Lompat ke isi

Doddy Achdiat Tisna Amidjaja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnya
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
Bot
110.443 suntingan
k cosmetic changes, replaced: kerjasama → kerja sama (3)
→cleanup: - honorifics, non-notable subjects; fixed infobox
 
(25 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|office = [[Daftar Rektor Institut Teknologi Bandung|Rektor ITB]]
|office = Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
|order = 5 dan ke-8 (Pjs.)
|order = ke-3
|term_start = [[1969]]
|term_start = 1984
|term_end = [[7 Desember]] [[1976]]
|term_end = 1989
|predecessor = Letkol Ir. [[Koentoadji]]
|predecessor = Tb. Bachtiar Rifai
|successor = {{nowrap|Prof. Dr. Ing. [[Iskandar Alisjahbana]]}}
|successor = [[Samaun Samadikun]]
|office1 = [[Rektor Institut Teknologi Bandung|Pejabat Sementara Rektor Institut Teknologi Bandung]]
⚫
|name = {{nowrap|Prof. Dr. Doddy A. Tisna Amidjaja}}
|order1 =
|term_start1 = 30 Mei 1979
|term_end1 = 22 November 1980
|predecessor1 = [[Soedjana Sapi'ie]]<br>[[Moedomo Soedigdomarto]]<br>[[Wiranto Arismunandar]]<br>[[Djuanda Suraatmadja]]
|successor1 = {{nowrap|Prof. Dr. Ing. [[Iskandar Alisjahbana]]}}
|office2 = Rektor Institut Teknologi Bandung
|order2 = ke-5
|term_start2 = 1969
|term_end2 = 7 Desember 1976
⚫
|predecessor2 = Letkol Ir. [[Koentoadji]]
|successor2 = {{nowrap|Prof. Dr. Ing. [[Iskandar Alisjahbana]]}}
⚫
|name = Doddy Achdiat Tisna Amidjaja
|image = DoddyTisna.jpg
|image = DoddyTisna.jpg
|caption = Rektor ITB 1969-1976 dan Pjs Rektor ITB 1979-1980
|caption = Rektor ITB 1969-1976 dan Pjs Rektor ITB 1979-1980
|birth_name = Doddy Achdiat Tisna Amidjaja
|birth_name = Doddy Achdiat Tisna Amidjaja
|birth_date = {{Birth date|1925|3|15}}
|birth_date = {{Birth date|1925|3|15}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Garut]], [[Hindia Belanda]]
|birth_place = [[Garut]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|1993|5|5|1925|3|15}}
|death_date = {{Death date and age|1993|5|5|1925|3|15}}
|death_place = {{flagicon|Jerman}} [[:en:Bad Oeynhausen|Bad Oeynhausen]], [[Jerman]]
|death_place = [[Bad Oeynhausen]], [[Jerman]]
|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
|alma_mater = Sarjana Muda - [[ITB|FIPIA UI Bandung]]<ref name="peri"/><br />
|alma_mater = {{ubl|[[ITB|FIPIA UI Bandung]]|[[Universitas Bonn|Rheinische Friedrich-Wilhelms-Universität Bonn]]|[[Universitas Bonn|Rheinische Friedrich-Wilhelms-Universität Bonn]]}}<ref name="peri"/>
Dipl./[[S2]] - [[Universitas Bonn|Rheinische Friedrich-Wilhelms-Universität Bonn]]<br />
[[Dr.]] rer. nat. - [[Universitas Bonn|Rheinische Friedrich-Wilhelms-Universität Bonn]]
}}
}}


'''Prof. Dr. rer. nat. Doddy Achdiat Tisna Amidjaja''' ({{lahirmati|[[Garut]]|15|3|1925|[[:en:Bad Oeynhausen|Bad Oeynhausen]] [[Jerman]]|5|5|1993}}) adalah seorang tokoh pendidikan dan penelitian, guru besar Biologi ITB dan '''rektor kelima''' [[Institut Teknologi Bandung]] atau [[Daftar Rektor Institut Teknologi Bandung|'''rektor ke dua puluh satu''']] Kampus Ganesha sejak [[TH Bandung]] didirikan.<ref>[http://rektorkita.itb.ac.id/sejarah Sejarah Rektor TH Bandung - ITB]</ref>. Selain itu Doddy juga pernah menjabat sebagai Ketua LIPI dan Duta Besar RI untuk Perancis. Ia lahir dari pasangan Raden Benjamin Tisna Amidjaja dan Nji Raden Dewi Saprah Djajanagara.<ref name="ged">[http://www.itb.ac.id/news/2519.xhtml Gedung Doddy]</ref>
'''[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] rer. nat. Doddy Achdiat Tisna Amidjaja''' ({{lahirmati|[[Garut]]|15|3|1925|[[Bad Oeynhausen]] [[Jerman]]|5|5|1993}}) adalah seorang tokoh pendidikan dan penelitian, guru besar Biologi ITB dan '''rektor kelima''' [[Institut Teknologi Bandung]] atau [[Daftar Rektor Institut Teknologi Bandung|'''rektor ke dua puluh satu''']] Kampus Ganesha sejak [[TH Bandung]] didirikan.<ref>{{Cite web |url=http://rektorkita.itb.ac.id/sejarah |title=Sejarah Rektor TH Bandung - ITB |access-date=2012-05-18 |archive-date=2017-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170713195932/http://rektorkita.itb.ac.id/sejarah |dead-url=yes }}</ref> Selain itu Doddy juga pernah menjabat sebagai Ketua LIPI dan Duta Besar RI untuk Prancis. Ia lahir dari pasangan Raden Benjamin Tisna Amidjaja dan Nji Raden Dewi Saprah Djajanagara.<ref name="ged">[http://www.itb.ac.id/news/2519.xhtml Gedung Doddy]</ref>


== Riwayat hidup ==
== Riwayat hidup ==


Pendidikan dasar dan menengahnya dijalani di HIS Bandung (1938), MULO Pasundan Bagian B (Paspal) Tasikmalaya (1942), SMT Bagian B (Paspal) Bandung (1946). Dalam situasi yang tidak menentu karena Perang Kemerdekaan, dia melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Kedokteran, Malang, 1946 sampai tingkat I. Tahun 1946-1948 bergabung dalam Tentara Pelajar. Selanjutnya kuliahnya tingkat II dan III diteruskan di bagian Biologi FIPIA Universitet Indonesia Bandung (1949) hingga lulus tahap kandidat (Sarjana Muda) pada tahun 1953.<ref name="peri">Periode 1950-1959 sebelum ITB diresmikan, kampus Jl. Ganesha Bandung merupakan lokasi Fakultas Teknik dan FIPIA (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam) Universitas Indonesia. Tanggal 2 Maret 1959 kedua fakultas tersebut beserta seluruh sumber dayanya baik berupa prasarana fisik, staf pengajar, staf administrasi, dan mahasiswanya dipisahkan dari [[Universitas Indonesia]] dan diresmikan sebagai Institut Teknologi di Kota Bandung. Beberapa tahun kemudian [[Universitas Indonesia]] mendirikan Fakultas Teknik dan FIPIA yang baru (1960-1963) di Jakarta.</ref> Karena Profesor Belanda pembimbingnya meninggal karena kecelakaan, dia terpaksa menunda studinya dan melanjutkannya di Eropa.<ref name="une">[http://unesdoc.unesco.org/images/0015/001531/153150eo.pdf CV Doddy di Unesco]</ref>
Pendidikan dasar dan menengahnya dijalani di HIS Bandung (1938), MULO Pasundan Bagian B (Paspal) Tasikmalaya (1942), [[SMA Negeri 3 Bandung|SMT Bagian B (Paspal) Bandung]] (1946). Dalam situasi yang tidak menentu karena Perang Kemerdekaan, dia melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Kedokteran, Malang, 1946 sampai tingkat I. Tahun 1946-1948 bergabung dalam Tentara Pelajar. Selanjutnya kuliahnya tingkat II dan III diteruskan di bagian Biologi FIPIA Universitet Indonesia Bandung (1949) hingga lulus tahap kandidat (Sarjana Muda) pada tahun 1953.<ref name="peri">Periode 1950-1959 sebelum ITB diresmikan, kampus Jl. Ganesha Bandung merupakan lokasi Fakultas Teknik dan FIPIA (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam) Universitas Indonesia. Tanggal 2 Maret 1959 kedua fakultas tersebut beserta seluruh sumber dayanya baik berupa prasarana fisik, staf pengajar, staf administrasi, dan mahasiswanya dipisahkan dari [[Universitas Indonesia]] dan diresmikan sebagai Institut Teknologi di Kota Bandung. Beberapa tahun kemudian [[Universitas Indonesia]] mendirikan Fakultas Teknik dan FIPIA yang baru (1960-1963) di Jakarta.</ref> Karena Profesor Belanda pembimbingnya meninggal karena kecelakaan, dia terpaksa menunda studinya dan melanjutkannya di Eropa.<ref name="une">[http://unesdoc.unesco.org/images/0015/001531/153150eo.pdf CV Doddy di Unesco]</ref>


Setelah itu dia melanjutkan kuliahnya di [http://www.math-nat-fakultaet.uni-bonn.de/ Mathematisch-Naturwissenschaftliche Fakultät der Rheinischen Friedrich-Wilhelms Universität Bonn] (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam [[Universitas Bonn]]), [[Jerman]] hingga mendapatkan Diploma Biologi (1954). Gelar [[:en:Doctor of Science|Doctor Rerum Naturarum]] (8 Nopember 1956) pada bidang Zoology khususnya Embriology diperoleh di universitas yang sama setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Wachstumsbeeinflussung durch Acetylcholin, Histamin, Alloxan, Nadisan, Aristamid, Nicotinsäureamid und p-Aminobenzoesäure beim Hühnerembryo”.<ref name="une"/><ref>[http://sivitas.lipi.go.id/dodd003/ Kepala LIPI]</ref><ref>[http://books.google.co.id/books/about/Steuerung_von_Wachstum_und_Formbildung_d.html?id=xWssOAAACAAJ&redir_esc=y Disertasi]</ref> Dengan demikian ia merupakan Doktor bangsa Indonesia pertama dalam bidang Zoologi.<ref name="som">[http://dc312.4shared.com/doc/exqVABQU/preview.html#1 Enam dasawarsa ilmu dan ilmuwan Indonesia]</ref>
Setelah itu dia melanjutkan kuliahnya di [http://www.math-nat-fakultaet.uni-bonn.de/ Mathematisch-Naturwissenschaftliche Fakultät der Rheinischen Friedrich-Wilhelms Universität Bonn]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam [[Universitas Bonn]]), [[Jerman]] hingga mendapatkan Diploma Biologi (1954). Gelar [[Doctor of Science|Doctor Rerum Naturarum]] (8 Nopember 1956) pada bidang Zoology khususnya Embriology diperoleh di universitas yang sama setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Wachstumsbeeinflussung durch Acetylcholin, Histamin, Alloxan, Nadisan, Aristamid, Nicotinsäureamid und p-Aminobenzoesäure beim Hühnerembryo”.<ref name="une"/><ref>[http://sivitas.lipi.go.id/dodd003/ Kepala LIPI]</ref><ref>[http://books.google.co.id/books/about/Steuerung_von_Wachstum_und_Formbildung_d.html?id=xWssOAAACAAJ&redir_esc=y Disertasi]</ref> Dengan demikian ia merupakan Doktor bangsa Indonesia pertama dalam bidang Zoologi.<ref name="som">[http://dc312.4shared.com/doc/exqVABQU/preview.html#1 Enam dasawarsa ilmu dan ilmuwan Indonesia]</ref>


Sepulangnya dari Jerman, dia kembali ke kampusnya menjabat Ketua Bagian Zoologi FIPIA UI, Bandung (1957-1959).
Sepulangnya dari Jerman, dia kembali ke kampusnya menjabat Ketua Bagian Zoologi FIPIA UI, Bandung (1957-1959).
Pada tanggal 1 Agustus 1959 menikah dengan Ny. Hj. R. Dien Sardinah, dan memiliki tiga anak: Hany Ratna Suminar, Mustafa Kamal, Moh. Yamin.
Pada tanggal 1 Agustus 1959 menikah dengan Ny. Hj. R. Dien Sardinah, dan memiliki tiga anak: Hany Ratna Suminar, Mustafa Kamal, Moh. Yamin.


Pada bulan Februari 1961 ia dikukuhkan menjadi Guru Besar Zoologi di [[ITB]]. Tahun 1959-1960 sebagai Ketua Departemen Biologi ITB<ref name="une"/>, Dekan Departemen Kimia Biologi, ITB (1962-1963), Pembantu Rektor ITB bidang Afiliasi dan Pengembangan (1963-1968) di samping menjabat Wakil Direktur Pusat Reaktor Atom Bandung (1964-1965), dan Asisten Direktur SEAMEO Regional Centre for Tropical Biology (1969-1977).<ref name="som"/>
Pada bulan Februari 1961 ia dikukuhkan menjadi Guru Besar Zoologi di [[ITB]]. Tahun 1959-1960 sebagai Ketua Departemen Biologi ITB,<ref name="une"/> Dekan Departemen Kimia Biologi, ITB (1962-1963), Pembantu Rektor ITB bidang Afiliasi dan Pengembangan (1963-1968) di samping menjabat Wakil Direktur Pusat Reaktor Atom Bandung (1964-1965), dan Asisten Direktur SEAMEO Regional Centre for Tropical Biology (1969-1977).<ref name="som"/>


Pada periode 1969 - 7 Desember 1976 Prof. Doddy menjabat Rektor [[ITB]] menggantikan [[Ir. Koentoadji]] di mana situasi kampus saat itu sangat dinamis dengan aktivitas dalam segala bidang termasuk kritik-kritik sosial yang dilakukan Dewan Mahasiswa ITB (lembaga eksekutif kemahasiswaan saat itu) di antaranya Peristiwa Tertembaknya Rene Louis Coenraad 1970, Peristiwa 5 Agustus 1973, Malapetaka 15 Januari 1974, Gerakan Anti TMII, Gerakan Anti Kebodohan (GAK). Pada saat itu Doddy dapat menjembatani kedua belah pihak, dia dapat mengayomi mahasiswanya namun tetap bisa menjalankan kebijakan pemerintah yang harus dilaksanakannya selaku pemimpin organisasi ITB.
Pada periode 1969 - 7 Desember 1976 Prof. Doddy menjabat Rektor [[ITB]] menggantikan [[Ir. Koentoadji]] di mana situasi kampus saat itu sangat dinamis dengan aktivitas dalam segala bidang termasuk kritik-kritik sosial yang dilakukan Dewan Mahasiswa ITB (lembaga eksekutif kemahasiswaan saat itu) di antaranya Peristiwa Tertembaknya Rene Louis Coenraad 1970, Peristiwa 5 Agustus 1973, Malapetaka 15 Januari 1974, Gerakan Anti TMII, Gerakan Anti Kebodohan (GAK). Pada saat itu Doddy dapat menjembatani kedua belah pihak, dia dapat mengayomi mahasiswanya namun tetap bisa menjalankan kebijakan pemerintah yang harus dilaksanakannya selaku pemimpin organisasi ITB.
Baris 37: Baris 47:
Setelah mengakhiri jabatannya sebagai Rektor pada tahun 1976, Doddy diangkat menjadi Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud (1976-1984). Pada tahun 1978 dinamika kampus ITB mencapai puncaknya dengan dikeluarkannya pernyataan DM ITB: "tidak mempercayai & tidak menghendaki pencalonan kembali Suharto sebagai Presiden RI" dan "Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB 1978". Kampus ITB ditutup dan diduduki militer, Prof. Iskandar Alisjahbana diberhentikan dari jabatannya selaku Rektor ITB dan menyerahkan kepemimpinannya kepada Rektorium (16 Februari 1978). Namun kemudian Rektorium ini juga harus mengakhiri tugasnya dan Prof. Doddy yang pada saat itu menjabat sebagai Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, diberi tugas sebagai Pejabat Sementara Rektor [[ITB]] pada periode 30 Mei 1979 - 22 November 1980. Dengan periode kedua kalinya menjabat rektor tersebut, Prof. Doddy menjadi '''rektor kedelapan''' [[Institut Teknologi Bandung]] atau [[Daftar Rektor Institut Teknologi Bandung|'''rektor ke dua puluh empat''']] Kampus Ganesha sejak [[TH Bandung]] didirikan.
Setelah mengakhiri jabatannya sebagai Rektor pada tahun 1976, Doddy diangkat menjadi Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud (1976-1984). Pada tahun 1978 dinamika kampus ITB mencapai puncaknya dengan dikeluarkannya pernyataan DM ITB: "tidak mempercayai & tidak menghendaki pencalonan kembali Suharto sebagai Presiden RI" dan "Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB 1978". Kampus ITB ditutup dan diduduki militer, Prof. Iskandar Alisjahbana diberhentikan dari jabatannya selaku Rektor ITB dan menyerahkan kepemimpinannya kepada Rektorium (16 Februari 1978). Namun kemudian Rektorium ini juga harus mengakhiri tugasnya dan Prof. Doddy yang pada saat itu menjabat sebagai Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, diberi tugas sebagai Pejabat Sementara Rektor [[ITB]] pada periode 30 Mei 1979 - 22 November 1980. Dengan periode kedua kalinya menjabat rektor tersebut, Prof. Doddy menjadi '''rektor kedelapan''' [[Institut Teknologi Bandung]] atau [[Daftar Rektor Institut Teknologi Bandung|'''rektor ke dua puluh empat''']] Kampus Ganesha sejak [[TH Bandung]] didirikan.


Di samping itu juga dia pernah menjadi Pjs. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (1982-1983).<ref name="som"/> Selama menjadi Dirjen Pendidikan Tinggi, ia memiliki peran besar mengembangkan sistem pendidikan multistrata, termasuk jenjang S-I, S-O, pendidikan teknik, serta satuan kredit semester (SKS). Selain itu dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) Periode 1981 - 1986 menggantikan [[Ir. Koentoadji]].<ref>[http://asahope.wordpress.com/2011/11/03/kongres-ia-itb-dari-masa-ke-masa/ IA ITB]</ref>
Di samping itu juga dia pernah menjadi Pjs. Rektor [[Universitas Sebelas Maret|Universitas Sebelas Maret Surakarta]] (1982-1983).<ref name="som"/> Selama menjadi Dirjen Pendidikan Tinggi, ia memiliki peran besar mengembangkan sistem pendidikan multistrata, termasuk jenjang S-I, S-O, pendidikan teknik, serta satuan kredit semester (SKS). Selain itu dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) Periode 1981 - 1986 menggantikan [[Ir. Koentoadji]].<ref>[http://asahope.wordpress.com/2011/11/03/kongres-ia-itb-dari-masa-ke-masa/ IA ITB]</ref>


Setelah mengakhiri jabatan Dirjen Dikti, Doddy diangkat sebagai Ketua LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) tahun 1984-1989. Saat menjabat Ketua LIPI, ia melihat berbaga Lembaga penelitian - dari universitas dan nondepartemental seperti Batan, Lapan, dan berbagai Litbang di banyak Departemen perlu dikoordinasikan untuk mengurangi pemborosan. Dalam kedudukan puncak di lembaga pendidikan dan penelitian tersebut, Doddy mendapat tantangan besar untuk mengembangkan pendidikan tinggi di tanah air, sesuai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan. Tidak kurang dari 45 karya tulis mengenai hal ini telah diterbitkan. Ia juga menerima Bintang Mahaputra dari Presiden Soeharto di Istana Negara, 15 Agustus 1985. Dan menerima Officer de I'Ordre Nationale de la Legion d'Honneur, tanda kehormatan tertinggi bagi orang asing dari Pemerintah Perancis pada tahun 1983.
Setelah mengakhiri jabatan Dirjen Dikti, Doddy diangkat sebagai Ketua LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) tahun 1984-1989. Saat menjabat Ketua LIPI, ia melihat berbaga Lembaga penelitian - dari universitas dan nondepartemental seperti Batan, Lapan, dan berbagai Litbang di banyak Departemen perlu dikoordinasikan untuk mengurangi pemborosan. Dalam kedudukan puncak di lembaga pendidikan dan penelitian tersebut, Doddy mendapat tantangan besar untuk mengembangkan pendidikan tinggi di tanah air, sesuai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan. Tidak kurang dari 45 karya tulis mengenai hal ini telah diterbitkan. Ia juga menerima Bintang Mahaputra dari Presiden Soeharto di Istana Negara, 15 Agustus 1985. Dan menerima Officer de I'Ordre Nationale de la Legion d'Honneur, tanda kehormatan tertinggi bagi orang asing dari Pemerintah Prancis pada tahun 1983.


Sejak tahun 1989 ia diangkat menjadi Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Perancis, hingga pada hari Rabu 5 Mei 1993, Prof. Dr. Doody A. Tisna Amidjaja meninggal dunia pada usia 68 tahun. Ia meninggal dunia setelah menjalani operasi by pass jantung dan dirawat sejak 20 April 1993 di rumah sakit Herz Zentrum, Badoeynhauson, Jerman. Operasi by pass jantung tersebut merupakan yang kedua setelah lima tahun sebelumnya dilakukan di rumah sakit Leiden, Belanda. Jenazah tiba di tanah air pada tanggal 9 Mei 1993, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung pada hari Senin 10 Mei 1993. Sebelum dimakamkan jenazah disemayamkan di Aula Barat ITB dan dilepas dengan upacara militer. Almarhum meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan dua cucu.<ref>[http://ip52-214.cbn.net.id/id/arsip/1993/05/15/ALB/mbm.19930515.ALB5506.id.html Meninggal]</ref>
Sejak tahun 1989 ia diangkat menjadi Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Prancis, hingga pada hari Rabu 5 Mei 1993, Prof. Dr. Doody A. Tisna Amidjaja meninggal dunia pada usia 68 tahun. Ia meninggal dunia setelah menjalani operasi by pass jantung dan dirawat sejak 20 April 1993 di rumah sakit Herz Zentrum, Badoeynhauson, Jerman. Operasi by pass jantung tersebut merupakan yang kedua setelah lima tahun sebelumnya dilakukan di rumah sakit Leiden, Belanda. Jenazah tiba di tanah air pada tanggal 9 Mei 1993, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung pada hari Senin 10 Mei 1993. Sebelum dimakamkan jenazah disemayamkan di Aula Barat ITB dan dilepas dengan upacara militer. Almarhum meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan dua cucu.<ref>[http://ip52-214.cbn.net.id/id/arsip/1993/05/15/ALB/mbm.19930515.ALB5506.id.html Meninggal]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


Namanya kemudian diabadikan sebagai nama Gedung Kantor Rektor [[ITB]] yang berlokasi di Jalan Tamansari 64 Bandung bertepatan dengan Peringatan 89 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia (Sabtu, 04 Juli 2009) bertempat di Aula Barat ITB. Peresmian dilakukan oleh Rektor ITB Djoko Santoso, sedangkan dari pihak Alm. Doddy A. Tisna Amidjaja diwakili oleh sang istri, Dien Sardinah Doddy Tisna Amidjaja.<ref name="ged"/>
Namanya kemudian diabadikan sebagai nama Gedung Kantor Rektor [[ITB]] yang berlokasi di Jalan Tamansari 64 Bandung bertepatan dengan Peringatan 89 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia (Sabtu, 04 Juli 2009) bertempat di Aula Barat ITB. Peresmian dilakukan oleh Rektor ITB [[Djoko Santoso (akademisi)|Djoko Santoso]], sedangkan dari pihak Alm. Doddy A. Tisna Amidjaja diwakili oleh sang istri, Dien Sardinah Doddy Tisna Amidjaja.<ref name="ged"/>


== Karier ==
== Karier ==
Baris 61: Baris 71:
* Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen P dan K (1976-1984)
* Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen P dan K (1976-1984)
* Ketua LIPI (1984-1989)
* Ketua LIPI (1984-1989)
* Duta Besar RI untuk Perancis (1989-1993)
* Duta Besar RI untuk Prancis (1989-1993)


== Karya ==
== Karya ==
Baris 71: Baris 81:
* Coorperation Between Developing Countries (DC's) and Advanced Countries (AC's) (1982)
* Coorperation Between Developing Countries (DC's) and Advanced Countries (AC's) (1982)


== Pengakuan<ref name="une"/> ==
⚫
== Penghargaan ==
=== Tanda Kehormatan ===

==== Dalam Negeri ====
* 'Setya Lencana Wirakarya' dari Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), atas jasa-jasa dalam mengembangkan program kerja sama dan pendidikan dalam penggunaan energi atom untuk tujuan damai (1971)
*{{Flag|Indonesia}} :
* 'Jasa Dharma' dari TNI AL, atas jasa-jasa dalam kerja sama dan mengembangkan program pendidikan untuk SDM TNI AL terutama di bidang elektronik (1972)
**[[File:Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|70px]] [[Satyalancana Kesetiaan]] 24 tahun (1983)
* Medali dan pengangkatan sebagai 'Commandeur in de Leopoldsorde' dari Pemerintah Belgia, atas jasa-jasa dalam mengembangkan pendidikan dan kerja sama ilmiah antara Indonesia dan Belgia (1975)
**[[File:Satyalencana Jasadharma AL.png|70px]] [[Satyalancana Jasadharma Angkatan Laut]] (1972)
* Medali dan pengangkatan sebagai 'Officier Dans I Ordre des Palmes Academics' (1976)
**[[File:Pita (Ribbon) Satyalencana Wira Karya.png|70px]] [[Satyalancana Wira Karya]] (1971)
* Medali dan pengangkatan sebagai 'Officier de la Legion d'Honneur' dari Pemerintah Perancis, atas jasa-jasa dalam mengembangkan pendidikan dan kerja sama ilmiah antara Indonesia dan Perancis (1984)
==== Luar Negeri ====
* 'Satya-lencana kesetiaan 25 tahun' dari Pemerintah Indonesia (1983)
*{{Flag|Belgia}} :
⚫
* Medali dan hadiah dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas pengabdian yang diberikan dalam pengembangan ilmu biologi dan pendidikan tinggi di Indonesia.<ref name="une"/>
**[[File:BEL - Order of Leopold - Commander bar.svg|70px]] Commander of the [[:en:Order of Leopold (Belgium)|Order of Leopold]] (1975)
*{{Flag|Perancis}} :
**[[File:Legion Honneur Officier ribbon.svg|70px]] Officer of the National [[:en:Legion of Honour|Order of the Legion of Honour]] (1984)
**[[File:Palmes academiques Officier ribbon.svg|70px]] Officer of the [[:en:Ordre des Palmes académiques|Order of Academic Palms]] (1976)
⚫
=== Penghargaan ===
⚫
* Medali dan hadiah dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas pengabdian yang diberikan dalam pengembangan ilmu biologi dan pendidikan tinggi di Indonesia.


== Catatan ==
== Catatan ==
Baris 91: Baris 107:


* [http://www.itb.ac.id/ Situs resmi ITB.]
* [http://www.itb.ac.id/ Situs resmi ITB.]
* [http://www.itb.ac.id/about-itb/timeline Timeline TH Bandung - ITB.]
* [http://www.itb.ac.id/about-itb/timeline Timeline TH Bandung - ITB.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120511153846/http://www.itb.ac.id/about-itb/timeline |date=2012-05-11 }}
* [http://rektorkita.itb.ac.id/sejarah Sejarah Rektor TH Bandung - ITB.]
* [http://rektorkita.itb.ac.id/sejarah Sejarah Rektor TH Bandung - ITB.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170713195932/http://rektorkita.itb.ac.id/sejarah |date=2017-07-13 }}
* [http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=10240654 Babad Tanah Ganesha.]
* [http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=10240654 Babad Tanah Ganesha.]
* [http://km.itb.ac.id/site/?p=102 Sejarah Keluarga Mahasiswa ITB.]
* [http://km.itb.ac.id/site/?p=102 Sejarah Keluarga Mahasiswa ITB.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120626200027/http://km.itb.ac.id/site/?p=102 |date=2012-06-26 }}
* [http://ip52-214.cbn.net.id/id/arsip/1993/05/15/ALB/mbm.19930515.ALB5506.id.html Tempo Online]
* [http://ip52-214.cbn.net.id/id/arsip/1993/05/15/ALB/mbm.19930515.ALB5506.id.html Tempo Online]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.itb.ac.id/news/2519.xhtml Peresmian Nama Gedung Doddy A. Tisna Amidjaja]
* [http://www.itb.ac.id/news/2519.xhtml Peresmian Nama Gedung Doddy A. Tisna Amidjaja]
* [http://dc312.4shared.com/doc/exqVABQU/preview.html#1 Enam dasawarsa ilmu dan ilmuwan Indonesia]
* [http://dc312.4shared.com/doc/exqVABQU/preview.html#1 Enam dasawarsa ilmu dan ilmuwan Indonesia]
Baris 102: Baris 118:
* [http://asahope.wordpress.com/2011/11/03/kongres-ia-itb-dari-masa-ke-masa/ IA ITB]
* [http://asahope.wordpress.com/2011/11/03/kongres-ia-itb-dari-masa-ke-masa/ IA ITB]


{{S-start}}
{{kotak mulai}}
{{s-aca}}
{{kotak suksesi
{{kotak suksesi
|jabatan=[[Daftar Rektor Institut Teknologi Bandung|Pjs./Rektor ke-8 ITB]]
| jabatan = [[Rektor Institut Teknologi Bandung]]
|tahun=1979 - 1980
| tahun = 1969–1976
|pendahulu={{nowrap|Ketua Rektorium: Dr. [[Soedjana Sapi'ie]]}}<br />
| pendahulu = {{nowrap|Letkol Ir. [[Koentoadji]]}}
Anggota: Prof. Dr. [[Moedomo Soedigdomarto]]<br />
| pengganti = {{nowrap|Prof. Dr. Ing. [[Iskandar Alisjahbana]]}}
Prof. Ir. [[Wiranto Arismunandar]], MSME<br />
Ir. [[Djuanda Suraatmadja]]<br />
(1978 - 1979)
|pengganti=Prof. [[Hariadi Paminto Soepangkat]], Ph.D.<br />
(1980 - 1988)
}}
}}
{{kotak suksesi
{{kotak suksesi
|jabatan=[[Daftar Rektor Institut Teknologi Bandung|Rektor ke-5 Institut Teknologi Bandung]]
| jabatan = [[Rektor Institut Teknologi Bandung|Pejabat Sementara Rektor Institut Teknologi Bandung]]
|tahun=1969 - 1976
| tahun = 1979–1980
| pendahulu = {{nowrap|Ketua Rektorium: Dr. [[Soedjana Sapi'ie]]}}<br />Anggota: Prof. Dr. [[Moedomo Soedigdomarto]]<br />Prof. Ir. [[Wiranto Arismunandar]], MSME<br />Ir. [[Djuanda Suraatmadja]]
⚫
|pendahulu=Letkol Ir. [[Koentoadji]] (1965 - 1969)
|pengganti=Prof. Dr. Ing. [[Iskandar Alisjahbana]]<br />
| pengganti = {{nowrap|Prof. [[Hariadi Paminto Soepangkat]], Ph.D.}}
(1976 - 1978)
}}
}}
{{S-end}}
{{s-gov}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]]
| tahun = 1984–1989
| pendahulu = Tb. Bachtiar Rifai
| pengganti = [[Samaun Samadikun]]
}}
{{s-dip}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Prancis|Duta Besar Indonesia untuk Prancis]]
| pendahulu = Tubagus Bachtiar Rifai
| pengganti = [[Wiryono Sastrohandoyo]]
| tahun = 1989–1993
}}
{{kotak selesai}}

{{Authority control}}


{{DEFAULTSORT:Amidjaja, Doddy Achdiat Tisna}}
{{DEFAULTSORT:Amidjaja, Doddy Achdiat Tisna}}
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Ilmuwan Indonesia]]
[[Kategori:Ilmuwan Indonesia]]
[[Kategori:Pengajar Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
⚫
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
⚫
[[Kategori:Tokoh dari Garut]]
[[Kategori:Dosen Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Dosen Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Bandung]]
⚫
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Intelektual Sunda]]
[[Kategori:Intelektual Sunda]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
⚫
[[Kategori:Tokoh dari Garut]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Prancis]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]

Revisi terkini sejak 4 Februari 2024 13.12

Doddy Achdiat Tisna Amidjaja
Rektor ITB 1969-1976 dan Pjs Rektor ITB 1979-1980
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ke-3
Masa jabatan
1984–1989
Sebelum
Pendahulu
Tb. Bachtiar Rifai
Sebelum
Pejabat Sementara Rektor Institut Teknologi Bandung
Masa jabatan
30 Mei 1979 – 22 November 1980
Sebelum
Pengganti
Prof. Dr. Ing. Iskandar Alisjahbana
Rektor Institut Teknologi Bandung ke-5
Masa jabatan
1969 – 7 Desember 1976
Sebelum
Pendahulu
Letkol Ir. Koentoadji
Pengganti
Prof. Dr. Ing. Iskandar Alisjahbana
Informasi pribadi
Lahir
Doddy Achdiat Tisna Amidjaja

(1925-03-15)15 Maret 1925
Garut, Hindia Belanda
Meninggal5 Mei 1993(1993-05-05) (umur 68)
Bad Oeynhausen, Jerman
Almamater
[1]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. rer. nat. Doddy Achdiat Tisna Amidjaja (15 Maret 1925 – 5 Mei 1993) adalah seorang tokoh pendidikan dan penelitian, guru besar Biologi ITB dan rektor kelima Institut Teknologi Bandung atau rektor ke dua puluh satu Kampus Ganesha sejak TH Bandung didirikan.[2] Selain itu Doddy juga pernah menjabat sebagai Ketua LIPI dan Duta Besar RI untuk Prancis. Ia lahir dari pasangan Raden Benjamin Tisna Amidjaja dan Nji Raden Dewi Saprah Djajanagara.[3]

Riwayat hidup

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan dasar dan menengahnya dijalani di HIS Bandung (1938), MULO Pasundan Bagian B (Paspal) Tasikmalaya (1942), SMT Bagian B (Paspal) Bandung (1946). Dalam situasi yang tidak menentu karena Perang Kemerdekaan, dia melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Kedokteran, Malang, 1946 sampai tingkat I. Tahun 1946-1948 bergabung dalam Tentara Pelajar. Selanjutnya kuliahnya tingkat II dan III diteruskan di bagian Biologi FIPIA Universitet Indonesia Bandung (1949) hingga lulus tahap kandidat (Sarjana Muda) pada tahun 1953.[1] Karena Profesor Belanda pembimbingnya meninggal karena kecelakaan, dia terpaksa menunda studinya dan melanjutkannya di Eropa.[4]

Setelah itu dia melanjutkan kuliahnya di Mathematisch-Naturwissenschaftliche Fakultät der Rheinischen Friedrich-Wilhelms Universität Bonn[pranala nonaktif permanen] (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bonn), Jerman hingga mendapatkan Diploma Biologi (1954). Gelar Doctor Rerum Naturarum (8 Nopember 1956) pada bidang Zoology khususnya Embriology diperoleh di universitas yang sama setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Wachstumsbeeinflussung durch Acetylcholin, Histamin, Alloxan, Nadisan, Aristamid, Nicotinsäureamid und p-Aminobenzoesäure beim Hühnerembryo”.[4][5][6] Dengan demikian ia merupakan Doktor bangsa Indonesia pertama dalam bidang Zoologi.[7]

Sepulangnya dari Jerman, dia kembali ke kampusnya menjabat Ketua Bagian Zoologi FIPIA UI, Bandung (1957-1959). Pada tanggal 1 Agustus 1959 menikah dengan Ny. Hj. R. Dien Sardinah, dan memiliki tiga anak: Hany Ratna Suminar, Mustafa Kamal, Moh. Yamin.

Pada bulan Februari 1961 ia dikukuhkan menjadi Guru Besar Zoologi di ITB. Tahun 1959-1960 sebagai Ketua Departemen Biologi ITB,[4] Dekan Departemen Kimia Biologi, ITB (1962-1963), Pembantu Rektor ITB bidang Afiliasi dan Pengembangan (1963-1968) di samping menjabat Wakil Direktur Pusat Reaktor Atom Bandung (1964-1965), dan Asisten Direktur SEAMEO Regional Centre for Tropical Biology (1969-1977).[7]

Pada periode 1969 - 7 Desember 1976 Prof. Doddy menjabat Rektor ITB menggantikan Ir. Koentoadji di mana situasi kampus saat itu sangat dinamis dengan aktivitas dalam segala bidang termasuk kritik-kritik sosial yang dilakukan Dewan Mahasiswa ITB (lembaga eksekutif kemahasiswaan saat itu) di antaranya Peristiwa Tertembaknya Rene Louis Coenraad 1970, Peristiwa 5 Agustus 1973, Malapetaka 15 Januari 1974, Gerakan Anti TMII, Gerakan Anti Kebodohan (GAK). Pada saat itu Doddy dapat menjembatani kedua belah pihak, dia dapat mengayomi mahasiswanya namun tetap bisa menjalankan kebijakan pemerintah yang harus dilaksanakannya selaku pemimpin organisasi ITB.

Setelah mengakhiri jabatannya sebagai Rektor pada tahun 1976, Doddy diangkat menjadi Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud (1976-1984). Pada tahun 1978 dinamika kampus ITB mencapai puncaknya dengan dikeluarkannya pernyataan DM ITB: "tidak mempercayai & tidak menghendaki pencalonan kembali Suharto sebagai Presiden RI" dan "Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB 1978". Kampus ITB ditutup dan diduduki militer, Prof. Iskandar Alisjahbana diberhentikan dari jabatannya selaku Rektor ITB dan menyerahkan kepemimpinannya kepada Rektorium (16 Februari 1978). Namun kemudian Rektorium ini juga harus mengakhiri tugasnya dan Prof. Doddy yang pada saat itu menjabat sebagai Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, diberi tugas sebagai Pejabat Sementara Rektor ITB pada periode 30 Mei 1979 - 22 November 1980. Dengan periode kedua kalinya menjabat rektor tersebut, Prof. Doddy menjadi rektor kedelapan Institut Teknologi Bandung atau rektor ke dua puluh empat Kampus Ganesha sejak TH Bandung didirikan.

Di samping itu juga dia pernah menjadi Pjs. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (1982-1983).[7] Selama menjadi Dirjen Pendidikan Tinggi, ia memiliki peran besar mengembangkan sistem pendidikan multistrata, termasuk jenjang S-I, S-O, pendidikan teknik, serta satuan kredit semester (SKS). Selain itu dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) Periode 1981 - 1986 menggantikan Ir. Koentoadji.[8]

Setelah mengakhiri jabatan Dirjen Dikti, Doddy diangkat sebagai Ketua LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) tahun 1984-1989. Saat menjabat Ketua LIPI, ia melihat berbaga Lembaga penelitian - dari universitas dan nondepartemental seperti Batan, Lapan, dan berbagai Litbang di banyak Departemen perlu dikoordinasikan untuk mengurangi pemborosan. Dalam kedudukan puncak di lembaga pendidikan dan penelitian tersebut, Doddy mendapat tantangan besar untuk mengembangkan pendidikan tinggi di tanah air, sesuai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan. Tidak kurang dari 45 karya tulis mengenai hal ini telah diterbitkan. Ia juga menerima Bintang Mahaputra dari Presiden Soeharto di Istana Negara, 15 Agustus 1985. Dan menerima Officer de I'Ordre Nationale de la Legion d'Honneur, tanda kehormatan tertinggi bagi orang asing dari Pemerintah Prancis pada tahun 1983.

Sejak tahun 1989 ia diangkat menjadi Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Prancis, hingga pada hari Rabu 5 Mei 1993, Prof. Dr. Doody A. Tisna Amidjaja meninggal dunia pada usia 68 tahun. Ia meninggal dunia setelah menjalani operasi by pass jantung dan dirawat sejak 20 April 1993 di rumah sakit Herz Zentrum, Badoeynhauson, Jerman. Operasi by pass jantung tersebut merupakan yang kedua setelah lima tahun sebelumnya dilakukan di rumah sakit Leiden, Belanda. Jenazah tiba di tanah air pada tanggal 9 Mei 1993, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung pada hari Senin 10 Mei 1993. Sebelum dimakamkan jenazah disemayamkan di Aula Barat ITB dan dilepas dengan upacara militer. Almarhum meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan dua cucu.[9]

Namanya kemudian diabadikan sebagai nama Gedung Kantor Rektor ITB yang berlokasi di Jalan Tamansari 64 Bandung bertepatan dengan Peringatan 89 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia (Sabtu, 04 Juli 2009) bertempat di Aula Barat ITB. Peresmian dilakukan oleh Rektor ITB Djoko Santoso, sedangkan dari pihak Alm. Doddy A. Tisna Amidjaja diwakili oleh sang istri, Dien Sardinah Doddy Tisna Amidjaja.[3]

Karier

[sunting | sunting sumber]
  • Polisi Tentara Resimen XII di Priangan Timur (1946)
  • Tentara Pelajar Divisi I, Bo 17/Det. IV (1947-1950)
  • Guru tidak tetap SMA Bandung (1949-1953)
  • Asisten Dosen FIPIA Universitet Indonesia, Bandung (1950-1953)
  • Ketua Bagian Zoologi FIPIA UI, Bandung (1957-1959)
  • Ketua Departemen Biologi ITB (1959-1960)
  • Guru Besar Zoologi ITB (sejak 1961)
  • Dekan Departemen Kimia Biologi ITB, Bandung (1962-1963)
  • Pembantu Rektor ITB bidang Afiliasi dan Pengembangan (1963-1968)
  • Wakil Direktur Pusat Reaktor Atom Bandung yang berafiliasi dengan ITB dalam pembangunan, operasi dan pengembangan Reaktor II Triga Mark (1964-1965)
  • Rektor ITB (1969-1973 dan 1973-1976)
  • Asistant Director Regional Centre for Tropical Biology (BIOTROP) of the South-East Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) (1969-1977)
  • Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen P dan K (1976-1984)
  • Ketua LIPI (1984-1989)
  • Duta Besar RI untuk Prancis (1989-1993)

Karya

[sunting | sunting sumber]
  • Strategi Pengembangan Pendidikan & Teknologi (1981)
  • Strategi Pengembangan Pendidikan Elektronik Pada Tingkat Tersier (1981)
  • Beberapa Aspek Strategi Pengembangan Pendidikan Sains dan Teknologi (1981)
  • An Overview of Higher Education in Indonesia, Special Emphasis on Science and Technology (1982)
  • Coorperation Between Developing Countries (DC's) and Advanced Countries (AC's) (1982)

Pengakuan[4]

[sunting | sunting sumber]

Tanda Kehormatan

[sunting | sunting sumber]

Dalam Negeri

[sunting | sunting sumber]

Luar Negeri

[sunting | sunting sumber]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
  • Medali dan hadiah dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas pengabdian yang diberikan dalam pengembangan ilmu biologi dan pendidikan tinggi di Indonesia.

Catatan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Periode 1950-1959 sebelum ITB diresmikan, kampus Jl. Ganesha Bandung merupakan lokasi Fakultas Teknik dan FIPIA (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam) Universitas Indonesia. Tanggal 2 Maret 1959 kedua fakultas tersebut beserta seluruh sumber dayanya baik berupa prasarana fisik, staf pengajar, staf administrasi, dan mahasiswanya dipisahkan dari Universitas Indonesia dan diresmikan sebagai Institut Teknologi di Kota Bandung. Beberapa tahun kemudian Universitas Indonesia mendirikan Fakultas Teknik dan FIPIA yang baru (1960-1963) di Jakarta.
  2. ^ "Sejarah Rektor TH Bandung - ITB". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-13. Diakses tanggal 2012-05-18. 
  3. ^ a b Gedung Doddy
  4. ^ a b c d CV Doddy di Unesco
  5. ^ Kepala LIPI
  6. ^ Disertasi
  7. ^ a b c Enam dasawarsa ilmu dan ilmuwan Indonesia
  8. ^ IA ITB
  9. ^ Meninggal[pranala nonaktif permanen]

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  • Sakri, A. (1979a). Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979, Jilid 1: Selintas perkembangan ITB. Bandung: Penerbit ITB.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan akademik
Didahului oleh:
Letkol Ir. Koentoadji 		Rektor Institut Teknologi Bandung
1969–1976 		Diteruskan oleh:
Prof. Dr. Ing. Iskandar Alisjahbana
Didahului oleh:
Ketua Rektorium: Dr. Soedjana Sapi'ie
Anggota: Prof. Dr. Moedomo Soedigdomarto
Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME
Ir. Djuanda Suraatmadja 		Pejabat Sementara Rektor Institut Teknologi Bandung
1979–1980 		Diteruskan oleh:
Prof. Hariadi Paminto Soepangkat, Ph.D.
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Tb. Bachtiar Rifai 		Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
1984–1989 		Diteruskan oleh:
Samaun Samadikun
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Tubagus Bachtiar Rifai 		Duta Besar Indonesia untuk Prancis
1989–1993 		Diteruskan oleh:
Wiryono Sastrohandoyo
Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Doddy_Achdiat_Tisna_Amidjaja&oldid=25266368"