+South-East+Asia+(+PDFDrive+)-compressed&ots=ms1kO_vK2I&sig=pRJW3WX3_5wF0v5128NP2O763vk&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Field Guide to the Birds of South-East Asia|publisher=Bloomsbury Publishing|isbn=978-1-4729-8139-4|pages=66|language=en|url-status=live}}</ref> Ada yang mengatakan bahwa kulit kaki dari elang ini mempunyai kekebalan terhadap bisa ular, karena itulah elang ini di sebut elang ular karena mempunyai kekebalan terhadap bisa ular.


Pada waktu terbang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pada pinggir belakang sayap. Berwarna gelap, sayap sangat lebar membulat, ekor pendek.
Pada waktu terbang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pada pinggir belakang sayap. Berwarna gelap, sayap sangat lebar membulat, ekor pendek.


Dewasa: Bagian atas coklat abu-abu gelap. Bagian bawah coklat. Perut, sisi tubuh dan lambung berbintik-bintik putih, terdapat garis abu-abu lebar di tengah garis-garis hitam pada ekor. Jambul pendek dan lebar, berwarna hitam dan putih.
Dewasa: Bagian atas coklat abu-abu gelap. Bagian bawah coklat. Perut, sisi tubuh dan lambung berbintik-bintik putih, terdapat garis abu-abu lebar di tengah garis-garis hitam pada ekor.<ref name=":0" /> Jambul pendek dan lebar, berwarna hitam dan putih.
Remaja: Mirip dewasa, tetapi lebih coklat dan lebih banyak warna putih pada bulu. [[Iris]] berwarna kuning, paruh coklat abu-abu, kaki kuning.
Remaja: Mirip dewasa, tetapi lebih coklat dan lebih banyak warna putih pada bulu. [[Iris]] berwarna kuning, paruh coklat abu-abu, kaki kuning. Bagian bawah berwarna putih kekuningan dengan guratan gelap lebar. Ekor berwarna keputihan dengan tiga pita kehitaman<ref name=":0" />


== Penyebaran dan Ras ==
== Penyebaran dan Ras ==
Secara global, elang ini terdapat sekitar 21 sub-spesies yang di akui dengan pesebaran berbeda yang meliputi India, Cina selatan, Asia tenggara, Palawan, dan Sunda Besar <ref>{{Cite web|url=https://jenisburung.co/elang-ular-bido-crested-sherpent-eagle/|title=Elang ular Bido, Crested Sherpent Eagle (CSE)|last=Admin|date=2018-10-15|website=Jenis Burung|language=en-US|access-date=2018-12-24}}</ref>
Secara global, elang ini terdapat sekitar 21 sub-spesies yang di akui dengan pesebaran berbeda yang meliputi India, Cina selatan, Asia tenggara, Palawan, dan Sunda Besar.


* '''cheela''' (Latham, 1790) – India Utara dan Nepal.
* '''cheela''' (Latham, 1790) – India Utara dan Nepal.
Baris 43: Baris 43:
* '''richmondi''' (Swann, 1922) – Kalimantan Selatan.
* '''richmondi''' (Swann, 1922) – Kalimantan Selatan.
* '''natunensis''' (Chasen, 1934) – Kep. Natuna dan Belitung.
* '''natunensis''' (Chasen, 1934) – Kep. Natuna dan Belitung.
* '''malayensis''' (Swann, 1920) – Semenanjung Malaysia, sekitar Kep. Anambas dan Sumatra Utara.
* '''malayensis''' (Swann, 1920) – Semenanjung Malaysia, sekitar Kep. Anambas dan Sumatera Utara.
* '''batu''' (Meyer de Schauensee & Ripley, 1939) – Sumatra Selatan dan Kep. Batu (di barat Sumatra).
* '''batu''' (Meyer de Schauensee & Ripley, 1939) – Sumatera Selatan dan Kep. Batu (di barat Sumatra).
* '''abbotti''' (Richmond, 1903) – P. Simeulue (di barat Sumatra).
* '''abbotti''' (Richmond, 1903) – P. Simeulue (di barat Sumatra).
* '''asturinus''' (A. B. Meyer, 1884) – P. Nias (di barat Sumatra).
* '''asturinus''' (A. B. Meyer, 1884) – P. Nias (di barat Sumatra).
Baris 64: Baris 64:
<references />
<references />


{{Taxonbar|from=Q431212}}
{{burung-stub}}
{{taxonbar}}


[[Kategori:Elang|Ular]]
[[Kategori:Elang|Ular]]
Baris 71: Baris 70:
[[Kategori:Burung India]]
[[Kategori:Burung India]]
[[Kategori:Burung pemangsa]]
[[Kategori:Burung pemangsa]]


{{burung-stub}}

Revisi terkini sejak 1 Februari 2024 05.48

Elang-ular Bido
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
S. cheela
Nama binomial
Spilornis cheela
Latham, 1790

Elang-ular bido (Spilornis cheela) adalah sejenis elang besar yang menyebar luas di Asia, mulai dari India di barat, Nepal, Srilanka, terus ke timur hingga Cina, ke selatan melintasi Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, kepulauan Sunda Besar, hingga ke Palawan di Filipina. Elang ini merupakan anggota suku Accipitridae.

Pengenalan

[sunting | sunting sumber]

Dikenal juga sebagai Crested Serpent Eagle atau CSE oleh sebagian pecinta burung pemangsa (BOP). Elang ini berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat di saat terbang seperti garis yang tebal. Sangat berisik, suara panggilan seperti ""Kiiiik"" panjang dan diakhiri dengan penekanan nada. Sayap menekuk ke atas (seperti elang jawa) dan ke depan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh.[1] Ada yang mengatakan bahwa kulit kaki dari elang ini mempunyai kekebalan terhadap bisa ular, karena itulah elang ini di sebut elang ular karena mempunyai kekebalan terhadap bisa ular.

Pada waktu terbang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pada pinggir belakang sayap. Berwarna gelap, sayap sangat lebar membulat, ekor pendek.

Dewasa: Bagian atas coklat abu-abu gelap. Bagian bawah coklat. Perut, sisi tubuh dan lambung berbintik-bintik putih, terdapat garis abu-abu lebar di tengah garis-garis hitam pada ekor.[1] Jambul pendek dan lebar, berwarna hitam dan putih. Remaja: Mirip dewasa, tetapi lebih coklat dan lebih banyak warna putih pada bulu. Iris berwarna kuning, paruh coklat abu-abu, kaki kuning. Bagian bawah berwarna putih kekuningan dengan guratan gelap lebar. Ekor berwarna keputihan dengan tiga pita kehitaman[1]

Penyebaran dan Ras

[sunting | sunting sumber]

Secara global, elang ini terdapat sekitar 21 sub-spesies yang di akui dengan pesebaran berbeda yang meliputi India, Cina selatan, Asia tenggara, Palawan, dan Sunda Besar.

  • cheela (Latham, 1790) – India Utara dan Nepal.
  • melanotis (Jerdon, 1844) – India Selatan .
  • spilogaster (Blyth, 1852) – Sri Lanka.
  • burmanicus (Swann, 1920) – Burma, China Barat-daya, Thailand dan Indochina.
  • davisoni (Hume, 1873) – Kep. Andaman ; Mungkin juga di Kep. Nicobar.
  • minimus (Hume, 1873) – Kep. Nicobar Tengah.
  • ricketti (W. L. Sclater, 1919) – Vietnam Utara dan China Selatan.
  • perplexus (Swann, 1922) – Selatan Kep. Ryukyu.
  • hoya (Swinhoe, 1866) – Taiwan.
  • rutherfordi (Swinhoe, 1870) – Hainan.
  • palawanensis (W. L. Sclater, 1919) – Palawan (Filipina).
  • pallidus (Walden, 1872) – Dataran rendah Kalimantan bagian utara.
  • richmondi (Swann, 1922) – Kalimantan Selatan.
  • natunensis (Chasen, 1934) – Kep. Natuna dan Belitung.
  • malayensis (Swann, 1920) – Semenanjung Malaysia, sekitar Kep. Anambas dan Sumatera Utara.
  • batu (Meyer de Schauensee & Ripley, 1939) – Sumatera Selatan dan Kep. Batu (di barat Sumatra).
  • abbotti (Richmond, 1903) – P. Simeulue (di barat Sumatra).
  • asturinus (A. B. Meyer, 1884) – P. Nias (di barat Sumatra).
  • sipora (Chasen & Kloss, 1926) – Kep. Mentawai (di barat Sumatra).
  • bido (Horsfield, 1821) – Jawa dan Bali.
  • baweanus (Oberholser, 1917) – P. Bawean (utara P. Jawa).

Kebiasaan

[sunting | sunting sumber]

Hidup berpasang-pasangan. Sangat ribut, melayang-layang di atas wilayah sambil mengeluarkan suara. Pada musim berbiak, pasangan menunjukkan gaya terbang akrobatik.

Habitatnya adalah hutan, tepi hutan, perkebunan, sub-urban. Tersebar sampai ketinggian 1.900 m dpl. Bido memangsa ular dan reptil pada umumnya, katak, serta mamalia kecil.

Berbiak sepanjang waktu, sarangnya terbuat dari tumpukan ranting berlapis daun di hutan yang rapat. Telur berwarna putih suram, bercak kemerahan, berjumlah 1-2 butir.

Makanan utama dari elang ular adalah Ular-ular kecil, burung-burung kecil sampai ke mamalia kecil seperti tikus atau kelinci yang mempunyai ukuran yang kecil.

  1. ^ a b c Robson, Craig (2020-02-06). Field Guide to the Birds of South-East Asia (dalam bahasa Inggris). Bloomsbury Publishing. hlm. 66. ISBN 978-1-4729-8139-4.