Lompat ke isi

Sabun cuci piring: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mrbonbon (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 15220728 oleh LaninBot (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan
Dazzlingwater (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
 
(15 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{{rapikan}}
[[File:Afwasmiddel Una Aldi.JPG|thumb|Sabun cuci piring dalam kemasan botol plastik]]
'''Pencuci piring''' merupakan cairan kental bening berwarna yang berfungsi untuk membersihkan peralatan [[makan]] seperti [[piring]], [[gelas]], [[sendok]]/[[garpu]] dan peralatan [[dapur]] pada umumnya. Produk Pencuci piring pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan kenampakan fisik. Pertama adalah berbentuk bubuk atau serbuk, kemudian bentuk pasta, dan yang ketiga berbentuk cairan. Produk dalam bentuk bubuk atau scouring powder agak kurang dikenal meslipun juga dijual di swalayan. Produk kedua berbentuk pasta atau lebih dikanal dengan sabun colek. Produk ketiga dalam bentuk cairan kental adalah yang paling banyak dipakai. Kecenderungan akan pemakaian produk ini dari waktu ke waktu meningkat cukup tajam. Hal ini dapat difahami bahwa pola pencucian piring (termasuk alat rumah tangga lain) mulai bergeser dari cara yang lama/tradisional dengan abu godok dan sabun colek menuju cara baru yang lebih praktis. Adanya bentuk berupa cairan menjadikan parktis untuk digunakan serta aroma produk yang khas menjadikan Cairan Pencuci Piring mempunyai nilai lebih dibanding produk pencuci piring lain lain.
[[File:Afwasmiddel.jpg|thumb|Menggunakan sabun cuci piring untuk mencuci piring]]
'''Sabun cuci piring''' merupakan bahan pencuci yang digunakan untuk membersihkan peralatan [[makan]] seperti [[piring]], [[gelas]], [[sendok]], [[garpu]], pisau, dan peralatan [[dapur]]. Berdasarkan penampakan fisiknya, pencuci piring dapat dibagi menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah pencuci piring berbentuk bubuk atau serbuk, yang kedua bentuk pasta, dan yang ketiga berbentuk cairan.

Meski dijual juga di [[Supermarket|swalayan]], produk pencuci piring dalam bentuk bubuk atau ''scouring'' ''powder'' agak kurang dikenal. Adapun pencuci piring berbentuk pasta lebih dikenal masyarakat dengan sebutan sabun colek. Pemakaian [[produk]] pencuci piring ketiga dalam bentuk cairan kental cenderung paling banyak dipakai, dan pemakaian produk ini meningkat cukup tajam dari waktu ke waktu. Pola pencucian piring (termasuk alat rumah tangga lain) mulai bergeser dari cara yang lama/tradisional dengan abu gosok dan sabun colek menuju ke cara baru yang lebih praktis, yaitu pencuci piring yang berbentuk cairan. Nilai lebih dari pencuci piring itu adalah praktis saat digunakan serta memiliki [[aroma]] produk yang khas.


== Bahan Baku ==
== Bahan Baku ==
Pada dasarnya cukup banyak bahan baku yang dapat dipakai dalam pembuatan Cairan Pencuci Piring. Namun yang dikemukakan dibawah adalah jenis bahan baku yang mudah didapatkan serta harganya relatif murah .
Berikut ini beberapa jenis bahan baku pencuci piring yang relatif mudah didapatkan serta memiliki harga yang relatif murah.
;[[LABS]] (Linear Alkyl Benzene Sulfonate).
;[[LABS]] (Linear Alkyl Benzene Sulfonate).
:Bahan ini merupakan bahan inti yang wajib ada dalam formula Cairan Pencuci Piring. Bentuk fisik bahan ini adalah carian berwarna coklat muda, agak lengket serta licin ditangan.Struktur kimia LABS lebih sederhana dibanding DDBS. Namun hal itu justru merupakan kelebihan karena LABS ini mudah diurai oleh tanah yang dengan kata lain dikategorikan sebagai bahan yang ramah lingkungan.
:Bahan ini merupakan bahan inti yang wajib ada dalam formula Cairan Pencuci Piring. LABS berwarna coklat muda, agak lengket serta licin ditangan. Struktur kimia LABS lebih sederhana dibanding DDBS. Namun hal itu justru merupakan kelebihan karena LABS ini mudah diurai oleh tanah yang dengan kata lain dikategorikan sebagai bahan yang ramah lingkungan.
;[[Kaustik]] (NaOH).
;[[Kaustik]] (NaOH).
:Bentuk asal Kaustik adalah lempengan tipis kecil kecil biasa disebut flake. Dalam proses pembuatan Ciran Pencuci Piring, Kaustik harus dilarutkan dalama air lebih dahulu. Perbandingan antara Kaustik dengan air adalah 40:60. Contoh: bilamana akan dibuat 100g larutan kaustik, maka 40g flake Kaustik dilarutkan dalam 60 cc air. Demikian pula bila ingin membuat larutan Kaustik 1kg, maka 400 g flake dilarutkan dalam 600cc air. Dan seterusnya bila membuat sejumlah besar larutan Kaustik, gunakan perbandingan yang sama. Dalam membuat larutan kaustik faktor keselamatan (safety) perlu diperhatikan benar mengingat bahan ini cukup keras. Wadah yang digunakan juga jangan mennggunakan bahan dari logam karena akan larut.
:Bentuk asal bahan Kaustik adalah lempengan tipis kecil kecil atau biasa disebut ''flake''. Dalam proses pembuatan cairan pencuci piring, kaustik harus dilarutkan dalama air, dengan perbandingan 40:60 antara Kaustik dengan air. Contoh: untuk membuat 100g larutan kaustik, dibutuhkan 40g flake Kaustik yang dilarutkan dalam 60 cc air. Demikian pula bila ingin membuat larutan Kaustik 1 kg, maka dibutuhkan 400 g flake yang dilarutkan dalam 600 cc air. Dalam membuat larutan kaustik perlu memerhatikan faktor keselamatan (''safety''), mengingat bahan ini cukup keras. Dilarang menggunakan wadah logam saat membuat laurtan Kaustik karena wadah akan ikut larut.
;[[Emal-70]].
;[[Emal-70]].
:Merupakan cairan bening berbentuk pasta. Berfungsi untuk menambah busa serta memberi kesan lembut ditangan. Ynag menjadi permasalahan adalah bahwa harga bahan ini cukup mahal.
:Merupakan cairan bening berbentuk pasta yang berfungsi untuk menambah busa serta memberi kesan lembut di tangan. Harga bahan ini cukup mahal.
;Larutan Atinsoft.
;Larutan Atinsoft.
:Bahan ini tidak merupakan bahan yang kita buat sendiri dengan mencampur larutan kaustik air dan LABS dengan perbandingan tertentu.
:Bahan ini merupakan campuran antara larutan kaustik air dengan LABS dalam perbandingan jumlah tertentu.
;[[Garam]].
;[[Garam]].
:Pemberian garam dalam proses terutama dimaksudkan untuk menambah kekentalan produk. Namun, keberadaan garam akan sedikit menurunkan kejernihan produk.
:Garam berfungsi menambah kekentalan produk pencuci piring, tetapi penambahan garam akan sedikit menurunkan kejernihan produk.
;[[Zat warna]] (Pigment).
;[[Zat warna]] (Pigment).
:Pewarna yang umum dipakai pada produk Cairan Pencuci Piring adalah hijau dan kuning. Meskipun demikian bisa saja anda mengembangkan produk dengan warna yang lebih bervariasi.
:Pewarna yang umum dipakai pada produk Cairan Pencuci Piring adalah pewarna hijau dan kuning.
;[[Parfum]].
;[[Parfum]].
:Parfum yang lazim digunakan adalah jeruk . Mengapa hanya aroma jeruk yang paling banyak disukai konsumen? Hal ini disebabkan oleh fungsi aroma jeruk yang dapat ‘mengusir’ bau sisa makanan yang melekat pada piring secara dominan. Namun dapat juga digunakan aroma lain.
:Parfum berfungsi ‘mengusir’ bau sisa makanan yang melekat pada piring. Aroma yang lazim digunakan adalah parfum beraroma jeruk.

== Cara Membuat ==
Dengan perbandingan tertentu bahan-bahan tersebut ditimbang dan dimasukkan dengan urutan tertentu kedalam tangki pencampur dan diaduk. Setelah dilakukan pengendalian mutu berupa kekentalan, derajat keasaman, kenampaan dan tes aplikasi, maka produk pencuci piring dapat dikemas dalam botol atau kemasan lain.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 30: Baris 31:
* Max Pieters,Klausn D.Timmerhaus, Plant Design and Economics for Chemical Engineers, Mc Graw-Hill International Book Company, 1984.
* Max Pieters,Klausn D.Timmerhaus, Plant Design and Economics for Chemical Engineers, Mc Graw-Hill International Book Company, 1984.
* Siri Board of Consultant & Engineer, Hand Book of Soap,Detergent and Glycerin, Small Industrial Research Institute, 1988.
* Siri Board of Consultant & Engineer, Hand Book of Soap,Detergent and Glycerin, Small Industrial Research Institute, 1988.

{{Perabot rumah}}


[[Kategori:Sabun]]
[[Kategori:Sabun]]

Revisi terkini sejak 16 Februari 2024 06.19

Sabun cuci piring dalam kemasan botol plastik
Menggunakan sabun cuci piring untuk mencuci piring

Sabun cuci piring merupakan bahan pencuci yang digunakan untuk membersihkan peralatan makan seperti piring, gelas, sendok, garpu, pisau, dan peralatan dapur. Berdasarkan penampakan fisiknya, pencuci piring dapat dibagi menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah pencuci piring berbentuk bubuk atau serbuk, yang kedua bentuk pasta, dan yang ketiga berbentuk cairan.

Meski dijual juga di swalayan, produk pencuci piring dalam bentuk bubuk atau scouring powder agak kurang dikenal. Adapun pencuci piring berbentuk pasta lebih dikenal masyarakat dengan sebutan sabun colek. Pemakaian produk pencuci piring ketiga dalam bentuk cairan kental cenderung paling banyak dipakai, dan pemakaian produk ini meningkat cukup tajam dari waktu ke waktu. Pola pencucian piring (termasuk alat rumah tangga lain) mulai bergeser dari cara yang lama/tradisional dengan abu gosok dan sabun colek menuju ke cara baru yang lebih praktis, yaitu pencuci piring yang berbentuk cairan. Nilai lebih dari pencuci piring itu adalah praktis saat digunakan serta memiliki aroma produk yang khas.

Bahan Baku[sunting | sunting sumber]

Berikut ini beberapa jenis bahan baku pencuci piring yang relatif mudah didapatkan serta memiliki harga yang relatif murah.

LABS (Linear Alkyl Benzene Sulfonate).
Bahan ini merupakan bahan inti yang wajib ada dalam formula Cairan Pencuci Piring. LABS berwarna coklat muda, agak lengket serta licin ditangan. Struktur kimia LABS lebih sederhana dibanding DDBS. Namun hal itu justru merupakan kelebihan karena LABS ini mudah diurai oleh tanah yang dengan kata lain dikategorikan sebagai bahan yang ramah lingkungan.
Kaustik (NaOH).
Bentuk asal bahan Kaustik adalah lempengan tipis kecil kecil atau biasa disebut flake. Dalam proses pembuatan cairan pencuci piring, kaustik harus dilarutkan dalama air, dengan perbandingan 40:60 antara Kaustik dengan air. Contoh: untuk membuat 100g larutan kaustik, dibutuhkan 40g flake Kaustik yang dilarutkan dalam 60 cc air. Demikian pula bila ingin membuat larutan Kaustik 1 kg, maka dibutuhkan 400 g flake yang dilarutkan dalam 600 cc air. Dalam membuat larutan kaustik perlu memerhatikan faktor keselamatan (safety), mengingat bahan ini cukup keras. Dilarang menggunakan wadah logam saat membuat laurtan Kaustik karena wadah akan ikut larut.
Emal-70.
Merupakan cairan bening berbentuk pasta yang berfungsi untuk menambah busa serta memberi kesan lembut di tangan. Harga bahan ini cukup mahal.
Larutan Atinsoft.
Bahan ini merupakan campuran antara larutan kaustik air dengan LABS dalam perbandingan jumlah tertentu.
Garam.
Garam berfungsi menambah kekentalan produk pencuci piring, tetapi penambahan garam akan sedikit menurunkan kejernihan produk.
Zat warna (Pigment).
Pewarna yang umum dipakai pada produk Cairan Pencuci Piring adalah pewarna hijau dan kuning.
Parfum.
Parfum berfungsi ‘mengusir’ bau sisa makanan yang melekat pada piring. Aroma yang lazim digunakan adalah parfum beraroma jeruk.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Arthur D. Little, Environtment & Human Safety of Major Surfactant, The Soap & Detergent Association, 1989.
  • Team, Solution System Corporation,Advision of Reg Scan Inc., William Sport PA 1771, USA, 2001.
  • Max Pieters,Klausn D.Timmerhaus, Plant Design and Economics for Chemical Engineers, Mc Graw-Hill International Book Company, 1984.
  • Siri Board of Consultant & Engineer, Hand Book of Soap,Detergent and Glycerin, Small Industrial Research Institute, 1988.