Lokomotif B50: Perbedaan antara revisi
k →Sejarah: clean up, replaced: dipo lokomotif → depo lokomotif |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{infobox Lokomotif |
{{infobox Lokomotif |
||
|name=B50 |
|name=Lokomotif B50 |
||
|image= |
|image=Lokomotif B50.jpg |
||
|caption=Lokomotif |
|caption=Lokomotif B5004 (tanpa tender) di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). |
||
|powertype=Uap |
|powertype=Uap |
||
|serialnumber=B50 |
|serialnumber=B50/SS 200 |
||
|builder=Sharp Stewart |
|builder=Sharp, Stewart and co., [[Inggris]] |
||
|poweroutput=330 hp |
|poweroutput=330 hp |
||
|fueltype=[[Pohon jati|Kayu jati]] |
|fueltype=[[Pohon jati|Kayu jati]] |
||
|topspeed=60 km/ |
|topspeed=60 km/h |
||
|whytetype=2-4-0 |
|whytetype=2-4-0 |
||
|aarwheels=2-B |
|aarwheels=2-B |
||
|uicclass=2B |
|uicclass=2B |
||
|weight= |
|weight=18,65 ton |
||
|railroad=[[Staatsspoorwegen]] |
|railroad=[[Staatsspoorwegen]] |
||
|locale=[[Jawa]] |
|locale=[[Jawa]] |
||
|firstrundate=1880-1984 |
|firstrundate=1880-1984 |
||
|totalproduction=14 unit |
|totalproduction=14 unit |
||
|preservedunit= |
|preservedunit=B5004 |
||
|currentowner=[[PT Kereta Api Indonesia]] |
|currentowner=[[PT Kereta Api Indonesia]] |
||
|gauge={{convert|1067|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}} |
|||
|gauge=1.067 mm |
|||
|weightonready=20,25 ton|width={{convert|2032|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|couplerheight={{convert|781|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|height={{convert|3529|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|adhesionweight=15,30 ton|tenderweight=}} |
|||
}} |
|||
'''Lokomotif''' ''' |
'''Lokomotif''' '''B50''' adalah [[lokomotif uap]] buatan pabrik [[Sharp Stewart]] di [[Inggris]]. Lokomotif dengan [[notasi Whyte]] 2-4-0 ini dioperasikan oleh [[Staatsspoorwegen]] di [[Jawa]], khususnya di lintas [[Jalur kereta api Madiun-Slahung|Madiun-Ponorogo]] untuk angkutan penumpang. Saat ini hanya tersisa lokomotif B5004 di [[Taman Mini Indonesia Indah]], dengan tendernya yang dipasangkan ke B2301 di Museum Transportasi [[Taman Mini Indonesia Indah]]. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
[[Berkas:Bescherming van een trein bij Madioen, door jager Bal uit IJmuiden en Karel Hors, Bestanddeelnr 3373.jpg|jmpl|Lokomotif B5014 yang menarik prajurit |
[[Berkas:Bescherming van een trein bij Madioen, door jager Bal uit IJmuiden en Karel Hors, Bestanddeelnr 3373.jpg|jmpl|Lokomotif B5014 yang menarik prajurit KNIL di lintas Madiun-Ponorogo, 10 Februari 1949 .]] |
||
Pemerintah Hindia Belanda melalui perusahaan kereta api |
Pemerintah Hindia Belanda melalui perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS) memulai pembangunan konstruksi pertama jalan rel dengan rute Surabaya Kota-Sidoarjo-Pasuruan (63 km) dan diresmikan pada tahun 1878. Pembangunan jalan rel ini diteruskan ke arah barat dengan rute Sidoarjo-Tarik-Kertosono-Madiun (141 km) yang selesai dibangun pada tahun 1882 dan Madiun-Solo Balapan (97 km) yang selesai dibangun pada tahun 1884. Jalur ini dianggap penting karena melalui wilayah dengan kondisi tanah yang subur yang kemudian menjadi tulang punggung industri gula. Selain terdapat perkebunan tebu dan pabrik gula, jalur ini juga melalui perkebunan teh, kopi, tembakau dan lain-lain.<ref>{{cite book |last1=Bagus Prayogo |first1=Yoga |author-link1= |last2=Yohanes Sapto |first2=Prabowo |author-link2= |last3=Radityo |first3=Diaz|date=2017 |title=Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. |url= |location=Yogyakarta |publisher=Jogja Bangkit Publisher |page=52|isbn=978-602-0818-55-9 |author-link=}}</ref> |
||
Untuk melayani rute ini, SS membeli 14 lokomotif uap B50 dari pabrik Sharp Stewart (Inggris). 14 lokomotif B50 didatangkan pada tahun 1880 |
Untuk melayani rute ini, SS membeli 14 lokomotif uap B50 dari pabrik Sharp Stewart (Inggris). 14 lokomotif B50 didatangkan pada tahun 1880-1886. Lokomotif ini digunakan untuk menarik rangkaian kereta yang mengangkut hasil perkebunan dan penumpang. Pembangunan jalan rel kemudian dilanjutkan pada rute Madiun-Ponorogo (32 km) yang selesai dibangun pada tahun 1907 dan rute Ponorogo-Slahung (26 km) yang selesai dibangun pada tahun 1922. Sebagian besar lokomotif B50 berada di Depo lokomotif Madiun. Untuk memenuhi kebutuhan transportasi kereta api di Sumatera Selatan, maka 3 lokomotif B50 milik SS dipindah dari Jawa ke Sumatera Selatan. |
||
Lokomotif uap B50 memiliki roda utama dengan diameter |
Lokomotif uap B50 memiliki roda utama dengan diameter 1412mm. Dengan konstruksi ini, lokomotif mampu mencapai kecepatan maksimum 60 km/jam dengan tetap memberikan kestabilan pada lokomotif. Lokomotif B50 menggunakan bahan bakar kayu jati atau batubara. Lokomotif B50 memiliki daya 330 hp (horse power) dan digunakan untuk menarik rangkaian kereta pada rute jarak menengah. Lokomotif ini memiliki susunan roda 2-4-0 dan berat 20,25 ton. |
||
Dari 14 lokomotif B50, |
Dari 14 lokomotif B50, masih tersisa 1 buah lokomotif B50, yaitu B5004 (mulai operasional tahun 1881). B5004 dipajang di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Saat ini, B5004 dalam kondisi sudah tidak lengkap dikarenakan tendernya yang dipasangkan ke lokomotif B2301. |
||
== Galeri == |
== Galeri == |
||
<gallery> |
<gallery> |
||
DKA B50 (50 12 B).jpg|Bangkai lokomotif B5012 bersama sejumlah lokomotif uap seri lainnya |
Berkas:DKA B50 (50 12 B).jpg|alt=|Bangkai lokomotif B5012 bersama sejumlah lokomotif uap seri lainnya, 1991. |
||
</gallery> |
</gallery> |
||
Revisi per 18 Februari 2024 04.12
Data teknis | |
---|---|
Sumber tenaga | Uap |
Produsen | Sharp, Stewart and co., Inggris |
Nomor seri | B50/SS 200 |
Jumlah dibuat | 14 unit |
Spesifikasi roda | |
Notasi Whyte | 2-4-0 |
Susunan roda AAR | 2-B |
Klasifikasi UIC | 2B |
Dimensi | |
Lebar sepur | 1.067 mm (1 yd 0 ft 6,0 in) |
Lebar | 2.032 mm (2 yd 0 ft 8,0 in) |
Tinggi maksimum | 3.529 mm (3 yd 2 ft 6,9 in) |
Tinggi alat perangkai | 781 mm (2 ft 6,7 in) |
Berat | |
Berat kosong | 18,65 ton |
Berat siap | 20,25 ton |
Berat adhesi | 15,30 ton |
Bahan bakar | |
Jenis bahan bakar | Kayu jati |
Sistem mesin | |
Kinerja | |
Kecepatan maksimum | 60 km/h |
Daya mesin | 330 hp |
Lain-lain | |
Karier | |
Perusahaan pemilik | Staatsspoorwegen |
Daerah operasi | Jawa |
Mulai dinas | 1880-1984 |
Unit yang dilestarikan | B5004 |
Pemilik sekarang | PT Kereta Api Indonesia |
Lokomotif B50 adalah lokomotif uap buatan pabrik Sharp Stewart di Inggris. Lokomotif dengan notasi Whyte 2-4-0 ini dioperasikan oleh Staatsspoorwegen di Jawa, khususnya di lintas Madiun-Ponorogo untuk angkutan penumpang. Saat ini hanya tersisa lokomotif B5004 di Taman Mini Indonesia Indah, dengan tendernya yang dipasangkan ke B2301 di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah.
Sejarah
Pemerintah Hindia Belanda melalui perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS) memulai pembangunan konstruksi pertama jalan rel dengan rute Surabaya Kota-Sidoarjo-Pasuruan (63 km) dan diresmikan pada tahun 1878. Pembangunan jalan rel ini diteruskan ke arah barat dengan rute Sidoarjo-Tarik-Kertosono-Madiun (141 km) yang selesai dibangun pada tahun 1882 dan Madiun-Solo Balapan (97 km) yang selesai dibangun pada tahun 1884. Jalur ini dianggap penting karena melalui wilayah dengan kondisi tanah yang subur yang kemudian menjadi tulang punggung industri gula. Selain terdapat perkebunan tebu dan pabrik gula, jalur ini juga melalui perkebunan teh, kopi, tembakau dan lain-lain.[1]
Untuk melayani rute ini, SS membeli 14 lokomotif uap B50 dari pabrik Sharp Stewart (Inggris). 14 lokomotif B50 didatangkan pada tahun 1880-1886. Lokomotif ini digunakan untuk menarik rangkaian kereta yang mengangkut hasil perkebunan dan penumpang. Pembangunan jalan rel kemudian dilanjutkan pada rute Madiun-Ponorogo (32 km) yang selesai dibangun pada tahun 1907 dan rute Ponorogo-Slahung (26 km) yang selesai dibangun pada tahun 1922. Sebagian besar lokomotif B50 berada di Depo lokomotif Madiun. Untuk memenuhi kebutuhan transportasi kereta api di Sumatera Selatan, maka 3 lokomotif B50 milik SS dipindah dari Jawa ke Sumatera Selatan.
Lokomotif uap B50 memiliki roda utama dengan diameter 1412mm. Dengan konstruksi ini, lokomotif mampu mencapai kecepatan maksimum 60 km/jam dengan tetap memberikan kestabilan pada lokomotif. Lokomotif B50 menggunakan bahan bakar kayu jati atau batubara. Lokomotif B50 memiliki daya 330 hp (horse power) dan digunakan untuk menarik rangkaian kereta pada rute jarak menengah. Lokomotif ini memiliki susunan roda 2-4-0 dan berat 20,25 ton.
Dari 14 lokomotif B50, masih tersisa 1 buah lokomotif B50, yaitu B5004 (mulai operasional tahun 1881). B5004 dipajang di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Saat ini, B5004 dalam kondisi sudah tidak lengkap dikarenakan tendernya yang dipasangkan ke lokomotif B2301.
Galeri
-
Bangkai lokomotif B5012 bersama sejumlah lokomotif uap seri lainnya, 1991.
Referensi
- ^ Bagus Prayogo, Yoga; Yohanes Sapto, Prabowo; Radityo, Diaz (2017). Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher. hlm. 52. ISBN 978-602-0818-55-9.