Lompat ke isi

Nadirsyah Hosen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RushingBot (bicara | kontrib)
k →‎top: hapus templat bendera per MOS:BENDERA, replaced: {{IDN}} → Indonesia
Emubarak (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Multiple issues|
{{BLP sources|date=Februari 2024}}
{{Cleanup bare URLs|date=Februari 2024}}
{{Notability|date=Februari 2024}}
}}
{{Infobox person
{{Infobox person
|honorific-prefix =
|honorific-prefix =
|name = {{PAGENAME}}
|name = {{PAGENAME}}
|image = Nadirsyah Hosen.jpeg
|image =
|imagesize =
|imagesize =
|caption =
|caption =
Baris 30: Baris 35:
|religion =
|religion =
}}
}}
[[Berkas:Nadirsyah Hosen 2024.jpg|jmpl]]

Dr. H. '''Nadirsyah Hosen''', LL.M., M.A. (Hons), Ph.D. ({{lahirmati||8|12|1973}}<ref>https://lokadata.id/artikel/nadirsyah-hosen-kisah-santri-menaklukkan-barat</ref>) adalah akademisi Indonesia yang mengajar di Fakultas Hukum [[Universitas Monash]] sejak 2015.<ref>https://research.monash.edu/en/persons/nadir-hosen</ref>
Prof Dr. H. '''Nadirsyah Hosen''', LL.M., M.A. (Hons), Ph.D. ({{lahirmati||8|12|1973}}<ref>{{Cite web |url=https://lokadata.id/artikel/nadirsyah-hosen-kisah-santri-menaklukkan-barat |title=Salinan arsip |access-date=2020-10-15 |archive-date=2021-04-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210428180048/https://lokadata.id/artikel/nadirsyah-hosen-kisah-santri-menaklukkan-barat |dead-url=yes }}</ref>) adalah akademisi Indonesia yang mengajar di Fakultas Hukum [[Universitas Monash]] sejak 2015. Saat ini posisi beliau sebagai Associate Professor dan Deputy Associate Dean (International) di Monash University Faculty of Law. Beliau juga diangkat sebagai Adjunct Professor oleh Fakultas Hukum, [[Universitas Hasanuddin]] (UNHAS).<ref>https://research.monash.edu/en/persons/nadir-hosen</ref>


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Dr. Hosen lulus sarjana S1 dari Fakultas Syari'ah, [[IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta]] dan meraih gelar ''Graduate Diploma in Islamic Studies ''serta ''Master of Arts with Honours'' dari [[Universitas New England]]. Kemudian ia meraih gelar ''Master of Laws'' dari [[Universitas Northern Territory]]. Dia meraih PhD dalam bidang ilmu hukum di [[University of Wollongong]] dan PhD dalam bidang hukum Islam di [[National University of Singapore]].<ref name=":0">https://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/isnet/Nadirsyah/Penulis.html</ref>
Prof Nadirsyah Hosen lulus sarjana S1 dari Fakultas Syari'ah, [[IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta]] dan meraih gelar ''Graduate Diploma in Islamic Studies ''serta ''Master of Arts with Honours'' dari [[Universitas New England]]. Kemudian ia meraih gelar ''Master of Laws'' dari [[Universitas Northern Territory]]. Dia meraih PhD dalam bidang ilmu hukum di [[University of Wollongong]] dan PhD dalam bidang hukum Islam di [[National University of Singapore]].<ref name=":0">https://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/isnet/Nadirsyah/Penulis.html</ref>


== Karier ==
== Karier ==
Baris 40: Baris 45:


== Nahdlatul Ulama ==
== Nahdlatul Ulama ==
Disamping itu, Nadirsyah Hosen adalah seorang kiai dari organisasi Islam terbesar di Indonesia: [[Nahdlatul Ulama]] (NU). Sejak tahun 2005, ia dipercaya sebagai Ra'is Syuriah, pengurus cabang istimewa NU di [[Australia]] dan [[Selandia Baru]]. Gus Nadir, begitu ia biasa disapa, adalah pengarang buku "Human Rights, Politics and Corruption in Indonesia: A Critical Reflection on the Post Soeharto Era", (Republic of Letters Publishing, Dordrecht, The Netherlands, 2010); "Shari'a and Constitutional Reform in Indonesia" (Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 2007); dan menulis buku bersama Ann Black and Hossein Esmaeili yang bejudul" Modern Perspectives on Islamic Law" (Edward Elgar, UK, 2013 dan 2015).<ref>http://www.e-elgar.co.uk/bookentry_main.lasso?id=14470</ref>
Disamping itu, Nadirsyah Hosen adalah seorang kiai dari organisasi Islam terbesar di Indonesia: [[Nahdlatul Ulama]] (NU). Sejak tahun 2005 sampai dengan akhir 2023, ia dipercaya sebagai Ra'is Syuriah, pengurus cabang istimewa NU di [[Australia]] dan [[Selandia Baru]]. Gus Nadir, begitu ia biasa disapa, adalah pengarang buku "Human Rights, Politics and Corruption in Indonesia: A Critical Reflection on the Post Soeharto Era", (Republic of Letters Publishing, Dordrecht, The Netherlands, 2010); "Shari'a and Constitutional Reform in Indonesia" (Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 2007); dan menulis buku bersama Ann Black and Hossein Esmaeili yang bejudul" Modern Perspectives on Islamic Law" (Edward Elgar, UK, 2013 dan 2015).<ref>http://www.e-elgar.co.uk/bookentry_main.lasso?id=14470</ref>


== Karya tulis ==
== Karya tulis ==
Ia telah melahirkan lebih dari 20 artikel di jurnal internasional seperti Nordic Journal of International Law ([[Lund University]]), Asia Pacific Law Review ([[City University of Hong Kong]]), Australian Journal of Asian Law ([[University of Melbourne]]), European Journal of Law Reform ([[Indiana University]]), Asia Pacific Journals on Human Rights and the Law ([[Murdoch University]]), Journal of Islamic Studies ([[University of Oxford]]), and Journal of Southeast Asian Studies ([[Universitas Cambridge]]).
Ia telah melahirkan lebih dari 50 artikel di jurnal internasional seperti Nordic Journal of International Law ([[Lund University]]), Asia Pacific Law Review ([[City University of Hong Kong]]), Australian Journal of Asian Law ([[University of Melbourne]]), European Journal of Law Reform ([[Indiana University]]), Asia Pacific Journals on Human Rights and the Law ([[Murdoch University]]), Journal of Islamic Studies ([[University of Oxford]]), and Journal of Southeast Asian Studies ([[Universitas Cambridge]]).


Untuk karya dalam bahasa Indonesia, Nadirsyah telah menulis buku "Mari Bicara Iman" (Penerbit Zaman, 2011), dan menulis bersama Nurussyariah Hammado buku berjudul "Ashabul Kahfi Melek 3 Abad: Ketika Neurosains dan Kalbu Menjelajah Al-Quran" ([[Noura Publishing]], 2013). Pada tahun 2015, Nadirsyah Hosen meluncurkan buku "Dari Hukum Makanan Tanpa Label Halal Hingga Memilih Mazhab yang Cocok" ([[Noura Publishing]], 2015) dan pada tahun 2020 berkolaborasi dengan [[Maman Suherman]] menulis "Hidup Kadang Begitu<ref>{{Cite web|last=Maman Suherman|first=Nadirsyah Hosen|date=April 2020|title=#HidupKadangBegitu : Refleksi Tentang Agama, Ilmu, dan Kemanusiaan Gus Nadir & Kang Maman|url=https://www.goodreads.com/book/show/53410634-hidupkadangbegitu|website=Goodreads|access-date=30-12-2020}}</ref>" ([[Noura Publishing]], 2020). Nadirsyah juga menerbitkan buku serial belajar Islam di Bentang Pustaka yang terdiri dari 3 judul, "Tafsir Al-Quran di Medsos", "Saring Sebelum Sharing", dan "Ngaji Fikih".
Untuk karya dalam bahasa Indonesia, Nadirsyah telah menulis buku "Mari Bicara Iman" (Penerbit Zaman, 2011), dan buku berjudul "Ashabul Kahfi Melek 3 Abad: Ketika Neurosains dan Kalbu Menjelajah Al-Quran" ([[Noura Publishing]], 2013). Pada tahun 2015, Nadirsyah Hosen meluncurkan buku "Dari Hukum Makanan Tanpa Label Halal Hingga Memilih Mazhab yang Cocok" ([[Noura Publishing]], 2015) dan pada tahun 2020 berkolaborasi dengan [[Maman Suherman]] menulis "Hidup Kadang Begitu<ref>{{Cite web|last=Maman Suherman|first=Nadirsyah Hosen|date=April 2020|title=#HidupKadangBegitu : Refleksi Tentang Agama, Ilmu, dan Kemanusiaan Gus Nadir & Kang Maman|url=https://www.goodreads.com/book/show/53410634-hidupkadangbegitu|website=Goodreads|access-date=30-12-2020}}</ref>" ([[Noura Publishing]], 2020). Nadirsyah juga menerbitkan buku serial belajar Islam di Bentang Pustaka yang terdiri dari 3 judul, "Tafsir Al-Quran di Medsos", "Saring Sebelum Sharing", dan "Ngaji Fikih".


Beberapa tulisan dan kolomnya tersebar di media massa Indonesia seperti [[Gatra]], [[Media Indonesia]], [[The Jakarta Post]] dan [[Jawa Pos]]. Kumpulan artikel keislamannya bisa dibaca di situs Isnet.<ref>[http://media.isnet.org/isnet/Nadirsyah Kumpulan artikel elektronik Nadirsyah Hosen]</ref>
Beberapa tulisan dan kolomnya tersebar di media massa Indonesia seperti [[Gatra]], [[Media Indonesia]], [[The Jakarta Post]] dan [[Jawa Pos]]. Kumpulan artikel keislamannya bisa dibaca di situs Isnet.<ref>[http://media.isnet.org/isnet/Nadirsyah Kumpulan artikel elektronik Nadirsyah Hosen]</ref>

Revisi terkini sejak 11 Februari 2024 13.31

Nadirsyah Hosen
Lahir8 Desember 1973 (umur 50)
Tempat tinggal Australia
KebangsaanIndonesia
Almamater
PekerjaanDosen

Prof Dr. H. Nadirsyah Hosen, LL.M., M.A. (Hons), Ph.D. (lahir 8 Desember 1973[1]) adalah akademisi Indonesia yang mengajar di Fakultas Hukum Universitas Monash sejak 2015. Saat ini posisi beliau sebagai Associate Professor dan Deputy Associate Dean (International) di Monash University Faculty of Law. Beliau juga diangkat sebagai Adjunct Professor oleh Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin (UNHAS).[2]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Prof Nadirsyah Hosen lulus sarjana S1 dari Fakultas Syari'ah, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan meraih gelar Graduate Diploma in Islamic Studies serta Master of Arts with Honours dari Universitas New England. Kemudian ia meraih gelar Master of Laws dari Universitas Northern Territory. Dia meraih PhD dalam bidang ilmu hukum di University of Wollongong dan PhD dalam bidang hukum Islam di National University of Singapore.[3]

Karier[sunting | sunting sumber]

Sebelum mengajar di Fakultas Hukum Universitas Monash pada 2015, Nadirsyah telah mengajar selama 8 tahun pada Fakultas Hukum Universitas Wollongong (2007-2015) hingga meraih posisi Associate Professor.[4] Sebelum itu, pada 2005, ia bekerja sebagai post-doctoral research fellow di TC. Beirne School of Law, Universitas Queensland.[3]

Nahdlatul Ulama[sunting | sunting sumber]

Disamping itu, Nadirsyah Hosen adalah seorang kiai dari organisasi Islam terbesar di Indonesia: Nahdlatul Ulama (NU). Sejak tahun 2005 sampai dengan akhir 2023, ia dipercaya sebagai Ra'is Syuriah, pengurus cabang istimewa NU di Australia dan Selandia Baru. Gus Nadir, begitu ia biasa disapa, adalah pengarang buku "Human Rights, Politics and Corruption in Indonesia: A Critical Reflection on the Post Soeharto Era", (Republic of Letters Publishing, Dordrecht, The Netherlands, 2010); "Shari'a and Constitutional Reform in Indonesia" (Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 2007); dan menulis buku bersama Ann Black and Hossein Esmaeili yang bejudul" Modern Perspectives on Islamic Law" (Edward Elgar, UK, 2013 dan 2015).[5]

Karya tulis[sunting | sunting sumber]

Ia telah melahirkan lebih dari 50 artikel di jurnal internasional seperti Nordic Journal of International Law (Lund University), Asia Pacific Law Review (City University of Hong Kong), Australian Journal of Asian Law (University of Melbourne), European Journal of Law Reform (Indiana University), Asia Pacific Journals on Human Rights and the Law (Murdoch University), Journal of Islamic Studies (University of Oxford), and Journal of Southeast Asian Studies (Universitas Cambridge).

Untuk karya dalam bahasa Indonesia, Nadirsyah telah menulis buku "Mari Bicara Iman" (Penerbit Zaman, 2011), dan buku berjudul "Ashabul Kahfi Melek 3 Abad: Ketika Neurosains dan Kalbu Menjelajah Al-Quran" (Noura Publishing, 2013). Pada tahun 2015, Nadirsyah Hosen meluncurkan buku "Dari Hukum Makanan Tanpa Label Halal Hingga Memilih Mazhab yang Cocok" (Noura Publishing, 2015) dan pada tahun 2020 berkolaborasi dengan Maman Suherman menulis "Hidup Kadang Begitu[6]" (Noura Publishing, 2020). Nadirsyah juga menerbitkan buku serial belajar Islam di Bentang Pustaka yang terdiri dari 3 judul, "Tafsir Al-Quran di Medsos", "Saring Sebelum Sharing", dan "Ngaji Fikih".

Beberapa tulisan dan kolomnya tersebar di media massa Indonesia seperti Gatra, Media Indonesia, The Jakarta Post dan Jawa Pos. Kumpulan artikel keislamannya bisa dibaca di situs Isnet.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]