Lompat ke isi

Barikan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Zzarrafii (bicara | kontrib)
membuat daftar pustaka
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:

[[Berkas:Tradisi Festival Barikan Karimunjawa.JPG|jmpl|250px|Logo Festival Barikan]]
''''Barikan''' atau lebih dikenal dengan istilah '''Festival Barikan Kubro''' merupakan tradisi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Karimunjawa secara turun temurun.<ref>http://www.ticjepara.com/?p=6236{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Barikan ini merupakan wujud syukur masyarakat Desa [[Karimunjawa, Karimunjawa, Jepara|Karimunjawa]] atas hasil bumi dan laut. Barikan kali ini dilaksanakan malam Jum’at Wage (perhitungan Jawa) di [[Jepara]] tepatnya Kecamatan [[Karimunjawa, Jepara|Karimunjawa]]. Festival ini diadakan di Desa [[Karimunjawa, Karimunjawa, Jepara|Karimunjawa]] kecamatan [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]] kabupaten [[Jepara]]. {{sfn|Khatimah|8 September 2022}}
[[Berkas:Festival Tradisi Barikan di Karimunjawa.JPG|jmpl|250px|Logo Festival Barikan|pra=Special:FilePath/Festival_Tradisi_Barikan_di_Karimunjawa.JPG]]
''''Barikan''' atau lebih dikenal dengan istilah '''Festival Barikan Kubro''' dmerupakan tradisi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Karimunjawa secara turun temurun.<ref>http://www.ticjepara.com/?p=6236{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Barikan ini merupakan wujud syukur masyarakat Desa [[Karimunjawa, Karimunjawa, Jepara|Karimunjawa]] atas hasil bumi dan laut. Barikan kali ini dilaksanakan malam Jum’at Wage (perhitungan Jawa) di [[Jepara]] tepatnya Kecamatan [[Karimunjawa, Jepara|Karimunjawa]]. Festival ini diadakan di Desa [[Karimunjawa, Karimunjawa, Jepara|Karimunjawa]] kecamatan [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]] kabupaten [[Jepara]].


== Acara ==
== Acara ==
Barikan umumnya diadakan pada sore hari setelah ashar. masyarakat akan berkumpul dan masing-masing membawa makanan berupa nasi tumpeng yang dilengkapi dengan berbagai macam lauk. selain itu masyarakat juga akan membawa dan membuat tumpeng yang berisikan hasil bumi dan juga hasil laut.
Waktu sudah menunjukkan 15:05 dan azan ashar sudah usai di kumandangkan, ribuan warga karimunjawa pun bergegas menuju perempatan desa setelah menunaikan ibadah salat ashar. Perempatan desa karimunjawa tepatnya berada di puskesmas karimunjawa. Mereka membawa tumpeng kecil dan nasi kuning. Lho ada apa kok bisa begitu? usut punya usut ternyata mereka (warga karimunjawa) akan memulai acara pelaksanaan barikan. Sejumlah warga karimunjawa yang di dominasi oleh ibu-ibu karimunjawa ini tampak senang sekali dengan acara tahunan ini. Bahkan tokoh masyarakat karimunjawa yaitu bapak Kundhori juga ikut berkumpul menghadiri acara ini, bersama sama mereka menggelar doa bersama di perempatan. Diacara ini di buat tumpeng-tumpeng yang jumlahnya ada sembilan tumpeng, dari ke sembilan tumpeng tersebut ada satu tumpeng yang kalau saya menyebutnya adalah tumpeng istimewa karena tumpeng ini beda dengan sekawanan tumpeng lainnya. lalu apa bedanya heheh, nggak beda sih tumpengnya pun dari bahan yang sama yaitu beras cuman beda di ukuran tumpengnya saja. Satu tumpeng istimewa ini ukurannya lebih daripada tumpeng-tumpeng lainnya, tumpeng besar ini diarak diiringi ribuan warga karimunjawa dibawa menuju pelabuhan ikan Karimunjawa. Dan untuk tumpeng-tumpeng lainnya yang jumlahnya sisa delapan tumpeng di arak ke tengah alun-alun Karimunjawa.

Selanjutnya tumpeng yang dibuat masyrakat akan dikumpulkan dan dibentuk dalam satu tumpeng yang besar dengan jumlah akhir menjadi 9 tumpeng. tumpeng-tumpeng ini kemudian akan diarak keliling desa dan dibagikan kepada masyarakat diakhir acara.

Selain iringan tumpeng festival ini juga diisi dengan beragam kegiatan kebudayaan lainnya, seperti tarian yang dilakukan oleh masyarakat setempat. {{sfn|Khatimah|8 September 2022}}


== Tradisi ==
== Tradisi ==
Tradisi Barikan di Desa Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara memiliki arti tersendiri bagi warga Desa Karimunjawa khususnya, menurut mereka tradisi barikan karimunjawa adalah sebagai bentuk wujud syukur dan berbagi kepada sesama makluk ciptaan Tuhan yang ada di laut karimunjawa. Untuk itu, tumpengnya tidak hanya hasil bumi, nah beda kan dengan tradisi barikan di tempat-tempat lainnya, warga Karimunjawa tidak hanya menggantungkan hidupnya dari hasil bumi, tetapi juga dari laut. Warga di kepulauan karimunjawa meyakini, makanan yang berada di tumpeng yang mereka arak, seperti hasil bumi dan laut, bisa membawa berkah bagi siapa saja yang mendapatkannya. Namun, yang paling jadi rebutan warga adalah kacang hijau dan garam yang ada di puncak tumpeng. “Garam dan kacang hijaunya nanti disebar keliling rumah untuk tolak balak. Selain wujud syukur, Barikan kali ini dimaksudkan untuk menyambut datangnya musim baratan.
Tradisi Barikan di Desa Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara memiliki arti tersendiri bagi warga Desa Karimunjawa khususnya, menurut mereka tradisi barikan karimunjawa adalah sebagai bentuk wujud syukur dan berbagi kepada sesama makluk ciptaan Tuhan yang ada di laut karimunjawa. Oleh karenanya tumpeng yang disajikan tidak hanya hasil bumi tetapi juga hasil laut. Warga di kepulauan karimunjawa meyakini, makanan yang berada di tumpeng yang mereka arak, seperti hasil bumi dan laut, bisa membawa berkah bagi siapa saja yang mendapatkannya. Selain wujud syukur, Barikan kali ini dimaksudkan untuk menyambut datangnya musim baratan. {{sfn|Khatimah|8 September 2022}}


== Harapan ==
== Harapan ==
Perayaan ini digelar supaya seluruh masyarakat Karimunjawa di berikan rejeki yang melimpah dan keselamatan selama musim baratan,<ref>http://www.agenwisatakarimunjawa.com/tradisi-barikan-karimunjawa/</ref> Kalau musim baratan ombak besar dan angin kencang. Lewat barikan ini diharapkan warga Karimunjawa selalu diberi keselamatan dan limpahan rezeki. Serta dengan diadakannya acara Barikan ini agat kebudayaan masyarakat Desa Karimunjawa ini dapat menjadi alternatif andalan pariwisata Karimunjawa. Karena, hingga saat ini industri pariwisata Karimunjawa masih mengandalakan keindahan alam. Wisata budaya hingga kini belum tergarap maksimal. Harapan kami untuk acara kedepan bisa lebih dikembangkan, dengan adanya tradisi seperti ini juga bisa menjaga kerukunan masyarakat juga menunjang sektor pariwisata.
Perayaan ini digelar supaya seluruh masyarakat Karimunjawa di berikan rejeki yang melimpah dan keselamatan selama musim baratan,<ref>http://www.agenwisatakarimunjawa.com/tradisi-barikan-karimunjawa/</ref> Kalau musim baratan ombak besar dan angin kencang. Lewat barikan ini diharapkan warga Karimunjawa selalu diberi keselamatan dan limpahan rezeki. Serta dengan diadakannya acara Barikan ini agat kebudayaan masyarakat Desa Karimunjawa ini dapat menjadi alternatif andalan pariwisata Karimunjawa. Karena, hingga saat ini industri pariwisata Karimunjawa masih mengandalakan keindahan alam. Wisata budaya hingga kini belum tergarap maksimal. Harapan kami untuk acara kedepan bisa lebih dikembangkan, dengan adanya tradisi seperti ini juga bisa menjaga kerukunan masyarakat juga menunjang sektor pariwisata. {{sfn|Khatimah|8 September 2022}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Daftar Pustaka ==
*{{cite web
|url = https://jatim.inews.id/berita/tradisi-barikan/3
|title = Tradisi Barikan, Aksi Makan Bareng Warga Pengusir Bala hingga Nasib Sial
|last = Khatimah
|first = Faqihah Husnul
|date = 8 September 2022
|website = iNews Jatim
|publisher = MNC Portal
|access-date = 3 Februari 2024
|ref = {{sfn|Khatimah|8 September 2022}}
}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi terkini sejak 3 Februari 2024 07.36

'Barikan atau lebih dikenal dengan istilah Festival Barikan Kubro merupakan tradisi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Karimunjawa secara turun temurun.[1] Barikan ini merupakan wujud syukur masyarakat Desa Karimunjawa atas hasil bumi dan laut. Barikan kali ini dilaksanakan malam Jum’at Wage (perhitungan Jawa) di Jepara tepatnya Kecamatan Karimunjawa. Festival ini diadakan di Desa Karimunjawa kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara. [2]

Barikan umumnya diadakan pada sore hari setelah ashar. masyarakat akan berkumpul dan masing-masing membawa makanan berupa nasi tumpeng yang dilengkapi dengan berbagai macam lauk. selain itu masyarakat juga akan membawa dan membuat tumpeng yang berisikan hasil bumi dan juga hasil laut.

Selanjutnya tumpeng yang dibuat masyrakat akan dikumpulkan dan dibentuk dalam satu tumpeng yang besar dengan jumlah akhir menjadi 9 tumpeng. tumpeng-tumpeng ini kemudian akan diarak keliling desa dan dibagikan kepada masyarakat diakhir acara.

Selain iringan tumpeng festival ini juga diisi dengan beragam kegiatan kebudayaan lainnya, seperti tarian yang dilakukan oleh masyarakat setempat. [2]

Tradisi Barikan di Desa Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara memiliki arti tersendiri bagi warga Desa Karimunjawa khususnya, menurut mereka tradisi barikan karimunjawa adalah sebagai bentuk wujud syukur dan berbagi kepada sesama makluk ciptaan Tuhan yang ada di laut karimunjawa. Oleh karenanya tumpeng yang disajikan tidak hanya hasil bumi tetapi juga hasil laut. Warga di kepulauan karimunjawa meyakini, makanan yang berada di tumpeng yang mereka arak, seperti hasil bumi dan laut, bisa membawa berkah bagi siapa saja yang mendapatkannya. Selain wujud syukur, Barikan kali ini dimaksudkan untuk menyambut datangnya musim baratan. [2]

Perayaan ini digelar supaya seluruh masyarakat Karimunjawa di berikan rejeki yang melimpah dan keselamatan selama musim baratan,[3] Kalau musim baratan ombak besar dan angin kencang. Lewat barikan ini diharapkan warga Karimunjawa selalu diberi keselamatan dan limpahan rezeki. Serta dengan diadakannya acara Barikan ini agat kebudayaan masyarakat Desa Karimunjawa ini dapat menjadi alternatif andalan pariwisata Karimunjawa. Karena, hingga saat ini industri pariwisata Karimunjawa masih mengandalakan keindahan alam. Wisata budaya hingga kini belum tergarap maksimal. Harapan kami untuk acara kedepan bisa lebih dikembangkan, dengan adanya tradisi seperti ini juga bisa menjaga kerukunan masyarakat juga menunjang sektor pariwisata. [2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Daftar Pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Khatimah 8 September 2022.