Lompat ke isi

Ali Akbar (arkeolog): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Zedaailua (bicara | kontrib)
menambahkan link ke situs batu naga (Situs Naga Jabranti)
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
'''Ali Akbar''' dikenal sebagai arkeolog profesional dan juga pengamat sosial-budaya di Indonesia. Sebagai arkeolog, ia sering menjadi konsultan arkeologi di berbagai daerah di Indonesia dan di berbagai negara.


{{Rapikan}}'''Ali Akbar''' dikenal sebagai [[arkeolog]] profesional dan juga pengamat sosial-budaya di [[Indonesia]]. Sebagai arkeolog, ia sering menjadi konsultan arkeologi di berbagai daerah di Indonesia dan di berbagai negara.
'''Ali Akbar''' adalah staf pengajar Departemen Arkeologi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI. Ia telah melakukan banyak penelitian dan menulis beberapa judul buku, diantaranya buku "Situs Gunung Padang".<ref>https://news.detik.com/berita/2765231/arkeolog-ui-situs-gunung-padang-beri-bukti-indonesia-sebagai-bangsa-yang-mapan</ref> Selain mengajar dan meneliti, ia juga aktif di berbagai organisasi, yaitu sebagai ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI), anggota Indo Pacific Prehistory Association (IPPA), anggota International Council on Monuments and Sites (ICOMOS), anggota International Scientific Committee on Archaeological Heritage Management (ICAHM).


== Pendidikan & Karir ==
Ali Akbar memimpin berbagai riset baik di dalam maupun di luar negeri. Beberapa di antara adalah di Situs Kayangan Api, Situs Banten Lama, Situs Pelabuhan Ratu, Situs Gunung Padang, dan Situs Batu Naga.
Ali Akbar menyelesaikan S1, S2, S3 seluruhnya di [[Arkeologi]] [[Universitas Indonesia]]. Sehari-hari sebagai staf pengajar di Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (FIB UI). Pernah bertugas sebagai Sekretaris Departemen Arkeologi (2012-2014), Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FIB UI (2014-2018), Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB FIB UI) (2018-2022). Mulai tahun 2023 bertugas sebagai Ketua Program Studi Pascasarjana Arkeologi FIB UI.


Ali Akbar telah melakukan banyak penelitian dan menulis beberapa judul buku, diantaranya buku "Situs Gunung Padang".<ref>https://news.detik.com/berita/2765231/arkeolog-ui-situs-gunung-padang-beri-bukti-indonesia-sebagai-bangsa-yang-mapan</ref> Selain mengajar dan meneliti, ia juga aktif di berbagai organisasi, yaitu sebagai ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI), anggota Indo Pacific Prehistory Association (IPPA), anggota International Council on Monuments and Sites (ICOMOS), anggota International Scientific Committee on Archaeological Heritage Management (ICAHM).
Beberapa riset dan presentasi di luar negeri di antaranya di Belanda, Jerman, Perancis, Belgia, Swiss, Italia, Inggris, Wales, Finlandia, Malaysia, Singapura, Cina, India, Vietnam, Korea Selatan, Arab Saudi, Yordania, Mesir.


Ali Akbar memimpin berbagai riset baik di dalam maupun di luar negeri. Beberapa di antara adalah di Situs [[Kayangan Api]], [[Kota Kuno Banten|Situs Banten Lama]], Situs Pelabuhan Ratu, [[Situs Gunung Padang]], dan [[Situs Batu Naga]].
Pada 2006 ia terpilih sebagai Peneliti Muda Indonesia Terbaik di Bidang Sosial dan Budaya yang dianugerahkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pada 2007, Ali Akbar terpilih menjadi penerima beasiswa dari Yayasan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (The Habibie Center).


Beberapa riset dan presentasi di luar negeri di antaranya di [[Belanda]], [[Jerman]], [[Prancis]], [[Belgia]], [[Swiss]], [[Italia]], [[Inggris]], [[Wales]], [[Finlandia]], [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Cina]], [[India]], [[Vietnam]], [[Korea Selatan]], [[Arab Saudi]], [[Yordania]], [[Mesir]].
Pada tahun 2008, ia memeroleh beasiswa dari Universitas Indonesia - Sasakawa (The Nippon Foundation). Pada 2009, Universitas Indonesia memilihnya sebagai Peneliti Muda Terbaik Rumpun Ilmu Sosial Humaniora.


Pada 2006 ia terpilih sebagai Peneliti Muda Indonesia Terbaik di Bidang Sosial dan Budaya yang dianugerahkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pada 2007, Ali Akbar terpilih menjadi penerima beasiswa dari Yayasan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (The Habibie Center).
Buku-buku Karya Ali Akbar :


Pada tahun 2008, ia memeroleh beasiswa dari [[Universitas Indonesia]] - Sasakawa (The Nippon Foundation). Pada 2009, Universitas Indonesia memilihnya sebagai Peneliti Muda Terbaik Rumpun Ilmu Sosial Humaniora.
1. Prasejarah di Jakarta dan Sekitarnya (2007)


Ali Akbar merupakan Anggota Dewan Pakar Asosiasi Museum DKI Jakarta Paramita Jaya. Anggota Tim Pakar Asosiasi Museum Indonesia (AMI) untuk Penyusunan RUU Permuseuman. Anggota Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta. Anggota Dewan Pakar Nasional untuk Memory of The World-UNESCO. Anggota Indo Pacific Prehistory Association (IPPA). Anggota International Council on Monuments and Sites (ICOMOS). Anggota International Committee on Archaeological Heritage Management (ICAHM).
2. Museum di Indonesia: Kendala dan Harapan (2010)


== Buku ==
3. 9 Ciri Negatif Manusia Indonesia (2011)
Buku-buku Karya Ali Akbar:

# Prasejarah di Jakarta dan Sekitarnya (2007)
Penelitian Ali Akbar yang pernah dipublikasikan :
# Museum di Indonesia: Kendala dan Harapan (2010)
# 9 Ciri Negatif Manusia Indonesia (2011)
# Situs Gunung Padang: Menuju Warisan Budaya Dunia (2018)
# Arkeology Al-Qur'an: Penggalian Pengetahuan Keagamaan. (2020)
# Asal Usul Manusia Pertama di Bumi (2023)


== Penelitian ==
Penelitian Ali Akbar yang pernah dipublikasikan:
# Situs Gunung Padang: Misteri dan Arkeologi (2013, Jakarta: Change Publication)
# Situs Gunung Padang: Misteri dan Arkeologi (2013, Jakarta: Change Publication)
# “Quranic Archaeology as a knowledge branch of archaeology”, Heritage of Nusantara: International Journal of Religion Literature and Heritage. Vol. 1/1 (June 2012): 1-20
# “Quranic Archaeology as a knowledge branch of archaeology”, Heritage of Nusantara: International Journal of Religion Literature and Heritage. Vol. 1/1 (June 2012): 1-20
# “Cultural Resources Management for a Majapahit Kingdom Site in Trowulan, East Java, Indonesia. Conservation and Management of Archaeological Sites. Vol. 16/4 (November 2014): 297-307
# “Cultural Resources Management for a Majapahit Kingdom Site in Trowulan, East Java, Indonesia. Conservation and Management of Archaeological Sites. Vol. 16/4 (November 2014): 297-307<ref>{{Cite journal|last=Akbar|first=Ali|date=2014-11|title=Cultural resource management for a Majapahit Kingdom site in trowulan, East Java, Indonesia|url=http://www.scopus.com/inward/record.url?scp=84954200511&partnerID=8YFLogxK|journal=Conservation and Management of Archaeological Sites|volume=16|issue=4|pages=297–307|doi=10.1179/1350503315Z.00000000099|issn=1350-5033}}</ref>
# Reconstruction of an indigenous community's belief in dragon; Research on prehistoric Batu Naga Site in Kuningan, West Java, Jurnal Wacana, Vol 18/3 (2017)
# Reconstruction of an indigenous community's belief in dragon; Research on prehistoric Batu Naga Site in Kuningan, West Java, Jurnal Wacana, Vol 18/3 (2017)<ref>{{Cite journal|last=Akbar|first=Ali|date=2018-01-29|title=Reconstruction of an indigenous community's belief in dragon; Research on prehistoric Batu Naga Site in Kuningan, West Java|url=https://scholarhub.ui.ac.id/wacana/vol18/iss3/3|journal=Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia|volume=18|issue=3|doi=10.17510/wacana.v18i3.630|issn=2407-6899}}</ref>

Ali Akbar juga berbagi di channel youtube : <nowiki>http://bit.ly/AliAkbarBerkabar</nowiki>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Pranala luar ==

* [https://youtube.com/@aliakbarberkabar Saluran Ali Akbar Berkabar] di [[YouTube|Youtube]]
* [https://instagram.com/aliakbarberkabar Ali Akbar Berkabar] di [[Instagram]]
* [https://tiktok.com/@aliakbarberkabar Ali Akbar Berkabar] di [[TikTok|Tiktok]]

[[Kategori:Arkeolog Indonesia]]
[[Kategori:Arkeolog]]

Revisi terkini sejak 17 Februari 2024 14.35


Ali Akbar dikenal sebagai arkeolog profesional dan juga pengamat sosial-budaya di Indonesia. Sebagai arkeolog, ia sering menjadi konsultan arkeologi di berbagai daerah di Indonesia dan di berbagai negara.

Pendidikan & Karir

[sunting | sunting sumber]

Ali Akbar menyelesaikan S1, S2, S3 seluruhnya di Arkeologi Universitas Indonesia. Sehari-hari sebagai staf pengajar di Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (FIB UI). Pernah bertugas sebagai Sekretaris Departemen Arkeologi (2012-2014), Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FIB UI (2014-2018), Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB FIB UI) (2018-2022). Mulai tahun 2023 bertugas sebagai Ketua Program Studi Pascasarjana Arkeologi FIB UI.

Ali Akbar telah melakukan banyak penelitian dan menulis beberapa judul buku, diantaranya buku "Situs Gunung Padang".[1] Selain mengajar dan meneliti, ia juga aktif di berbagai organisasi, yaitu sebagai ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI), anggota Indo Pacific Prehistory Association (IPPA), anggota International Council on Monuments and Sites (ICOMOS), anggota International Scientific Committee on Archaeological Heritage Management (ICAHM).

Ali Akbar memimpin berbagai riset baik di dalam maupun di luar negeri. Beberapa di antara adalah di Situs Kayangan Api, Situs Banten Lama, Situs Pelabuhan Ratu, Situs Gunung Padang, dan Situs Batu Naga.

Beberapa riset dan presentasi di luar negeri di antaranya di Belanda, Jerman, Prancis, Belgia, Swiss, Italia, Inggris, Wales, Finlandia, Malaysia, Singapura, Cina, India, Vietnam, Korea Selatan, Arab Saudi, Yordania, Mesir.

Pada 2006 ia terpilih sebagai Peneliti Muda Indonesia Terbaik di Bidang Sosial dan Budaya yang dianugerahkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pada 2007, Ali Akbar terpilih menjadi penerima beasiswa dari Yayasan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (The Habibie Center).

Pada tahun 2008, ia memeroleh beasiswa dari Universitas Indonesia - Sasakawa (The Nippon Foundation). Pada 2009, Universitas Indonesia memilihnya sebagai Peneliti Muda Terbaik Rumpun Ilmu Sosial Humaniora.

Ali Akbar merupakan Anggota Dewan Pakar Asosiasi Museum DKI Jakarta Paramita Jaya. Anggota Tim Pakar Asosiasi Museum Indonesia (AMI) untuk Penyusunan RUU Permuseuman. Anggota Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta. Anggota Dewan Pakar Nasional untuk Memory of The World-UNESCO. Anggota Indo Pacific Prehistory Association (IPPA). Anggota International Council on Monuments and Sites (ICOMOS). Anggota International Committee on Archaeological Heritage Management (ICAHM).

Buku-buku Karya Ali Akbar:

  1. Prasejarah di Jakarta dan Sekitarnya (2007)
  2. Museum di Indonesia: Kendala dan Harapan (2010)
  3. 9 Ciri Negatif Manusia Indonesia (2011)
  4. Situs Gunung Padang: Menuju Warisan Budaya Dunia (2018)
  5. Arkeology Al-Qur'an: Penggalian Pengetahuan Keagamaan. (2020)
  6. Asal Usul Manusia Pertama di Bumi (2023)

Penelitian

[sunting | sunting sumber]

Penelitian Ali Akbar yang pernah dipublikasikan:

  1. Situs Gunung Padang: Misteri dan Arkeologi (2013, Jakarta: Change Publication)
  2. “Quranic Archaeology as a knowledge branch of archaeology”, Heritage of Nusantara: International Journal of Religion Literature and Heritage. Vol. 1/1 (June 2012): 1-20
  3. “Cultural Resources Management for a Majapahit Kingdom Site in Trowulan, East Java, Indonesia. Conservation and Management of Archaeological Sites. Vol. 16/4 (November 2014): 297-307[2]
  4. Reconstruction of an indigenous community's belief in dragon; Research on prehistoric Batu Naga Site in Kuningan, West Java, Jurnal Wacana, Vol 18/3 (2017)[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]