Lompat ke isi

Stimulus (ekonomi): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Originisa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{about|stimulus dalam bidang ekonomi|bidang lainnya|Stimulus}}
Dalam bidang [[ekonomi]], '''stimulus''' ([[kata serapan dalam bahasa Indonesia|serapan]] dari {{lang-la|stimulus}}) adalah [[kebijakan ekonomi]] dalam hal [[keuangan]] yang diberlakukan oleh pemerintah untuk mengatasi [[krisis ekonomi]] atau mempercepat [[pembangunan ekonomi]].{{Sfn|Wardhana dan Hartono|2012|p=107}} Kebijakan ini dapat dilakukan jika pemerintah memiliki keuangan yang cukup untuk meningkatkan keluaran ekonomi dan meningkatkan [[kesejahteraan]] [[masyarakat]].{{Sfn|Wardhana dan Hartono|2012|p=107-108}} Umumnya, stimulus mengacu pada [[keynesianisme]] yaitu peningkatan [[Defisit|pengeluaran]] pemerintah atau pemotongan [[pajak]] untuk meningkatkan permintaan konsumsi [[rumah tangga]].<ref>{{Cite journal|last=Surjaningsih, N., Utari. G.A.D., dan Trisnanto, B.|first=|date=April 2012|title=Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Output dan Inflasi|url=https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/download/365/337/|journal=Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan|volume=14|issue=4|pages=393|doi=10.21098/bemp.v14i4.365}}</ref> Stimulus juga dapat dilakukan dalam bentuk pelonggaran [[kebijakan moneter]] dengan pengurangan [[suku bunga]] dan pembelian [[Efek (keuangan)|sekuritas]].<ref>{{Cite journal|last=Simorangkir, I., dan Adamanti, J.|first=|date=Oktober 2010|title=Peran Stimulus Fiskal dan Pelonggaran Moneter pada Perekonomian Indonesia Selama Krisis FInansial Global: Dengan Pendekatan Financial Computable General Equilibrum|url=https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/download/259/236/|journal=Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan|volume=13|issue=2|pages=170|doi=10.21098/bemp.v13i2.259}}</ref>
Dalam bidang [[ekonomi]], '''stimulus''' ([[kata serapan dalam bahasa Indonesia|serapan]] dari {{lang-la|stimulus}}) atau '''rangsangan''' adalah [[kebijakan ekonomi]] dalam hal [[keuangan]] yang diberlakukan oleh pemerintah untuk mengatasi [[krisis ekonomi]] atau mempercepat [[pembangunan ekonomi]].{{Sfn|Wardhana dan Hartono|2012|p=107}} Kebijakan ini dapat dilakukan jika pemerintah memiliki keuangan yang cukup untuk meningkatkan keluaran ekonomi dan meningkatkan [[kesejahteraan]] [[masyarakat]].{{Sfn|Wardhana dan Hartono|2012|p=107-108}} Umumnya, stimulus mengacu pada [[keynesianisme]] yaitu peningkatan [[Defisit|pengeluaran]] pemerintah atau pemotongan [[pajak]] untuk meningkatkan permintaan konsumsi [[rumah tangga]].<ref>{{Cite journal|last=Surjaningsih, N., Utari. G.A.D., dan Trisnanto, B.|first=|date=April 2012|title=Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Output dan Inflasi|url=https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/download/365/337/|journal=Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan|volume=14|issue=4|pages=393|doi=10.21098/bemp.v14i4.365}}</ref> Stimulus juga dapat dilakukan dalam bentuk pelonggaran [[kebijakan moneter]] dengan pengurangan [[suku bunga]] dan pembelian [[Efek (keuangan)|sekuritas]].<ref>{{Cite journal|last=Simorangkir, I., dan Adamanti, J.|first=|date=Oktober 2010|title=Peran Stimulus Fiskal dan Pelonggaran Moneter pada Perekonomian Indonesia Selama Krisis FInansial Global: Dengan Pendekatan Financial Computable General Equilibrum|url=https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/download/259/236/|journal=Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan|volume=13|issue=2|pages=170|doi=10.21098/bemp.v13i2.259}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 15 Februari 2024 16.40

Dalam bidang ekonomi, stimulus (serapan dari bahasa Latin: stimulus) atau rangsangan adalah kebijakan ekonomi dalam hal keuangan yang diberlakukan oleh pemerintah untuk mengatasi krisis ekonomi atau mempercepat pembangunan ekonomi.[1] Kebijakan ini dapat dilakukan jika pemerintah memiliki keuangan yang cukup untuk meningkatkan keluaran ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.[2] Umumnya, stimulus mengacu pada keynesianisme yaitu peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak untuk meningkatkan permintaan konsumsi rumah tangga.[3] Stimulus juga dapat dilakukan dalam bentuk pelonggaran kebijakan moneter dengan pengurangan suku bunga dan pembelian sekuritas.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Wardhana dan Hartono 2012, hlm. 107.
  2. ^ Wardhana dan Hartono 2012, hlm. 107-108.
  3. ^ Surjaningsih, N., Utari. G.A.D., dan Trisnanto, B. (April 2012). "Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Output dan Inflasi". Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. 14 (4): 393. doi:10.21098/bemp.v14i4.365. 
  4. ^ Simorangkir, I., dan Adamanti, J. (Oktober 2010). "Peran Stimulus Fiskal dan Pelonggaran Moneter pada Perekonomian Indonesia Selama Krisis FInansial Global: Dengan Pendekatan Financial Computable General Equilibrum". Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. 13 (2): 170. doi:10.21098/bemp.v13i2.259. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]