Idiom: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Idiom''' adalah [[ |
'''Idiom''', '''ungkapan''', atau '''simpulan bahasa''' adalah [[kata|perkataan]] khas yang tidak dapat dijelaskan secara [[logis]] atau [[Tata bahasa|jalan bahasa]], tapi menambah keindahan, pesona, dan daya tarik suatu [[bahasa]].<ref name=":0" /> Idiom berasal dari bahasa [[Yunani]], ''idios'' yang berarti khas, mandiri, khusus atau pribadi.<ref>{{Cite journal|last=Muthmainnah|first=|date=November 2012|title=Kemampuan Menggunakan Idiom dalam Kalimat Peserta Didik SMP Negeri 1 Tutallu Kabupaten Polewali Mandar|url=https://media.neliti.com/media/publications/283601-kemampuan-menggunakan-idiom-dalam-kalima-ee1926d6.pdf|journal=Pepatuzdu|volume=4|issue=1|pages=61|doi=|issn=2087-3476}}</ref> Idiom bisa berbentuk [[frasa]] atau [[kalimat]] yang mempunyai makna khusus atau makna baru dari kata dasar penyusunnya. Banyak idiom yang dibuat dari kombinasi [[Verba|kata kerja]] dan [[kata depan]], kara kerja dengan [[kata sifat]] dan kata kerja dengan keterangan. Hal penting dari idiom adalah bukan bagaimana asal-usul pembentukannya, melainkan penggunaannya yang tepat dalam konteks kalimat.<ref name=":0">{{Cite book|last=Lingga|first=Hotben D.|date=2007|url=https://books.google.co.id/books?id=gJ9Qvh81fWUC&pg=PA331&dq=idiom+adalah&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjQmIbyzrDuAhU5FbcAHU0TC0cQ6AEwBXoECAEQAg#v=onepage&q=idiom%20adalah&f=false|title=Advanced English Grammar for TOEFL Preparation|location=Depok|publisher=Niaga Swadaya|isbn=978-979-24-4821-4|pages=331|language=id|url-status=live}}</ref> |
||
Penggunaan idiom ini sengaja dilakukan terutama untuk menyatakan sesuatu secara tidak langsung kepada lawan bicara, hanya dengan menyatakan di luar konteks kata yang lebih mudah dicerna dan dimengerti oleh pendengar tanpa adanya kesalahan [[persepsi]] antara [[Bahasa ibu|penutur]] dan [[Penutur asli|petutur]]. Maka dari itu, dalam idiom ada ungkapan tetap yang merupakan pasangan kata yang teradat yang pemakaiannya tidak boleh dipisahkan dengan kata yang mengikutinya. Contohnya adalah [[frasa]] ''sesuai dengan'', dalam penulisan kata ini seringkali didapati hanya menggunakan kata ''sesuai'' tanpa diikuti oleh kata ''dengan''. Pada hal seharusnya frasa ini sesuai selalu bersama dalam setiap penulisannya agar makna yang ditimbulkannya dimengerti oleh pembaca atau pendengar.<ref>{{Cite journal|last=Pratiwi|first=Heppy Atma|date=2018-05-22|title=Idioms in the National News Rubric Category of Education on cnnindonesia.com|url=https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasi/article/view/2420|journal=Pena Literasi|language=en|volume=1|issue=1|pages=2|doi=10.24853/pl.1.1.1-16|issn=2614-8226}}</ref> |
Penggunaan idiom ini sengaja dilakukan terutama untuk menyatakan sesuatu secara tidak langsung kepada lawan bicara, hanya dengan menyatakan di luar konteks kata yang lebih mudah dicerna dan dimengerti oleh pendengar tanpa adanya kesalahan [[persepsi]] antara [[Bahasa ibu|penutur]] dan [[Penutur asli|petutur]]. Maka dari itu, dalam idiom ada ungkapan tetap yang merupakan pasangan kata yang teradat yang pemakaiannya tidak boleh dipisahkan dengan kata yang mengikutinya. Contohnya adalah [[frasa]] ''sesuai dengan'', dalam penulisan kata ini seringkali didapati hanya menggunakan kata ''sesuai'' tanpa diikuti oleh kata ''dengan''. Pada hal seharusnya frasa ini sesuai selalu bersama dalam setiap penulisannya agar makna yang ditimbulkannya dimengerti oleh pembaca atau pendengar.<ref>{{Cite journal|last=Pratiwi|first=Heppy Atma|date=2018-05-22|title=Idioms in the National News Rubric Category of Education on cnnindonesia.com|url=https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasi/article/view/2420|journal=Pena Literasi|language=en|volume=1|issue=1|pages=2|doi=10.24853/pl.1.1.1-16|issn=2614-8226}}</ref> |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
== Jenis == |
== Jenis == |
||
=== Bahasa Indonesia === |
|||
⚫ | * Idiom |
||
Dalam bahasa Indonesia, pengelompokkan idiom ada bermacam-macam. Ada yang dikelompokkan berdasarkan unsur pembentuknya, ada juga yang dikelompokkan berdasarkan pilihan kata pembentuknya. |
|||
* Idiom sebagian adalah idiom yang masih memiliki unsur makna [[Leksikal|leksikalnya]] sendiri, misalnya ''daftar hitam'' yang berarti daftar yang berisi nama-nama orang yang mencurigai atau dianggap bersalah. ''Koran kuning'' yang berarti koran yang seringkali memuat berita sensasi dan ''menunjukkan gigi'' yang berarti menunjukkan kekuasaan. [[Kata]] daftar, koran, dan menunjukkan pada idiom-idiom tersebut masih memiliki makna leksikal yaitu ''daftar,'' ''koran, dan menunjukkan'' yang bermakna idiomatikal hanyalah kata-kata hitam, kuning, dan gigi dari idiom-idiom tersebut.<ref name=":1" /> |
|||
==== Jenis Idiom Bahasa Indonesia Berdasarkan Unsur Pembentuknya ==== |
|||
*Idiom penuh adalah idiom/ungkapkan yang unsur-unsurnya secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu [[Semantik|makna]] tidak dapat dikembalikan kepada makna denotasi/sebenarnya, seperti ''membanting tulang,'' ''menjual gigi, meja hijau, gulung tikar'' berarti bangkrut (kata gulung dan kata tikar sudah kehilangan makna denotasinya). |
|||
⚫ | * Idiom sebagian adalah idiom yang masih memiliki unsur makna [[leksikal]]nya sendiri, misalnya ''daftar hitam'' yang berarti daftar yang berisi nama-nama orang yang mencurigai atau dianggap bersalah. ''Koran kuning'' yang berarti koran yang seringkali memuat berita sensasi dan ''menunjukkan gigi'' yang berarti menunjukkan kekuasaan. [[Kata]] daftar, [[koran]], dan menunjukkan pada idiom-idiom tersebut masih memiliki makna leksikal yaitu ''daftar,'' ''koran, dan menunjukkan'' yang bermakna idiomatikal hanyalah kata-kata hitam, kuning, dan gigi dari idiom-idiom tersebut.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Harlina|first=Harlina|last2=Juita|first2=Novia|last3=Emidar|first3=Emidar|date=2012|title=Idiom dalam Masyarakat Pondek Tengah Kecamatan Limo Koto Kabupaten Muko-muko Bengkulu Utara|url=http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pbs/article/view/1381|journal=Pendidikan Bahasa Indonesia|language=en|volume=1|issue=1|pages=666|doi=10.24036/1381-019883|issn=2302-3503}}</ref> |
||
==== Jenis Idiom Bahasa Indonesia Berdasarkan Pilhan Katanya ==== |
|||
* Idiom yang menggunakan bagian tubuh. Misalnya ''tinggi hati, panjang tangan,'' dan ''angkat kaki.'' |
|||
* Idiom yang menggunakan jenis warna. Misalnya ''meja hijau, jago merah,'' dan ''darah biru.'' |
|||
* Idiom yang menggunakan bilangan. Misalnya ''bermuka dua, kaki lima,'' dan ''berbadan dua.'' |
|||
* Idiom yang menggunakan nama hewan. Misalnya ''kambing hitam, kabar burung,'' dan ''lintah darat.''<ref>{{Cite web|title=Apa Itu Idiom: Pengertian dan Contoh Idiom Bahasa Inggris dan Indonesia|url=https://xerpihan.id/blog/770/apa-itu-idiom-pengertian-dan-contoh-idiom-bahasa-inggris-dan-indonesia/|website=Xerpihan|access-date=2021-08-30}}</ref> |
|||
=== Bahasa Inggris === |
|||
* ''Pure idioms'' (idiom murni) bersifat konvensional, [[ekspresi]] multikata non-literal dan selalu non-literal. Idiom ini tidak berubah-ubah atau memiliki sedikit variasi. Idiom ini dianggap kabur, mislanya ''spill the beans'' yang berarti katakan sejujurnya yang tidak ada hubungannya dengan [[kacang]]. |
|||
* Semi-idiom dapat memiliki satu atau lebih [[konstituen]] literal dan satu non-literal. Jenis ini dianggap sebagian kabur, misalnya ''black market'' yang berarti pasar gelap. |
|||
* Idiom literal bisa berubah-ubah atau membiarkan sedikit variasi. Mereka dianggap transparan karena mereka dapat ditafsirkan berdasarkan bagiannya misalnya ''of course, in any case, for certain''.<ref>{{Cite journal|last=Nasoichah|first=Churmatin|last2=Mulyadi|first2=Mulyadi|date=31 Desember 2019|title=Idiom dan Metafora pada Lirik Lagu “Jaran Goyang” (Idioms and Metaphors in Song Lyrics of “Jaran Goyang”)|url=http://metalingua.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/metalingua/article/download/360/145|journal=Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa|language=in|volume=17|issue=2|pages=97|doi=10.26499/metalingua.v17i2.360|issn=2580-2143}}</ref> |
|||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
||
{{Reflist}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Idiom| ]] |
[[Kategori:Idiom| ]] |
Revisi terkini sejak 15 Februari 2024 16.20
Idiom, ungkapan, atau simpulan bahasa adalah perkataan khas yang tidak dapat dijelaskan secara logis atau jalan bahasa, tapi menambah keindahan, pesona, dan daya tarik suatu bahasa.[1] Idiom berasal dari bahasa Yunani, idios yang berarti khas, mandiri, khusus atau pribadi.[2] Idiom bisa berbentuk frasa atau kalimat yang mempunyai makna khusus atau makna baru dari kata dasar penyusunnya. Banyak idiom yang dibuat dari kombinasi kata kerja dan kata depan, kara kerja dengan kata sifat dan kata kerja dengan keterangan. Hal penting dari idiom adalah bukan bagaimana asal-usul pembentukannya, melainkan penggunaannya yang tepat dalam konteks kalimat.[1]
Penggunaan idiom ini sengaja dilakukan terutama untuk menyatakan sesuatu secara tidak langsung kepada lawan bicara, hanya dengan menyatakan di luar konteks kata yang lebih mudah dicerna dan dimengerti oleh pendengar tanpa adanya kesalahan persepsi antara penutur dan petutur. Maka dari itu, dalam idiom ada ungkapan tetap yang merupakan pasangan kata yang teradat yang pemakaiannya tidak boleh dipisahkan dengan kata yang mengikutinya. Contohnya adalah frasa sesuai dengan, dalam penulisan kata ini seringkali didapati hanya menggunakan kata sesuai tanpa diikuti oleh kata dengan. Pada hal seharusnya frasa ini sesuai selalu bersama dalam setiap penulisannya agar makna yang ditimbulkannya dimengerti oleh pembaca atau pendengar.[3]
Jenis
[sunting | sunting sumber]Bahasa Indonesia
[sunting | sunting sumber]Dalam bahasa Indonesia, pengelompokkan idiom ada bermacam-macam. Ada yang dikelompokkan berdasarkan unsur pembentuknya, ada juga yang dikelompokkan berdasarkan pilihan kata pembentuknya.
Jenis Idiom Bahasa Indonesia Berdasarkan Unsur Pembentuknya
[sunting | sunting sumber]- Idiom penuh adalah idiom/ungkapkan yang unsur-unsurnya secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna tidak dapat dikembalikan kepada makna denotasi/sebenarnya, seperti membanting tulang, menjual gigi, meja hijau, gulung tikar berarti bangkrut (kata gulung dan kata tikar sudah kehilangan makna denotasinya).
- Idiom sebagian adalah idiom yang masih memiliki unsur makna leksikalnya sendiri, misalnya daftar hitam yang berarti daftar yang berisi nama-nama orang yang mencurigai atau dianggap bersalah. Koran kuning yang berarti koran yang seringkali memuat berita sensasi dan menunjukkan gigi yang berarti menunjukkan kekuasaan. Kata daftar, koran, dan menunjukkan pada idiom-idiom tersebut masih memiliki makna leksikal yaitu daftar, koran, dan menunjukkan yang bermakna idiomatikal hanyalah kata-kata hitam, kuning, dan gigi dari idiom-idiom tersebut.[4]
Jenis Idiom Bahasa Indonesia Berdasarkan Pilhan Katanya
[sunting | sunting sumber]- Idiom yang menggunakan bagian tubuh. Misalnya tinggi hati, panjang tangan, dan angkat kaki.
- Idiom yang menggunakan jenis warna. Misalnya meja hijau, jago merah, dan darah biru.
- Idiom yang menggunakan bilangan. Misalnya bermuka dua, kaki lima, dan berbadan dua.
- Idiom yang menggunakan nama hewan. Misalnya kambing hitam, kabar burung, dan lintah darat.[5]
Bahasa Inggris
[sunting | sunting sumber]- Pure idioms (idiom murni) bersifat konvensional, ekspresi multikata non-literal dan selalu non-literal. Idiom ini tidak berubah-ubah atau memiliki sedikit variasi. Idiom ini dianggap kabur, mislanya spill the beans yang berarti katakan sejujurnya yang tidak ada hubungannya dengan kacang.
- Semi-idiom dapat memiliki satu atau lebih konstituen literal dan satu non-literal. Jenis ini dianggap sebagian kabur, misalnya black market yang berarti pasar gelap.
- Idiom literal bisa berubah-ubah atau membiarkan sedikit variasi. Mereka dianggap transparan karena mereka dapat ditafsirkan berdasarkan bagiannya misalnya of course, in any case, for certain.[6]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Lingga, Hotben D. (2007). Advanced English Grammar for TOEFL Preparation. Depok: Niaga Swadaya. hlm. 331. ISBN 978-979-24-4821-4.
- ^ Muthmainnah (November 2012). "Kemampuan Menggunakan Idiom dalam Kalimat Peserta Didik SMP Negeri 1 Tutallu Kabupaten Polewali Mandar" (PDF). Pepatuzdu. 4 (1): 61. ISSN 2087-3476.
- ^ Pratiwi, Heppy Atma (2018-05-22). "Idioms in the National News Rubric Category of Education on cnnindonesia.com". Pena Literasi (dalam bahasa Inggris). 1 (1): 2. doi:10.24853/pl.1.1.1-16. ISSN 2614-8226.
- ^ Harlina, Harlina; Juita, Novia; Emidar, Emidar (2012). "Idiom dalam Masyarakat Pondek Tengah Kecamatan Limo Koto Kabupaten Muko-muko Bengkulu Utara". Pendidikan Bahasa Indonesia (dalam bahasa Inggris). 1 (1): 666. doi:10.24036/1381-019883. ISSN 2302-3503.
- ^ "Apa Itu Idiom: Pengertian dan Contoh Idiom Bahasa Inggris dan Indonesia". Xerpihan. Diakses tanggal 2021-08-30.
- ^ Nasoichah, Churmatin; Mulyadi, Mulyadi (31 Desember 2019). "Idiom dan Metafora pada Lirik Lagu "Jaran Goyang" (Idioms and Metaphors in Song Lyrics of "Jaran Goyang")". Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa (dalam bahasa in). 17 (2): 97. doi:10.26499/metalingua.v17i2.360. ISSN 2580-2143.